Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?

Started by Indra, 25 June 2011, 12:00:44 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

Quote from: upasaka on 25 June 2011, 11:45:40 AM
Saya sering mendengar banyak komentar dari umat Buddha yang idealis maupun bhikkhu senior tentang berdagang atau berbisnis tanpa melakukan kecurangan, penipuan atau ketidak-jujuran. Menurut saya konsep seperti hanya omong kosong. Hanya orang yang tidak mengerti dunia bisnis yang bisa mengatakan bahwa ada cara untuk menjalankan bisnis dengan kejujuran 100% dan tanpa musavada. ^-^


Begini saja, silakan anda menyebutkan bisnis apa yg menuntut bahwa harus musavada untuk menjalankan bisnis itu. nanti baru kita evaluasi apakah mungkin untuk menghilangkan faktor musavada itu.




[gmod=Your kind attention please.]Thread ini adalah topic splitted dari thread Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging.[/gmod]

Nevada

Quote from: Indra on 25 June 2011, 12:00:44 PM
Begini saja, silakan anda menyebutkan bisnis apa yg menuntut bahwa harus musavada untuk menjalankan bisnis itu. nanti baru kita evaluasi apakah mungkin untuk menghilangkan faktor musavada itu.

Bisnis ekspor kopi ke luar negeri.

Nevada

Quote from: rooney
:))

Membingungkan juga maksud penghidupan benar. Kalau  mau paling ideal itu memang pindapatta, namun saya sering sekali mendengarkan bhikuu yang berbicara tentang penghidupan benar yang disetarakan dengan perdagangan benar :-?.  Kalau mengenai masalah bisnis, memang sangat berat untuk bisa "lurus"  :|

Yah, itu salah satu "paham" yang beredar di lingkungan Buddhis. ^-^


Quote from: rooneyBagaimana dengan saran dari Sang Buddha dalam mencari pasangan?  ;D Salah satunya kalo tidak salah yaitu kesamaan moralitas, apakah bisa dikatakan bahwa saran tersebut adalah "metode mencari pasangan sesuai JMB8" ?

Itu adalah saran dari Sang Buddha, sama seperti orangtua yang memberi saran kepada anaknya untuk mencari wanita baik-baik. JMB8 adalah metode untuk menuju Pembebasan. Dikatakan dalam syair bahwa seperti Sungai Gangga yang mengalir ke Timur, orang yang berada di JMB8 akan mengalir ke Nibbana. Mencari wanita dan menikah tidak akan mungkin menuju Nibbana. Jadi mencari wanita dengan metode JMB8 adalah salah satu konsep terkonyol yang dibuat umat Buddha belakangan ini! :))

Indra

Quote from: upasaka on 25 June 2011, 12:02:19 PM
Bisnis ekspor kopi ke luar negeri.

saya malah tidak paham di bagian mana musavada harus ada, apakah untuk menipu pajak? setau saya pajak ekspor kan murah atau bahkan 0

dilbert

Quote from: Indra on 25 June 2011, 12:00:44 PM
Begini saja, silakan anda menyebutkan bisnis apa yg menuntut bahwa harus musavada untuk menjalankan bisnis itu. nanti baru kita evaluasi apakah mungkin untuk menghilangkan faktor musavada itu.

bisnis supermarket yang punya harga fix rasa-nya tidak memerlukan banyak keterkaitan untuk melakukan musavada
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

M14ka

Quote from: upasaka on 25 June 2011, 12:05:26 PM
Yah, itu salah satu "paham" yang beredar di lingkungan Buddhis. ^-^


Itu adalah saran dari Sang Buddha, sama seperti orangtua yang memberi saran kepada anaknya untuk mencari wanita baik-baik. JMB8 adalah metode untuk menuju Pembebasan. Dikatakan dalam syair bahwa seperti Sungai Gangga yang mengalir ke Timur, orang yang berada di JMB8 akan mengalir ke Nibbana. Mencari wanita dan menikah tidak akan mungkin menuju Nibbana. Jadi mencari wanita dengan metode JMB8 adalah salah satu konsep terkonyol yang dibuat umat Buddha belakangan ini! :))
Kenapa menikah tidak mungkin menuju Nibbana kk?

Indra

Quote from: M14ka on 25 June 2011, 01:35:51 PM
Kenapa menikah tidak mungkin menuju Nibbana kk?

jelas kan? menikah mengarah menuju ikatan bukan kebebasan. jadi bercerailah

dilbert

Quote from: Indra on 25 June 2011, 01:37:53 PM
jelas kan? menikah mengarah menuju ikatan bukan kebebasan. jadi bercerailah

Pertajam lagi...

orang sedang "kawin" tidak akan bisa mencapai nibbana...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Nevada

Quote from: Indra on 25 June 2011, 12:16:37 PM
saya malah tidak paham di bagian mana musavada harus ada, apakah untuk menipu pajak? setau saya pajak ekspor kan murah atau bahkan 0

Memang tidak ada pajak ekspor di Indonesia. Tapi ada di hal-hal operasional lainnya:

  • Importir biasanya mencari supplier yang bisa diajak kerjasama dalam jangka waktu panjang. Para importir juga biasanya membuat term and condition dalam kerjasama bisnis ini untuk menjadi agen tunggal. Misalnya A adalah importir dari Libanon, dan B adalah eksportir dari Indonesia. Importir A meminta klausul perjanjian kerjasama agar eksportir B ini hanya menjual kopi ke Libanon hanya melalui A. Persoalannya, kadang kala eksportir B sudah memiliki customer lain di Libanon. Importir A pasti akan bertanya: "Apakah kamu punya customer lain di Libanon?" Jika eskportir B menjawab: "ya, kami punya"; no business then.


  • Contoh kedua mirip, namun terjadi di dalam negeri. Eksportir B tentu memiliki supplier kopi di negaranya. Dan ada banyak supplier yang juga memiliki divisi ekspor sendiri; sehingga bisa mengekspor kopi secara mandiri. Kadangkala supplier kopi ini memiliki agen tunggal di negara lain, katakanlah di Uni Emirat Arab. Persoalannya, eksportir B bisa mempunyai puluhan daftar customer (importir) dari Uni Emirat Arab. Supplier tentu bukanlah perusahaan bodoh yang tidak memeriksa kompetitor pasarnya. Supplier sesekali akan bertanya: "Apakah kamu mengekspor kopi dari saya ke Uni Emirat Arab?" Jika eksportir B menjawab: "ya, kami juga mengekspor ke sana"; no business again then.


  • Contoh ketiga berkenaan dengan prosedur ekspor-impor. Para importir di negara manapun akan dikenakan pajak impor yang tidak kecil di negaranya, katakanlah di Kuwait. Importir dari Kuwait akan meminta Undervalue Invoice dari eksportir B, yaitu dokumen Invoice yang nilai (value) pembelian barangnya direduksi lebih kecil supaya pajak impor yang dikenakan lebih kecil di Kuwait. Semua importir selalu butuh dokumen ini! Jika eksportir B tidak bisa menyediakan dokumen ini, no business then.

Ini baru tiga contoh kasus, dan saya masih punya puluhan contoh kasus lainnya. ;D

Nevada

Quote from: dilbert on 25 June 2011, 12:27:47 PM
bisnis supermarket yang punya harga fix rasa-nya tidak memerlukan banyak keterkaitan untuk melakukan musavada

Sepertinya tidak juga. Jika saya berani katakan: Sebenarnya tidak ada bisnis yang dapat berjalan tanpa musavada. ;D

Nevada

Quote from: M14ka on 25 June 2011, 01:35:51 PM
Kenapa menikah tidak mungkin menuju Nibbana kk?

Karena tujuan menikah (seharusnya) adalah untuk menikmati kehidupan berkeluarga, bukan untuk mencapai Pembebasan. :D

wang ai lie

Quote from: Indra on 25 June 2011, 01:37:53 PM
jelas kan? menikah mengarah menuju ikatan bukan kebebasan. jadi bercerailah

wew ...masa kalau mau mencapai nibbana harus cerai ....??

bukannya mencapai nibbana bisa dicapai oleh umat perumah tangga juga..?

jadi bingung ???
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Sunyata

Bodhisattva saja belum cerai saat menjadi Buddha. Karena mungkin dulu belum ada hukum yang mengatur perceraian... Ya, kalaupun ada mana mungkin juga dia menceraikan istrinya. Yang penting toh dia sudah tidak melekat sama istrinya atau apapun. Maafkan saya kalau ternyata salah. ;D

wang ai lie

 ::)
Quote from: Sunyata on 25 June 2011, 06:24:28 PM
Bodhisattva saja belum cerai saat menjadi Buddha. Karena mungkin dulu belum ada hukum yang mengatur perceraian... Ya, kalaupun ada mana mungkin juga dia menceraikan istrinya. Yang penting toh dia sudah tidak melekat sama istrinya atau apapun. Maafkan saya kalau ternyata salah. ;D

di suta memang saya juga tidak menemukan sang buddha menceraikan, tetapi meninggalkan, apa itu bisa diartikan bercerai? tapi apa hubungannya dengan soal makan daging ya  ;D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Sunyata

Saya juga tidak tahu... Saya hanya membalas postingan terakhir dari om wang kok. ;D