Mengapa Asin Jinarakkhita Memelihata Jenggot?

Started by dhammasiri, 18 April 2011, 07:43:12 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

wang ai lie

ternyata sudah pernah dibahas juga di tread masa lampau , tapi ujung2 nya saling debat tanpa ada titik temu  _/\_

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=16217.30

semoga di postingan sekarang bisa ketemu tanpa ada debat panjang  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Sukma Kemenyan

Quote from: andry on 18 April 2011, 09:45:54 PM
karena versi buddhayana, mungkin vinaya nya juga buddhayana.
emang ada vinaya buddhayana ?

adi lim

#17
atau terinspirasi film shaolim  ^-^

mungkin murid2 setia sukhong bisa bantu menjelaskan !  ^:)^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

andry

Quote from: Kemenyan on 18 April 2011, 11:57:15 PM
emang ada vinaya buddhayana ?
mungkin ajeh... , eh maaf saya ralatbukan vinaya tapi hinaya.
*lirik biku bergitar
Samma Vayama

Iskandar

Quote from: Kemenyan on 18 April 2011, 11:57:15 PM
emang ada vinaya buddhayana ?

Buddhayana bukanlah suatu aliran...
Buddhayana adalah suatu wawasan...
jd dalm Buddhayana tidak ada vinaya... Bhikkhu yg tergabung dalam Buddhayana menjalanikan kebhikkhuannya sesuai dengan tradisi yg dianutnya..mis: kl bhikkhu theravada yg menjalani aturan dlm Theravada...dsb...
thx.....
Semua KEBAHAGIAAN terletak pada keinginan utk membahagiakan PIHAK LAIN,
Semua PENDERITAAN terletak pada keinginan utk membahagiakan DIRI-SENDIRI.....
_/\_
:)

Dhamma Sukkha

May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Dhamma Sukkha

Quote from: Brado on 18 April 2011, 08:57:48 PM
Saya juga pribadi sempat bertanya2 waktu itu.. kenapa beliau alm memelihara jenggotnya.. hanya saja sekarang beliau sudah wafat.. mau nanya kemana juga bingung, lagipula apa masih perlu untuk di bahas kembali ?
romoo.... romo yg w kenal juga dulu miara jenggot :))
tapi pas w kenal dia, jenggotnya juga uda gak adaa, dia itu romo Ombun tampubolon klo gak salah namanya.... ^^?""
mungkin miara jenggot terkesan lbh bijaksana... \;D/
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

ChandraOyuget

Quote from: Sol Capoeira on 18 April 2011, 08:16:38 PM
daripada orang munafik kayak loe yg dulu dah sumpah dan janji gk masuk DC lage, tapi rupannya masih aja kayak banci, suka komplen disini...
_/\_ kata-kata di atas awal mulanya berawal dari kebencian.....

ChandraOyuget

Quote from: dhanuttono on 18 April 2011, 07:55:34 PM
perkataan dan tulisan orang semacam ini sangat tidak pantas untuk di dengar dan di lihat, sangat tidak sopan
bukan tidak pantas.... lebih tepatnya bagaimana kita menanggapinya.... karena perkataan itu netral...
jika yang menyebutnya dengan intonasi bercanda, pasti tidak terdengar tidak sopan....
lebih baik tidak marah walaupun tujuannya adalah menegur....  _/\_

adi lim

#25
Quote from: Iskandar on 19 April 2011, 09:07:00 AM
Buddhayana bukanlah suatu aliran...
Buddhayana adalah suatu wawasan...
jd dalm Buddhayana tidak ada vinaya... Bhikkhu yg tergabung dalam Buddhayana menjalanikan kebhikkhuannya sesuai dengan tradisi yg dianutnya..mis: kl bhikkhu theravada yg menjalani aturan dlm Theravada...dsb...
thx.....

Buddhayana itu suatu wawasan ....  ! maksudnya ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

fran

Alkisah suatu ketika ada seorang pelukis yang baru saja tamat dari kursus melukis.  Dia menghabiskan waktu selama 3 hari untuk melukis pemandangan yang indah.  Dia ingin mengetahui apa pendapat khalayak ramai mengenai keterampilannya melukis.  Dia meletakkan lukisannya itu di sebuah persimpangan jalan yang ramai.  Dan dia meletakkan papan dengan tulisan yang cukup besar di bawah lukisan itu, "Saya melukis pemandangan ini.  Karena saya masih baru dalam profesi ini, saya mungkin membuat beberapa kesalahan dalam coretan saya.  Tolong Anda menandai kesalahan yang Anda lihat dengan tanda silang."

Ketika dia kembali di sore harinya untuk mengambil lukisannya, dia benar-benar terkejut dan hancur semangatnya melihat seluruh kanvasnya penuh coretan dan ada beberapa orang yang bahkan menuliskan komentarnya di lukisan tersebut.  Dengan patah semangat dan putus asa dia membawa lukisan itu ke rumah gurunya dan ... menangis sedih.  Artis muda ini dengan sulit berkata kepada gurunya, "Saya tidak berguna.  Semuanya sia-sia dan bila semua yang telah saya pelajari itu yang diperlukan untuk menjadi pelukis, saya tidak akan menjadi pelukis yang baik.  Masyarakat telah menolak saya mentah-mentah.  Saya merasa sepertinya lebih baik saya mati saja."

Sang guru tersenyum dan berkata, "Anakku, aku akan membuktikan bahwa kamu adalah seniman yang hebat dan telah belajar melukis tanpa cacat.  Kerjakan apa yang kukatakan kepadamu tanpa bertanya.  Aku jamin."  Walaupun enggan, seniman muda ini setuju.  Dua hari kemudian, di pagi hari dia membawa replica lukisan semula kepada gurunya.  Sang guru menerimanya dengan gembira dan tersenyum.  "Ayo, ikut aku," kata gurunya.

Mereka sampai di persimpangan jalan yang sama, di pagi hari dan memamerkan lukisan itu di tempat yang sama.  Sang guru meletakkan papan bertuliskan, "Saudara-saudara, saya melukis pemandangan ini.  Oleh karena saya baru dalam profesi ini, saya mungkin telah melakukan beberapa kesalahan dalam goresan saya.  Saya menyediakan kotak berisi cat dan kuas di bawah.  Saya mohon bantuan Saudara.  Bila Saudara melihat ada kesalahan, silakan mengambil kuas dan mengoreksinya."  Guru dan murid ini kemudian berjalan pulang.

Keduanya kembali ke tempat yang sama sore harinya.  Seniman muda ini tercengang melihat bahwa tidak satu koreksian pun yang telah dilakukan orang.  Mereka meletakkan lukisan itu di sana keesokan harinya dan di sore harinya tetap tidak ada orang yang mengoreksi.  Mereka melanjutkan aksi itu selama sebulan dan tetap tidak ada orang yang mengoreksi!

Inti dari cerita ini:
Orang mudah melontarkan kritik, tetapi TIDAK MAMPU UNTUK MEMPERBAIKI!
Kalau sedang menonton pertandingan olahraga di televisi, banyak orang yang berkomentar macam-macam, seakan-akan dia lebih mahir dari pemain yang bersangkutan.
Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

gajeboh angek

demikian pula dengan anda. apa hubungannya dengan topik?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Indra

Quote from: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 20 April 2011, 10:11:50 AM
demikian pula dengan anda. apa hubungannya dengan topik?

spam malah dibalas dengan spam lagi.

mungkin maksudnya daripada kalian mengkritik jenggotnya Bhante Ashin, lebih baik jika kalian mencukurkan jenggot beliau

K.K.

Quote from: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 20 April 2011, 10:11:50 AM
demikian pula dengan anda. apa hubungannya dengan topik?
Makna postingnya: Kalau diri sendiri tidak bisa cukur jenggot, jangan kritik orang lain berjenggot.

[spoiler]totally absurd...[/spoiler]