Perjalanan Menuju Padam

Started by tesla, 27 March 2012, 12:47:30 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: tesla on 29 March 2012, 08:16:44 AM
Aku suka berhub seks. Ga tau kenapa dorongan ini sangat sulit utk ditahan. Dan gara2 nafsu ini aku menderita sekali.

Hub dg istri udah dingin banget. Kamu udah pisah ranjang dalam waktu sekitar 4 t!uhn. Untung saja sampai detik ini aku belum ada berbuat selingkuh, tapi kalau melalui pikiran ada sih.

Hidup adalah dukkha :-)

gara2 anak ya?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

kullatiro

#46
Quote from: Wijayananda on 29 March 2012, 11:42:38 AM

jadi gmn cara menghadapinya?

Gampang di kebiri saja kan beres (wakaka kaburĀ”)

tesla

#47
Quote from: Mr.Jhonz on 29 March 2012, 12:44:26 PM
Keknya statement ini yg bakal banyak qoute nya.wkwkwkwkw

[at] tesla,
Banyak untung atau rugi tradingnya?


jika dihitung posisi yg buka sekarang sih rugi.
tapi aku ga tutup posisi kalau lagi rugi, ya ditunggu aja terus :hammer:


utk saham indonesia, indofood lagi murah, ayo collect
(aku jg nyangkut di sini wkwkwk)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: ryu on 29 March 2012, 01:07:25 PM
gara2 anak ya?


ya, turning pointnya dari sini.

Quote from: daimond on 29 March 2012, 01:11:03 PM
Gampang di kebiri saja kan beres (wakaka kaburĀ”)

bukan alatnya yg salah, nafsunya bro... kalau dah dikebiri masih nafsu tar malah jadi penyesalan seumur badan
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

wang ai lie

Quote from: ariyakumara on 27 March 2012, 07:42:57 AM
Maksudnya dlm meditasi mencapai kondisi yg spt itu y?

pada saat kita pada kondisi terbawah / terpuruk ,walau bukan dalam meditasi , perasaan itu juga kadang muncul, dimana segala keinginan menjadi lenyap  :-?

QuoteAku suka berhub seks. Ga tau kenapa dorongan ini sangat sulit utk ditahan. Dan gara2 nafsu ini aku menderita sekali.

Hub dg istri udah dingin banget. Kamu udah pisah ranjang dalam waktu sekitar 4 t!uhn. Untung saja sampai detik ini aku belum ada berbuat selingkuh, tapi kalau melalui pikiran ada sih.

Hidup adalah dukkha :-)

dalam pernikahan memang pasti muncul itu bro, saya pun mengalami kejenuhan dalam berhubungan intim dengan istri, apalagi jika umur pernikahan sudah mencapai 10 tahun  ;D perasaan ya jadi dingin , ibarat kata dulu kita bisa minta jatah 1 hari 1 x kalau sekarang 2 bulan 1 x aja sudah bagus  :)) juga perasaan ingin selingkuh pasti ikut muncul pada saat titik kejenuhan kita semakin tinggi  :)
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

tesla

Quote from: wang ai lie on 29 March 2012, 08:07:49 PM
pada saat kita pada kondisi terbawah / terpuruk ,walau bukan dalam meditasi , perasaan itu juga kadang muncul, dimana segala keinginan menjadi lenyap  :-?

ga yakin. mis pada kisah Gotami, ketika anaknya meninggal dia kan terpuruk tapi ya mengalami penderitaan saja. sedangkan melepasnya perlu bimbingan dari Sang Buddha.

Quote
dalam pernikahan memang pasti muncul itu bro, saya pun mengalami kejenuhan dalam berhubungan intim dengan istri, apalagi jika umur pernikahan sudah mencapai 10 tahun  ;D perasaan ya jadi dingin , ibarat kata dulu kita bisa minta jatah 1 hari 1 x kalau sekarang 2 bulan 1 x aja sudah bagus  :)) juga perasaan ingin selingkuh pasti ikut muncul pada saat titik kejenuhan kita semakin tinggi  :)
hahaha senasib ternyata. tapi masih baguslah 2 bulan 1x haha...
semoga aku ga selingkuh deh, resiko rumah tangga berantakan lebih parah, ga pantas dipertaruhkan demi nafsu ini.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

hari ini badan ga fit
flu sampe hidung kesumbat
badan pun rasa lemas utk bergerak
ga nyaman banget
mungkin gara2 cuaca panas terik, tiba2 hujan.

kalau nanti udah tua mungkin kondisi badan yg ga nyaman ini akan permanen
serem jg yah... tapi tua, sakit dan mati ga terhindarkan
sebaiknya aku siap sebelum waktunya datang
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

pegangan saya salah satunya adalah sutta ini, walau sederhana, saya merasa sutta ini benar2 selaras dg pengalaman saya.
mungkin juga sebenarnya saya cuma cari2 sutta yg bisa saya pakai sbg acuan, halah...

11. PERTANYAAN JATUKANNI

Kemudian siswa brahmana Jatukanni berbicara:

1.   'Saya telah mendengar,' katanya, 'bahwa ada seorang penyeberang samudera, seorang pahlawan, yang menginginkan sesuatu yang tanpa-nafsu. Jadi saya datang untuk mengajukan pertanyaan kepada manusia tanpa nafsu ini. Katakanlah, wahai mata yang langsung tahu-melihat: apakah keadaan kedamaian itu? Jelaskanlah itu sebagaimana sesungguhnya.'   (1096)
2.   'Wahai Guru, engkau menguasai nafsu dan kesenangan bagaikan matahari, dengan panas dan sinarnya, yang menguasai dan mengendalikan bumi. Hanya sedikit pemahaman saya, Yang Mulia, sedangkan Engkau adalah dunia yang penuh kebijaksanaan. Beritahukanlah bagaimana mencari dan mengetahui Jalan untuk melepaskan dunia kelahiran dan ketuaan ini.'   (1097)
Sang Buddha menjawab Jatukanni:   
3.   'Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi.   (1098)
4.   Keringkanlah sisa-sisa masa lampaumu dan tak usahlah memiliki apa pun untuk masa depanmu. Jika engkau tidak melekati masa kini, maka engkau dapat pergi dari satu tempat ke tempat lain dalam kedamaian.   (1099)
5.   Ada keserakahan yang tertancap pada materi-dan-batin individu. Bila keserakahan itu telah sepenuhnya lenyap, maka, wahai brahmana, tidak akan ada lagi dorongan-dorongan beracun dari dalam. Tanpa itu kamu akan kebal terhadap kematian.'



ajaran Buddha sesederhana melepas kemelekatan, bagi saya tidak perlu segudang teori, jika kemelekatan sudah semakin terkikis, otomatis akan ada pengetahuan.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

tergelitik oleh kasus Alexander Aan...
apakah Atheist tidak punya kebebasan di Indonesia ini?
hmmm... aku juga atheist kok hehe >:D
semoga suatu waktu nanti, Indonesia bisa menjadi bangsa yg lebih open minded,
atau berarti aku yg tak punya tempat di sini, maka harus pindah..........

kupikir lucu bgt jika melalui hukum, negara dapat mengatur kepercayaan orang lain.
kepercayaan adalah sesuatu yg bersifat private.
bahkan aku ragu bangettt brp orang sih yg percaya sama presiden indonesia.

jika Tuhan ada dan itu kebenarannya,
maka tidak butuh para militan itu utk menghajar Alexander Aan,
menurutku, sebenarnya sih para believer juga ada keraguan
shg kalau diadu terus dengan fakta bisa2 kepercayaannya hancur
oleh karena itu "perlu" utk membungkam Alexander Aan.

kepercayaan, ideologi, juga adalah suatu perpanjangan dari diri (self).
begitu yg kupahami... fakta datang sering kali tidak memikirkan perasaan kita,
shg ketika fakta yg bertentangan dg kepercayaan kita muncul, kita bisa bersedih & menderita.
karena kepercayaan itu sendiri juga adalah sesuatu yg membuat diri kita (self) semakin menebal.

sama halnya byk muslim yg merasa tersinggung karena kepercayaannya terusik,
bagaimana yah dg para umat Buddha?

jika suatu waktu ada fakta bahwa ternyata Sang Buddha itu cuma karangan alias fiktif?
apakah kamu merasakan sakit? jika ya, berarti kepercayaanmu thd Sang Buddha telah menjadi lapisan penebalan diri :)

Peace, saya jgn ditimpuk bata hehe...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Manusia bijaksana itu telah meninggalkan pandangan tentang diri atau ego, dan terbebas dari kemelekatan.
Dia tidak bergantung bahkan pada pengetahuan; dia tidak memihak di tengah perselisihan;
dia tidak memiliki pandangan-pandangan dogmatis.


masih ingat tentang "pandangan benar" (samma dithhi)? hehe...
ironis... sungguh ironis...
pandangan benar adalah pengetahuan tentang dukkha? pengetahuan tentang akhirnya dukkha?

pernah ada pikiranku muncul spt ini,
"bagaimana jika aku mati skrg, dan tidak membawa pengetahuan ini. apakah di kehidupan nanti aku malah semakin jauh dari Sang Jalan"

ah... ternyata kewaspadaan kurang, dan masuk ke sangkar lagi, walau itu sangkar emas berlabel Buddhism. hehehe.
kapan bebasnya ;D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

morpheus

imo, seperti yang pernah didebatkan di forum ini, pengetahuan benar yang dimaksud bukanlah pengetahuan intelek, sesuatu diakumulasi dari belajar atau membaca atau mendengar. imo, pengetahuan benar yang dimaksud adalah panna yang didapat dari penembusan / pelepasan.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

tesla

Quote from: morpheus on 23 April 2012, 04:45:22 AM
imo, seperti yang pernah didebatkan di forum ini, pengetahuan benar yang dimaksud bukanlah pengetahuan intelek, sesuatu diakumulasi dari belajar atau membaca atau mendengar. imo, pengetahuan benar yang dimaksud adalah panna yang didapat dari penembusan / pelepasan.

bisa aja sih, by definition, akan tidak tepat menggunakan kata "pengetahuan" lagi.


sementara, penegertian benar yg kita kenal dirumuskan spt berikut:

Pengertian Benar mencakup pengetahuan tentang:
  • Empat Kebenaran Mulia (Cattari Ariya Saccani)
  • Tiga Corak Umum (Tilakkhana)
  • Hukum Sebab-musabab (Paticcasamuppada)
  • Hukum Kamma

    Jika asumsi, saya mati dan terlahir lagi, tanpa ingatan sebelumnya, tidak ada pengetahuan tentang 4KM, Tilakhana, PaticcaSamuppada, Karma. Masihkah saya akan melanjutkan perjalanan spiritial saya? atau saya akan stagnant, sampai saya bertemu & belajar lagi ajaran Buddha (terlahir di Buddha Sasana yah istilahnya)...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

morpheus

Quote from: tesla on 23 April 2012, 08:28:04 AM
Jika asumsi, saya mati dan terlahir lagi, tanpa ingatan sebelumnya, tidak ada pengetahuan tentang 4KM, Tilakhana, PaticcaSamuppada, Karma. Masihkah saya akan melanjutkan perjalanan spiritial saya? atau saya akan stagnant, sampai saya bertemu & belajar lagi ajaran Buddha (terlahir di Buddha Sasana yah istilahnya)...
kayaknya karena konflik pemikiran inilah, ada yang mengajarkan tidak ada perjalanan, tidak ada pantai seberang yg harus dicapai. \
lepas. berhenti. semua sudah ada saat ini, di sini...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

K.K.

Quote from: tesla on 23 April 2012, 08:28:04 AM
bisa aja sih, by definition, akan tidak tepat menggunakan kata "pengetahuan" lagi.


sementara, penegertian benar yg kita kenal dirumuskan spt berikut:

Pengertian Benar mencakup pengetahuan tentang:
  • Empat Kebenaran Mulia (Cattari Ariya Saccani)
  • Tiga Corak Umum (Tilakkhana)
  • Hukum Sebab-musabab (Paticcasamuppada)
  • Hukum Kamma

    Jika asumsi, saya mati dan terlahir lagi, tanpa ingatan sebelumnya, tidak ada pengetahuan tentang 4KM, Tilakhana, PaticcaSamuppada, Karma. Masihkah saya akan melanjutkan perjalanan spiritial saya? atau saya akan stagnant, sampai saya bertemu & belajar lagi ajaran Buddha (terlahir di Buddha Sasana yah istilahnya)...

Numpang tanya aja, kalo menurut bro tesla, kenapa ada orang yang terlahir di komunitas Buddhis, fanatik Buddhisme, tapi tetap dungu dan berperilaku tidak baik?


tesla

Quote from: morpheus on 23 April 2012, 08:38:54 AM
kayaknya karena konflik pemikiran inilah, ada yang mengajarkan tidak ada perjalanan, tidak ada pantai seberang yg harus dicapai. \
lepas. berhenti. semua sudah ada saat ini, di sini...


saya skrg sih berpikir, 4KM itu bukanlah pengetahuan.
justru penyangkalan atas pengetahuan (umum) yg ada.

orang yg tidak waspada akan melihat bhw hidup itu menyenangkan. pengetahuan ini terbentuk pelan2 dari rasa sukanya thd kenikmataan indra. shg nanti ketika tua, sakit  dan menjelang mati, ia masih juga tidak rela melepas dunia (ilustrasi aja).
jadi don't worry ga punya pengetahuan tentang 4KM. jika saya mati, asal sikap saya sudah semakin tidak melihat dunia ini sbg menyenangkan, makin lama sejalan, akhirnya nanti saya akan melihat dunia ini tidak menarik lagi.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~