Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?

Started by dhammasiri, 04 February 2011, 03:04:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dhammasiri

Dalam tradisi Thailand, menjadi bhikkhu sementara adalah kebanggaan, bahkan lelaki yang belum pernah menjadi bhikkhu kurang layak dijadikan suami. Karena itu, banyak lelaki yang menjadi bhikkhu untuk sementara waktu sebelum mereka menikah. Ada yang mengatakan bahwa mereka akan menjadi bhikkhu sekitar sebulan sebelum pernikahan dan hal ini dilakukan setelah bertunangan. Ketika hari lepas jubah datang, sang tunangan datang untuk menjemput tunangannya yang sedang menjalani kehidupan monastik saat itu. Kepada teman-teman bhikkhu yang lain, sang bhikkhu berkata "Ini adalah tunangan saya." Pertanyaannya, bolehkan bhikkhu bertunangan atau memiliki pacar? Kalau tidak boleh, apakah dasar peraturannya? Kalau boleh, tidakkah hal itu melanggar azas kehidupan monastik yang berprinsip meninggalkan kehidupan keduniawian?
Mari didiskusikan.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Indra

biar bagaimanapun juga tunangan adalah calon suami/istri, status yg masih belum sah sebagai spouse, belum ada ikatan secara resmi, jadi IMO tidak ada pelanggaran dalam hal ini.

kullatiro

bukan nya untuk menjadi bhikku itu harus menjadi samanera atau samaneri dulu? baru menjadi bhkikku yang menerima patimokha.

kalau menjadi bhikku sementara ini apakah mereka telah melalui proses menjadi samanera dulu baru menjadi bhikku sementara?

No Pain No Gain

kalo peraturan tertulis sepertinya gak ada yang dilanggar..cuman tujuan jadi bikkhu nya tdk mulia karena hanya bertujuan agar dipandang masyarakat..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Indra

IMO tidak jadi masalah apapun tujuan seseorang dalam menjalani kehidupan kebhikkhuan sepanjang ia menjalankan kehidupan kebhikkhuan itu dengan baik.

Huiono

Karena memang pada dasarnya tidak ada maksud jadi bhikkhu, makanya bertunangan.
Bertunangan bukanlah suatu perbuatan tercela, lagipula dilakukan sebelum memasuki Sangha. Jadi tentu itu bukan pelanggaran.
Para bijaksana tentu tidak menyarankan menjadi samanera ataupun bhikkhu hanya untuk waktu yang singkat. Itu adalah keputusan masing-masing.
Ada anggapan bahwa; "daripada tidak sama sekali, bukankah lebih baik satu bulan melatih diri?"
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

johan3000

Kepada teman-teman bhikkhu yang lain, sang bhikkhu berkata "Ini adalah tunangan saya."

Maksudnya tunangannya datang menjenguk bhikuna atau cuma ditunjukin foto2 tsb ?


Nah kalau tunangannya super cantik, kan ini menjadi masalah...
selama latihan sih lebih baik, sih tunangan tidak muncul dehh di wihara (tempat latihan)
   nah apalagi selain cantik dan wangi sekali kan memusingkan bhiku lainnya....

tapi kalau cuma statement, gw udah tunangan dan pingin menjadi bhiku setahun.... sih ok2 aja dehhh

apakah org Thai kebanyakan menjalankan hidup kebikuan sesaat dan juga berumah tangga kemudian ?

mungkin begitu ya....

nahhh kalau posting foto canlon disini... gw suka dehhh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

adi lim

#7
saya pernah dengar cerita teman yang hidup di Thailand cukup lama, bahwa umumnya orang tua (calon mertua) lebih senang menantu/calon menantu yang pernah praktek jadi Bhikkhu,
dan para orang tua lebih yakin bahwa calon menantu/menantu yang pernah jadi Bhikkhu (praktik kehidupan monastik) prilaku pasti lebih baik/benar.

maaf OOT
dan biasanya setiap tahun jika Raja Ulang Tahun, ratusan polisi (dipilih) menjadi Bhikkhu sementara (selama 2 minggu) dan perbuataan baik ini (menjadi Bhikkhu) dilimpahkan kepada raja, agar panjang umur.
Saya pernah bertemu momen ini di Bangkok, sewaktu dana makanan (saibat)* pagi di pasar(jalan), sekelompok ratusan Bhikkhu (mantan polisi) lagi pindapata.

