News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Buddhadharma dan Rokok

Started by Tan, 27 July 2007, 11:46:32 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

markosprawira

Quote from: Ampela on 03 December 2008, 05:00:36 PM
Namaste
ikut ya...
nikotin merangsang keluarnya dopamin (sejenis zat kimia) pada otak yang memberikan effek nyaman dan tenang sementara nah itulah yang didapatkan oleh seorang perokok, jadi seseorang mungkin saja mendapatkan ilham setelah merokok... saya juga merokok dari 4-5 thn lalu menurut saya langkah pertama yang perlu di lakukan adalah menurunkan kadar tar (tar = buat ngesaspal jalan) dan nikotinnya lalu ngurangin 1/2 batang per bulan, karena jujur aja kalo ngurangin 1 batang sangat berat, walalu berat itu lah yang saya lakukan sekarang, kemarin2 saya 1 hari 1 bungkus kalo sekarang dah 2 hari 1 1/2 bungkus, dan perlu dukungan dari lingkungan sekitar yang mendukung secara positif, karena merokok itu seperti kecanduan
semoga bermanfaat

tetap semangat yah  _/\_

k4r1mun

Cara yang tergampang untuk berhenti merokok adalah mengunjungi seorang ahli hipnotis dan meminta agar setiap melihat rokok atau ingin mengisap rokok menjadi mual.. niscaya pasti berhenti merokok :D

Tips lainnya adalah mengunjungi sinshe yang dapat menotok titik nadi tertentu di bagian ulu hati dimana akan memberikan efek yang sama seperti hipnotis di atas (efek mual tiap kali mau rokok)... Tips ini saya dengar dari pengalaman saudara dari teman saya dan belum dapat saya buktikan kebenarannya (katanya sih sinshe nya ada di daerah slipi situ).

Semoga bermanfaat...

SBSS

markosprawira

dear k4r1mun

gimana kalo dimulai dari bagaimana mengontrol diri sendiri?

selama keinginan tidak dikendalikan, selama itu pula tidak akan pernah usai.
Mgkn secara fisik tidak merokok, tapi selama keinginan merokok itu berkobar dalam diri, biasanya akan dilampiaskan ke objek lain misal permen, makanan yg enak2, dsbnya.....

udah bnyk kasus, org berhenti merokok, malahan berat badan naek, kena diabetes, dll....  ;D

Equator

 _/\_ So ?
Merokok itu melanggar sila atau tidak ? ???
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

markosprawira

dear herdi

Mgkn hrs diingat dulu yah bhw Sila itu dibuat setelah ada pelanggaran.

Jadi kalau mau ditanya misal apakah mendengar musik di radio itu melanggar sila? tentunya tidak karena dalam sila ke-7 adalah :
7. Naccagitavadita Visukadassana Malagandhavilepana Dharanamandana Vibhusanatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Quote7. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik serta pergi melihat tontonan-tontonan.

Demikian juga dengan merokok:

Jika ditanya apakah melanggar sila ke-5 secara tertulis
5. Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Quote5. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
maka jawabnya adalah TIDAK

tapi jika kita lihat ke dalam batin maka merokok itu akusala karena memupuk LOBHA
mendengar musik di radio itu juga bisa menjadi objek dari pemupukan Lobha
yg notabene tidak selaras dengan usaha untuk mengikis Lobha, Dosa dan Moha.


Nah sekarang terserah individu masing2, mau melihat secara tulisan saja di dalam SILA/VINAYA, ataukah mau melihat ke dalam batin masing2 sesuai ajaran buddha?  _/\_

k4r1mun

Quote from: markosprawira on 04 December 2008, 11:26:25 AM
dear k4r1mun

gimana kalo dimulai dari bagaimana mengontrol diri sendiri?

selama keinginan tidak dikendalikan, selama itu pula tidak akan pernah usai.
Mgkn secara fisik tidak merokok, tapi selama keinginan merokok itu berkobar dalam diri, biasanya akan dilampiaskan ke objek lain misal permen, makanan yg enak2, dsbnya.....

udah bnyk kasus, org berhenti merokok, malahan berat badan naek, kena diabetes, dll....  ;D

Bro Markos... maksud saya di posting ini kan adalah cara tergampang... memang cara yang termudah tidak selalu menjadi jalan yang terbaik kok :)

_/\_

markosprawira

ya asal jgn jadi kebiasaan aja bro   ;D

krn kebnykan justru pada pengen gampangnya.

terlalu gendut : maag diikat (pdhl bs atur makan)
bnyk mkn lemak : makan obat penurun kolesterol (pdhl bs mulai kurangi mkn lemak2an)
kurang tidur krn bnyk begadang : minum kopi (bs mulai dari tidur yg cukup)

hal2 spt ini yg sering kita lakukan, yg seharusnya bisa tidak terjadi jika kita mau mengatur diri kita sendiri....  ^-^

moga dimengerti yah  _/\_

Equator

 _/\_ Makasih Bro Markos atas penjelasannya
Namun bukankah akan lebih baek jika sila kelima dari pancasila Buddhis kita berbunyi;

"Saya bertekad untuk melatih diri menghindari segala zat yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran"

Karena kalau mengacu pada penjelasan Bro tadi, akan banyak orang yang bisa mengatakan, oh kalo gitu saya pake gele juga gpp dong, tidak melanggar sila, demikian pula narkoba suntik, sebab disitu hanya tertulis minuman keras
Mengingat semakin banyaklah orang di dunia ini yang mencari pembenaran ketimbang kebenaran itu sendiri
Bagaimana kita menyikapi ini yah ? :-?
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Sumedho

keknya di sila kelima itu "yg dapat melemahkan kesadaran" deh, bukan minuman keras. masalah penerjemahan aja.
There is no place like 127.0.0.1

Nevada

kalau merokok karena tidak tahu (avijja) bahwa rokok itu berbahaya, itu wajar.
tapi kalau sudah tahu merokok itu berbahaya, namun tetap merokok, itu namanya auban (moha)

;D

hide_x893

trus bagaimana dengan para bhikkhu yang merokok???

gajeboh angek

Quote from: hide_x893 on 05 January 2009, 12:30:00 PM
trus bagaimana dengan para bhikkhu yang merokok???

Ada aturan vinaya yang memperbolehkan bhikkhu menghisap asap (aroma terapi).
Cuma pelaksanaan digunakan untuk rokok.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

hatRed

ada gak sila tuk Bhikkhu yg "bertekad" gak menyakiti diri sendiri dan orang lain?
i'm just a mammal with troubled soul



Nevada

Quote from: hatRed on 05 January 2009, 12:38:05 PM
ada gak sila tuk Bhikkhu yg "bertekad" gak menyakiti diri sendiri dan orang lain?

Bhikkhu dilarang untuk menyakiti atau melakukan kekerasan pada semua makhluk. Diri sendiri (Bhikkhu) adalah makhluk. Sudah seharusnya Bhikkhu juga tidak menyakiti atau melakukan kekerasan pada diri sendiri.

hatRed

kalau begitu merokok seharusnya ngak boleh donk..

1. merugikan diri sendiri
2. merugikan orang lain

;D   iya gak om...
i'm just a mammal with troubled soul