tentang posisi meditasi yang baik?

Started by kakao, 06 July 2011, 01:45:17 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

andry

yang penting anda nyaman
               dan
kesadaran anda tidak hilang
Samma Vayama

dipasena

Quote from: andry on 06 July 2011, 08:53:27 PM
yang penting anda nyaman
               dan
kesadaran anda tidak hilang

btul...
btw mana om bond nih ? klo om suhu yg jawab, mantep nih... :))

andry

Quote from: dato' tono on 06 July 2011, 08:57:39 PM
btul...
btw mana om bond nih ? klo om suhu yg jawab, mantep nih... :))
mungkin lg prepare mo jd biksu myanmar kan...
:))  :))
Samma Vayama

Mas Tidar

acuan aseli:
http://www.pamc.org.sg/index.php?option=com_content&view=article&id=14&Itemid=32&lang=en


Langkah Pertama
Duduklah yang tegak dan wajar. Rilekskan seluruh badan. Kalian boleh memilih postur duduk yang kalian suka. Tidak perlu menyilangkan kaki jika kalian menganggapnya sulit. Kalian boleh duduk dengan kedua kaki tidak saling menindih di lantai. Duduk diantas bantalan dengan ketebalan yang sesuai akan membuat kalian merasa nyaman dan membuat kalian dapat dengan mudah meluruskan tubuh sebelah atas. Rilekskan tubh bagian demi bagian, dari kepala hingga ke kaki. Yakinlah bahwa tidak ada ketegangan di setiap bagian tubuh kalian.

Jika kalian merasa tegang dibagian tubuh tertentu, cobalah untuk melepaskan ketegangan itu dengan tetap rileks dan wajar. Ketegangan dibagian apapun dibagian tubuh akan menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa sakit setelah kalian duduk untuk waktu yang lama. Yakinlah untuk merilekskan seluruh tubuh setiap kali kalian mulai duduk meditasi.

...



semoga bermanfaat _/|\_


Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar

mengenai dan sehubungan dengan mata fisik:

kami telah disarankan oleh beberapa guru interview untuk "melupakan" mata fisik dan menggunakan mata batin.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

andry

Quote from: Mas Tidar on 06 July 2011, 09:10:16 PM
mengenai dan sehubungan dengan mata fisik:

kami telah disarankan oleh beberapa guru interview untuk "melupakan" mata fisik dan menggunakan mata batin.
demi menghindari kerancuan, dan ngalor ngidul
mohon di terangkan mengenai apa itu "melupakan" mata fisik, dan "menggunakan mata batin"
terima kasih
Samma Vayama

Mahadeva

Quote from: kakao on 06 July 2011, 01:45:17 PM
apakah rekan2 tau posisi meditasi yang baik? trus bagaimana sebaiknya meditasi dilakukan dlm posisi mata terpejam atau mata terbuka, kakao jg pernah baca ada obyek meditasi dg melihat foto mayat(obyek kelapukan),..otomatis mata kita pasti terbuka, juga dengan cahaya lilin, apakah manfaat dari meditasi itu(obyek mayat dan nyala lilin),..adakah obyek lain yang bisa dipakai dlm meditasi posisi mata terbuka ? mohon diskusinya rekan-rekan _/\_

ya duduk biasa aja yang nyaman. kalau bisa full lotus ya ga apa2. yang penting usahakan jangan gerak. Kalau menelan ludah yang banyak si masih ga pa2. kalau obyeknya keluar masuk napas, mata tertutup aja. Kalau meditasi jalan, nah itu yang terbuka sedikit matanya. kalau kasina, saya pernah baca setelah bisa mengamati nyala api misalnya, nanti mata tetap ditutup juga kok sampai gambaran api itu dengan jelas ada di dalam pikiran. (kasi tau kalau saya keliru).

katanya kalau kasina itu latian bisa buat mengembangkan kemampuan batin. tapi musti mahir keluar masuk jhana dulu (1-4)

kalau obyek mayat. ya itu berfungsi untuk mengurangi kemelekatan terhadap rupa dan nafsu sex katanya..


Jayadharo Anton

Quote from: Mas Tidar on 06 July 2011, 09:10:16 PM
mengenai dan sehubungan dengan mata fisik:

kami telah disarankan oleh beberapa guru interview untuk "melupakan" mata fisik dan menggunakan mata batin.

melupakan mata fisik , sering kali kita sebagai contoh bila menggunakan obyek anapanasati sering kali kita berussaha melihat nafas dengan menggunakan mata fisik akibatnya bisa sakit kepala karena mata fisik seolah menekan ke obyek tersebut ( memang pada awal masih sering kita menggunakan mata fisik  namun lama2 klo kita sering ikut retret maka kita akan belajar cara melihat dengan mata batin)
"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

Indra

Quote from: Jayadharo Anton on 07 July 2011, 07:51:43 AM
melupakan mata fisik , sering kali kita sebagai contoh bila menggunakan obyek anapanasati sering kali kita berussaha melihat nafas dengan menggunakan mata fisik akibatnya bisa sakit kepala karena mata fisik seolah menekan ke obyek tersebut ( memang pada awal masih sering kita menggunakan mata fisik  namun lama2 klo kita sering ikut retret maka kita akan belajar cara melihat dengan mata batin)


itu bukan mata batin, melainkan hanya merasakan sensasi sentuhan udara di ujung hidung atau bibir atas. kalau ada yg bisa melihat nafas dengan mata batin, bagaimanakah bentuk/warna nafas itu?

adi lim

#24
Quote from: Indra on 07 July 2011, 07:53:45 AM
itu bukan mata batin, melainkan hanya merasakan sensasi sentuhan udara di ujung hidung atau bibir atas. kalau ada yg bisa melihat nafas dengan mata batin, bagaimanakah bentuk/warna nafas itu?

hanya orang yang berkumis baru bisa merasakan   :))

maaf bang  bercanda ^:)^

=)) =))

:backtotopic:
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

icykalimu

#25
Quote from: kakao on 06 July 2011, 01:45:17 PM
apakah rekan2 tau posisi meditasi yang baik? trus bagaimana sebaiknya meditasi dilakukan dlm posisi mata terpejam atau mata terbuka, kakao jg pernah baca ada obyek meditasi dg melihat foto mayat(obyek kelapukan),..otomatis mata kita pasti terbuka, juga dengan cahaya lilin, apakah manfaat dari meditasi itu(obyek mayat dan nyala lilin),..adakah obyek lain yang bisa dipakai dlm meditasi posisi mata terbuka ? mohon diskusinya rekan-rekan _/\_

full lotus, tdk bersandar.
tempelkan lidah ke langit2.
sebaiknya mata terpejam saja.
misalkan melihat foto mayat membusuk, setelah itu pejamkan mata, bayangkan mayat membusuk tsb.
kalau masih blm bisa, lihat lagi, bayangkan lagi, dst... sampai anda bisa menggambarkan dgn detail mayat membusuk tsb.
meditasi cahaya lilin itu bukan meditasi buddhis. hanya utk relaksasi.
...

No Pain No Gain

Quote from: icykalimu on 10 July 2011, 10:08:49 AM
full lotus, tdk bersandar.
tempelkan lidah ke langit2.
sebaiknya mata terpejam saja.
misalkan melihat foto mayat membusuk, setelah itu pejamkan mata, bayangkan mayat membusuk tsb.
kalau masih blm bisa, lihat lagi, bayangkan lagi, dst... sampai anda bisa menggambarkan dgn detail mayat membusuk tsb.
meditasi cahaya lilin itu bukan meditasi buddhis. hanya utk relaksasi.

yang dibold tau darimana?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Sunyata

Kalau gak salah saya juga pernah baca di riwayat sang buddha tentang meditasi dengan 'tempelkan lidah kelangit2' yang diajarkan salah 1 guru pertapanya. Tapi tidak membawa pencerahan untuk bodhisattva. Betul gak ya...?

Mas Tidar

Quote from: andry on 06 July 2011, 09:13:40 PM
demi menghindari kerancuan, dan ngalor ngidul
mohon di terangkan mengenai apa itu "melupakan" mata fisik, dan "menggunakan mata batin"
terima kasih

pada saat duduk bermeditasi dan memilih objek Anapasati. Kita berusaha untuk mengetahui nafas. Hanya mengetahui nafas itu saja. Bukan nafas yang masuk ke dalam lubang hidung ataupun keluar dari lubang hidung.
Ibarat sebuah gergaji yang sedang membelah kayu. Sang penggergaji hanya memperhatikan titik sentuhan antara geraji dan kayu dan tidak memperhatikan maju mundur-nya gergaji yang dia gunakan.
Dalam kitab komentar visudimagga dikatakan bahwa perhatian terhadap nafas diibaratkan sebagai seorang penjaga gerbang yang memeriksa setiap orang yang datang dipintu gerbang dan tidak memperhatikan orang yang menuju pintu gerbang dan keluar dari pintu gerbang.
Sang penjaga pintu gerbang hanya melakukan perhatian/memeriksa setiap orang yang berada tepat dipintu gerbang. Hanya itu aja.
Demikian juga halnya, perhatian terhadap nafas yang ditulis dibuku (Pa Auk Sayadaw) perhatian ditujukan di upperlip and below nostril (dibagian atas bibir atas dan dibawah lubang hidung) tetapi bukan pada sentuhan antara udara dengan kulit!!!
Jika yang diperhatikan pada sentuhan dikulit (atau sensasinya: panas, dingin, gerakan udara, lembut, kasar, dorongan udara) maka itu akan mengarah kepada meditasi dengan objek 4 elemen. Maka sentuhan/sensasi pada kulit dalam objek anapasati bukanlah objek konsentrasi yang dituju.

Mostly, para yogi yang sedang belajar dari tahapan awal berusaha memperhatikan nafas dengan cara melihatnya kebawah (pandangan matanya diarahkan kebawah walaupun mata tertutup/ terpejam). Kalau ini dilakukan hanya beberapa menit bukanlah masalah tapi ini tidak disarankan.
Kebiasaan orang kebanyakan akan melihat dan memperhatikan secara langsung dari apa yang dia kerjakan menggunakan mata fisik, apapun itu yang sedang dilakukan, semua kegiatan.
Pada saat duduk meditasi menggunakan objek anapasati dengan mata tertutup / terpejam maka kebiasaan ini akan terbawa walaupun mata fisik tidak melihat langsung (tampak secara langsung) perhatian terhadap nafas yang sedang dilakukan tetapi berusaha untuk mengikuti perhatian apa yang sedang dilakukan, yaitu: perhatian terhadap nafas.

Kami selalu disarankan untuk melupakan mata fisik pada saat berlatih meditasi karena dalam keadaan mata tertutup/terpejam berusaha untuk melihat nafas di sekitar bibir atas dan lubang hidung dalam waktu yang lama akan menimbulkan berbagai macam efek:
- ketegangan disekitar kelopak mata
- ketegangan ini akan merambat dan akan menyebabkan ketegangan2 baru ditubuh kita (pipi, bibir, kepala pusing, otot leher dll)
- setelah melakukan meditasi dan membuka mata maka pandangan akan menjadi kabur/berbayang.


untuk saat ini kami agak kesulitan menjelaskan tentang mata batin yang kami dapatkan didalam praktek, mungkin kami akan menjelaskan dikemudian hari, mohon dipahami dan harap maklum :)




semoga penjelasan diatas bermanfaat _/|\_
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar

Quote from: icykalimu on 10 July 2011, 10:08:49 AM
full lotus, tdk bersandar.
tempelkan lidah ke langit2.
sebaiknya mata terpejam saja.
misalkan melihat foto mayat membusuk, setelah itu pejamkan mata, bayangkan mayat membusuk tsb.
kalau masih blm bisa, lihat lagi, bayangkan lagi, dst... sampai anda bisa menggambarkan dgn detail mayat membusuk tsb.
meditasi cahaya lilin itu bukan meditasi buddhis. hanya utk relaksasi.

ada 4 posisi kaki:
- Full Lotus, ini mempunyai tingkat tekanan paling tinggi dibagian pinggul, paha dan betis.
- Semi Lotus / tumpang tindih. Satu bagian kaki dan satu bagian kaki dibawah
- Burmese style. Kedua kaka tidak saling tumpang tindih. Ini posisi untuk kaki yang paling rileks
- Crossed Leg. Ini menunjukan kedua betis disilangkan kearah bawah dan berkebalikan dengan posisi full lotus posisi kaki yang disilangkan kearah atas.

Posisi lidah menempel keatas menurut beberapa cerita diantara yogi dan guru interview, posisi ini akan menyeret ke karakteristik objek 4 elemen (menekan, lembut, kasar, menopang dll). Tapi ini untk kasus2 khusus. Kalau Anda merasa itu tidak mengganggu konsentrasi yah silakan dilanjutkan
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha