Sejarah Buddhism di Indonesia versi buddhistreborn.org

Started by morpheus, 03 April 2012, 10:39:46 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

rooney

Quote from: cumi polos on 04 April 2012, 09:40:06 AM
sabar, panitia akan mampir dan menjawab..

tapi asal2an nya dibagian mana bro ? bisa kasih contoh ?


"Sekitar tahun 1977, ada beberapa bhikkhu yang rapat untuk membentuk Sangha yang tidak mau bergabung dengan Sangha Agung. Pada tanggal 23 Oktober 1977, betempat di Vihara Tanah Kuti, Semarang. Memiliki tujuan untuk membina umat budha yanng tidak mau dibina lagi oleh Sangha Agung. Lalu, dilaksanakannya Kongres Umat Budha 1 yang terdiri dari Sangha Agung, Sangha Theravada, Sangha Mahayana. Setelah itu, munculah kelompok Budha Jepang, Budha Maitreya, dan Kasongatan. Total kelompok buddhist terdiri dari 26."

^
Yang saya bold contohnya, kok tau2 bisa muncul aliran2 itu, Mana kronologisnya ?

im_alvin

#16
wah . hmm ..
maksudnya asal-asalan ? apakah informasi diatas salah ? ataukah memang tidak sesuai dengan fakta yang ada atau bagaimana ? jika memang salah maka saya akan sampaikan kepada yang bersangkutan.

setahu saya web tersebut tidak dibuat asal-asalan atau dibuat hanya berdasarkan pendapat pribadi.
kalau memang hanya bagian tertentu yang anda anggap salah,  sepertinya tidak usah menulis atau meng-co-paste langsung semuanya . karena akan terjadi miss-communication.

dan sepertinya memang dibagian tersebut hanya secara briefly saja . dalam artian memang bukan untuk menjelaskan secara mendetail sejarah yang selama ini sudah terjadi.
jika memang ingin secara lengkap mungkin bisa kami masukan dalam website kami.

[at] rico tsiau : terima kasih untuk informasi sejarah lengkap , sangat membantu sekali  ^:)^
Bad and Good Depend on the Individual Person's Interpretation

Mas Tidar

#17
Vhara Tanah Putih (www.tanahputih.org).
ojo asal2an kōê ...

kalau diliat struktur sejarah versi buddhistreborn.org mirip dengan "cerita" dialiran sesat matriya/IKT dan sejenisnya
mirip-nya, yi: dipelintirkan atau ceritanya dimirip2kan tp dibuatkan "jalur yang berbeda".



Quote from: rooney on 04 April 2012, 02:12:04 PM

"Sekitar tahun 1977, ada beberapa bhikkhu yang rapat untuk membentuk Sangha yang tidak mau bergabung dengan Sangha Agung. Pada tanggal 23 Oktober 1977, betempat di Vihara Tanah Kuti, Semarang. Memiliki tujuan untuk membina umat budha yanng tidak mau dibina lagi oleh Sangha Agung. Lalu, dilaksanakannya Kongres Umat Budha 1 yang terdiri dari Sangha Agung, Sangha Theravada, Sangha Mahayana. Setelah itu, munculah kelompok Budha Jepang, Budha Maitreya, dan Kasongatan. Total kelompok buddhist terdiri dari 26."

^
Yang saya bold contohnya, kok tau2 bisa muncul aliran2 itu, Mana kronologisnya ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

GandalfTheElder

Quotesetahu saya web tersebut tidak dibuat asal-asalan atau dibuat hanya berdasarkan pendapat pribadi.
kalau memang hanya bagian tertentu yang anda anggap salah,  sepertinya tidak usah menulis atau meng-co-paste langsung semuanya . karena akan terjadi miss-communication.

dan sepertinya memang dibagian tersebut hanya secara briefly saja . dalam artian memang bukan untuk menjelaskan secara mendetail sejarah yang selama ini sudah terjadi.
jika memang ingin secara lengkap mungkin bisa kami masukan dalam website kami.

Setuju.. saya sangat suka dengan webnya... ditangani dengan baik sekali...  :)

Untuk sejarah memang terkesan alurnya tidak tertata.... saya kira ini karena si notulen mencatat cermaah bpk Cornelis Wowor tanpa memahami nama2 Buddhis dalam sejarah Buddhisme di Indo, jadinya ya salah salah kaya Tanah Kuti (Tanah Putih), Te Huan An (Tee Boan An) dan sebagainya. Harusnya ini ada perbaikan, karena pasti ada yang merasa risih baca begini, termasuk saya. Seharusnya notulen mengcrosscheck lagi sebelum mempublish...

Di mana-mana, notulen yang baik biasanya akan mengedit bahasa yang dipakai pembicara supaya enak dibaca plus kalau ada istilah yg kurang jelas ia akan mengcrosscheck di buku atau internet.

Moga2 ini jadi masukan.. Thanks... _/\_
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Choa

seperti bukan forum buddhis kalau di baca tulisanya
kalau di baca cetanaya apa lagi

memang dhamma sudah masuk tahap kehancuran ^:)^

im_alvin

Quote from: GandalfTheElder on 06 April 2012, 09:40:36 AM
Setuju.. saya sangat suka dengan webnya... ditangani dengan baik sekali...  :)

Untuk sejarah memang terkesan alurnya tidak tertata.... saya kira ini karena si notulen mencatat cermaah bpk Cornelis Wowor tanpa memahami nama2 Buddhis dalam sejarah Buddhisme di Indo, jadinya ya salah salah kaya Tanah Kuti (Tanah Putih), Te Huan An (Tee Boan An) dan sebagainya. Harusnya ini ada perbaikan, karena pasti ada yang merasa risih baca begini, termasuk saya. Seharusnya notulen mengcrosscheck lagi sebelum mempublish...
:'(u
Di mana-mana, notulen yang baik biasanya akan mengedit bahasa yang dipakai pembicara supaya enak dibaca plus kalau ada istilah yg kurang jelas ia akan mengcrosscheck di buku atau internet.

Moga2 ini jadi masukan.. Thanks... _/\_

Terima kasih sekali,  appraciate that  :D
Akn saya sampaikan kpd pihak bersngkutan.

[at] choa : sepertinya anda terlalu berlebihan menyebutkan dhamma dlm kehancuran.
Bad and Good Depend on the Individual Person's Interpretation

aryaputra

Sejarah mencatat pelopor kebangkitan agama Buddha di Indonesia adalah Y.A. Bhikkhu Ashin Jinarakkhita. Beliau sangatlah berjasa untuk agama Buddha. Sesungguhnya cita2 Beliau adalah menyatukan semua aliran dalam satu wadah yg kompak sehingga kita akan merasa bangga menjadi umat Buddha. Sayangnya dalam perjalanan sejarah perbedaan pendapat membuat organisasi umat Buddha menjadi terpecah-pecah. Dan biasanya seorang umat pemula/awam malah lebih merasa sebagai umat Buddha tanpa mengenal sekte golongan, semakin orang aktif berorganisasi semakin melekat pada sekte golongannya. Seharusnya sebagai umat, kita bersatu padu merasa sebagai umat Buddha, bukan umat Buddha sekte tertentu, mengurangi kefanatikan kita. Sepertinya itulah yg dicita-citakan pelopor kebangkitan agama Buddha di Indonesia, Y.A. Bhikkhu Ashin Jinarakkhita.  _/\_
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

rooney

Quote from: aryaputra on 06 April 2012, 01:06:03 PM
Sejarah mencatat pelopor kebangkitan agama Buddha di Indonesia adalah Y.A. Bhikkhu Ashin Jinarakkhita. Beliau sangatlah berjasa untuk agama Buddha. Sesungguhnya cita2 Beliau adalah menyatukan semua aliran dalam satu wadah yg kompak sehingga kita akan merasa bangga menjadi umat Buddha. Sayangnya dalam perjalanan sejarah perbedaan pendapat membuat organisasi umat Buddha menjadi terpecah-pecah. Dan biasanya seorang umat pemula/awam malah lebih merasa sebagai umat Buddha tanpa mengenal sekte golongan, semakin orang aktif berorganisasi semakin melekat pada sekte golongannya. Seharusnya sebagai umat, kita bersatu padu merasa sebagai umat Buddha, bukan umat Buddha sekte tertentu, mengurangi kefanatikan kita. Sepertinya itulah yg dicita-citakan pelopor kebangkitan agama Buddha di Indonesia, Y.A. Bhikkhu Ashin Jinarakkhita.  _/\_

Kalo gitu kenapa Buddhayana mewajibkan Bhikkhu Theravada untuk mengucapkan namo Sanghyang Adibuddhaya ? Inikah yang dinamakan persatuan, memukul rata semua ?

Sorry OOT ^:)^

aryaputra

Sesungguhnya tanpa adanya konsep Sanghyang Adi Buddha agama Buddha dahulu tidak diakui sebagai agama resmi di Indonesia. Karena kita sama2 tahu bahwa agama Buddha tidak mengenal konsep ketuhanan.
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

rooney

Quote from: aryaputra on 06 April 2012, 01:28:18 PM
Sesungguhnya tanpa adanya konsep Sanghyang Adi Buddha agama Buddha dahulu tidak diakui sebagai agama resmi di Indonesia. Karena kita sama2 tahu bahwa agama Buddha tidak mengenal konsep ketuhanan.

Katakanlah konsep itu memang membantu eksistensi Buddhisme di Indonesia. Hal ini Cukup jadi formalitas aja ke pemerintah, tidak perlu ampe kebawa-bawa ke dalam, apalagi membuat umat salah pengertian.

William_phang

Quote from: aryaputra on 06 April 2012, 01:28:18 PM
Sesungguhnya tanpa adanya konsep Sanghyang Adi Buddha agama Buddha dahulu tidak diakui sebagai agama resmi di Indonesia. Karena kita sama2 tahu bahwa agama Buddha tidak mengenal konsep ketuhanan.

saya rasa Tuhan dan ketuhanan beda loh...... konsep Tuhan ga ada tetapi rasanya konsep ketuhanan ada didalam Buddhism....

Mas Tidar

om William,
nggak perlu pake "rasa" lagi, emang dr tulisan aja sudah beda

tuhan = objek
ketuhanan = sifat2-nya



Quote from: william_phang on 06 April 2012, 01:40:02 PM
saya rasa Tuhan dan ketuhanan beda loh...... konsep Tuhan ga ada tetapi rasanya konsep ketuhanan ada didalam Buddhism....
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar

tulisan choa ada benar-nya, dalam rentang 5000 th.
ada waktunya selama 2500 thn ajaran itu berkembang mencapai keemasannya, jaya.
ada waktunya selama 2500 thn ajaran itu menurun mencapai pada lenyapnya


Quote from: im_alvin on 06 April 2012, 11:52:37 AM
Terima kasih sekali,  appraciate that  :D
Akn saya sampaikan kpd pihak bersngkutan.

[at] choa : sepertinya anda terlalu berlebihan menyebutkan dhamma dlm kehancuran.


tulisan mana yang dimaksud ? cetana apa yg dimaksud ?
Quote from: Choa on 06 April 2012, 11:00:40 AM
seperti bukan forum buddhis kalau di baca tulisanya
kalau di baca cetanaya apa lagi

memang dhamma sudah masuk tahap kehancuran ^:)^
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

im_alvin

Quote from: Mas Tidar on 06 April 2012, 01:59:23 PM
tulisan choa ada benar-nya, dalam rentang 5000 th.
ada waktunya selama 2500 thn ajaran itu berkembang mencapai keemasannya, jaya.
ada waktunya selama 2500 thn ajaran itu menurun mencapai pada lenyapnya

yah mungkin ada benarnya , tapi choa menulis berdasarkan sejarah yang sudah ditulis dalam website itu. sepertinya pertimbanganna tidak bisa ditulis berdasarkan sejarah diatas aja .
Setidaknya ajaran sang Buddha masih bisa kita pelajari dan kita resapi dalam kehidupan kita, tanpa harus melihat sejarang-sejarah bagaimana bisa masuk ke Indonesia. Sejarah mungkin memiliki beberapa versi ataupun adanya 'senggolan' yang membuah sejarah beberapa versi dapat berbeda. tapi yang terpenting adalah ajaran sang Buddha itu sendiri.  _/\_
Bad and Good Depend on the Individual Person's Interpretation

ryu

Quote from: Choa on 06 April 2012, 11:00:40 AM
seperti bukan forum buddhis kalau di baca tulisanya
kalau di baca cetanaya apa lagi

memang dhamma sudah masuk tahap kehancuran ^:)^
setuju, bayangkan saja ada umat buda yang bisanya hanya mentololkan orang lain terus menerus, apalagi dulu dia itu pernah mempunyai murid arahat, terbayang seperti apa ajaran buda yang diajarkan orang jenis itu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))