Sila Ke 5

Started by godfrey, 28 June 2012, 08:04:41 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sanjiva

Quote from: ak.agus on 29 June 2012, 07:59:17 AM
Minuman dan makanan yang memabukan hanya lah sebagian kecil yang yang terlihat tidak baik untuk sila ke lima,tapi menurut saya merokok dan semua kegiatan mengkomsumsi makanan dan minuman yang berlebihan adalah pantangan bagi sila ke lima.
Gw setuju dengan pendapat ini, meskipun rokok sifatnya adalah kebalikan dari minuman keras :
1.  Sama2 menimbulkan ketagihan
2.  Miras dikonsumsi --> melemahkan kesadaran
     Rokok justru tidak dikonsumsi (bagi yg ketagihan) --> melemahkan kesadaran

Pecandu rokok (nikotin) yg tidak mendapatkan suntikan nikotin ke dalam paru2nya akan mengalami sulit konsentrasi, ngantuk, pusing, dll seperti orang yg ketagihan narkoba.  Juga ada kasus kriminal hingga pembunuhan (gw baca di koran) karena korban tidak memberi pelaku rokok.  Benar2 sudah seperti mabuk miras.

Seingat gw PBB sudah mengkategorikan rokok (nikotin) sebagai zat addictive dan di Indonesia sudah sempat masuk pengkategorian UU ttg 'narkoba dan zat addictive lainnya' yg sempat heboh karena tiba2 kata2 tentang rokok itu hilang dari pembahasan di DPR   ::)

IMHO : merokok adalah pintu gerbang (awal) dari mencoba narkoba (untuk mendapat sensasi kenikmatan menghirup asap yg lebih tinggi), utamanya jenis shabu dan putau yg dihirup asapnya  :|

^:)^  buat yg ngerokok   ^:)^
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Indra

Quote from: senbudha on 29 June 2012, 06:45:34 PM
Kehilangan" kesadaran" disini adalah dimana seseorang tidak mampu membedakan baik buruk lagi,tidak mengetahui dengan jelas apa yang telah diperbuatnya.Bila seseorang mabuk,maka dia akan bertindak"Ngawur".Tidak mampu berpikir secara jernih tentang kebenaran umum,apalagi kebenaran ajaran Buddhism.Tapi yang aneh adalah biasanya orang sudah mabuk adalah orang yang jujur dalam bicaranya.Demikian juga orang yang makan berlebihan,maka akan melemahkan pikirannnya,cenderung ngantuk,bangun ya makan lagi.Disini saya pribadi menyebutnya dalam kebingungan karena tidak mampu mengontrol keinginannya yang berlebihan yang menekan"kesadaran batinnya".Syarat untuk belajar ajaran adalah "kemampuan kesadaran" untuk memahami kebenaran. Yang menyebabkan orang-orang selama ini susah belajar kebenaran adalah ketidakmampuan mengontrol keinginan yang berlebih karena terbelenggu 3 akar.Demikian juga mabuk karena sensualitas,dimana pikiran melenceng seketika,walau tahu salah pun,tetap dilakonin.Kesadarannya kalah oleh tumpukkan noda batin.Dll........ Kalau anda punya penjelasan lebih lanjut,saya ucapkan terima kasih. Namaste

ada 6 kesadaran, ini bisa anda baca dari banyak sutta, yaitu: kesadaran yang timbul dari kontak-mata, ini disebut kesadaran-mata; kesadaran yang timbul dari kontak-telinga, disebut kesadaran-telinga ... hidung ... lidah ... badan ... dan kesadaran yang timbul dari kontak-pikiran yang disebut kesadaran-pikiran.

Kesadaran yang manakah yang anda maksudkan?

Dan kalau begitu apakah tidak makan/minum adalah pelanggaran sila? seorang yg tidak makan/minum juga akan kehilangan kesadaran, dan juga bisa luar biasa kebingungan.

hemayanti

Quote from: sanjiva on 29 June 2012, 08:51:43 PM
Gw setuju dengan pendapat ini, meskipun rokok sifatnya adalah kebalikan dari minuman keras :
1.  Sama2 menimbulkan ketagihan
2.  Miras dikonsumsi --> melemahkan kesadaran
     Rokok justru tidak dikonsumsi (bagi yg ketagihan) --> melemahkan kesadaran

maka? ayo konsumsi rokok biar kesadarannya g lemah (bagi yang ketagihan)  ???
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Forte

#18
Quote from: sanjiva on 29 June 2012, 08:51:43 PM
Gw setuju dengan pendapat ini, meskipun rokok sifatnya adalah kebalikan dari minuman keras :
1.  Sama2 menimbulkan ketagihan
2.  Miras dikonsumsi --> melemahkan kesadaran
     Rokok justru tidak dikonsumsi (bagi yg ketagihan) --> melemahkan kesadaran

Pecandu rokok (nikotin) yg tidak mendapatkan suntikan nikotin ke dalam paru2nya akan mengalami sulit konsentrasi, ngantuk, pusing, dll seperti orang yg ketagihan narkoba.  Juga ada kasus kriminal hingga pembunuhan (gw baca di koran) karena korban tidak memberi pelaku rokok.  Benar2 sudah seperti mabuk miras.

Seingat gw PBB sudah mengkategorikan rokok (nikotin) sebagai zat addictive dan di Indonesia sudah sempat masuk pengkategorian UU ttg 'narkoba dan zat addictive lainnya' yg sempat heboh karena tiba2 kata2 tentang rokok itu hilang dari pembahasan di DPR   ::)

IMHO : merokok adalah pintu gerbang (awal) dari mencoba narkoba (untuk mendapat sensasi kenikmatan menghirup asap yg lebih tinggi), utamanya jenis shabu dan putau yg dihirup asapnya  :|

^:)^  buat yg ngerokok   ^:)^
bagaimana dengan kopi ? teh ? coklat ? atau segala macam produk yang mengandung caffein yang juga bersifat adiksi, apakah termasuk dari gerbang awal dari mencoba narkoba (walau narkoba tidak hanya melalui inhalasi lho.. tapi juga suntikan ;D )

note : coca cola termasuk dalam caffein product ;D

godfrey

Terima kasih untuk jawaban teman2 tetapi setelah merenungi seperti nya sang Buddha melarang kita meminum alkohol adalah supaya kita tidak melanggar sila2 sebelumnya karena mereka yang tidak sadar pasti akan berbuat aneh2 malah banyak yg melakukan perbuatan asusila.

senbudha

Tidak makan tidak minum,ya mati,ini bukan berlatih yang benar bagi orang yang tidak sampai tahap lanjut. Bodhidharma bermeditasi selama 9 tahun tanpa makan minum,apakah dia kehilangan kesadaranNya? Banyak contoh para bhikkhu hutan di jaman modern ini yang tidak bangun dari meditasinya selama beberapa bulan sampai beberapa tahun,apakah mereka bingung setelah bangun?

Indra

Quote from: senbudha on 30 June 2012, 10:31:13 AM
Tidak makan tidak minum,ya mati,ini bukan berlatih yang benar bagi orang yang tidak sampai tahap lanjut. Bodhidharma bermeditasi selama 9 tahun tanpa makan minum,apakah dia kehilangan kesadaranNya? Banyak contoh para bhikkhu hutan di jaman modern ini yang tidak bangun dari meditasinya selama beberapa bulan sampai beberapa tahun,apakah mereka bingung setelah bangun?

pertanyaan saya adalah, jika seseorang tidak makan dan tidak minum dan karena itu ia menjadi kehilangan kesadaran atau pingsan (which is sangat mungkin bagi orang biasa), apakah ia melanggar sila ke-5?

senbudha

Pertanyaannya adalah kenapa dia tidak mau makan dan minum? Kalau dia tidak makan minum karena berlatih atas kesadarannya sendiri dengan tujuan tertentu,artinya dia salah jalan karena tidak tahu jalan yang benar, diliputi "mabuk" kebodohan.Dalam hal ini,dia punya suatu "NIAT".Kalau dia tidak makan minum karena sesuatu hal diluar "berlatih" ya tidak ada hubungannnya dengan sila,karena mungkin dia sakit,dia stres dll.

Indra

Quote from: senbudha on 30 June 2012, 10:54:39 AM
Pertanyaannya adalah kenapa dia tidak mau makan dan minum? Kalau dia tidak makan minum karena berlatih atas kesadarannya sendiri dengan tujuan tertentu,artinya dia salah jalan karena tidak tahu jalan yang benar, diliputi "mabuk" kebodohan.Dalam hal ini,dia punya suatu "NIAT".Kalau dia tidak makan minum karena sesuatu hal diluar "berlatih" ya tidak ada hubungannnya dengan sila,karena mungkin dia sakit,dia stres dll.

sulit sekali untuk memutuskan suatu pelanggaran. jika seseorang membunuh, apakah masih dipertanyakan alasan yg dapat membenarkan perbuatannya itu? saya mengambil kasus sila ke-1 untuk memperjelas apa yg ingin saya sampaikan. Adakah pembunuhan makhluk hidup yg tidak melanggar sila, setelah mempertimbangkan alasan "kenapa"nya?

Che Yong

kalau alkohol kan sudah termasuk pelanggaran sila ke 5. Kalau main game gmna?
Misalnya main Dota, main game online yang bisa habisi uang sampai juta2an biar karakternya sakti dsb?
Kan banyak orang yang sekolah, kuliah, kerjaannya berantakan gara2 "mabuk" game?

hemayanti

Quote from: Che Yong on 30 June 2012, 01:43:53 PM
kalau alkohol kan sudah termasuk pelanggaran sila ke 5. Kalau main game gmna?
Misalnya main Dota, main game online yang bisa habisi uang sampai juta2an biar karakternya sakti dsb?
Kan banyak orang yang sekolah, kuliah, kerjaannya berantakan gara2 "mabuk" game?
itu mah kurang kerjaan, mungkin g tau uangnya mau dikemanakan lagi. ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Che Yong

hahaha, iya.
tapi ada persamaan loh.
pertama, sama2 kurang kerjaan, sampai uangnya (siapa tau pas2an) mau dikemanain lagi, beli minuman yang ratusan ribu sampe jutaan perbotol.
yang kedua, kalau misalnya yang beli miras itu bekerja, ok mungkin kalau beli sekali2 kerjaan ga terganggu, tapi kalau beli terus2an, pembawaannya kayak orang mabok, kerjaannya jadi ga keruan.
kalau misalnya yang maniak game itu belajar / bekerja juga bisa. gaming sekali2 itu pelajaran itu ga terganggu, ditanya pelajaran masih bisa jawab.
coba kalau mainan terus2an, pembawaannya seperti orang aneh. lama2 omongannya sedikit2 niru2 karakter gamenya(padahal sudah besar loh).
dan sudah pasti kerjaan / pelajaran nya terlantar.
menurut saya yang maniak game bisa jadi lebih parah daripada peminum2. soalnya peminum2 kalau sudah siang masih rada normal.
kalau gamers sejati wah sepanjang waktu pasti pikirannya diperbudak sama gamenya (sampai pensiun game).

sanjiva

Quote from: Forte on 29 June 2012, 09:20:30 PM
bagaimana dengan kopi ? teh ? coklat ? atau segala macam produk yang mengandung caffein yang juga bersifat adiksi, apakah termasuk dari gerbang awal dari mencoba narkoba (walau narkoba tidak hanya melalui inhalasi lho.. tapi juga suntikan ;D )

note : coca cola termasuk dalam caffein product ;D
Kopi, teh, coklat tidak bersifat addictive seperti nikotin rokok. Tidak akan mengantarkan orang mencoba narkoba untuk mendapat sensasi kopi, teh, coklat yg lebih tinggi   :)

Yang biasa minum kopi tiba2 tidak minum, hanya menjadi 'kurang gairah' karena jantungnya tidak 'dipompa' dengan caffeine.  Berbeda halnya dengan nikotin yg menimbulkan addiction ke otak, yg otaknya biasa terpapar nikotin bila tidak mendapat pasokan akan menimbulkan reaksi dari psikis hingga fisik.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »