News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Dimanakah Negara Buddhist yang Maju dan Kaya ?

Started by pannadevi, 07 June 2011, 08:27:01 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Nevada

Quote from: dtgvajra on 08 June 2011, 12:00:57 PM
Urun rembug ya.

Perlu di definisikan dulu Maju dan Kaya dalam hal apa?

Maju dalam hal teknologi ? Atau maju dalam hal tekni mencapai kebahagiaan internal? MUngkin belum ada negara Buddhist yg maju , kecuali kalau negara Jepang dianggap bisa  dimasukkan kedalam kelompok ini.


Bedakan juga antara Kaya dan Makmur.

Makmur adalah jika penghasilan masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya sehari hari (bukan keinginannya), dan hampir semua penduduk masih bisa menabung.
Kaya adalah memiliki banyak harta, tetapi belum tentu makmur.
Contoh Indonesia negara yang kaya tetapi belum makmur, karena penghasilan negara tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Bhutan dapat dikategorikan negara miskin, tetapi jika mampu memberikan kebutuhan dasar masyarakatnya untuk fasilitas kesehatan, air bersih, listrik, transport yang memadai, maka sebetulnya Bhutan adalah negara makmur.

Begitu juga ada orang yg kaya , punya banyak harta, tetapi penghasilannya kecil dan tidak mencukupi untuk gaya hidupnya, maka dia terpaksa menjual sedikit demi sedikit hartanya. Maka orang kaya ini bukan lah orang yg makmur, ini mirip Indonesia.

Saya pernah berbicara dengan penduduk asli di pedalaman Kalimantan, sebut saja pak Z.  Beliau, kalau menurut ukuran penduduk umumnya di Indonesia, tergolong miskin.  Rumah masih komunal, beberapa keluarga tinggal rame rame. HP tdk punya. Televisi ada, tapi itupun ditonton rame rame. Apakah beliau merasa miskin? Tidak juga. Kalau mau makan, beliau ke tebat/kolam untuk menangkap ikan secukupnya untuk makan sekeluarga. Kalau mau beli rokok atau beras, beliau menjual getah karet yg diambil dari hutan, atau durian atau berbagai hasil hutan. Beliau selalu merasa cukup, tidak ada nasi pun bisa makanbuah  cempedak atau buah nangka dengan ikan bakar.

Apakah ada kecemasan ?  Beliau hanya cemas kalau hutannya dibabat, dan jika pendatang dari luar spt orang Jawa yg datang,(mereka menganggap semua yg bukan dari Pedalaman sebagai orang Jawa),  maka seluruh tebat akan dibendung dan ikannya ditangkap habis dijadikan ikan asin; semua pohon yang kayunya cukup besar termasuk pohon nangka dan cempedak yang merupakan cadangan pangan mereka , akan dibabat habis.

Jadi, yang mana yg kaya?  Yg mana yg makmur?  Diperlukan definisi yg lebih jelas.

Semoga tulisan ini tidak menambah kepusingan yang sedang bikin skripsi . :|

Kan sudah dijelasin Samaneri, kaya dan maju itu maksudnya seperti apa.

[spoiler]
Quote from: pannadevikriteria negara maju dan kaya tentunya kriteria dijaman modern ini, yaitu negara yg telah mampu menciptakan dan memproduksi tehnologi maju dan modern untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari2 serta untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi. sedangkan kekayaan suatu negara hingga saat ini barometernya adalah pendapatan perkapita penduduk negara tsb. nah mohon jangan ada yg salah paham lagi ya...
[/spoiler]

pannadevi

Quote from: marcedes on 08 June 2011, 08:48:33 AM
Sulit untuk negara buddhist bisa maju, sebenar nya antara maju/berteknologi muktahir itu sebanding dengan penurunan kalau menurut saya...

contoh saja yah. amerika

mereka menciptakan obat obatan dengan mengorbankan korban praktek seperti binatang gitu... tetapi jika di teliti mengapa mereka menciptakan obat obatan? karena banyak nya penyakit penyakit aneh bermunculan seperti kanker dsb-nya..

mengapa penyakit kanker gituan bisa muncul? karena gaya hidup..
pada dasarnya teknologi dan negara kaya maju itu dapat menyebabkan terjadi nya penurunan pada daya hidup manusia..
jepang saja contoh nya...karena sangat maju nya, reaktor nuklir nya bikin masalah.


prinsip buddhis pada dasarnya "menghilangkan masalah yg telah ada, dan tdk membuat masalah baru"
jadi lebih condong pada teknologi enviroment yg ramah lingkungan....gimana teknologi ramah lingkungan bisa kaya? hayooo ^^

+GRP dah meluncur...thanks atas tanggapannya bro...tapi bukan itu yg saya cari....

saya membutuhkan suttanya dan realitasnya yg menunjukkan negara Buddhist tsb sukses menjalankan sesuai ajaran sang Buddha di sutta itu, gtu bro....kebanyakan semua tanpa sutta yg berkaitan dg itu.... ;D

btw, udah lama sekali ga muncul, apa kabar bro....mana nih undangannya? jadinya kapan? makan2 donkkk.... ;D (**kirim gambar makanan lewat email.... ^-^)

Quote from: Sunyata on 08 June 2011, 08:51:36 AM
Paksakan China dan Jepang aja samaneri. Dikarang2 sedikit agar terdengar pas dengan judulnya ;D
btw, pake cara ini diizinkan gak ya samaneri? ;D

ini dia IDE CEMERLANG....bener bro...karena China udah memproduksi semua tehnologi maju, bahkan pesawat ruang angkasa hingga stasiun yg berawak di angkasa....utk tehnology komputer, mesin, electronic, audio, dll China sekarang terunggul menyaingi jepang, harga jauh lebih murah kualitas juga lumayan. barang2 di Sri Lanka rata2 "made in China"... ;D

pannadevi

#47
Quote from: williamhalim on 08 June 2011, 09:11:33 AM
Buddhisme mengajarkan terbebasnya dari dukkha dan jalur paling ideal adalah melalui jalur monastik/pertapaan. Artinya untuk merealisasi kebahagiaan batin harus melepaskan keduniawian.

Namun tidak semua orang mampu menempuh kondisi monastik/pertapaan tsb. Untuk umat awam inilah Buddha memberikan pegangan2 -yg meski tidak ideal banget- namun jika kita ikuti, sedikit banyak membantu mengkondisikan agar kita tidak terjebak semakin menderita.

Oleh karena itu, secara mikro, kesuksesan penerapan Dhamma dalam kehidupan nyata tidak dapat diukur dari "kekayaan materi", melainkan dari sikap pribadi/kebahagiaan batin masing2.

Demikian pula secara makro, kesuksesan penerapan Dhamma mayoritas pemeluk Buddhist tidak dapat diukur dari kekayaan/kemajuan suatu negara.

Satu hal lagi, kenyataannya tidak ada 'negara agama' yg bisa sukses / maju secara ekonomi, karena prinsip agama tsb akan selalu dapat dimafaatkan dengan mudah oleh penguasa untuk kepentingan pribadi. Dalil2 dan para pemuka agama akan selalu dimanfaatkan oleh penguasa untuk menundukkan rakyatnya. Penguasa tau bahwa rakyatnya akan tunduk buta atas nama agama...

::


thanks bro atas tanggapannya, tapi sayang sekali GRP nya kecantol pesan sponsor....hehehe...bulan depan ya bro...

haduhh bro....bukan ini yg sy cari....saya udah jelasin berkali2 lho....yang saya butuhkan negara buddhist mana yg sukses menjalankan ajaran yg ada di sutta (harus dikaitkan sutta) sbg negara maju dan kaya....yang namanya tugas ya tugas...jadi kita musti yg pandai2nya nyari data dan suttanya....tugasnya disuruh mencari sutta yang berisi ajaran sang Buddha mengenai mencari kekayaan dg benar, mencari kebahagiaan secara materi dan spirituil dg benar, menjalankan perekonomian dll lalu ama buktinya....gitu bro....

Quote from: Sunyata on 08 June 2011, 09:24:26 AM
Tidak bisa begitu lho bro ;D
tugas adalah tugas dan harus dikumpulkan ;D
atau samaneri bisa coba utk tidak kumpul tugas dan katakan alasannya dengan jelas ;D
mungkin guru/dosen samaneri akan bangga pada samaneri karena memang sebenarnya tidak ada negara buddhist yang maju dalam ke2 hal tersebut ;D

Ya, maaf kalau ada kesalahan ;D

bro Sunyata anda BENAR sekali.....tapi kok anda ngerti banget ya ama posisi saya....jangan2 anda klonengan saya ya?  ^-^ ^-^

ga kumpulin tugas paper? alamat deh bro...kagak bisa LULUS...karena nilai ujian langsung E.... ;D

paper adalah WAJIB utk syarat ikut ujian....wlu kita nekad tidak ngumpulin dan ikut ujian maka nilai kita akan E, wlu kita dah kerjakan ujian kita dg benar.... ;D

pannadevi

#48
Quote from: HokBen on 08 June 2011, 10:04:50 AM
Bagaimana dengan Republik Kalmykia?

http://en.wikipedia.org/wiki/Kalmykia


thanks bro...tapinya sory bro GRP sebenarnya udah meluncur hanya sayangnya kesandung pesan sponsor  ;D...terpaksa bulan depan deh ;D....tapi mana sutta yg mengkaitkan kondisi negara tsb?  ;D

Quote from: dtgvajra on 08 June 2011, 12:00:57 PM
Urun rembug ya.

Perlu di definisikan dulu Maju dan Kaya dalam hal apa?

Maju dalam hal teknologi ? Atau maju dalam hal tekni mencapai kebahagiaan internal? MUngkin belum ada negara Buddhist yg maju , kecuali kalau negara Jepang dianggap bisa  dimasukkan kedalam kelompok ini.


Bedakan juga antara Kaya dan Makmur.

Makmur adalah jika penghasilan masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya sehari hari (bukan keinginannya), dan hampir semua penduduk masih bisa menabung.
Kaya adalah memiliki banyak harta, tetapi belum tentu makmur.
Contoh Indonesia negara yang kaya tetapi belum makmur, karena penghasilan negara tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Bhutan dapat dikategorikan negara miskin, tetapi jika mampu memberikan kebutuhan dasar masyarakatnya untuk fasilitas kesehatan, air bersih, listrik, transport yang memadai, maka sebetulnya Bhutan adalah negara makmur.

Begitu juga ada orang yg kaya , punya banyak harta, tetapi penghasilannya kecil dan tidak mencukupi untuk gaya hidupnya, maka dia terpaksa menjual sedikit demi sedikit hartanya. Maka orang kaya ini bukan lah orang yg makmur, ini mirip Indonesia.

Saya pernah berbicara dengan penduduk asli di pedalaman Kalimantan, sebut saja pak Z.  Beliau, kalau menurut ukuran penduduk umumnya di Indonesia, tergolong miskin.  Rumah masih komunal, beberapa keluarga tinggal rame rame. HP tdk punya. Televisi ada, tapi itupun ditonton rame rame. Apakah beliau merasa miskin? Tidak juga. Kalau mau makan, beliau ke tebat/kolam untuk menangkap ikan secukupnya untuk makan sekeluarga. Kalau mau beli rokok atau beras, beliau menjual getah karet yg diambil dari hutan, atau durian atau berbagai hasil hutan. Beliau selalu merasa cukup, tidak ada nasi pun bisa makanbuah  cempedak atau buah nangka dengan ikan bakar.

Apakah ada kecemasan ?  Beliau hanya cemas kalau hutannya dibabat, dan jika pendatang dari luar spt orang Jawa yg datang,(mereka menganggap semua yg bukan dari Pedalaman sebagai orang Jawa),  maka seluruh tebat akan dibendung dan ikannya ditangkap habis dijadikan ikan asin; semua pohon yang kayunya cukup besar termasuk pohon nangka dan cempedak yang merupakan cadangan pangan mereka , akan dibabat habis.

Jadi, yang mana yg kaya?  Yg mana yg makmur?  Diperlukan definisi yg lebih jelas.

Semoga tulisan ini tidak menambah kepusingan yang sedang bikin skripsi . :|


thanks bro...+GRP dah meluncur.....tapi bro saya tidak mengerjakan skripsi lho, sistem di kampus saya adalah setiap mata kuliah harus membuat paper, jika tidak maka tidak lulus utk mata kuliah tsb. walau buat paper nya bagus tapi ujian jeblok ya sama aja tetap ga dapat nilai, jadi musti belajar dg sungguh2 agar ujianpun juga bisa berhasil dg baik.

utk pertanyaan anda udah dijawab dg baik sekali ama bro Upasaka, thanks ya bro Upasaka.

Quote from: upasaka on 08 June 2011, 12:02:32 PM
Kan sudah dijelasin Samaneri, kaya dan maju itu maksudnya seperti apa.

[spoiler][/spoiler]

pannadevi

#49
Dear All,

untuk sementara jangan ada yang posting dulu ya, saya akan mengumpulkan data, nanti saya akan cuplikan disini. jadi bisa tahu apa yg sy maksudkan.

terima kasih sekali atas segala perhatian dan bantuan yg telah diberikan oleh semua rekan2.

untuk info aja, angkatan saya sejak tahun kemarin termasuk angkatan yang udah dpt keringanan, kalo jamannya Rev.Peacemind dan Rev.Dhammasiri mereka termasuk angkatan yg berat, karena dikenakan tugas paper mingguan (ini sy alami hingga 2 tahun aja, selanjutnya thn ke-3 dan ke-4 udah bebas).

mettacittena,

Nevada

Quote from: pannadevi on 08 June 2011, 06:03:52 PM
ini dia IDE CEMERLANG....bener bro...karena China udah memproduksi semua tehnologi maju, bahkan pesawat ruang angkasa hingga stasiun yg berawak di angkasa....utk tehnology komputer, mesin, electronic, audio, dll China sekarang terunggul menyaingi jepang, harga jauh lebih murah kualitas juga lumayan. barang2 di Sri Lanka rata2 "made in China"... ;D

Hidup China!! Hidup made in China!!

pannadevi


pannadevi

#52
ini sekedar contoh, apa yang saya maksudkan, sehingga tidak ada lagi yg salah paham :  ;D


According Ven.Anuruddha in "Buddhist Attitude to Poverty", Dialogue New Series, Vol.VII No.3, p.100 :

"Buddhism was not taught only for the other world, but it was meant for this world too.  It does not instruct to forget the well-being in this world (diṭṭha dhamma sukha) and seek only the happiness of the other world (saṃparāyika sukha).  In Buddhism no effort has been made to encourage the people to run away from this world, but it teaches people to achieve development in this world and the next (ubhayatta). The Buddha has never taught to sacrifice the present development for the sake of the development of the other world"

The Buddhist economics recommends to earn wealth in the righteousness's way, as represented in Catukka Nipāta pattakamma vagga (A.II.60) :
"so bhoga me atthi utthānaviriyadhigatā bahubalaparicitā sedhāvakkhittā dhammika dhammaladdhā, ti adhigacchati sukhaṃ, adhigacchati somanassaṃ"
Here is pointed out that contentment is to be obtained through perseverance, through one's own energy and by the sweat of one's brow, and through righteousness. It is conducive to the welfare of both oneself and others.

According to Sigālovādasutta of Dīgha Nikāya, that householder should accumulate wealth just like a bee that gathers nectar from flower to flower :
"Paṇḍito silasampano, jalaṃ aggiva bhāsati, bhoge saṃharamānassa, bhamarasseva iriyato, bhoga sannicayaṃ yanti, vammiko vūpaciyati, evaṃ bhoge samagantvā, alamattho kule gihi, catudha vibhaje bhage, sa ve mittani ganthati".

In this sutta, the Buddha instructs to divided the wealth that is earned by a person into 4 parts, one portion should utilized for the welfare of his family and his own happiness. Two portion should be invested in industry. The last one portion should be saved for future use at the time of an emergency such as fire, flood, and theft, etc : "Ekena bhoge bhunjeyya, dvihi kammaṃ payojaye, catutthaṃ ca nidhāpeyya, āpadāsu bhavissati" (D.III.188)

According to Subha sutta of Majjhima Nikāya, agriculture gets primary place in Buddhism, that is a greatly useful occupation. Agriculture bears a great significance, it is a great task, it is a great investigation, it is a great inception, it is prosperous and greatly fruitful : "Kasi yevakho, mānava, kammaṭṭhānaṃ, mahatthaṃ mahakiccaṃ mahadhikaranaṃ mahasmarambhaṃ sampajjamanaṃ mahapphalaṃ hoti................" (M.II.198).

arti dlm bhs indonesia :

[spoiler]
Quote

Menurut pandangan Ven.Anuruddha dalam "Sikap Umat Buddhist Terhadap Kemiskinan", Dialog New Series, vol.vii No.3, p.100:
"Buddhisme tidak mengajarkan hanya untuk dunia yang lain, tapi untuk dunia ini juga. tidak pula mengintruksikan untuk melupakan kesejahteraan di dunia ini (diṭṭha sukha dhamma) dan hanya mencari kebahagiaan dunia lain (saṃparāyika sukha). Dalam Buddhisme tidak ada upaya dilakukan untuk mendorong orang melarikan diri dari dunia ini, tetapi mengajarkan orang untuk mencapai peningkatan pengembangan di dunia dan sesudah kematian (ubhayatta). Sang Buddha tidak pernah mengajarkan mengorbankan pengembangan di dunia ini demi perkembangan dunia lain "

Ekonomi Buddhis merekomendasikan untuk mendapatkan kekayaan di jalan kebenaran, seperti yang dijelaskan dalam Catukka Nipata pattakamma vagga (A.II.60):
"so bhoga me atthi utthānaviriyadhigatā bahubalaparicitā sedhāvakkhittā dhammika dhammaladdhā, ti adhigacchati sukhaṃ, adhigacchati somanassaṃ"
Disini menunjukkan bahwa kepuasan akan diperoleh melalui ketekunan, atas usaha kekuatan sendiri dan dengan cucuran keringat, serta melalui kebenaran. Hal ini kondusif untuk kesejahteraan baik diri sendiri dan orang lain.

Menurut Sigālovādasutta dari Dīgha Nikāya, perumah tangga harus menumpuk kekayaan seperti lebah yang mengumpulkan sari madu dari bunga ke bunga:
"Paṇḍito silasampano, Yaelam aggiva bhāsati, saṃharamānassa bhoge, bhamarasseva iriyato, Bhoga sannicayaṃ yanti, vammiko vūpaciyati, samagantvā bhoge evaṃ, alamattho Kule gihi, bhage vibhaje catudha, sa ve mittani ganthati".

Dalam sutta ini, Sang Buddha mengintruksikan untuk membagi kekayaan yang diperoleh seseorang menjadi 4 bagian, satu bagian harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan keluarga dan kebahagiaan sendiri. Dua bagian harus diinvestasikan dalam industri. Bagian yang terakhir harus disimpan untuk digunakan di masa depan pada saat terjadi keadaan darurat seperti kebakaran, banjir, dan pencurian, dll: "Ekena bhunjeyya bhoge, payojaye dvihi kammaṃ, catutthaṃ ca nidhāpeyya, āpadāsu bhavissati" (D.III.188)

Menurut Subha Sutta dari Majjhima Nikaya, pertanian mendapat tempat utama dalam Buddhisme, yaitu pekerjaan yang sangat berguna. Hasil Pertanian sangat signifikan, merupakan kerja yang hebat, investigasi besar, awal yang hebat, sangat makmur dan subur sekali : "Kasi yevakho, Manava, kammaṭṭhānaṃ, mahatthaṃ mahakiccaṃ mahadhikaranaṃ mahasmarambhaṃ sampajjamanaṃ mahapphalaṃ hoti ... ... ... ... ... "(M.II.198)..
[/spoiler]

ini hanya sekedar contoh lho, setelah melampirkan sutta2 tsb, lalu dikaitkan negara mana yg sukses menjalankan instruksi2 spt yg disebutkan sutta2 tsb.

semoga dg contoh ini, tidak ada lagi yg salah paham. tugas tetap tugas, kerjaan murid hanya berburu data dan merangkai cerita indah.... ^-^ ^-^

Indra

berarti samaneri harus melakukan riset setiap negara untuk mempelajari apakah negara tersebut telah melakukan apa yg diajarkan dalam sutta2, sungguh suatu tugas yg cukup berat.

Quote from: pannadevi on 08 June 2011, 06:30:17 PM
Dear All,

untuk sementara jangan ada yang posting dulu ya, saya akan mengumpulkan data, nanti saya akan cuplikan disini. jadi bisa tahu apa yg sy maksudkan.


untuk saya gak ikut2an posting. ;D

pannadevi

Quote from: Indra on 08 June 2011, 10:26:47 PM
berarti samaneri harus melakukan riset setiap negara untuk mempelajari apakah negara tersebut telah melakukan apa yg diajarkan dalam sutta2, sungguh suatu tugas yg cukup berat.

waduhhh.....kagaklah....itu khan cuman nyari data aja.....

Quote
untuk saya gak ikut2an posting. ;D

haduhh....jangan gitu donk khan deva kagak boleh ngambek....ntar merosot jadi manusia lagi lho.... ;D

saya itu melihat masih banyak yg salah paham dg maksud sy, sehingga sy kasihan daripada mereka susah2 kasih data ternyata bukan itu yg saya maksudkan, khan kasihan sekali....

nah itu yg diatas udah sy contohkan....

Sunyata

Quotetugas tetap tugas, kerjaan murid hanya berburu data dan merangkai cerita indah....
:jempol:

Indra


pannadevi

#57
Quote from: pannadevi on 08 June 2011, 10:22:49 PM
ini sekedar contoh, apa yang saya maksudkan, sehingga tidak ada lagi yg salah paham :  ;D


According Ven.Anuruddha in "Buddhist Attitude to Poverty", Dialogue New Series, Vol.VII No.3, p.100 :

"Buddhism was not taught only for the other world, but it was meant for this world too.  It does not instruct to forget the well-being in this world (diṭṭha dhamma sukha) and seek only the happiness of the other world (saṃparāyika sukha).  In Buddhism no effort has been made to encourage the people to run away from this world, but it teaches people to achieve development in this world and the next (ubhayatta). The Buddha has never taught to sacrifice the present development for the sake of the development of the other world"

The Buddhist economics recommends to earn wealth in the righteousness's way, as represented in Catukka Nipāta pattakamma vagga (A.II.60) :
"so bhoga me atthi utthānaviriyadhigatā bahubalaparicitā sedhāvakkhittā dhammika dhammaladdhā, ti adhigacchati sukhaṃ, adhigacchati somanassaṃ"
Here is pointed out that contentment is to be obtained through perseverance, through one's own energy and by the sweat of one's brow, and through righteousness. It is conducive to the welfare of both oneself and others.

According to Sigālovādasutta of Dīgha Nikāya, that householder should accumulate wealth just like a bee that gathers nectar from flower to flower :
"Paṇḍito silasampano, jalaṃ aggiva bhāsati, bhoge saṃharamānassa, bhamarasseva iriyato, bhoga sannicayaṃ yanti, vammiko vūpaciyati, evaṃ bhoge samagantvā, alamattho kule gihi, catudha vibhaje bhage, sa ve mittani ganthati".

In this sutta, the Buddha instructs to divided the wealth that is earned by a person into 4 parts, one portion should utilized for the welfare of his family and his own happiness. Two portion should be invested in industry. The last one portion should be saved for future use at the time of an emergency such as fire, flood, and theft, etc : "Ekena bhoge bhunjeyya, dvihi kammaṃ payojaye, catutthaṃ ca nidhāpeyya, āpadāsu bhavissati" (D.III.188)

According to Subha sutta of Majjhima Nikāya, agriculture gets primary place in Buddhism, that is a greatly useful occupation. Agriculture bears a great significance, it is a great task, it is a great investigation, it is a great inception, it is prosperous and greatly fruitful : "Kasi yevakho, mānava, kammaṭṭhānaṃ, mahatthaṃ mahakiccaṃ mahadhikaranaṃ mahasmarambhaṃ sampajjamanaṃ mahapphalaṃ hoti................" (M.II.198).

arti dlm bhs indonesia :

[spoiler][/spoiler]

ini hanya sekedar contoh lho, setelah melampirkan sutta2 tsb, lalu dikaitkan negara mana yg sukses menjalankan instruksi2 spt yg disebutkan sutta2 tsb.

semoga dg contoh ini, tidak ada lagi yg salah paham. tugas tetap tugas, kerjaan murid hanya berburu data dan merangkai cerita indah.... ^-^ ^-^


dari contoh diatas, yang bertanda bold maroon itulah yang mencerminkan negara CHINA, yang terkenal dengan ketekunan nya, kerja kerasnya, atas usaha sendiri, pantang menyerah dari sedikit demi sedikit hingga membukit dan menabung dg porsi 75%, selain China, bukankah itu mencerminkan negara2 spt : China, Jepang, Taiwan, Korea, Singapore, Hongkong, dll. yg notabene mayoritasnya juga buddhist?

pannadevi

Quote from: Indra on 08 June 2011, 10:55:26 PM
Quote from: Indra on 08 June 2011, 10:26:47 PM
untuk saya gak ikut2an posting. ;D
untuk untung saya gak ikut2an posting. ;D

lho khan udah ada posting, itu yg di page 2, sy lampirkan ya :
Quote from: Indra on 07 June 2011, 10:08:15 PM
referensi sutta bisa diambil dari antara lain Sigalaka Sutta dan Maha Parinibbana sutta bagian tujuh faktor kemajuan (ketidak-munduran)

Indra

Quote from: pannadevi on 08 June 2011, 11:05:24 PM
untuk untung saya gak ikut2an posting. ;D


lho khan udah ada posting, itu yg di page 2, sy lampirkan ya :

itu kan sebelum ada warning