pradaksina ?

Started by bluppy, 13 May 2011, 05:41:48 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bluppy

kayanya di RAPB pernah baca
dewa Sakka menghormati Sang Buddha
dengan pradaksina ?


ryu

cari2 di google :
Pradaksina

Sampai dengan saat ini, para pelaku spiritual yang paham filsafat dan sejarah bila berkunjung ke candi akan melakukan pradaksina.

Pradaksina adalah ritual mengelilingi suatu objek yang dipandang suci, apakah itu candi, gambar orang suci, patung orang suci, makam orang suci, dsb. Orang mulai berpradaksina dari timur (daksina) dengan objek berada di sebelah kanan badan, lalu bergerak ke arah selatan dan setrerusnya searah perputaran matahari / jarum jam. Sambil berjalan keliling orang sebaiknya mendaraskan doa berulang-ulang (japa mantra) dengan penuh tulus bhakti. Di sini kita bukan berdoa menghormati benda tsb tapi menghormati sifat luhur yang digambarkan dari benda tersebut.

Pradaksina yang dilakukan dengan tulus dan penuh kesadaran batin secara berulang dalam kurun waktu tertentu, berdasar ajaran leluhur sejak ribuan tahun yang lalu akan membawa manfaat:

    * Akan dihormati oleh para makhluk-makhluk di alam gaib
    * Terhindar dari keadaan yang tidak menguntungkan.
    * Mempunyai batin waskita, penuh kewaspadaan, daya pemahaman yang jelas, cerdas, penuh kekuatan dan keteguhan iman.
    * Raut muka akan bersinar/berseri-seri, dihormati dimana-mana.
    * Sehat dan memperoleh usia panjang, lancar rejeki dan menjadi dermawan.
    * Tidak akan diganggu oleh makhluk-makhluk jahat.
    * Mempunyai suara yang merdu dan/atau menyenangkan.

====================================

apakah betul manfaat dari pradaksina seperti itu?
itu kata biku badraboddhi
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

Quote from: ryu on 14 May 2011, 11:16:45 PM
cari2 di google :
Pradaksina

Sampai dengan saat ini, para pelaku spiritual yang paham filsafat dan sejarah bila berkunjung ke candi akan melakukan pradaksina.

Pradaksina adalah ritual mengelilingi suatu objek yang dipandang suci, apakah itu candi, gambar orang suci, patung orang suci, makam orang suci, dsb. Orang mulai berpradaksina dari timur (daksina) dengan objek berada di sebelah kanan badan, lalu bergerak ke arah selatan dan setrerusnya searah perputaran matahari / jarum jam. Sambil berjalan keliling orang sebaiknya mendaraskan doa berulang-ulang (japa mantra) dengan penuh tulus bhakti. Di sini kita bukan berdoa menghormati benda tsb tapi menghormati sifat luhur yang digambarkan dari benda tersebut.

Pradaksina yang dilakukan dengan tulus dan penuh kesadaran batin secara berulang dalam kurun waktu tertentu, berdasar ajaran leluhur sejak ribuan tahun yang lalu akan membawa manfaat:

    * Akan dihormati oleh para makhluk-makhluk di alam gaib
    * Terhindar dari keadaan yang tidak menguntungkan.
    * Mempunyai batin waskita, penuh kewaspadaan, daya pemahaman yang jelas, cerdas, penuh kekuatan dan keteguhan iman.
    * Raut muka akan bersinar/berseri-seri, dihormati dimana-mana.
    * Sehat dan memperoleh usia panjang, lancar rejeki dan menjadi dermawan.
    * Tidak akan diganggu oleh makhluk-makhluk jahat.
    * Mempunyai suara yang merdu dan/atau menyenangkan.

====================================

apakah betul manfaat dari pradaksina seperti itu?
itu kata biku badraboddhi

soal klenik no comment deh,
tapi yg jelas pradaksina itu memang bermanfaat dapat menyehatkan tubuh, sebagai ganti olah raga

ryu

+ 1 dah, udah lama kaga ada GRP ;D

btw aneh di thread mana ya ada yang sensi ke aye nih, GRP aye keknya berkurang satu =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra


ryu

anehnya darimana manfaat pradaksina itu berasal? apakah dari buda? atau biku pradaksina belakangan yang menambahkan?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

waliagung

oh...gitu tanks atas ilmunya untuk all yg punya post sama yg comen

Wirajhana

Tradisi menghormat dalam tradisi2 jaman dulu itu macem2, di antaranya :

  • Pradaksina [Pa+Dakkhina], Berjalan berkeliling dengan tetap menjaga objek di sebelah kanan, searah jarum jam.  Beputar ke arah selatan, ini menunjukan juga arti bahwa arah mataangin pertama yg dikenal di jaman dulu adalah TIMUR! [Dilakukan  oleh mereka yang mengerti arti seorang Mulia. Diantaranya adalah Raja Pasenadi dari kosala di Dhammapada Bab 13.6. Dalam Kutthi Sutta Udana 5.3, ttg kisah kehidupan lalu dari Suppabuddha di penderita kusta (Dhammapada Bab.V). Dahulu ia ketika melihat seorang Pacceka Buddha yg sakit kusta, Ia sambil meludah dan mengarahkan bagian kiri badannya lalu pergi.]
  • Tengkurap dengan dada dan kepala menghadap tanah dan tangan sejajar
  • Namakkara, [berlutut dan membungkuk hingga dahi menyentuh tanah]. Ini kadang di kenal dengan kata "menyembah"
  • Berlutut namun tangan tercakup di dada. [seorang Bhikkhu. Lihat di Dhammapada syair ke-167]
  • Berdiri membungkukan badan. [dilakukan oleh menteri santati, ketika beliau masih di pemerintahan, Suami dari Putri Suppavasa di dhammapada syair ke-414]
  • Membungkukkan badan ke arah objek dan selalu tidur dengan kepala menghadap ke arah yang sama [Sariputta, Dhammapada syair ke-392]
  • Anjali, tangan tercakup di dada.</li><li>Berjalan mundur. [dilakukan oleh Uttari theri, ketika itu ia berusia 120 tahun. Lihat di syair Dhammapada no.148]
  • Mempersembahkan Dupa, bunga dan wangi-wangian [dilakukan oleh Sakkha di Dhammapada syair ke-94, Culasubhadda dari Ugga di Dhammapada syair ke-304]