News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Biksu sebaiknya melatih fisik atau pikiran?

Started by No Pain No Gain, 09 February 2011, 01:22:54 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

No Pain No Gain

sesuai dgn judulnya...apakah tujuan jadi biksu adalah melatih fisik atau pikiran (melihat kenyataan spt di shaolin)?

banyak biksu2 yang pamer ilmu bela dirinya..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

No Pain No Gain

Quote from: rooney on 09 February 2011, 01:23:47 AM
Sebenarnya saia tidak setuju kakak, tapi berhubung disana bukan negara Buddhis, mungkin saja mereka butuh untuk membela diri. Mungkin juga bisa bantu rakyat sekitar ?

bukankah china yang penduduk negaranya mayoritas bergama buddhis?

bantu rakyat gmn? skr kan uda jaman modern.. ;D
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

rooney

Quote from: No Pain No Gain on 09 February 2011, 01:27:51 AM
bukankah china yang penduduk negaranya mayoritas bergama buddhis?

bantu rakyat gmn? skr kan uda jaman modern.. ;D

Mungkin karena itu tradisi dari zaman dulu ketika masih belum modern, para tetua Shaolin merasa perlu dilestarikan mungkin

No Pain No Gain

Quote from: rooney on 09 February 2011, 01:29:49 AM
Mungkin karena itu tradisi dari zaman dulu ketika masih belum modern, para tetua Shaolin merasa perlu dilestarikan mungkin

trus tujuan jd biksunya bias dong ya?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

rooney

Quote from: No Pain No Gain on 09 February 2011, 01:32:13 AM
trus tujuan jd biksunya bias dong ya?

Bisa dibilang begitu, berhubung bhiksu kan harus skillful (baca : upaya kausalya) for the sake of all beings. Selanjutnya untuk menjadi skillful kadang harus 'fleksibel' . Makin bingung dah :|

No Pain No Gain

Quote from: rooney on 09 February 2011, 01:39:27 AM
Bisa dibilang begitu, berhubung bhiksu kan harus skillful (baca : upaya kausalya) for the sake of all beings. Selanjutnya untuk menjadi skillful kadang harus 'fleksibel' . Makin bingung dah :|

lama2 berbelok ke hati nurani ;D

jadi tidak ada kitab dong?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

rooney

Quote from: No Pain No Gain on 09 February 2011, 01:41:39 AM
lama2 berbelok ke hati nurani ;D

jadi tidak ada kitab dong?

Kalo versi new age nya bilang kitab mereka itu "nurani" yang tujuannya adalah 'nurani sadar cemerlang'  ;D


No Pain No Gain

Quote from: rooney on 09 February 2011, 01:46:39 AM
Kalo versi new age nya bilang kitab mereka itu "nurani" yang tujuannya adalah 'nurani sadar cemerlang'  ;D



apakah di shaolin ada kitab2 kung fu? spt yg digemabar gemborin di film silat china? ;D
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

rooney

Quote from: No Pain No Gain on 09 February 2011, 01:49:35 AM
apakah di shaolin ada kitab2 kung fu? spt yg digemabar gemborin di film silat china? ;D

Sepertinya sih ga, susah juga kalo kungfu belajarnya pake buku hahaha

No Pain No Gain

Quote from: rooney on 09 February 2011, 01:55:16 AM
Sepertinya sih ga, susah juga kalo kungfu belajarnya pake buku hahaha

kyk yg di tio bu ki...lol
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Adhitthana

 Ini Thread pelampiasan gak ada SB yoooo  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

adi lim

Quote from: No Pain No Gain on 09 February 2011, 01:22:54 AM
sesuai dgn judulnya...apakah tujuan jadi biksu adalah melatih fisik atau pikiran (melihat kenyataan spt di shaolin)?

banyak biksu2 yang pamer ilmu bela dirinya..

yang benar melatih batin

melatih fisik utk perang .....
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Mr.Jhonz

Katanya disana ada dua jenis bhiksu..
Yang satu melatih batin,satunya melatih fisik..
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

ryu

Katanya, melatih fisik itu jaman dahulu itu untuk menghilangkan kantuk, juga mungkin banyak perampok, jadi untuk menjaga diri.

kalau sekarang sih jadi akrobat, buat cari dana, jadi bisnis, sampai ada tour segala =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

silahkan baca penggalan sutta berikut ini:

Quote

8. "Bagaimanakah, Aggivessna, seorang yang tidak terkembang dalam jasmani dan tidak terkembang dalam batin? Di sini, Aggivessana, perasaan menyenangkan muncul dalam diri seorang biasa yang tidak terpelajar. Tersentuh oleh perasaan menyenangkan itu, ia menginginkan kesenangan itu dan terus-menerus menginginkan kesenangan itu. Perasaan menyenangkan itu lenyap. Dengan lenyapnya perasaan menyenangkan itu, perasaan menyakitkan muncul. Tersentuh oleh perasaan menyakitkan itu, ia berdukacita, bersedih, dan meratap, ia menangis sambil memukul dadanya dan menjadi kebingungan. Ketika perasaan menyenangkan itu muncul, perasaan itu menyerbu batinnya dan menetap di sana karena jasmaninya tidak terkembang. Dan ketika perasaan menyakitkan itu muncul, perasaan itu menyerbu batinnya dan menetap di sana karena batinnya tidak terkembang. Siapapun yang dalam dirinya, dalam kedua kasus ini, perasaan menyenangkan yang muncul menyerbu batinnya dan menetap di sana karena jasmaninya tidak terkembang, dan perasaan menyakitkan yang muncul menyerbu batinnya dan menetap di sana karena batinnya tidak terkembang, demikianlah yang disebut tidak terkembang dalam jasmani dan tidak terkembang dalam batin.

9. "Dan bagaimanakah, Aggivessana, seorang yang terkembang dalam jasmani dan terkembang dalam batin? Di sini, Aggivessana, perasaan menyenangkan muncul dalam diri seorang siswa mulia yang terpelajar. Tersentuh oleh perasaan menyenangkan itu, ia tidak menginginkan kesenangan itu atau tidak terus-menerus menginginkan kesenangan itu. Perasaan menyenangkan itu lenyap. Dengan lenyapya perasaan menyenangkan itu, perasaan menyakitkan muncul. Tersentuh oleh perasaan menyakitkan itu, ia tidak berdukacita, tidak bersedih, dan tidak meratap, ia tidak menangis sambil memukul dadanya dan tidak menjadi kebingungan. Ketika perasaan menyenangkan itu muncul, perasaan itu tidak menyerbu batinnya dan tidak menetap di sana karena jasmaninya terkembang. Dan ketika perasaan menyakitkan itu muncul, perasaan itu tidak menyerbu batinnya dan tidak menetap di sana karena batinnya  terkembang. Siapapun yang dalam dirinya, dalam kedua kasus ini, perasaan menyenangkan yang muncul [240] tidak menyerbu batinnya dan tidak menetap di sana karena jasmaninya terkembang, dan perasaan menyakitkan yang muncul tidak menyerbu batinnya dan tidak menetap di sana karena batinnya terkembang, demikianlah yang disebut terkembang dalam jasmani dan terkembang dalam batin."


selengkapnya baca  MN 36 Maha Saccaka Sutta