* saibat = istilah orang Thailand, dana makanan (memasukkan makanan) di bowl (Bhikkhu pindapata)

semoga bermanfaat

_/\_

:backtotopic:


Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

seniya

Itu namanya kebajikan yg bermata kail,spt kasus Nanda yg menginginkan bidadari surga dg menjd bhikkhu. Bedanya,krn Sang Buddha yg membimbing,Bhikkhu Nanda dpt melepaskan keinginannya & mencapai kesucian Arahat.

Saya setuju dg pendpt sdr. Indra bhw jk dijalankan dg benar kebhikkhuannya gak masalah.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

kullatiro

#9
lah berarti proses bhikku instant ini memotong proses natural/normal yang harus nya melalui proses menjadi samanera dan samaneri dulu selama beberapa waktu tapi lsg jadi bhikku gitu dari umat awam.

Menjadi pertanyaan proses normal menjadi bhikku seperti apa sihh prosesnya?
lalu boleh dong seseorang menjadi bhikku selamanya dengan proses instant ini? toh tidak perlu lagi menjadi samanera dan samaneri dulu.

Indra

Quote from: daimond on 08 February 2011, 08:17:43 PM
lah berarti proses bhikku instant ini memotong proses natural/normal yang harus nya melalui proses menjadi samanera dan samaneri dulu selama beberapa waktu tapi lsg jadi bhikku gitu dari umat awam.

Menjadi pertanyaan proses normal menjadi bhikku seperti apa sihh prosesnya?
lalu boleh dong seseorang menjadi bhikku selamanya dengan proses instant ini? toh tidak perlu lagi menjadi samanera dan samaneri dulu.

seseorang yg ditahbiskan menjadi samanera di pagi hari, bisa ditahbiskan menjadi bhikkhu pada sore hari di hari yg sama. atau begitu penahbisan menjadi samanera selesai langsung dilanjutkan dengan penahbisan menjadi bhikkhu.

Terasi

Lain ladang lain belalang. Sebenarnya agak menyedihkan juga, masa urusan begini jadi tes kelayakan calon menantu... tapi kita tak ada hak mengecam tradisi negara lain. Mungkin pada awalnya niatnya baik, untuk melatih anak-anak muda jadi manusia yang lebih baik, untuk mengenalkan mereka pada praktek Dhamma, syukur-syukur nyantol jadi bhikkhu beneran.

junxiong

Setuju... dengan bro Terasi..  Bagaimanapun juga itu adalah tradisi negara lain. Kita tidak bisa judge tradisi mereka, karena pola pikir kita sudah pastinya akan berbeda. Saya rasa menjadi bikkhu di sini tentunya hanya untuk melatih diri. Bikkhu-bikkhu "sementara" ini tentunya tidak akan melakukan kegiatan yang dilakukan bikkhu sesungguhnya bukan, seperti membabarkan dhamma, blessing atau kegiatan-kegiatan lain selain melatih diri? Kalau hanya melatih diri sehingga lebih dewasa, lebih baik perilakunya, saya rasa itu adalah baik...
"The most likely way for the world to be destroyed, most experts argue, is by accident. That's where we come in; we're computer professionals. We cause accidents." - Nathaniel Borenstein

Lex Chan

Quote from: daimond on 04 February 2011, 03:20:40 PM
bukan nya untuk menjadi bhikku itu harus menjadi samanera atau samaneri dulu? baru menjadi bhkikku yang menerima patimokha.

kalau menjadi bhikku sementara ini apakah mereka telah melalui proses menjadi samanera dulu baru menjadi bhikku sementara?

setahu saya, untuk menjadi bhikkhu tidak harus menjadi samanera dulu..
5 bhikkhu pertama yang ditahbiskan oleh Sang Buddha tidak melewati proses jadi samanera dulu. justru saman diperkenalkan belakangan saat Rahula akan menjalankan kehidupan suci.
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Indra

#14
Quote from: Lex Chan on 26 February 2011, 11:54:56 PM
setahu saya, untuk menjadi bhikkhu tidak harus menjadi samanera dulu..
5 bhikkhu pertama yang ditahbiskan oleh Sang Buddha tidak melewati proses jadi samanera dulu. justru saman diperkenalkan belakangan saat Rahula akan menjalankan kehidupan suci.

dengan pengecualian penahbisan melalui formula "ehi bhikkhu", di dalam banyak sutta hampir semuanya menceritakan penahbisan 2 tahap untuk menjadi bhikkhu. yaitu, pertama pelepasan keduniawian (pabbaja), dan dilanjutkan dengan penahbisan menjadi anggota Sangha (higher ordination)