News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

mending mana nih pilih ya

Started by kakao, 22 November 2011, 03:03:39 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kakao

1. banyak mendengar Dhamma, sering kebaktian, jadi pengurus Vihara, bikin event Dhamma, ikuti Talkshow.
2. Retret meditasi 10 hari
;D
mendingan mana ya guys,.tolong dijawab kl perlu alasannya :-[
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

will_i_am

tergantung...
yang mana yang dilakukan dengan sepenuh hati, yang itulah yang lebih baik...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

DragonHung

Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Yani Puk


Mas Tidar

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

seniya

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

will_i_am

tapi kalo prakteknya ga tulus juga sama saja...
misalnya disuruh temen buat ikut retret, tanpa ada niat dari hati...
ga dapat apa-apa juga toh??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Mas Tidar

Quote from: will_i_am on 22 November 2011, 07:17:47 PM
tapi kalo prakteknya ga tulus juga sama saja...
misalnya disuruh temen buat ikut retret, tanpa ada niat dari hati...
ga dapat apa-apa juga toh??


hmmm, bgmn kalau pertanyaannya dibalik
kalau tanpa disuruh siapa2, benar2 niat, apakah akan "mendapat" sesuatu ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

FZ

no. 2
karena no.2 itu latihan mengendalikan diri.. bayangkan saja retret meditasi 10 hari.. akan diperoleh latihan2 yang luar biasa untuk mengendalikan diri :
1. biasa makan enak dan 3x, sekarang makan disediakan, dan tidak boleh makan setelah jam 12.
2. biasa bisa nyante denger music.. selama retret.. no TV, no music..
3. biasa tidur di tempat empuk nyaman.. selama retret.. itu juga gak ada kan..

menjadi pengurus vihara bagus.. namun yang dilatih skill organisasi.. sering kebaktian.. yang dilatih adalah niat.. sering mendengarkan dhammadesana .. yang bertambah adalah pengetahuan..

semua penting.. namun menjadi tidak penting jika ada praktek pengendalian diri..
punya teori dhamma segudang.. punya skill organisasi baik.. sering kebaktian bisa saja menjadikan diri kita sombong dan lengah.. jika kita tidak mengendalikan diri dengan baik.. sehingga keakuan bertambah..

hemayanti

Quote from: kakao on 22 November 2011, 03:03:39 PM
1. banyak mendengar Dhamma, sering kebaktian, jadi pengurus Vihara, bikin event Dhamma, ikuti Talkshow.
2. Retret meditasi 10 hari
;D
mendingan mana ya guys,.tolong dijawab kl perlu alasannya :-[
bukan pilihan yang sebanding.  ;D
no.2 jelas adalah praktek yang lebih tinggi.
sebenarnya dua pilihan ini bisa dilakukan kedua2nya, dalam waktu yang tidak bersamaan.
mendengarkan dhamma, kebaktian, jadi pengurus vihara, bikin event dhamma, ikut talkshow, ini bisa dilakukan setiap saat, kegiatan rutin.
retret meditasi, apalagi 10 hari, ini jelas butuh waktu khusus, kalo ada kesempatan sebaiknya ambil saja, ikut retret, jangan disia2kan.
setelah pulang retret kan masih tetap punya banyak kesempatan untuk mendengarkan dhamma, kebaktian juga bisa dilakukan kapan saja, jadi pengurus vihara g mungkin akan dipecat kalo pergi retret 10 hari, bikin event dan ikut talkshow juga sama.
haruskah memilih 1 kalo bisa kedua-duanya om kakao?  ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

dipasena

dato pribadi pilih nomorrr... duaaa...


will_i_am

Quote from: Mas Tidar on 22 November 2011, 07:55:23 PM

hmmm, bgmn kalau pertanyaannya dibalik
kalau tanpa disuruh siapa2, benar2 niat, apakah akan "mendapat" sesuatu ?
makanya itu saya buat pertama kali tergantung...
dilihat dari niat orang tersebut, kalau memang orang tersebut lebih menyenangi no.1, maka lebih baik dilakukan yang no.1 itu, karena karma baik yang dipupuknya juga bisa membawa dia pada nibbana di kehidupan-kehidupan selanjutnya...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Mas Tidar

ini ada baiknya kalau dibuka voting ajah yah...
daripada ngitung berapa (YA) dan berapa (Tidak)

alasan baru masuk ke-reply-nya sebagai penguatan pilihan yang dipilih.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar

Quote from: will_i_am on 22 November 2011, 08:45:29 PM
makanya itu saya buat pertama kali tergantung...
dilihat dari niat orang tersebut, kalau memang orang tersebut lebih menyenangi no.1, maka lebih baik dilakukan yang no.1 itu, karena karma baik yang dipupuknya juga bisa membawa dia pada nibbana di kehidupan-kehidupan selanjutnya...


ntar mati dunk....
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha