News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Betapa Marahnya Buddha Amitabha

Started by freecloud79, 25 June 2011, 08:50:31 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

freecloud79

Tersebutlah seorang wanita yang berlatih nian fo NAMO AMITABHA BUDDHA, Ia adalah seorang yg sangat rajin dan ulet dalam melafalkan "NAMO AMITABHA BUDDHA" dan dilakukannya sebanyak 3 x sehari.

Walaupun telah melakukan praktek ini selama 10 tahunan namun Ia masih suka berteriak dan memarahi orang lain sepanjang waktunya. Ia mulai berlatih dengan menghidupkan dupa harum dan membunyikan lonceng kecil.

Rekan lelakinya tahu akan hal ini dan ingin memberinya pelajaran. Tepat Ketika Ia mulai melakukan latihannya, Sang teman menggedor pintunya dan berseru, "Nona Nguyen, Nona Nguyen!".

Karena saat itu merupakan waktu latihannya, Ia merasa kesal, tetapi Ia berkata dalam hatinya, "Gw mesti berjuang melawan kemarahan Gw, jadi dia akan Gw cuekin aja" Dan ia melanjutkan: "NAMO AMITABHA BUDDHA, NAMO AMITABHA BUDDHA, NAMO AMITABHA BUDDHA,..."

Tetapi temannya terus berteriak memanggil namanya dan malah makin menggila.

Ia pun tetap berjuang melawan itu dan berpikir di hatinya apakah Ia perlu stop atau tidak dulu utk memberi tahu lelaki tersebut tentang apa yg dipikirannya, namun ia terus melafalkan, "NAMO AMITABHA BUDDHA, NAMO AMITABHA BUDDHA, NAMO AMITABHA BUDDHA..."

Lelaki di luar itu mendengarnya dan melanjutkan, "Nona Nguyen, Nona Nguyen..!".

Akhirnya Ia sudah tak tahan lagi, melompat, membanting pintu dan menuju pintu gerbang, berteriak, "Mengapa Lo mesti berbuat seperti ini? Lo kan tau, gw lagi nian fo dan lo masih aja memanggil2 gw berulang-ulang!"

Lelaki itu tersenyum dan berkata, "Gw hanya manggil lo selama 10 MENITAN aja lo udah begitu marahnya. Sementara Lo, nyebut-nyebut Nama BUDDHA AMITABHA selama 10 TAHUNAN LEBIH..Coba Lo bayangkan betapa marahnya BELIAU sekarang!"

*) Terjemahan bebas dari Buku "Being Peace", Bag 4: Heart of Practice, karya Thitch Nhat Hahn, Hal 56-58.

pesan tersirat dari tulisan penulis di atas adalah : ....................................................................
IMO penulis mengingatkan kita yang berlatih nianfo agar selain berlatih nianfo harus juga melatih kesadaran diri dan kesabaran.
Ada pendapat yang lain dari teman-teman ?
Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

M14ka


wang ai lie

#2
memang penulisnya tau kalau buddha amitabha marah?...tau darimana ya ... :-?
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Sunyata

Buddha mana bisa marah. Wah, pelecehan nih...

Indra

Quote from: Sunyata on 25 June 2011, 10:51:04 AM
Buddha mana bisa marah. Wah, pelecehan nih...

Buddhanya pak TNH gitu loh

wang ai lie

Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Indra


wang ai lie

Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Wolvie

cukup aneh juga, klo gw lagi marah malah ga sanggup nian fo ato menjapa mantra, mending biarin marahnya lewat dulu, baru bisa nian fo lagi..

wiithink

ooo... kalo gw abis ngamuk ngamuk baru nian fo

seniya

Sepertinya TNH mengambil dari suatu kisah yg terkenal dr Cina:

Quote
Sebagai seorang Buddhis, ibu Zhai Yongling mengucapkan nama Buddha sepanjang hari. Yongling beberapa kali berusaha membujuknya untuk tidak melakukannya, tetapi selalu gagal.

Suatu hari Yongling menemukan ide dan memanggil ibunya, "Ibu!" "Ya", jawab ibunya. Ia memanggil lagi, "Ibu!" dan ibunya menjawab lagi. Kemudian ia memanggil untuk yang ketiga kalinya. Ibunya menjadi terganggu.

"Ada apa denganmu? Kenapa kamu memanggilku beberapa kali hari ini?"

Yongling berkata, "Ibu merasa terganggu ketika saya hanya memanggil beberapa kali. Tetapi Ibu memanggil nama Buddha ribuan kali sehari. Betapa terganggunya ia!"

Sejak saat itu, ibu Yongling tidak pernah lagi mengucapkan nama Buddha seperti yang sering ia lakukan sebelumnya.

Sumber: Kisah-Kisah Kebijaksanaan China Klasik oleh Michael C. Tang

Penafsiran saya: kisah ini digunakan oleh umat lain untuk menghilangkan kebiasaan menyebut nama Buddha (nian-fo) di kalangan umat Buddha Mahayana China
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Indra

Quote from: seniya on 26 June 2011, 01:26:31 PM
Sepertinya TNH mengambil dari suatu kisah yg terkenal dr Cina:

Penafsiran saya: kisah ini digunakan oleh umat lain untuk menghilangkan kebiasaan menyebut nama Buddha (nian-fo) di kalangan umat Buddha Mahayana China

Pak TNH sepertinya bukan "umat lain", Bro.

Nevada

Mr. TNH sedang mencoba menonjolkan gaya Zen dalam kisah itu.

wang ai lie

Quote from: upasaka on 26 June 2011, 01:34:51 PM
Mr. TNH sedang mencoba menonjolkan gaya Zen dalam kisah itu.

jangan bikin saya marah nih bro  :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel: :ngomel:

[spoiler]"NAMO AMITABHA BUDDHA, NAMO AMITABHA BUDDHA, NAMO AMITABHA BUDDHA,..."
[spoiler]saya kan lagi konsentrasi tingkat tinggi[spoiler]jangan sampai saya terbawa arus ya... [spoiler] :)) :)) :)) :))[/spoiler][/spoiler] [/spoiler][/spoiler]
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

seniya

Quote from: Indra on 26 June 2011, 01:30:44 PM
Pak TNH sepertinya bukan "umat lain", Bro.

Hehehehe... Bukan kisah versi TNH yg saya maksud, tp kisah China aslinya itu yg saya maksud....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa