lukisan guan yin yang tangan nya banyak banget (mungkin lebih 1000)

Started by Janindra d' Sihamuni, 15 June 2011, 10:44:18 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Kelana

Quote from: Kelana on 16 June 2011, 10:32:13 PM
Sebenarnya sudah ada saat kita bahas Om Mani Padme Hum

http://www.fodian.net/world/1050_01.html

The Bhagavan said: "Avalokitesvara Bodhisattva gave birth to the sun and the moon from his eyes, gave birth to the Great unrestricted God (Mahesvara) from his forehead, gave birth to the Brahma heaven God from his shoulder, gave birth to Narayana from his heart, gave birth to the Great eloquence God (Sarasvati) from his teeth, gave birth to the god of wind from his mouth, gave birth to the god of earth from his navel, and gave birth to the god of water from his stomach.

Kalau dalam bahasa Sanskertanya bisa kita lihat lebih jelas lagi nama-namanya, hanya saja saya perlu cari dulu.

bhagavānāha– cakṣuṣoścandrādityāvutpannau, lalāṭānmaheśvaraḥ, skandhebhyo brahmādayaḥ, hṛdayānnārāyaṇaḥ, daṁṣṭrābhyāṁ sarasvatī, mukhato vāyavo jātāḥ, dharaṇī pādābhyām, varuṇaścodarāt

maheśvaraḥ nama lain untuk Shiva
brahma = Brahma
nārāyaṇ nama lain untuk Vishnu
sarasvatī = dewi pengetahuan
dst
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Janindra d' Sihamuni

Quote from: Kelana on 16 June 2011, 10:51:59 PM
bhagavānāha– cakṣuṣoścandrādityāvutpannau, lalāṭānmaheśvaraḥ, skandhebhyo brahmādayaḥ, hṛdayānnārāyaṇaḥ, daṁṣṭrābhyāṁ sarasvatī, mukhato vāyavo jātāḥ, dharaṇī pādābhyām, varuṇaścodarāt

maheśvaraḥ nama lain untuk Shiva
brahma = Brahma
nārāyaṇ nama lain untuk Vishnu
sarasvatī = dewi pengetahuan
dst
dharaṇī pādābhyām dharani disini bukan berarti dharani mantra,tetapi nama devi(bukan deva) bumi Dharani,atau biasa disebut Ibu bumi.Dharani dikisahkan menyiram bumi dengan air sehingga menenggelamkan pasukan mara saat dipanggil oleh Bodhisatta Shidattha sebagai saksi atas pencerahan-Nya,kalau di Thai,namanya Phra Mae Thoranee,Patungnya bisa dikenali dengan posenya yang memegang rambut panjangnya yang merupakan asal dari Air yang menenggelamkan pasukan Mara..... ;D ;D ;D
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Kelana

Quote from: wang ai lie on 16 June 2011, 10:22:27 PM
sebelum saya nyatakan ini, mungkin akan menjadi permasalahan, yang sebenarnya saya tidak ingin bertanya ataupun menjawab, tapi justru menjadi ganjalan dari diri saya sendiri,
sebelum nya maaf bro kelana, dahulu saya tidak mengenal,  dewi kwan im karena dahulu saya seorang ka****k dan kristiani , keluarga besar saya pun ka****k. saya sudah lupa tepatnya kapan dan mungkin saya pernah ceritakan. pada waktu itu saya merasa bertemu seorang dewi yang sangat cantik sekali (antara sadar dan tidak) berpakaian putih, yang begitu nyata sekali  sampai 4x berturut2 dan yang terakhir kali mempunyai banyak tangan. yang terakhir kali setelah saya tanya papah saya (bekerja sebagai penjaga kelenteng) ternyata apa yang saya lihat itu dewi kwan yin, menurut bro kwan yin itu nyata ada atau hanya manifestasi?

apakah saya terobsesi kwan yin? saya jawab tidak, karena pada saat itu saya tidak mengenal sama sekali kwan yin, dan terakhir kali saya dia ajak kwan yin puja bhakti di hadapan rupang sang buddha.

bagi saya kwan yin itu benar2 ada, kalau di tanya bukti memang saya tidak bisa menjawab, tetapi saya benar2 melihat sendiri. semua di kembalikan kepada pribadi masing2 dan saya tidak mengharuskan orang percaya akan pernyataan saya . terima kasih.


Saya tidak tahu secara pasti apa yang terjadi dengan pengalaman anda tersebut.
Tapi kesan yang kuat terhadap sesuatu meskipun singkat bisa mempengaruhi bagaimana pikiran kita bekerja.
Melihat rupang kwan yin di kelenteng (jika ada) bisa memungkinkan memberi kesan kuat pada pikiran kita. Bahkan mungkin patung maria yan hampir mirip dengan Kuan Yin bisa memicu.
Dan kita juga jangan lupa ajaran kelahiran kembali memungkinkan kita untuk "membuka" kesan-kesan yang ada yang pernah kita alami sebelum dilahirkan saat ini.
Ini hanya opini saya saja. :)
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Indra

Quote from: Janindra d' Sihamuni on 16 June 2011, 10:31:29 PM
ada,tapi gak ada di link,saya hanya membacanya dari buku ensiklopedi,Buddhism di china udah masuk pada tahun sekitar 300 SM
dan katanya guanyin baju putih itu sebenarnya adalah dewi yang udah dikenal lama di cina,bahkan pada zaman purba,tapi udah lupa namane...


persis sesuai dengan asumsi saya, dewi baju putih itu adalah idola orang cina, kemudian supaya Buddhism dapat melakukan penetrasi ke dalam masyarakat cina, maka dicocok-cocokkanlah dewi itu sbg bodhisattva buddhist agar lebih mudah diterima oleh penduduk setempat.

Indra

Quote from: Kelana on 16 June 2011, 11:09:04 PM
Saya tidak tahu secara pasti apa yang terjadi dengan pengalaman anda tersebut.
Tapi kesan yang kuat terhadap sesuatu meskipun singkat bisa mempengaruhi bagaimana pikiran kita bekerja.
Melihat rupang kwan yin di kelenteng (jika ada) bisa memungkinkan memberi kesan kuat pada pikiran kita. Bahkan mungkin patung maria yan hampir mirip dengan Kuan Yin bisa memicu.
Dan kita juga jangan lupa ajaran kelahiran kembali memungkinkan kita untuk "membuka" kesan-kesan yang ada yang pernah kita alami sebelum dilahirkan saat ini.
Ini hanya opini saya saja. :)

plus harapan2

Janindra d' Sihamuni

#80
Quote from: Indra on 16 June 2011, 11:10:52 PM
persis sesuai dengan asumsi saya, dewi baju putih itu adalah idola orang cina, kemudian supaya Buddhism dapat melakukan penetrasi ke dalam masyarakat cina, maka dicocok-cocokkanlah dewi itu sbg bodhisattva buddhist agar lebih mudah diterima oleh penduduk setempat.
iya,jangan lupa,agama Tao,yang banyak mengenal dewa dewi di Cina juga turut andil dalam urusan dewa dewi mahayana cina,misalne kwan kong,shi da thien wang (raja catummaharajika)
Mahayana,sebenarnya dulu mirip2 ama Theravada,cara hidup Bikkhunya pun sama,cara berpakaian,pindapatta dan lain2 pun sama,yang hanya beda adalah sutra2 ne.............
dan banyak orang salah paham,mahayana tuh percaya ama dewa dewi,theravada nggak.Padahal both of them mengenal yang namane deva,tetapi buddhism hanya menganggap deva juga adalah makhluk yang belum terlepas dari samsara....akibat dari pengaruh brahmanisme dan Tao.Maka terjadilah sinkronisasi yang menyebabkan banyak dewa udah dipuja/diminta2 oleh kaum Buddhism.Padahal buddha gak menganjurkan untuk meminta2 pada dewa loh... :) :) :)
sori kalo ada kata mengejek n melecehkan
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

pannadevi

Quote from: Kelana on 16 June 2011, 10:32:13 PM
Sebenarnya sudah ada saat kita bahas Om Mani Padme Hum

http://www.fodian.net/world/1050_01.html

The Bhagavan said: "Avalokitesvara Bodhisattva gave birth to the sun and the moon from his eyes, gave birth to the Great unrestricted God (Mahesvara) from his forehead, gave birth to the Brahma heaven God from his shoulder, gave birth to Narayana from his heart, gave birth to the Great eloquence God (Sarasvati) from his teeth, gave birth to the god of wind from his mouth, gave birth to the god of earth from his navel, and gave birth to the god of water from his stomach.

Kalau dalam bahasa Sanskertanya bisa kita lihat lebih jelas lagi nama-namanya, hanya saja saya perlu cari dulu.

eh iya, thanks bro Kelana yg baik. tapi kalo gini khan pembahasannya pas nyambung di thread ini. [/ilmu ulet]

Quote from: pannadevi on 16 June 2011, 10:22:56 PM
ya udahlah bro, Mahayana udah berkembang di China saat itu, karena beliau hidup di abad ke7.  walau anehnya di buku catatan kisah perjalanan beliau yg beliau tulis, malah beliau menyebutkan dirinya itu sebagai penganut aliran Hinayana (small little vehicle). bentar sy cari dulu referensinya, ntar sy quotekan.


sory tadi sy ada perlu bentar, jadi sy tinggal agak lama. ini sy quote-kan :

Quote
Dalam buku "Kehidupan Hiuen-Tsiang" (602 - 664) halaman 54, beliau menulis bahwa : "ketika beliau tiba di perbatasan Kapisa sesampainya beliau di Vihara Sha-lo-kia yang beraliran Hinayana (little vehicle) beliau amat bersyukur (deeply impressed) karena beliau juga beraliran yg sama dg vihara tsb (Master of Law belonged to this school of the little vehicle, disini Fashi diterjemahkan sbg "Master of Law" pdhal yg benar seharusnya Reverrend/Venerable). Beliau kurang begitu menyukai tinggal dalam Vihara Mahayana (he did not desire to live in a temple belonging to the Great Vehicle).

mettacittena,

pannadevi

Quote from: Janindra d' Sihamuni on 16 June 2011, 11:00:48 PM
dharaṇī pādābhyām dharani disini bukan berarti dharani mantra,tetapi nama devi(bukan deva) bumi Dharani,atau biasa disebut Ibu bumi.Dharani dikisahkan menyiram bumi dengan air sehingga menenggelamkan pasukan mara saat dipanggil oleh Bodhisatta Shidattha sebagai saksi atas pencerahan-Nya,kalau di Thai,namanya Phra Mae Thoranee,Patungnya bisa dikenali dengan posenya yang memegang rambut panjangnya yang merupakan asal dari Air yang menenggelamkan pasukan Mara..... ;D ;D ;D

nanya bro utk yg sy bold, berarti mereka ga bisa jadi saksi donk keburu ditenggelamkan

Janindra d' Sihamuni

Quote from: pannadevi on 16 June 2011, 11:29:29 PM
nanya bro utk yg sy bold, berarti mereka ga bisa jadi saksi donk keburu ditenggelamkan ?
kan yang hanya menjadi saksi adalah Bhumi....alias Dharani,nah,ceritane.Pas bodhisatta nunjuk ke bumi,saat itu juga dharani keluar dan terjadilah segala macam bencana,termasuk banjir yang akhirnya menenggelamkan pasukan Mara........
itu hanya penggambaran loh,padahal menurut saya Mara itupun belum tentu ada,mungkin hanya penggambaran pergolakan batin dalam diri bhodisattha
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Sunyata

Quote from: Janindra d' Sihamuni on 16 June 2011, 11:31:53 PM
kan yang hanya menjadi saksi adalah Bhumi....alias Dharani,nah,ceritane.Pas bodhisatta nunjuk ke bumi,saat itu juga dharani keluar dan terjadilah segala macam bencana,termasuk banjir yang akhirnya menenggelamkan pasukan Mara........
itu hanya penggambaran loh,padahal menurut saya Mara itupun belum tentu ada,mungkin hanya penggambaran pergolakan batin dalam diri bhodisattha
maaf ya bro, tapi kok jadi gak nyambung ya ceritanya. Masa nyiram2 air bisa terjadi pergolakan batin?

Kelana

Quote from: pannadevi on 16 June 2011, 11:24:37 PM
eh iya, thanks bro Kelana yg baik. tapi kalo gini khan pembahasannya pas nyambung di thread ini. [/ilmu ulet]

sory tadi sy ada perlu bentar, jadi sy tinggal agak lama. ini sy quote-kan :

mettacittena,

Dalam buku "Kehidupan Hiuen-Tsiang" (602 - 664) halaman 54, beliau menulis bahwa : "ketika beliau tiba di perbatasan Kapisa sesampainya beliau di Vihara Sha-lo-kia yang beraliran Hinayana (little vehicle) beliau amat bersyukur (deeply impressed) karena beliau juga beraliran yg sama dg vihara tsb (Master of Law belonged to this school of the little vehicle, disini Fashi diterjemahkan sbg "Master of Law" pdhal yg benar seharusnya Reverrend/Venerable). Beliau kurang begitu menyukai tinggal dalam Vihara Mahayana (he did not desire to live in a temple belonging to the Great Vehicle).

Dalam sumber lain saya menemukan bahwa Hsüan-tsang atau Xuanzang sebelum pergi ke Barat, ia mempelajari teks-teks 2 tradisi, Mahayana dan non-Mahayana bahkan juga Konfusianisme.
http://www.iep.utm.edu/xuanzang/#SH4a

Dan mungkin ia pertama merasa nyaman dengan non-Mahayana sehingga menuliskan dalam catatannya sebagai penganut non-Mahayana.

GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Kelana

Masalah keberadaan Avalokitesvara saya akhiri dulu karena sepertinya sudah keluar dari topik.



Sebagai karya seni, lukisan ini sangat rumit dan butuh kesabaran untuk membuatnya jika melihat banyaknya tangan.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Janindra d' Sihamuni

#87
Quote from: Kelana on 17 June 2011, 06:19:40 AM
Masalah keberadaan Avalokitesvara saya akhiri dulu karena sepertinya sudah keluar dari topik.

[spoiler][/spoiler]

Sebagai karya seni, lukisan ini sangat rumit dan butuh kesabaran untuk membuatnya jika melihat banyaknya tangan.
ada yang merhatiin gak,ada tanganne yang bentuk mudra..... ;D ;D ;D ;D
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

pannadevi

Quote from: Kelana on 17 June 2011, 06:13:07 AM
Dalam sumber lain saya menemukan bahwa Hsüan-tsang atau Xuanzang sebelum pergi ke Barat, ia mempelajari teks-teks 2 tradisi, Mahayana dan non-Mahayana bahkan juga Konfusianisme.
http://www.iep.utm.edu/xuanzang/#SH4a

Dan mungkin ia pertama merasa nyaman dengan non-Mahayana sehingga menuliskan dalam catatannya sebagai penganut non-Mahayana.


thanks infonya bro...itulah manfaat yg sy dapatkan dg bergabung di DC, banyak hal yg saya tidak tahu, dg belajar bersama kalian sy banyak sekali mendapatkan manfaat. kalo saya ada kesulitan sy nanya lagi ya bro...thanks banget sebelumnya.

semoga segala kebajikan bro Kelana yang baik membuahkan kebahagiaan dalam kehidupan sekarang dan mendatang, akhir mencapai nibbana.sadhu.

mettacittena,

pannadevi

Quote from: Janindra d' Sihamuni on 17 June 2011, 09:06:22 AM
ada yang merhatiin gak,ada tanganne yang bentuk mudra..... ;D ;D ;D ;D

bro, karena ini Mahayana dan juga Tibetan mempercayai beliau maka tidak aneh bila membentuk mudra tangan beliau, karena ini bukan tradisi Theravada.