//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sharing & Tanya Jawab Tradisi Membakar Kertas Nilai Spiritual yang Lenyap  (Read 39857 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Sekuntum teratai untuk Anda semua, para calon Buddha.

Banyak sekali orang Tionghua yang hanya tahu bahwa  tradisi membakar kertas adalah warisan dari leluhur, tanpa mengerti makna sebenarnya. Penggunaan kertas sembahyang atau kertas gincoa dan kimcoa yang umum digunakan oleh Taoist maupun Buddhist Mahayana Tiongkok dan Ruist sering disalahartikan sebagai uang dewa dan uang orang mati. Pernahkah terpikir, mengapa para leluhur mewariskan tradisi ini? Datang dan temukan jawabannya pada:

Sharing & Tanya Jawab

Tradisi Membakar Kertas

Nilai Spiritual yang Lenyap

Nara Sumber: Ardian Cangianto (Pengamat Budaya, filsafat dan spiritual Tionghua)

 

Hari/ Tgl: Sabtu, 9 April 2011                                                                   

Waktu: Pukul 16.30 s/d 19.30

Tempat: Toko Adhiraja lantai 2

Jln. Muara karang raya Blok D8 Utara no.103 Jakarta utara.

Telp: (021) 662 4339

 

Info dan Pendaftaran:

Melva:  0812 8107 8985

Asan:  0812 1097 1988

Atau pendaftaran via email: dharmajala [at] yahoo.com
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/
http://groups.yahoo.com/group/Dharmajala/
http://www.facebook.com/event.php?eid=204451142908137&pending#!/event.php?eid=204451142908137
 

Iuran Sukarela

 

 

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
sekarang dah jaman modern mestinya tradisi ini juga menyesuaikan waktu/zaman daripada bakar kertas kim mending dana (entah makanan, atau bahan mentah, dll) atas nama yang telah pergi atau pelimpahan jasa.

Payah nya cici ku termasuk yang percaya hal seperti ini bakar bakar kertas kim ini, susah banget di jelaskan nya.

Offline kipas

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
sekarang dah jaman modern mestinya tradisi ini juga menyesuaikan waktu/zaman daripada bakar kertas kim mending dana (entah makanan, atau bahan mentah, dll) atas nama yang telah pergi atau pelimpahan jasa.

Payah nya cici ku termasuk yang percaya hal seperti ini bakar bakar kertas kim ini, susah banget di jelaskan nya.
masih lebih baik bakar kim drpd pindah ke tetangga dan maksa sana sini ikutan

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
sekarang dah jaman modern mestinya tradisi ini juga menyesuaikan waktu/zaman daripada bakar kertas kim mending dana (entah makanan, atau bahan mentah, dll) atas nama yang telah pergi atau pelimpahan jasa.

Payah nya cici ku termasuk yang percaya hal seperti ini bakar bakar kertas kim ini, susah banget di jelaskan nya.

boleh tanya ID purnama itu cici atau koko ?  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
masih lebih baik bakar kim drpd pindah ke tetangga dan maksa sana sini ikutan


bold : sami mawon  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
sekarang dah jaman modern mestinya tradisi ini juga menyesuaikan waktu/zaman daripada bakar kertas kim mending dana (entah makanan, atau bahan mentah, dll) atas nama yang telah pergi atau pelimpahan jasa.

Payah nya cici ku termasuk yang percaya hal seperti ini bakar bakar kertas kim ini, susah banget di jelaskan nya.

Lebih baik lagi bakar sate, bakar ikan dan undang kita kita utk makan bersama atas nama yg telah pergi, bentuk nyata pelimpahan jasa secara
langsung.
« Last Edit: 31 March 2011, 09:21:54 PM by dtgvajra »
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Master Shengyen sesepuh Linji dan Caodong dari Dharma Drum,
Master Chengyen dari Tzu Chi,
Master Hsuan Hua sesepuh Weiyang Chan dari DRBA - murid Mahaguru Xu Yun
Master Yinshun, sesepuh Madhyamika - guru Master Chengyen
Rinchen Dorjee Rinpoche, salah satu guru agung Drikung Kagyu
Thubten Chodron, bhiksuni terkemuka aliran Gelugpa

Para master agung Mahayana Tiongkok dan Vajrayana tsb, Semuanya menghimbau tidak lagi bakar-bakaran uang-uang kertas, kim coa, dsb yang sejenis.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 01 April 2011, 05:08:06 AM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
^^^
banyak master yang tidak setuju    !   :))

master LSY termasuk setuju atu tidak setuju ?

kesimpulan, bakar kertas/kimcoa bukan ajaran Buddha Dhamma 
kalau 'bakar nafsu/keinginan ' ini yang sesuai Buddha Dhamma :yes:
« Last Edit: 01 April 2011, 06:04:10 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
kalau cuma bakar kertas master LSY kurang setuju,
tapi Rollex ok dehhh, api homan rasa bir hitam ok
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
kalau cuma bakar kertas master LSY kurang setuju,
tapi Rollex ok dehhh, api homan rasa bir hitam ok

Rolex itu dana dari 'investor' jadi tidak boleh dibakar  :))
ada sekelompok orang menganggap bir hitam itu minuman utk kesehatan tubuh jika dikonsumsi tidak berlebihan,
jadi bir hitam dipakai upacara api homa supaya ...... ?

 :))

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Master Shengyen sesepuh Linji dan Caodong dari Dharma Drum,
Master Chengyen dari Tzu Chi,
Master Hsuan Hua sesepuh Weiyang Chan dari DRBA - murid Mahaguru Xu Yun
Master Yinshun, sesepuh Madhyamika - guru Master Chengyen
Rinchen Dorjee Rinpoche, salah satu guru agung Drikung Kagyu
Thubten Chodron, bhiksuni terkemuka aliran Gelugpa

Para master agung Mahayana Tiongkok dan Vajrayana tsb, Semuanya menghimbau tidak lagi bakar-bakaran uang-uang kertas, kim coa, dsb yang sejenis.

 _/\_
The Siddha Wanderer
boleh saya tahu sumbernya?
saya baru tahu dr anda, bahwa mster tsb pun tidak menganjurkan. boleh tahu alasannya?

Thx
Samma Vayama

Offline ndrosubiyanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 308
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Makanya ikut dulu nih acara...
This too shall pass.........

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Makanya ikut dulu nih acara...
ente tim suksesnya ya?
Samma Vayama

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
boleh saya tahu sumbernya?
saya baru tahu dr anda, bahwa mster tsb pun tidak menganjurkan. boleh tahu alasannya?
Thx

Seingat saya, dari ceramah dari orang Tzu Chi, bahwa master Cheng Yen tidak setuju membakar kertas. Membakar kertas adalah suatu tradisi, dan tradisi adalah sesuatu yang boleh diubah kalo tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman. Membakar kertas hanya menimbulkan polusi dan menghabiskan uang.

Berikut ini artikel yang di copas dari http://www.tzuchi.or.id/view_berita.php?id=1394

Quote
Menjaga Kemurnian Perbuatan dalam Bulan Penuh Berkah

”Ini akan digunakan untuk sembahyang. Karena sekarang bulan 7 Imlek. Yang terpenting adalah kami berdoa  agar diberi keselamatan dan kesehatan. Itulah doa kami. Ini semua dipersiapkan untuk menyambut Hari Cioko. Kami membakarnya untuk mereka. Berdoa agar diberi kekayaan dan kesehatan,” jelas seorang warga yang tengah mempersiapkan diri untuk bersembahyang.
 
“Keyakinan adalah ibu dari segala pahala.” Itulah yang sering saya katakan. Sungguh, kita harus memiliki keyakinan yang benar. Jika memiliki keyakinan yang menyimpang, niat buruk, dan kepercayaan pada takhayul, maka batin kita akan tersiksa dan tak dapat merasa damai. Setan yang tercipta dari pikiran kita sendiri akan senantiasa mengikuti dan mengendalikan diri kita.

Tayangan ini berlokasi di Malaysia. Warga Tionghoa di Malaysia tidaklah sedikit. Keyakinan yang dianut warga Tionghoa kebanyakan adalah kepercayaan rakyat. Kepercayaan rakyat ini bertahan turun-temurun sejak zaman dahulu. Pada bulan 7 Imlek mereka harus bersembahyang. Ini tradisi yang diwariskan turun temurun. Untuk memohon kekayaaan, rezeki, dan keselamatan, mereka harus membakar kertas sembahyang. Kepercayaan membuta seperti ini mengakibatkan hidup kita semakin jauh dari prinsip moralitas.

Ada pula yang sangat percaya takhayul dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, Tuan Chen. Ia sering bersembahyang di berbagai tempat. ”Selama bulan 7 Imlek, saya akan lebih banyak bersembahyang. Saya akan bersembahyang di rumah dan di kelenteng. Pada malam hari, saya akan bersembahyang di pinggir jalan dan membakar kertas sembahyang. Saya sudah terbiasa dengan tradisi ini. Jika tidak melakukan hal-hal tersebut, hati saya akan tidak tenang, karena saya takut arwah-arwah akan datang mencari saya,” katanya.

biar gak kepanjangan: ShowHide

Kadang saat sendirian di rumah, ia akan menabur beras di lantai untuk mengusir setan agar hatinya merasa tenang. Namun, suatu hari ia mendengar saya mengatakan suatu perkataan yang sederhana, “Jika hanya memohon dan bersembahyang, namun tidak berbuat baik, apakah mungkin doa kita akan terkabul?” Tidak mungkin. Mendengarnya, ia pun sadar. Ia pun membeli sebuah mesin pemutar DVD. Ketika ada orang yang datang ke bengkelnya, ia akan memutarkan ceramah saya. Selain mengubah dirinya sendiri, ia juga berbagi hal ini dengan orang lain agar orang-orang paham, memiliki keyakinan benar, dan tidak percaya takhayul.

Bulan 7 Imlek adalah bulan penuh berkah. Semoga kita semua tidak lagi percaya takhayul. Lihatlah Tuan Chen yang telah tersadarkan dan bebas dari kerisauan. Ia sudah sadar dan meninggalkan takhayul. Tiada hal di dunia ini yang dapat dicapai tanpa berusaha. Tanpa melakukan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana mungkin memperoleh berkah?
 
Di Malaysia, kita juga melihat adanya kebiasaan mengadakan pertunjukan. Meski pertunjukan digelar di atas panggung, namun tiada penonton di bawah panggung. Mereka mementaskannya untuk siapa? Pertunjukan ini untuk ditonton para setan. Menyenangkan setan dan dewa dengan cara itu, apakah benar? Apakah para setan dan dewa akan datang menyaksikan pementasan?
   
Jadi, kita harus memiliki keyakinan benar yang berlandaskan kenyataan dan kebenaran. Sebelum kaki melangkah, kita harus memastikan adanya tanah dan jalan di depan kita. Jika tidak, maka kita akan terjatuh. Tidak mungkin tidak. Karena itu, kita harus melatih diri dan berjalan sesuai Sutra. Kita harus membuka jalan ini terlebih dahulu. Dengan penuh keyakinan dan tekad, kita dapat membentangkan jalan ini agar orang-orang dapat mengikuti dari belakang. Hanya dengan keyakinan benarlah kita dapat membimbing mereka.

Sesungguhnya, dalam lubuk hati setiap orang terdapat benih keyakinan benar yang murni. Asalkan ada yang membimbing, keyakinan ini akan dapat terbangkitkan dan mengikis kepercayaan yang membuta. Untuk itu, kita harus lebih bekerja keras. Apakah berkah datang begitu saja jika kita bersembahyang? Tidak. Untuk memperoleh berkah, kita harus berbuat baik. Kita mensosialisasikan hal ini melalui tayangan-tayangan dan penampilan drama agar orang-orang dapat langsung melihatnya sebelum diberi penjelasan lebih jauh.

Beberapa orang yang melihat sosialisasai yang dilakukan insan Tzu Chi berkata. “Saya merasa tayangan tadi sungguh kejam. Saat jengger anak ayam dicabut, ia tidak lucu lagi. Saya akan bervegetarian selama sebulan.” ”Kini saya tidak membakar kertas sembahyang lagi dan tidak membunuh hewan untuk dipersembahkan. Melihat cara hewan dibunuh, saya tidak berani makan daging lagi.” “Setelah melihat tayangan tadi, saya rasa saya harus mengubah pola hidup saya.”

Kalau memungkinkan, Setelah melihat tayangan tersebut dan mendengar penjelasan dari insan Tzu Chi, orang-orang menyadari bahwa mereka harus mengubah pola hidup dan cara pandang ke arah yang benar. Kita harus lebih bekerja keras untuk mensosialisasikan hal ini.

Kita dapat melihat insan Tzu Chi di Malaysia selama beberapa hari ini telah mengadakan 7 kali doa bersama di Kuala Lumpur. Kita juga dapat melihat setiap orang berdoa dengan tulus. Ketika semua orang bersatu hati dalam melafalkan nama Buddha, itulah persembahan yang paling tulus. Dengan begitu, sesuai namanya, bulan 7 ini sungguh dipenuhi berkah dan rasa bakti. Betapa baiknya keyakinan seperti ini.
 
Di samping itu, mereka juga mementaskan drama musikal Sutra Bakti Seorang Anak. Setelah melihat permentasan tersebut, banyak orang yang terinspirasi dan bertobat. ”Saya teringat ibu saya, saya harus berbakti padanya. Saya ingin berkata pada ibu saya, “Saya sayang ibu,” ucap salah satu penonton. Anak muda ini kini sadar bahwa ia harus membahagiakan dan menyayangi orang tuanya.

Lihatlah, para relawan mementaskannya dengan penuh ketulusan sehingga menyentuh hati banyak orang. Inilah cara kita berbagi Dharma untuk menyentuh hati banyak orang dan mengubah cara pandang yang keliru sehingga mereka memahami jalan yang benar dan tahu pentingnya moralitas. Lihatlah, betapa menyentuh.

Sesungguhnya, setiap orang yang berpartisipasi dalam pementasan ini harus bervegetarian. Ini berarti sebelum membaca Sutra, kita harus “membersihkan mulut”. Tindakan, ucapan, dan pikiran haruslah bersih dan jernih. Karena itu, kita harus bervegetarian. Berpartisipasi dalam pementasan ini merupakan latihan bervegetarian yang terbaik.

Sebelum membuat persembahan kepada dewa, orang zaman dahulu harus berpantang terlebih dahulu. Apakah kalian masih ingat hal ini? Sebelum membuat persembahan, mereka harus pantang makan daging selama 3 hari. Namun, bagaimana selanjutnya? Mereka kembali membunuh hewan. Ini sungguh suatu kekeliruan. Yang dilakukan selama 3 hari adalah benar, namun perbuatan mereka yang selanjutnya telah melenyapkan pahala yang diciptakan.

Jadi, sebagai praktisi Buddhis kita harus senantiasa menjaga tindakan, ucapan, dan pikiran serta bersikap tulus. Kita sungguh harus mawas diri, tulus, berkeyakinan benar, dan tidak memiliki kepercayaan membuta. Jadi, kita harus menjaga pikiran dengan baik.


Bulan 7 memiliki makna yang dalam. Neraka batin berasal dari kepercayaan membuta.

Mensosialisasikan keyakinan yang benar, berperilaku benar dan menyucikan tindakan, ucapan, serta pikiran.

Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi
« Last Edit: 01 April 2011, 02:00:23 PM by Mayvise »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Membakar kertas adalah suatu tradisi, dan tradisi adalah sesuatu yang boleh diubah kalo tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman. Membakar kertas hanya menimbulkan polusi dan menghabiskan uang.
kalo gitu siapkah buddhis juga membuang tradisi membakar hio / dupa?

Quote
Lighting joss sticks in temples and shrines as an offering releases cancer-causing toxins just as deadly as cigarette smoke and traffic fumes.

A study into the effects and the levels of toxins that fill the air has resulted in Thailand's public health ministry releasing a new set of guidelines to cut the risks to worshippers and temple workers.

The study of temples in three areas well away from Bangkok's traffic-choked streets found that the smoke given off by incense contains unsafe levels of benzene, butadiene and benzopyrene, which can cause leukaemia, lung, skin and bladder cancers.

One incense stick burned down gives off as much cancer-causing chemicals as one cigarette. But the research among temple workers found that not everyone exposed chemical cocktail developed cancer, just as not all smokers develop lung cancer.

Blood samples of those exposed showed the incense smoke contained benzene at levels 53 times higher than that said to be safe, 33 times more butadiene and 10 times the amount of safe benzopyrene.

Analysis of the temple workers blood and urine samples discovered damage to their DNA, with a correspondingly lower capacity of their bodies to repair that damage.
The public health ministry recommended that temples avoid lighting the incense in poorly-ventilated areas, and use short joss sticks that burn down quickly while promptly disposing of the ash.

It recommended that temple staff try to avoid prolonged exposure to the smoke, washing their hands and faces after handling joss sticks, and having annual medical check-ups.

Joss sticks are a type of incense used in worship in many Asian countries.

Buddhists who worship in Thailand's 37,000 temples believe the incense aids spiritual communication and serves as an offering.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path