News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Hubungan sesama jenis diperbolehkan??

Started by Deva, 14 July 2011, 02:40:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

William_phang

Quote from: kuswanto on 15 July 2011, 10:08:37 AM
saya rasa wajar dan oke2 saja  kalau anda berpikiran seperti itu, anda pasti sangat sayang dengan buddha dhamma.  _/\_

tapi rasanya di luar negri gak seperti negri tercinta kita ini yang mengharuskan di KTP ada label "agama" kita.. ;D
jadi buat negara inggris, agama bukan sesuatu yang dipaksakan harus dimiliki oleh warga negaranya, dari situ saya cuma menarik kesimpulan bahwa bisa saja mereka memang benar2 ingin belajar dhamma,
kalau kemungkinan mereka menjadikan agama buddha sebagai pelarian mereka, sepertinya lebih mudah untuk mereka menjadi atheis saja. toh tidak ada larangan juga. kenapa harus repot2 berlatih sila dll dan puja bakti yang begitu merepotkan..

sedikit oot jadi ngebahas tentang orientasi "menyimpang" seorang laki2 atan wanita.. pernah saya lupa dimana (kl gk salah oprah show) ada kok yg menjelaskan kalau mereka itu sebenarnya juga tidak mau begitu/malu, dll.. tetapi mereka memang punya kecenderungannya kesitu dan tidak berdaya untuk melawan hasrat mereka (ya sama lah dengan laki2 yg gak bisa menahan hasrat melihat wanita seksi)..

saya pribadi malah jadi prihatin  :( dan menurut saya jika di aliran2 agama lain tidak menerima "yang semacam itu",aliran apa lagi kalau bukan buddhisme yang akan menerima dan memberikan pengajaran. karena dalam buddhisme tidak diajarkan dis dis dis gituan.. yakin kok saya selama mereka menjalankan 4KM dengan tekun dan sungguh2 mereka pun sama seperti kita memiliki peluang untuk menuntaskan jalan..
:) :) :)



Ini sedikit penjelasan mengenai hal ini dari Abbhidhamma:

Sexual Phenomena:

There are two sexual phenomena, namely femininity and
masculinity. Only one of the sexual phenomena exists in each sexmateriality
decad-kalŒpa. The femininity faculty has the characteristic of
the female sex. It is manifested through the mark, sign, deportment, body
structure, voice, etc., of the female by which we know: "this is a female",
and it is found only in females. Females' deportment is soft, gentle and
their voice is sweet and light.

The masculinity faculty has the characteristic of the male sex. It is
manifested through the mark, sign, deportment, body structure, voice,
etc., of the male by which we know, "this is a male". It is found only in
males. Males' deportment and voice is more rough and rugged.

For the 'female' hermaphrodite, when she developes attachment to female,
her femininity is hidden and her masculinity becomes predominant.

Similarly the 'male' hermaphrodite developes interest in a male, his
masculinity is hidden and his femininity becomes predominant.

The eight inseparable elements, life faculty and sexual phenomena
form a sex-materiality decad-kalŒpa. They are found pervading the whole
body, from head to toes

wang ai lie

Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Deva

Quote from: kuswanto on 15 July 2011, 10:08:37 AM
saya rasa wajar dan oke2 saja  kalau anda berpikiran seperti itu, anda pasti sangat sayang dengan buddha dhamma.  _/\_

tapi rasanya di luar negri gak seperti negri tercinta kita ini yang mengharuskan di KTP ada label "agama" kita.. ;D
jadi buat negara inggris, agama bukan sesuatu yang dipaksakan harus dimiliki oleh warga negaranya, dari situ saya cuma menarik kesimpulan bahwa bisa saja mereka memang benar2 ingin belajar dhamma,
kalau kemungkinan mereka menjadikan agama buddha sebagai pelarian mereka, sepertinya lebih mudah untuk mereka menjadi atheis saja. toh tidak ada larangan juga. kenapa harus repot2 berlatih sila dll dan puja bakti yang begitu merepotkan..

sedikit oot jadi ngebahas tentang orientasi "menyimpang" seorang laki2 atan wanita.. pernah saya lupa dimana (kl gk salah oprah show) ada kok yg menjelaskan kalau mereka itu sebenarnya juga tidak mau begitu/malu, dll.. tetapi mereka memang punya kecenderungannya kesitu dan tidak berdaya untuk melawan hasrat mereka (ya sama lah dengan laki2 yg gak bisa menahan hasrat melihat wanita seksi)..

saya pribadi malah jadi prihatin  :( dan menurut saya jika di aliran2 agama lain tidak menerima "yang semacam itu",aliran apa lagi kalau bukan buddhisme yang akan menerima dan memberikan pengajaran. karena dalam buddhisme tidak diajarkan dis dis dis gituan.. yakin kok saya selama mereka menjalankan 4KM dengan tekun dan sungguh2 mereka pun sama seperti kita memiliki peluang untuk menuntaskan jalan..
:) :) :)

anumodana  _/\_ Saudara Kuswanto
terima kasih sudah menangkap "kerisauan" saya  :))

ya memang betul sih seperti itu..repot ya..saya cm bs simpulkan klo hal ini sebenarnya balik ke habit..
cb mereka org indo,pasti mereka ga bakal ngeluarin statement sprti itu, begitu juga sebaliknya..

gmn ya..
sbnernya saya dibilang jijik ya jijik,kasian ya kasian..

haduh jadi ngaco dah..
ya sy cm bs berharap semoga mereka selalu berbahagia

TOPIC IS CLOSED  :P
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Deva

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Ruenis

Quote from: Kainyn_Kutho on 14 July 2011, 03:26:37 PM
Satu hubungan seks pasti menjijikan bagi orang dengan orientasi seks berbeda, seperti homoseksual melihat heteroseksual, dan juga sebaliknya. Sebaiknya tidak perlu menjadi seorang homophobia. Cobalah toleransi.



Sejak awal saya membaca judul thread ini,sampai membaca berapa komen yang homophobia.
tulisan Bro Kainyn seperti inilah yang saya harapkan.

Buddhisme tidak pernah melarang keras hubungan sesama jenis dalam kehidupan,karena menyadari kecenderungan homokesual itu alami karena didasari sebab2.selain itu Buddha tetap menasehati untuk selalu menaati aturan atau adat istiadat tempat dimana kita tinggal.toleransi dan tidak menghakimi.

Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha

K.K.

Quote from: Ruenis on 22 July 2011, 02:13:21 PM
Sejak awal saya membaca judul thread ini,sampai membaca berapa komen yang homophobia.
tulisan Bro Kainyn seperti inilah yang saya harapkan.

Buddhisme tidak pernah melarang keras hubungan sesama jenis dalam kehidupan,karena menyadari kecenderungan homokesual itu alami karena didasari sebab2.selain itu Buddha tetap menasehati untuk selalu menaati aturan atau adat istiadat tempat dimana kita tinggal.toleransi dan tidak menghakimi.



Kadang orang susah menilai dari sisi orang lain, hanya bisa melihat dari sudut pandang sendiri.
Kalau mau 'strict' dalam Buddhisme, di mana pusat latihannya adalah pemadaman nafsu, semua jenis hubungan seksual juga menjijikan, walaupun heteroseksual, sesuai sila, budaya setempat, dan lain-lain.

Ruenis

Quote from: Kainyn_Kutho on 22 July 2011, 02:52:43 PM
Kadang orang susah menilai dari sisi orang lain, hanya bisa melihat dari sudut pandang sendiri.
Kalau mau 'strict' dalam Buddhisme, di mana pusat latihannya adalah pemadaman nafsu, semua jenis hubungan seksual juga menjijikan, walaupun heteroseksual, sesuai sila, budaya setempat, dan lain-lain.


Yup untuk pembahasan dan perenungan mendalam tetap menjijikannya sebuah hubungan badan saya tak terpikirkan untuk membahasnya untuk TS,karena saya sadar tahapan pemahamannya melalui cara pandangannya tentang hubungan seksual
Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha

xenocross

lagian kita jangan ikut2an agama tetangga yang mengutuk, mendiskriminasi, mengucilkan kaum homoseksual ini. Kan kasian.

Tapi masalah jg sih kalau mereka minta diberkati untuk menikah....pusiiing pusiiingg
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra