karma penyebab seseorang tidak memiliki jodoh dan karma yg menyebabkan prceraian

Started by Aui, 27 March 2011, 03:57:47 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: Indra on 28 March 2011, 03:03:36 PM
sepertinya di sini yg diperlukan adalah pengetahuan mengenai hukum karma, bukan sekedar membaca pikiran
Bukan hukum kamma secara pasti, tapi masa lalu yang sepertinya berkaitan saja.

Quotewah, jangan sinis begitu ah, saya bukan seorang penerjemah, walaupun saya memang suka sekali menerjemahkan buku sebagai cara saya untuk mempelajari teks-teks Buddhis.
Kok sinis? ;D Menurut saya, bro Indra memang penerjemah yang bagus lho.

Quotedi board "penerjemahan teks Buddhis" saya memang mencoba menjawab semua pertanyaan yg mampu saya jawab, tanpa pilih2.
Gimana kalau misalnya sedang browsing lalu melihat misalnya website Buddhis ada yang butuh diterjemahkan atau perlu dikoreksi, apakah bro Indra langsung spontan membantu menerjemahkan?


Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 28 March 2011, 03:36:45 PM
Gimana kalau misalnya sedang browsing lalu melihat misalnya website Buddhis ada yang butuh diterjemahkan atau perlu dikoreksi, apakah bro Indra langsung spontan membantu menerjemahkan?
walaupun mau tapi tidak mungkin juga Bro, terhalang oleh birokrasi harus register, dll, jadi biarlah orang lain yg membantu

K.K.

Quote from: Lex Chan on 28 March 2011, 03:30:45 PM
kok malah OOT?
kan topiknya perceraian om KK.. 8)
Bukan maksud OOT, tapi membahas bagaimana hal yang 'mistis' itu kadang dibutuhkan untuk penjelasan sesuatu yang tidak belum bisa dijelaskan secara ilmiah. Kalau orang sudah baik tapi hasilnya buruk, biasanya orang tersebut kurang bisa terima, maka mencari penjelasan lain. Nah, Ajaran Buddha menawarkan penjelasan hukum kamma. Ini bukan lagi masalah 'kebenaran' tapi cocok-cocokan saja.

K.K.

Quote from: Indra on 28 March 2011, 03:40:47 PM
walaupun mau tapi tidak mungkin juga Bro, terhalang oleh birokrasi harus register, dll, jadi biarlah orang lain yg membantu
Nah, itu maksud saya bahwa kadang apakah spontanitas ataupun benar2 niat, kalau tidak punya kedekatan kamma, maka susah untuk diwujudkan. Sebaliknya kalau memang ada kedekatan kamma, bisa saja terjadi apa yang sering kita bilang 'kebetulan'. 'Kebetulan' sekali yang lewat 'tukang gali kubur' yang itu, bukan yang lain. 'Kebetulan' pula dia lagi ga ada 'customer', jadi ada waktu buat pekerjaan sosial itu. 'Kebetulan' lagi hari itu tukang daging telat bangun jadi ga lewat sana. Coba kalau lewat sana setelah tukang daging, mungkin sudah di-kilo-in.


Kelana

Menurut saya, tidak semua kondisi yang kita alami adalah akibat dari karma masa kehidupan lampau. Tidak semua ikatan suami istri yang terjadi sekarang adalah akibat dari kesamaan moralitas, kebijaksanaan, kedermawanan, dan keyakinan, pada kehidupan lalu. Napsu (dalam konteks yang luas) pada masa kehidupan sekarang pun bisa membentuk ikatan tersebut. Dan tidak heran jika ada ikatan yang memang tidak ada kesamaan dan potensi putusnya ikatan tersebut juga besar. Dan bisa jadi ini adalah ikatan untuk pertama kali bagi pasangan tersebut dari keseluruhan kehidupan mereka. Nah, apakah nanti ikatan ini mau dilanjutkan atau tidak, Sang Buddha telah menunjukkan jalannya. Jika ingin dilanjutkan maka harus ada pembinaan batin masing-masing individu pasangan tersebut dalam ikatan yang sekarang terjalin.

GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Landy Chua

 :)) :)) :)) :)) :))

karma enak banget di jadiin kambing hitam ...  , klo kita selingkuh tinggal bilang ama pasangan

"sorry coy itu udah karma u diselingkuhin , jd u harus instropeksi diri.. mgkn kelahiran lampau u berzinah dgn wanita lain , so jgn salahkan gw , salahkan diri loe sdr... "  =))


andry

Quote from: naviscope on 28 March 2011, 02:54:40 PM
weleh2, pembahasan koq jd tukang sayur ama tukang gali kuburan...

wkwkwkw....
karena jika memang benar adanya, bagi yg tidak/sulit mendapatkan jodoh.
maka akan alih profesi jd tukang gali kubur
Samma Vayama

Lex Chan

Quote from: Landy Chua on 28 March 2011, 03:54:01 PM
:)) :)) :)) :)) :))

karma enak banget di jadiin kambing hitam ...  , klo kita selingkuh tinggal bilang ama pasangan

"sorry coy itu udah karma u diselingkuhin , jd u harus instropeksi diri.. mgkn kelahiran lampau u berzinah dgn wanita lain , so jgn salahkan gw , salahkan diri loe sdr... "  =))

ini dia yang aye maksud supaya tidak perlu mikir yang mistis2.. 8)

thanks to Cici Landy.. :))
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

K.K.

Quote from: Landy Chua on 28 March 2011, 03:54:01 PM
:)) :)) :)) :)) :))

karma enak banget di jadiin kambing hitam ...  , klo kita selingkuh tinggal bilang ama pasangan

"sorry coy itu udah karma u diselingkuhin , jd u harus instropeksi diri.. mgkn kelahiran lampau u berzinah dgn wanita lain , so jgn salahkan gw , salahkan diri loe sdr... "  =))
Apa yang terjadi pada kita, boleh 'dilimpahkan' ke akibat dari kamma. Tapi apa yang kita lakukan sekarang, semua keputusan yang kita ambil adalah tanggung jawab kita sendiri. Cuma orang tolol tak bertanggungjawab yang bilang 'sudah kammanya gue mesti selingkuh.'



---
Sepertinya tidak banyak yang bisa menangkap maksud saya malah curiga pada arah 'mistisisme' dan spekulan kamma. Jadi saya cukup sampai di sini saja. Sepertinya memang tidak ada 'kedekatan kamma'. :D

naviscope

Quote from: Landy Chua on 28 March 2011, 03:54:01 PM
:)) :)) :)) :)) :))

karma enak banget di jadiin kambing hitam ...  , klo kita selingkuh tinggal bilang ama pasangan

"sorry coy itu udah karma u diselingkuhin , jd u harus instropeksi diri.. mgkn kelahiran lampau u berzinah dgn wanita lain , so jgn salahkan gw , salahkan diri loe sdr... "  =))



manttafffff.... sis.... mantaffff....
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Lex Chan

Quote from: Kainyn_Kutho on 28 March 2011, 04:07:07 PM
Apa yang terjadi pada kita, boleh 'dilimpahkan' ke akibat dari kamma. Tapi apa yang kita lakukan sekarang, semua keputusan yang kita ambil adalah tanggung jawab kita sendiri. Cuma orang tolol tak bertanggungjawab yang bilang 'sudah kammanya gue mesti selingkuh.'

---
Sepertinya tidak banyak yang bisa menangkap maksud saya malah curiga pada arah 'mistisisme' dan spekulan kamma. Jadi saya cukup sampai di sini saja. Sepertinya memang tidak ada 'kedekatan kamma'. :D

saya tidak menolak bahwa ada hubungan kamma dalam kasus perceraian, tapi tidak perlu melihat terlalu jauh sampai kehidupan kelahiran sebelumnya.. itu terlalu mistis bagi saya..

cukup melihat kejadian masa lampau  pada kelahiran saat ini, yaitu: kemarin, 1 minggu yang lalu, 1 bulan yang lalu, 1 tahun yang lalu, atau 5 tahun yang lalu, dst.. apa sih yang telah dilakukan terhadap pasangan? apakah cukup perhatian? apakah cukup pengertian? apakah cukup kasih sayang? ;)
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Landy Chua

Quote from: Kainyn_Kutho on 28 March 2011, 04:07:07 PM
Apa yang terjadi pada kita, boleh 'dilimpahkan' ke akibat dari kamma. Tapi apa yang kita lakukan sekarang, semua keputusan yang kita ambil adalah tanggung jawab kita sendiri. Cuma orang tolol tak bertanggungjawab yang bilang 'sudah kammanya gue mesti selingkuh.'
---
Sepertinya tidak banyak yang bisa menangkap maksud saya malah curiga pada arah 'mistisisme' dan spekulan kamma. Jadi saya cukup sampai di sini saja. Sepertinya memang tidak ada 'kedekatan kamma'. :D

klo soal tolol kita Queen nya  =)) =)) =)) =))

sudah kammanya gue mesti selingkuh

knp dia harus milih gw jadi pasangannya  , kenapa bukan wanita lain ? knp lantas gw ketemu cowok lbh KYA TAJIR BAIK GANTENG BODY ADUHAY yg akhirnya buat gw klepek2 ? andai dia gk suka ama gw.. andai gw gk ketemu pria itu.. andai rangkaian ini tidak ada .. apa gw bisa jadi peselingkuh ???

bahasa TOLOL nya.. ala GW tentunya :

kamma hanya minjem tangan gw buat "berbuah"  , dan kalau di korek2 lagi ... mgkn gw adalah istri soleha yg di kelahiran lampau di zolimi suaminya..~ jd ya gt d..~  =)) =)) =)) =)) =))

M14ka

Quote from: Kainyn_Kutho on 28 March 2011, 04:07:07 PM
Apa yang terjadi pada kita, boleh 'dilimpahkan' ke akibat dari kamma. Tapi apa yang kita lakukan sekarang, semua keputusan yang kita ambil adalah tanggung jawab kita sendiri. Cuma orang tolol tak bertanggungjawab yang bilang 'sudah kammanya gue mesti selingkuh.'



---
Sepertinya tidak banyak yang bisa menangkap maksud saya malah curiga pada arah 'mistisisme' dan spekulan kamma. Jadi saya cukup sampai di sini saja. Sepertinya memang tidak ada 'kedekatan kamma'. :D
Aku setuju ama kk kainyn kok....
Tidak usa menyalahkan sapa yang salah, apakah yang berselingkuh ataupun diselingkuhin... Yang diselingkuhin mgkn itu memang akibat karma, (tapi bukan karma yang salah, tapi memang karma itu berbuah) kalo gak, kenapa saya uda setia tetap saja diselingkuhin? Selain karma, apa lagi jawaban yang lebih cocok?

Indra

Quote from: M14ka on 28 March 2011, 04:34:07 PM
Aku setuju ama kk kainyn kok....
Tidak usa menyalahkan sapa yang salah, apakah yang berselingkuh ataupun diselingkuhin... Yang diselingkuhin mgkn itu memang akibat karma, (tapi bukan karma yang salah, tapi memang karma itu berbuah) kalo gak, kenapa saya uda setia tetap saja diselingkuhin? Selain karma, apa lagi jawaban yang lebih cocok?

saya turut prihatin, Sis. semoga next round lebih baik lagi

K.K.

Quote from: Lex Chan on 28 March 2011, 04:17:14 PM
saya tidak menolak bahwa ada hubungan kamma dalam kasus perceraian, tapi tidak perlu melihat terlalu jauh sampai kehidupan kelahiran sebelumnya.. itu terlalu mistis bagi saya..

cukup melihat kejadian masa lampau  pada kelahiran saat ini, yaitu: kemarin, 1 minggu yang lalu, 1 bulan yang lalu, 1 tahun yang lalu, atau 5 tahun yang lalu, dst.. ;)
Mungkin terlalu 'mistis' bagi bro LC, tapi tidak terlalu mistis bagi orang yang telah merenung kejadian 1 minggu, 1 bulan, 1-5 tahun lalu dalam hidup ini tapi tidak mendapatkan kesalahan pada dirinya, namun tetap tidak berhasil dalam hubungan. Seperti bro LC, dalam hidup saya juga jarang terjadi hal-hal 'aneh' tersebut, biasanya memang ada 'penjelasan'-nya dalam hidup sekarang ini. Hanya saja, saya tidak selalu menggunakan sudut pandang diri sendiri untuk menilai kehidupan orang lain.

Kalau ada waktu, coba baca kisah Isidasi Theri.


[spoiler]The Story of Isidasi, a Buddhist Nun

In the city of Pataliputta, treasured on earth for its glorious flowers, there were two mendicant nuns of the Buddha's own Sakya clan. One was Isidasi, the other was Bodhi, both of them morally pure, skilled in meditation, wise,
and freed from painful vices.

They begged alms, ate their food, washed their bowls, and found a secret place to rest and share their stories.

"You're still beautiful, Isidasi. Your youth hasn't faded. What vision of evil drove you to renounce the world?"

In that secret place she told her tale to teach the truth of Buddha's way.

Isidasi said to Bodhi,
"Hear why I am a mendicant nun:

In the great city of Ujjeni my father was a merchant of high repute. I was his only daughter, deeply loved and pampered. A wealthy merchant sent noblemen from the city of Saketa to arrange a marriage, and my father gave me to be his son's wife. Day and night I humbled myself to honor my in-laws- my training made me bow my head down at their feet. When I saw my husband's sisters and brothers I cringed and crept away to free my seat for them.
I kept fresh-cooked food and drink and spiced pickles ready to serve their demands.

I woke early every morning to scrub my hands and feet before I crossed the threshold to beg my husband's blessing.
Like a slave girl, I too combs and scented oils and my mirror to groom him. I cooked his rice gruel, I washed his bowl, I waited on this husband like a mother dotting on her son. Though I was diligent and humble, meticulous and virtuous in serving him, my husband despised me.

He begged his parents, 'Give me your leave. I must go away. I will not stay in this house with Isidasi!' 'Don't speak this way, son! Isidasi! Is intelligent and wise, diligent, meticulous. Doesn't she please you, son!'
She does me no harm, but I will not stay with Isidasi. I detest her! Enough! Give me leave, I must go away!
My husband's parents heard his words and questioned me, 'How did you offend him? Confide what really happened.'
'I committed no offense or harm or ever answered his cruel words. I don't know what I did to make this husband hate me.' They took me back to my father's house.

'To keep our precious son we sacrifice this goddess.'

Then my father married me into another wealthy house. The second merchant took me for half the first bride price.
I lived in that house for barely a month, serving him like a slave until he sent me back.

Then my father snared an ascetic begging for alms; he said, 'Be my daughter's husband! Throw away your robe and pot!' He stayed for two weeks before he told my father, 'Give me my robe and pot and cup! I'll beg for alms again.'
My parents and my family beseeched him, 'What have we neglected? Quickly, name your every want!'
He answered, 'I only want enough to feed myself. I will not stay in this house with Isidasi!'
They dismissed him and he left.

I brooded in my solitude: 'I'll tell them I'm going to die unless I become a mendicant nun.'
And the great nun jinadatta came begging alms at my father's house-she was disciplined, wise, morally pure.
I rose when I saw her and gave her my seat, bowed at her feet and offered her a meal.
I served her fresh-cooked food and drink and spiced pickles.

When she had eaten, I said, 'Lady, I want to be a nun.' My father argued, 'My child, you may follow the Buddha's way by giving food and drink to holy men and brahmin priests.' I pleaded in tears, begging his blessing, 'I must destroy the evil I have done!'

When I was sixteen the son of this merchant noticed my maiden youth and took me. He had another wife who was moral and virtuous, in love with her husband. I sowed discord with her. The fruit of seven former lives made three husbands scorn me, though I served them like a slave- I have ended all this now.


Diambil dari: http://teachers.sduhsd.k12.ca.us/tpsocialsciences/ap_wld_history/foundations/isidisai.htm
[/spoiler]