meditasi bisa melihat pikiran arahat masa lalu, sekarang, masa depan?

Started by ryu, 03 January 2012, 11:36:54 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

djoe

Quote from: adi lim on 04 January 2012, 04:58:30 PM
sayang sekali sesudah lama tidak muncul, ternyata 'ilmu kotoran' anda masih belum berubah.
karena ketidakmampuan utk membedakan nama benda dan manusia
sekarang pakai ilmu belut utk bahas gaya orang lain.

ini diri anda yang lebih baik
setidaknya tidak ada kata - kata kasar
setidaknya anda tidak mengungkapkan diri anda dengan kata - kata kasar

dilbert

seseorang yang "tidak bisa di-ajar-i", sebaik-nya di- cuek-in saja...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

djoe

siapakah orang dan dengan kualitas apa orang tersebut menyatakan orang lain tidak bisa diajari?

pengetahuan duniawi membutakan orang, membuat orang jadi arogan dan sombong akan pengetahuannya

seperti seekor kumbang yang bangga akan tumpukan kotorannya yang besar

usaha sebesar apapun yang telah dikerahkan, hasilnya tetap tumpukan kotoran yang besar

cumi polos

Quote from: djoe on 04 January 2012, 05:13:05 PM
ini diri anda yang lebih baik
setidaknya tidak ada kata - kata kasar
setidaknya anda tidak mengungkapkan diri anda dengan kata - kata kasar

BMA - Bodohnya Minta Ampun,

menurut bro Djoe apakah itu juga kata kasar/gak sopan..... ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

djoe

Quote from: cumi polos on 04 January 2012, 08:09:13 PM
BMA - Bodohnya Minta Ampun,

menurut bro Djoe apakah itu juga kata kasar/gak sopan..... ?

tanyakan pada diri anda sendiri
karena itu perkataan tsbt berasal dari anda maka BMA mengungkapkan/mencerminkan ciri diri anda
jika anda menganggap itu bukan perkataan yang kasar maka perkataan BMA itu juga mencerminkan diri anda, karena anda sudah terbiasa dan nyaman dengan kata tsbt
jika anda menganggap itu perkataan yang kasar tetapi tetap menggunakan istilah tsbt maka perkataan BMA itu juga mencerminkan diri anda, karena anda sudah terbiasa dan nyaman dengan kata tsbt

perkataan seseorang mencerminkan sifat seseorang
halus tutur perkataan seseorang  menunjukkan seseorang mempunyai etika dan sopan santun dan pengendalian diri yang kuat
kasar perkataan seseorang menunjukkan seseorang tidak mempunyai etika dan meminjam istilah anda BMA

djoe

 [at] cumi polos,

kenapa bersembunyi dibalik clonning, jangan jadi pengecut , kenapa harus memakai cloning untuk menghadapi saya?
untuk menutupi kemaluan anda jika anda tidak bisa menyanggah pendapat saya?
untuk menutupi keburukan diri anda dengan demikian anda bebas bertutur kata dengan kasar?
untuk menutupi kebodohan anda sendiri ketika statement anda sendiri mengena diri anda sendiri?

member senior (ukuran senior tidak jelas, mungkin karena kotoran/postingannya paling banyak, tetapi untuk menghargai forum ini saya tetap memanggil anda member senior) janganlah jadi pengecut , hadapilah dunia ini

hadapilah kemaluan, keburukan dan kebodohan anda sendiri , jangan bersembunyi dibalik cloning

walau anda berganti kulit saya tetap mengenali diri anda

Yani Puk

Quote from: djoe on 05 January 2012, 12:10:17 PM
[at] cumi polos,

kenapa bersembunyi dibalik clonning, jangan jadi pengecut , kenapa harus memakai cloning untuk menghadapi saya?
untuk menutupi kemaluan anda jika anda tidak bisa menyanggah pendapat saya?
untuk menutupi keburukan diri anda dengan demikian anda bebas bertutur kata dengan kasar?
untuk menutupi kebodohan anda sendiri ketika statement anda sendiri mengena diri anda sendiri?

member senior (ukuran senior tidak jelas, mungkin karena kotoran/postingannya paling banyak, tetapi untuk menghargai forum ini saya tetap memanggil anda member senior) janganlah jadi pengecut , hadapilah dunia ini

hadapilah kemaluan, keburukan dan kebodohan anda sendiri , jangan bersembunyi dibalik cloning

walau anda berganti kulit saya tetap mengenali diri anda

Bung,

Jangan bawa kemaluan disni. Karena saya yakin anda juga punya kemaluan 8) :whistle:

Indra


seniya

Bhikkhu Nagasena berkata dalam Milinda Panha:

QuoteAda tujuh tingkat kekuatan mental. Yang pertama, orang biasa yang penuh dengan nafsu, kebencian dan kebodohan batin; tidak terlatih dalam tindakan, perkataan, dan pikirannya; pemikiran mereka berjalan dengan lambat dan sulit.

Yang kedua, para sotapana, yaitu yang telah masuk ke Sang Jalan, yang telah mencapai pandangan benar, dan telah mengerti ajaran Sang Guru dengan benar. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat dan berfungsi dengan mudah, sejauh masih berhubungan dengan tiga belenggu yang pertama {nafsu, niat jahat, kesombongan). Tetapi di luar itu, kekuatan pemikiran mereka berfungsi dengan lambat dan sulit.

Yang ketiga, para sakadagami, yaitu yang masih terlahir sekali lagi. Dalam diri mereka nafsu dan kebencian telah hilang. Kekuatan pemikiran mereka bekerja dengan cepat dan baik, sejauh masih berhubungan dengan lima belenggu bagian bawah (nafsu, niat jahat, kesombongan, kepercayaan adanya diri, keraguan). Di luar itu sulit dan lambat.

Yang keempat, para anagami, yaitu yang tidak terlahir lagi. Pada mereka nafsu dan kebencian telah lenyap. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat dan baik sejauh masih berhubungan dengan sepuluh belenggu (nafsu, niat jahat, kesombongan, kepercayaan adanya diri, keraguan, fanatik terhadap upacara dan tradisi, keinginan untuk dumadi, keirihatian, pertentangan, kebodohan batin). Tetapi di luar itu sulit dan lambat.

Kelima, para Arahat. Pada mereka banjir hawa nafsu indria, keinginan untuk kelahiran kembali, kepercayaan adanya diri, dan kebodohan batin telah berhenti. Mereka telah menempuh kehidupan suci dan mencapai tujuan akhir. Kekuatan pemikiran mereka bekerja dengan cepat, sejauh masih berhubungan dengan lingkup murid. Tetapi di luar itu sulit dan lambat. Walaupun mereka sudah amat bijaksana, tetapi masih belum mengetahui tentang kehidupan-kehidupan sebelumnya dan belum mempunyai pengetahuan akan kemampuan-kemampuan spiritual para makhluk.

Keenam, para Pacceka Buddha, yang tergantung pada diri mereka sendiri saja dan tidak memerlukan guru. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat, sejauh masih berhubungan dengan lingkup mereka sendiri. Tetapi dalam lingkup yang khusus bagi Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, pemikiran mereka lambat dan sulit. Seperti halnya seseorang yang tak akan ragu menyeberangi sungai kecil di tanahnya sendiri akan ragu bila menyeberangi samudera luas.

Dan yang terakhir, para Buddha yang Mencapai Penerangan Sempurna. Mereka mempunyai segala pengetahuan, memiliki 10 kekuatan, 4 macam ketidaktakutan, dan 18 ciri seorang Buddha. Kekuatan pemikiran mereka bekerja cepat tanpa ada hambatan dalam pengetahuan apapun. Seperti halnya sebatang anak panah akan dengan mudah menembus kain yang tipis, demikian pula pengetahuan mereka tidak ada  batasnya dan jauh melebihi 6 tingkat lainnya. Karena pikiran mereka sangat jernih dan cerdas, maka para Buddha itu dapat melakukan Mujijat Kembar. Dari situ kita hanya dapat membayangkan betapa jernih dan aktifnya kekuatan mereka. Dan melihat  semua keajaiban ini, tidak ada alasan lain yang dapat dikemukakan,
kecuali karena perenungan.

Jadi, Bhikkhu Sariputta tidak bisa mengetahui pikiran para Buddha masa lalu, masa sekarang, dan masa depan krn kemampuan tsb berada di luar ruang lingkupnya sebagai seorang Arahat.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

cumi polos

Quote from: djoe on 05 January 2012, 12:10:17 PM
[at] cumi polos,

kenapa bersembunyi dibalik clonning, jangan jadi pengecut , kenapa harus memakai cloning untuk menghadapi saya?
untuk menutupi kemaluan anda jika anda tidak bisa menyanggah pendapat saya?
untuk menutupi keburukan diri anda dengan demikian anda bebas bertutur kata dengan kasar?
untuk menutupi kebodohan anda sendiri ketika statement anda sendiri mengena diri anda sendiri?

