Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya

Started by Satria, 11 July 2011, 11:46:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

wang ai lie

Quotesaya tidak akan berdiskusi, apalagi berdebat, tapi saya mencoba belajar dengan cara membuat "game" tanya-jawab-tanya".

jadi saya nonton saja  :P :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

dipasena

Quote from: wang ai lie on 14 July 2011, 12:58:21 AM
jadi saya nonton saja  :P :))

biar kan saja si pakar meditasi tera jana bertitle ustad yg belajar sabar itu menjilat ludah dia sendiri... mungkin uda kebiasaan dia n telah di ridoi si aw-luh...

wang ai lie

Quote from: dato' tono on 14 July 2011, 05:53:30 AM
biar kan saja si pakar meditasi tera jana bertitle ustad yg belajar sabar itu menjilat ludah dia sendiri... mungkin uda kebiasaan dia n telah di ridoi si aw-luh...

se 7 nabe' kalau di dengar kan malah saya takut mendapat pencerahan dalam terang... kan silau  8)  ..terlanjur basah dengan pencerahan dalam gelap  :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

ryu

Quote from: Satria on 13 July 2011, 10:17:45 PM
siapkan air seember, kalo kebakaran setelah membaca postingan saya berikut segera nyebur ke dalam ember !

saya telah menjelajah ke forum-forum kr****n dan Islam. di sana pun saya bertemu dengan umat budhis yang aktif berdiskusi. terlihat sangat hebat dengan kesabaran dan kebijaksanaannya dalam menghadapi serangan-serangan orang lain yang mencoba menyudutkan budhisme. kendatipun tidak ada yang memujinya di forum, sesungguhnya hal itu terpuji dan mengudang kekaguman orang yang menyimak. tak taunya, hal itu karena si umat buddhis tadi berada di kandang orang lain, bukan di kandang sendiri. kalo dikandang sendiri, sentil aja sedikit maka keberingasannya menjadi serupa dengan FPI. tak berlebihan jika ada yang memelintir kepanjangan forum DC menjadi forum Djago Candang. :)
anda blom pernah lihat ABBM di forum kas*** di sono budisnya "ganas2" kok, bahkan modnya lebih ganas =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

wang ai lie

Quote from: ryu on 14 July 2011, 07:14:25 AM
anda blom pernah lihat ABBM di forum kas*** di sono budisnya "ganas2" kok, bahkan modnya lebih ganas =))

berhubung disini warga DC adem ayem semua , makanya postingnya di sini bro ryu , kalau di tempat ganas ya... mikir la...  ^-^
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

kuswanto

Quote from: Satria on 13 July 2011, 10:17:45 PM
siapkan air seember, kalo kebakaran setelah membaca postingan saya berikut segera nyebur ke dalam ember !

saya telah menjelajah ke forum-forum kr****n dan Islam. di sana pun saya bertemu dengan umat budhis yang aktif berdiskusi. terlihat sangat hebat dengan kesabaran dan kebijaksanaannya dalam menghadapi serangan-serangan orang lain yang mencoba menyudutkan budhisme. kendatipun tidak ada yang memujinya di forum, sesungguhnya hal itu terpuji dan mengudang kekaguman orang yang menyimak. tak taunya, hal itu karena si umat buddhis tadi berada di kandang orang lain, bukan di kandang sendiri. kalo dikandang sendiri, sentil aja sedikit maka keberingasannya menjadi serupa dengan FPI. tak berlebihan jika ada yang memelintir kepanjangan forum DC menjadi forum Djago Candang. :)


memang seperti apa keberingasan FPI yang anda maksud itu? saya kurang paham, mohon petunjuknya  _/\_ _/\_ mungkin kita memang masih harus belajar untuk bersabar

Pikochan_chan

Quote from: Satria on 13 July 2011, 09:51:25 PM
kendatipun begitu, saya akan mencoba untuk belajar agar memiliki kesabaran seperti sariputa. semoga cita-cita ini kesampaian.

:) niat yg mulia, semoga Saudara Satria dapat mengembangkan kesabaran baik di DC maupun di kehidupan sebenarnnya.......

:) sy jg sering mengalami hambatan dlm upaya melatih kesabaran & ketabahan........ kadang muncul kemarahan dalam batin/pikiran (walaupun sangat kecil frekuensinnya), hehehe maklum sy belum mencapai Arahat.....

_/\_ Semoga semua makhluk apapun agamannya, apapun rasnnya, apapun gendernnya, apapun alam kehidupannya, dst dapat menjadi Saudara/i sesuai dgn hakikat sejatinnya(menyatu dgn universe)

:) Sori ya Bro jika selama ini kata2 Sy ada yg kurang berkenan......

:) Eh ngomong2 kita terakhir bertemu pada era Jurassic ya Bro Satria?

[spoiler][/spoiler]


_/\_ SSBS

FZ

Quote from: Pikochan_chan on 14 July 2011, 06:30:47 PM
:) niat yg mulia, semoga Saudara Satria dapat mengembangkan kesabaran baik di DC maupun di kehidupan sebenarnnya.......

:) sy jg sering mengalami hambatan dlm upaya melatih kesabaran & ketabahan........ kadang muncul kemarahan dalam batin/pikiran (walaupun sangat kecil frekuensinnya), hehehe maklum sy belum mencapai Arahat.....

_/\_ Semoga semua makhluk apapun agamannya, apapun rasnnya, apapun gendernnya, apapun alam kehidupannya, dst dapat menjadi Saudara/i sesuai dgn hakikat sejatinnya(menyatu dgn universe)

:) Sori ya Bro jika selama ini kata2 Sy ada yg kurang berkenan......

:) Eh ngomong2 kita terakhir bertemu pada era Jurassic ya Bro Satria?

[spoiler][/spoiler]


_/\_ SSBS
mungkin selain kesabaran dan ketabahan.. bro perlu melatih beberapa hal :
- kepintaran : agar bisa posting hal2 yang bermanfaat dan menambah wawasan
- kesadaran : sudah ditegur.. namun gak sadar2.. dan terus junking..


Satria

Quote from: Forte on 14 July 2011, 06:34:53 PM
mungkin selain kesabaran dan ketabahan.. bro perlu melatih beberapa hal :
- kepintaran : agar bisa posting hal2 yang bermanfaat dan menambah wawasan
- kesadaran : sudah ditegur.. namun gak sadar2.. dan terus junking..



terima kasih atas sarannya bro Forte. masalahnya begini :

saya pikir, umat budhis memahami bahwa kadang-kadang kita mengakategorikan segala sesuatu ke dalam perasaan "menyenangkan", "tidak menyenangkan" dan "netral". itu yang diajarkan oleh buddhisme, iya kan?

hampir seluruh orang di seluruh forum, lebih tertarik terhadap hal-hal yang "tidak menyenangkan" dari pada dengan hal yang "menyenangkan".  atas dasar inilah, maka saya memiilh memposting hal-hal "yang tidak menyenangkan".  karena itulah yang akan dianggap "menarik" untuk anda komentari.

ketika menemukan komentar-komentar yang menyenangkan, orang akan merasa senang. tapi tidak akan cukup memberi reaksi kecuali sekedar klik "terima kasih" atau "tank you". seedangkan terhadap komentar-komentar yang tidak menyenangkan, hampir semua orang akan reaksioner. hal ini kemudian membuat saya menjadi "gembala pikiran".

anda tidak tau, sebenarnya hal yang ingin saya sampaikan bukan tentang "bahtera nabi nuh dan pertapa Bharghiya", tapi ada sesuatu yang l ain yang masih menjadi rahasia saya pribadi. hal itu tidak akan dapat saya sampaikan secara langsung, melainkan saya harus memulainya dari sini.

dalam sebuah komunitas yang di sana selalu berbicara tentang kasih, yang berspekulasi dengan kasih, maka saya bermaksud membawa orang-orang itu dalam kasih yang realistis. tapi seperti menarik babi ke dalam kandangnya, bila ditarik dari depan, maka ia akan bergerak mundur. oleh karena itu, agar babi itu masuk ke dalam kandangnya, saya justru harus menariknya ke belakang.

mereka yang selalu bicara tentang kasih, tapi sebenarnya tidak benar-benar memiliki kasih itu sendiri, saya tidak dapat mengajarkannya tentang kasih. karena mereka merasa lebih tau segala-galanya tentang kasih dari pada saya. dan tidak ada orang yang merasa suka untuk diajari. akan merasa terhina karena ada yang bermaksud mengajarinya. dan akan melawan, menentang, serta menganggap sombong orang yang hendak mengajarinya. itu seperti menarik babi dari arah depan.

maka, biarlah saya berubah menjadi seorang manusia dungu, penjahat, pembenci, suka bertengkar, kontroversional, dan membangkitkan kemarahan orang-orang. sebenarnya itu seperti menarik ekor babi ke belakang agar babi-bagi itu maju ke depan dan masuk ke dalam kandangnya.

ini baru sedikit rahasia dari visi. masih banyak lagi rahasia yang tesembunyi. seandainya ada yang bisa memahami rahasia-rahasia itu sebelum saya ungkapkan, maka ia adalah orang yang bijak.

Satria

saya akan mencari "saya" di dalam diri sampai "saya" tidak ditemukan

dalam diskusi, mungkin kita akan marah karena merasa diserang atau disindir dengan hal-hal negatif. Sebagai contoh, sdr. Callmm menyindir saya :

Quote from: callmm
tapi kalau ada orang sekarang yang mengaku sudah bolak balik surga neraka ... ketemu pencipta ...
saya tidak punya kapabilitas untuk membantah

sebuah sindiran yang halus. Saya tau, bahwa yang dia maksud bolak balik surga neraka, dan ketemu pencipta itu adalah saya. Mungkin saya akan mengidenfikasi komentar tersebut sebagai "komentar membencikan", kendatipun secara formal sulit diuraikan, apa sisi yang membencikan, tapi dari sisi batin hal itu mudah dibuktikan. Tetapi saya juga memahami bahwa jika saya merasa tidak suka terhadap komentar apapun yang ditujukan kepada saya, berarti di dalam diri saya ini masih tertinggal egoisme. Oleh karena itu, saya menyingkirkan hal-hal yang menyebabkan saya menjadi tidak suka terhadap komentar apapun yang ditujukan kepada saya.

Ketika saya berpikir "dia telah menghina saya" atau "dia telah menyindir saya" dan lain sebagainya, maka disitulah munculnya perasaan tidak menyenangkan. Hal itu semata-mata karena adanya perasaan "saya" di dalam diri. Tetapi setelah perasaan "saya" difahami dengan sebenar-benarnya, maka "saya" tidaklah ditemukan. Ketika "saya" tidak ditemukan, maka tidak ada "saya" yang merasa dihina atau disindir. Oleh krena itu tidak ada rasa marah maupun benci terhadap komentar apapun.

Dengan selalu mengingat bahwa bilamana saya merasa marah, teringgung atau benci terhadap komentar apapun yang ditujukan kepada saya, berarti saya masih memiliki egoisme, maka saya akan selalu ingat untuk tidak marah, tidak tersinggung dan tidak benci terahdap komentar apapun yang ditujukan kepada saya. Dan apabila saya belum sanggup untuk tidak marah, maka saya akan segera mencari "saya" di dalam diri sampai "saya" tidak ditemukan. Bila saya telah tidak ditemukan, maka pastilah saya tidak akan sanggup untuk marah, tersinggung atau benci lagi terhadap komentar apapun yang ditujukan kepada saya.

wang ai lie

walah...walah... arahat membabarkan ajarannya... muantebbbbbbbb.....

bagaimananya meditasi dengan pelacur?
apakah akan merasakan nikmat?
apakah akan merasakan senang?
apakah anda terangsang?
berapa banyak  uang yang sudah di habiskan ?

;)
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Mas Tidar

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

andry

Quote from: wang ai lie on 15 July 2011, 09:11:08 PM
walah...walah... arahat membabarkan ajarannya... muantebbbbbbbb.....

bagaimananya meditasi dengan pelacur?
apakah akan merasakan nikmat?
apakah akan merasakan senang?
apakah anda terangsang?
berapa banyak  uang yang sudah di habiskan ?

;)
[/master]
tidak ada bedanya dgn meditasi mayat
nikmat, tidak nikmat hanyalah perasaan dan labeling
senang, tidak senang, hanyalah kondisi dalam dualitas
rangsangan terjadi karena adanya kontak yg di landasi nafsu
ratusaannnnn....
[master]
Samma Vayama

FZ

Quote from: Satria on 15 July 2011, 08:54:38 PM
terima kasih atas sarannya bro Forte. masalahnya begini :

saya pikir, umat budhis memahami bahwa kadang-kadang kita mengakategorikan segala sesuatu ke dalam perasaan "menyenangkan", "tidak menyenangkan" dan "netral". itu yang diajarkan oleh buddhisme, iya kan?

hampir seluruh orang di seluruh forum, lebih tertarik terhadap hal-hal yang "tidak menyenangkan" dari pada dengan hal yang "menyenangkan".  atas dasar inilah, maka saya memiilh memposting hal-hal "yang tidak menyenangkan".  karena itulah yang akan dianggap "menarik" untuk anda komentari.

ketika menemukan komentar-komentar yang menyenangkan, orang akan merasa senang. tapi tidak akan cukup memberi reaksi kecuali sekedar klik "terima kasih" atau "tank you". seedangkan terhadap komentar-komentar yang tidak menyenangkan, hampir semua orang akan reaksioner. hal ini kemudian membuat saya menjadi "gembala pikiran".

anda tidak tau, sebenarnya hal yang ingin saya sampaikan bukan tentang "bahtera nabi nuh dan pertapa Bharghiya", tapi ada sesuatu yang l ain yang masih menjadi rahasia saya pribadi. hal itu tidak akan dapat saya sampaikan secara langsung, melainkan saya harus memulainya dari sini.

dalam sebuah komunitas yang di sana selalu berbicara tentang kasih, yang berspekulasi dengan kasih, maka saya bermaksud membawa orang-orang itu dalam kasih yang realistis. tapi seperti menarik babi ke dalam kandangnya, bila ditarik dari depan, maka ia akan bergerak mundur. oleh karena itu, agar babi itu masuk ke dalam kandangnya, saya justru harus menariknya ke belakang.

mereka yang selalu bicara tentang kasih, tapi sebenarnya tidak benar-benar memiliki kasih itu sendiri, saya tidak dapat mengajarkannya tentang kasih. karena mereka merasa lebih tau segala-galanya tentang kasih dari pada saya. dan tidak ada orang yang merasa suka untuk diajari. akan merasa terhina karena ada yang bermaksud mengajarinya. dan akan melawan, menentang, serta menganggap sombong orang yang hendak mengajarinya. itu seperti menarik babi dari arah depan.

maka, biarlah saya berubah menjadi seorang manusia dungu, penjahat, pembenci, suka bertengkar, kontroversional, dan membangkitkan kemarahan orang-orang. sebenarnya itu seperti menarik ekor babi ke belakang agar babi-bagi itu maju ke depan dan masuk ke dalam kandangnya.

ini baru sedikit rahasia dari visi. masih banyak lagi rahasia yang tesembunyi. seandainya ada yang bisa memahami rahasia-rahasia itu sebelum saya ungkapkan, maka ia adalah orang yang bijak.
btw postingan yang anda quote ditujukan u/ bro pikochan ;D

nyanadhana

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.