JAKARTA RAYA

Started by Mas Tidar, 07 April 2012, 09:11:05 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mas Tidar

#15
tapi kalau perkiraan gw (DragonHung) 70-30 untuk jokowi
yah kalah deh jokowi kalau gitu  8)


Quote from: DragonHung on 04 September 2012, 07:22:00 AM
bukan member jakarta sih, tapi kalau perkiraan gw 70-30 untuk jokowi
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar


om Daimond, udah ndak pikir siapa dibelakang a hok ?
tempo hari kan yang jadi pertimbangan partai dibelakang a hok.

Quote from: daimond on 04 September 2012, 11:54:05 AM
Bukan pendukung foko juga jokowi sebenarnya, tapi karena kemarin ada kampanye gelap yang cukup rasis menurut ku. wa rasa nya condong ke jokowi gara gara hal tersebut.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

kullatiro

tul itu makanya pusing juga yang satu rasis; yang satu begitu dah! sudah gitu tidak boleh golput lagi?

The Ronald

...

DragonHung

maksud gw yg 70% itu jokowi yg menang.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

DragonHung

Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

sanjiva

Quote from: daimond on 04 September 2012, 02:08:12 PM
tul itu makanya pusing juga yang satu rasis; yang satu begitu dah! sudah gitu tidak boleh golput lagi?

Kalau hanya ada 2 pilihan dan keduanya dianggap tidak ideal / tidak sempurna, maka pilihlah yang tidak terlalu jelek ketimbang pilihan yang satunya. 

Partai di belakang kandidat boleh menjadi pertimbangan kedua.  Yang penting dilihat track record si calon sendiri.  Kedua calon pernah menjadi kepala daerah (kota), mana yg menunjukkan prestasi dan menepati janji2 kampanyenya, bukan setelah menang malah sudah lupa janji2 & program pas kampanye.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Mas Tidar


dari video ke-2, disebutkan calon no. 3 punya kelebihan dari sisi kemampuan sehingga partai yang dibelakangnya "hired" jokowi & ahok
inti-nya money politic untuk maju ke DKI 1 & 2 si calon akan disupport oleh partai dibelakangnya.

beda dengan calon mencalonkan diri ke partai,
kemungkinan besar calon tsb harus setor "sesajen" kepada partai penyokongnya untuk dapat maju ke kursi terhormat.
kalau sudah sperti ini yah, gimana caranya supaya balik modal dengan aji mumpung

dari sepak terjang no. 3, bisa dipertimbangkan hasil yang telah dicapai selama ini untuk kemajuan daerahnya,
kalau ada berita perimbangan silakan dishare, kami juga mau tau apa kekurangan calon no. 3

Quote from: daimond on 04 September 2012, 02:08:12 PM
tul itu makanya pusing juga yang satu rasis; yang satu begitu dah! sudah gitu tidak boleh golput lagi?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar


biru: setuju

Quote from: sanjiva on 04 September 2012, 11:37:02 PM
Kalau hanya ada 2 pilihan dan keduanya dianggap tidak ideal / tidak sempurna, maka pilihlah yang tidak terlalu jelek ketimbang pilihan yang satunya. 

Partai di belakang kandidat boleh menjadi pertimbangan kedua.  Yang penting dilihat track record si calon sendiri.  Kedua calon pernah menjadi kepala daerah (kota), mana yg menunjukkan prestasi dan menepati janji2 kampanyenya, bukan setelah menang malah sudah lupa janji2 & program pas kampanye.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar


1 juta views... !!!

Quote from: Mas Tidar on 26 August 2012, 10:13:49 PM



[spoiler]
keren nih, counter attack isu SARA pilkada DKI,
sip & kreative banget
[/spoiler]

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

sanjiva

Parah juga salah satu kandidat itu, pake ngancem2 kalo orang sesukunya dia harus pilih cagub yang sama suku, kalau tidak maka akan dicabut KTPnya.  :o

Sampai2 yang mendengar ada yg ngadu ke Komnas HAM hari ini beritanya di TV.

Sedikit2 maen SARA nih gaya kampanyenya, apalagi masih berkuasa. ::)
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

bluppy

Quote from: Mas Tidar on 05 September 2012, 11:53:15 PM
kalau ada berita perimbangan silakan dishare, kami juga mau tau apa kekurangan calon no. 3

kekurangannya, inisal P penyokong calon no 3
yg dulu pernah mencalonkan diri jadi wakil presiden
dengan backingan politik dan uang yg juga kuat
nag, imagenya buruk dan belum lagi isu2 (gosip)
dia sebagai dalang kerusuhan mei 1997

weew.... :P itu yg bikin ngk sreg

anyway punya ktp jakarta, tapi ngk tinggal di jakarta
jadi ngk bisa milih, tapi kalo bisa milih, kayanya tetep milih jokowi

kullatiro

wa pikir pikir sebetul nya candidat no 1 sudah diberi kesempatan memimpin jakarta pada periode saat ini, hasil nya wa kurang puas termasuk dari hasil kasus Buddha Bar yang masih tetap berdiri, dll, jadi kasih kesempatan pada yang lain saja dah!

DragonHung

Sewaktu pilgub putaran I di mana semua lembaga survei beramai2 meramalkan kemenangan foke, bahkan ada yang meramalkan pilgub bakal berlangsung hanya 1 putaran untuk kemenangan foke, hanya satu lembaga yaitu INES yang meramalkan kemenangan jokowi.

Sama juga halnya dengan putaran II, dimana semua lembaga survei yang besar2, tidak berani mengumumkan hasil surveinya, kembali INES mengumumkan hasil survei mereka.

Akankah hasil survei putaran II ini tetap tepat seperti yang putaran I?  Mari kita saksikan pada tanggal 20 September nanti.


Menanti Akurasi Hasil Survey INES Putaran 2


Kembali, lembaga survey INES (Indonesia Network Election Survey) merilis hasil survey. Menjelang putaran 1 yang lalu, INES satu-satunya lembaga yang melaporkan kemenangan pasangan Jokowi-Basuki melalui hasil surveynya.

Pada putaran 2 ini, INES juga satu-satunya lembaga survey yang berani merilis hasilnya ke publik, yang menempatkan pasangan Jokowi-Basuki unggul atas pasangan Foke-Nara: 72,48% : 27,52%.

Menggunakan 10 ribu sampel, dengan margin of error sebesar 2.5 % pada tingkat kepercayaan 98%, dalam surveynya INES mendapati bahwa warga Jakarta sudah tidak percaya pada kepemimpinan gubernur Fauzi Bowo saat ini.

Sampel tersebut didapat dari survey lapangan di 82 kelurahan di seluruh Provinsi DKI Jakarta dengan distribusi yang proporsional. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara dari INES.

Bila kita merujuk pada apa yang dirilis oleh INES dalam survey menjelang putaran 1 yang terbukti benar, sebagaimana tersaji di bawah ini:





dan menyimak ilustrasi hasil survey INES menjelang putaran 2 pilkada DKI 2012 yang dirilis Jumat, 14 September 2012, hari ini:



sorotnews.com

Maka, dari hasil di atas kita boleh mengatakan bahwa Foke tinggal menunggu hari untuk menyampaikan pidato perpisahannya kepada warga Jakarta.

Mungkinkah hasil survey yang di rilis oleh INES tersebut kembali terbukti keakuratannya? Kita buktikan bersama hasilnya pada jam 15:00 tanggal 20 September 2012.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

sanjiva

 ::)  Ternyata mayoritas warga lebih mendukung Foke jadi mantan gubernur DKI  :)) :))
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »