Kumpulan Dongeng Kang_Asep

Started by Kang_Asep, 04 January 2012, 09:52:26 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Kang_Asep

Prof. Ghazin adalah seorang Guru Besar di bidang sastra. di sisi lain, dia juga seorang penganut kebatinan. Dia mempunyai seorang murid bernama Bujang.

Suatu malam, Prof. Ghazin mengajari si Bujang sebuah mantra. "Hei, Bujang, coba kamu hafalkan mantra ini. Ini namanya mantra Dzii Dengan mantra ini, kau akan memenangkan setiap perdebatan."

"Baiklah Prof.!" kata si Bujang.

"Selama tiga hari, teruslah berada di sisiku, " kata Prof. Ghazin, "Lihatlah, aku akan menggelar perdebatan dengan beberapa ahli ilmu, dan lihatlah bagaimana aku akan selalu memenangkannya!".

Setelah tiga hari bersama Prof. Ghazin, mengikuti kemanapun perginya Profesor itu, kini Prof. itu bertanya, "Bukankah telah kau saksikan, bahwa aku selalu memenangkan perdebatan?"

"Ya." Jawab Bujang.

"Itu berkat matra Dzii." kata Prof. Ghazin.

"Telah dapat saya simpulkan Prof!" Kata si Bujang

"Apa yang bisa kau simpulkan?" tanya Profesor.

"Bahwa pengaruh mantra itu, Prof. bisa melakukan tiga jurus dalam perdebatan. yaitu pertama, jurus "kepala batu", apapun perktaan dan argumentasi orang lain, Prof. bersikukuh dalam pendapat Prof. sendiri. Dengan cara itu perdebatan telah dimenangkan oleh Prof. Kedua, jurus "utara-selatan", yaitu kalau orang berbicara ke utara, prof. berbicara ke selatan. Gak ada sambungannya, atau dengan kata lain out of topic. Dengan begitu, prof. gak pernah kalah debat. Jurus ketiga adalah jurus "Bebek Mengejek", kalau prof. sudah terdesak, maka prof. mengejek lawan dengan kata-kata yang menyebalkan, seakan seekor bebek berbunyi "wek wek, wek wek", dengan cara itu orang lain jadi tidak berkutik. Kkalau begitu, mending gunakan jurus keempat, yaitu jurus "tidak berdebat". pasti saya akan selalu menang, tanpa harus pake mantra." kata si Bujang.

"Bujang, kau kupecat jadi muridku! Pergi kau, jangan datang lagi ke mari!" Prof. Ghazin marah.

(Cuma dongeng; kalau ada kesamaan nama, mohon maaf!)


[gmod=KK]Berhubung semuanya dongeng dan isinya sama, TS-nya juga sama, daripada thread berserakan, jadi saya gabungkan saja.[/gmod]

Indra

#1
jurus ke lima: jika engkau tidak mampu menjawab, maka menggeliatlah spt belut, belut yg licin selalu berhasil meloloskan diri. Mulailah mengeluarkan formula2 logika dan/atau jurnalistik.

jurus ke enam: kalo semua gagal, bertindaklah jadi hakim

Kang_Asep

Di komunitas Agama Tetangga, sering terjadi kasus "Rasul Baru", yaitu di mana ada orang yang mengaku mendapat wahyu dari Tuhan dan menjadi rasul. Tapi hal ini ditentang oleh mayoritas masyarakat penganut agama tersebut. Bahkan tidak jarang buntut dari "pengakuan rasul" tersebut berbuntut tindakan anarkis dari masa.

Demikian pula yang terjadi di Cimayung. Di sana ada orang tua berumur 50 tahun yang mengaku menjadi rasul bernama Nadidun. Pengikutnya sudah cukup banyak, dan terus menerus melakukan aksi perekrutan pengikut.

Si Bujang diundang datang berjumpa dengan rasul baru bernama Nadidun itu.

Rasul Nadidun berkata kepada si Bujang, "Ki sanak, apa yang engkau ragukan dari ajaranku?"

"Anda mengajarkan bahwa Tuhan itu ada. apa buktinya?" tanya si Bujang.

Rasul Nadidun tertawa, "ha.. ha.. ha.. rupanya kau ini atheis, tidak percaya adanya Tuhan. Apakah kau yakin, bahwa tuhan itu tidak ada?"

"yakin" jawab si bujang.

"Beranikah kau berikan tanganmu untuk kucincang?" tanya Rasul Nadidun.

"tidak" kata Bujang.

"keyakinanmu itu bulshit! Aku yakin akan adanya Tuhan sepenuhnya, maka akan kuberikan tanganku untuk kau potong. Silahkan, ini goloknya!" kata Rasul Nadidun.

si Bujang ragu dan tidak mengerti, mengapa ia harus memotong tangan rasul Nadidun. Tapi karena rasul baru itu mendesak, si Bujang mengayunkan golok itu ke tangan Nadidun. seketika tangan rasul Nadidun terputus. tapi rasul Nadidun tidak tampak kesakitan. ia memungut kembali tangannya yang putus dan menempelkannya. seketika tangan itu tersambung lagi. rasul Nadidun berkata, "Bukanlah telah terbukti bahwa aku dan ajaranku benar?"

"tidak tuan. jika anda bisa menyambungkan kembali tangan yang terpotong, maka itu tidak menjadi bukti bahwa anda dan ajaran anda adalah benar. Itu cuma bukti kalau anda adalah orang sakti." Jawab Bujang.

"Hei ki sanak, telah nyata mukjizat di depan mata mu. tapi kau masih mengingkari kebenaran. maka akan ku kutuk kau menjadi orang miskin." kata rasul Nadidun marah.

si Bujang berkata dengan tenang, "tidak usah repot-repot tuan mengutuk saya menjadi orang miskin. sedari dulu sampai sekarang, hidup saya sudah miskin tuan. Kalau bisa, kutuklah saya jadi orang kaya."

Penonton senyum-senyum.

"Siapa yang bawa orang ini kemari. bawa dia pergi dan jangan dibawa lagi kemari." Demikian kata Rasul Nadidun mengusir.

(Cuma dongeng; mohon maaf kalau ada kesamaan nama dan tempat)

ryu

KA suka ya pake jurus itu? pantes aja aye pusing terus kalau debat ama akang.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

cumi polos

ada lagi jurus menjerumuskan orang lain,

yakni kasih resep obat yg salah.....

bilang sama karyawan, boleh buat kesalahan, boleh buat rugi.....

kalau begitu gw mau melamar disana deh...
dijamin ruginya paling besar. dan gw minta bonus gede karna telah
   melaksanakan kehendak bos. kalau rugi aja boleh
   bagaimana dgn rugi besar ? kan lebih mengiyurkan ?

_/\_ :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

adi lim

#5
Quote from: Indra on 04 January 2012, 10:13:55 PM
jurus ke lima: jika engkau tidak mampu menjawab, maka menggeliatlah spt belut, belut yg licin selalu berhasil meloloskan diri. Mulailah mengeluarkan formula2 logika dan/atau jurnalistik.

jurus ke enam: kalo semua gagal, bertindaklah jadi hakim


masih ada
jurus ke 7 jadi penasihat
jurus ke 8 jadi juru bicara (jubir)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: ryu on 04 January 2012, 10:33:30 PM
KA suka ya pake jurus itu? pantes aja aye pusing terus kalau debat ama akang.

kalah jurus =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Yani Puk

*UK* Good Morning
‎​*CN* Zǎo ān ( 早安 )
*JP* ‎​‎​Ohayō ( おはよう )
*KR* Annyeonghaseyo ( 안녕하세요 )
*IT* Buongiorno
*SN* Buenos Días
*FR* Bonjour
‎​*NL* Goedemorgen
(*)H̲̅A̲̅V̲̅E̲̅ G̲̅R̲̅E̲̅A̲̅T̲̅ D̲̅A̲̅Y̲̅(*) " Begitu banyak jenis bahasa yg digunakan, namun mengerucut menjadi satu : ucapan selamat PAGI. Jika qta mengucapkan dgn tulus hati, niscaya hari hari qta akan jauh lebih ringan dlm melangkah. SEMANGAT with SMILE "
PS: salah satu cara memenangkan perdebatan. Sayangi lawan debat anda dan sapa selalu :))

Mas Tidar

kami memilih jurus ke-4, dengan alasan agar kedua belah pihak bisa tidur dengan nyaman.

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mr.Jhonz

Quote from: Yani Puk on 05 January 2012, 06:23:19 AM
*UK* Good Morning
‎​*CN* Zǎo ān ( 早安 )
*JP* ‎​‎​Ohayō ( おはよう )
*KR* Annyeonghaseyo ( 안녕하세요 )
*IT* Buongiorno
*SN* Buenos Días
*FR* Bonjour
‎​*NL* Goedemorgen
(*)H̲̅A̲̅V̲̅E̲̅ G̲̅R̲̅E̲̅A̲̅T̲̅ D̲̅A̲̅Y̲̅(*) " Begitu banyak jenis bahasa yg digunakan, namun mengerucut menjadi satu : ucapan selamat PAGI. Jika qta mengucapkan dgn tulus hati, niscaya hari hari qta akan jauh lebih ringan dlm melangkah. SEMANGAT with SMILE "
PS: salah satu cara memenangkan perdebatan. Sayangi lawan debat anda dan sapa selalu :))
Dari sekian banyak postingan anda,keknya baru kale ini aye klik 'thank you'
Tumben,postingannya bener..:P
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Yani Puk

Quote from: Mr.Jhonz on 05 January 2012, 07:06:29 AM
Dari sekian banyak postingan anda,keknya baru kale ini aye klik 'thank you'
Tumben,postingannya bener..:P

Klo gak klik, ntar ak ikut km ke ciledug lho... rumah km bisa kacau sama ak... Jadi mending pilih selamat aje lah :))
Btw ngapain sih debat kusir gitu?! 8) Si kusir aja sibuk cari setoran :)) belum kuda nya mogok makan ^-^

Peace yooo... ^-^ ;D ;) :) _/\_

K.K.

Quote from: Indra on 04 January 2012, 10:13:55 PM
jurus ke lima: jika engkau tidak mampu menjawab, maka menggeliatlah spt belut, belut yg licin selalu berhasil meloloskan diri. Mulailah mengeluarkan formula2 logika dan/atau jurnalistik.

jurus ke enam: kalo semua gagal, bertindaklah jadi hakim

Jurus ke tujuh: jika ditanya dasar argumen, ceritakan khayalan pribadi anda.

kullatiro

Kang Asep ada maksud apa bercerita seperti ini di dhammacitta?

Cettasika macam apa?

Kang_Asep

Quote from: daimond on 05 January 2012, 08:42:14 AM
Kang Asep ada maksud apa bercerita seperti ini di dhammacitta?

Cettasika macam apa?

Sebagian masyarakat kita menjadi tunduk pada suatu faham, mazhab atau aliran, hanya karena pemimpin aliran tersebut mampu menunjukan "keajaiban mistis". itu cara berpikir yang kurang sehat. seharusnya, kemampuan seseorang dalam melakukan pertunjukan kesaktian tidak menjadi tolak ukur kebenaran ajarannya. Cerita ini merupakan bentuk protes dan kritikan terhadap mereka yang menjadikan "kemampuan mistis" sebagai tolak ukur kebenaran.

Indra

Quote from: Yani Puk on 05 January 2012, 07:43:43 AM
Klo gak klik, ntar ak ikut km ke ciledug lho... rumah km bisa kacau sama ak... Jadi mending pilih selamat aje lah :))
Btw ngapain sih debat kusir gitu?! 8) Si kusir aja sibuk cari setoran :)) belum kuda nya mogok makan ^-^

Peace yooo... ^-^ ;D ;) :) _/\_

dia gak punya rumah, dia anak kos