member senior (ukuran senior tidak jelas, mungkin karena kotoran/postingannya paling banyak, tetapi untuk menghargai forum ini saya tetap memanggil anda member senior) janganlah jadi pengecut , hadapilah dunia ini

hadapilah kemaluan, keburukan dan kebodohan anda sendiri , jangan bersembunyi dibalik cloning

walau anda berganti kulit saya tetap mengenali diri anda
maksudnya bro Djoe ini lahir baru dari Choa ? berjujurlah...

gw salut deh atas kejelian bro Djoe/Choa... kenapa abang begitu sakti ya ?

mari kita berdiskusi, layaknya teman lama... _/\_ 8)
merryXmas n happyNewYYYY 2018

cumi polos

Quote from: djoe on 05 January 2012, 11:53:10 AM
tanyakan pada diri anda sendiri
karena itu perkataan tsbt berasal dari anda maka BMA mengungkapkan/mencerminkan ciri diri anda
jika anda menganggap itu bukan perkataan yang kasar maka perkataan BMA itu juga mencerminkan diri anda, karena anda sudah terbiasa dan nyaman dengan kata tsbt
jika anda menganggap itu perkataan yang kasar tetapi tetap menggunakan istilah tsbt maka perkataan BMA itu juga mencerminkan diri anda, karena anda sudah terbiasa dan nyaman dengan kata tsbt

perkataan seseorang mencerminkan sifat seseorang
halus tutur perkataan seseorang  menunjukkan seseorang mempunyai etika dan sopan santun dan pengendalian diri yang kuat
kasar perkataan seseorang menunjukkan seseorang tidak mempunyai etika dan meminjam istilah anda BMA

QuoteBMA - Bodohnya Minta Ampun,

menurut bro Djoe apakah itu juga kata kasar/gak sopan..... ?

ternyata bro Djoe/Choa menguraikan panjang pendek,.. sana sini..
tapi tidak berani menjawab...

gw lagi tanya kamu bro Djoe.... jawablah dgn jujur...  :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

djoe

#71
Quote from: cumi polos on 05 January 2012, 06:47:09 PM
ternyata bro Djoe/Choa menguraikan panjang pendek,.. sana sini..
tapi tidak berani menjawab...

gw lagi tanya kamu bro Djoe.... jawablah dgn jujur...  :P



anda membawa sesuatu/kotoran yang ada pada pikiran anda, kemudian anda berikan kotoran itu pada saya dan bertanya pada saya kotoran yang ada pada pikiran anda itu kotor atau bersih. pertanyaan ini hanya anda yang bisa menjawabnya sendiri, karena kotoran itu ada di pikiran anda.
jgnlah anda tiba tiba membawa kotoran dari rumah anda ke orang lain dan menanyakan ke orang lain tentang kotoran yang ada di rumah anda.

bagaimana jika saya membawa kotoran dari rumah saya ke anda kemudian memberikan ke anda seperti dibawah ini

TB : tolor banget

menurut bro cumi apakah itu kata kasar/gak sopan..... ?

djoe

Quote from: Yani Puk on 05 January 2012, 04:35:44 PM
Bung,

Jangan bawa kemaluan disni. Karena saya yakin anda juga punya kemaluan 8) :whistle:


Jangan bawa "kemaluan anda" disni. Karena saya yakin anda juga punya kemaluan 8) :whistle:

"kemaluan anda" yang saya maksud disini = konsep "kemaluan yang pada anda" yang anda bawa kesini
kecuali jika anda tidak punya kemaluan

sobat-dharma

Quote from: ryu on 04 January 2012, 03:09:14 PM
memang buda secara objektif menanyakan apakah sudah melihat pikiran arahat dulu, sekarang dan masa depan, tapi ada kemungkinan seseorang bisa melihat pikiran arahat dulu, sekarang dan masa depan tidak misalnya dengan meditasi?

Tergantung "seseorang" yang dimaksud itu siapa. Kalau Sammasambuddha rasanya bisa. Pertanyaannya adalah apakah sesama Arahat bisa melihat pikiran Arahat lainnya? Yang bisa mengenali apakah seseorang mencapai tingkat kesucian Arahat kan hanya Arahat dan Sammasambuddha. kalau nggak salah topik ini dulu juga sudah pernah didiskusikan.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

sobat-dharma

Quote from: ariyakumara on 05 January 2012, 06:10:36 PM
Bhikkhu Nagasena berkata dalam Milinda Panha:

Jadi, Bhikkhu Sariputta tidak bisa mengetahui pikiran para Buddha masa lalu, masa sekarang, dan masa depan krn kemampuan tsb berada di luar ruang lingkupnya sebagai seorang Arahat.

Arahat memang tidak bisa membaca pikiran Sammasambuddha, tapi apakah Arahat bisa membaca pikiran sesama Arahat?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek