Bagaimana cara yg efektif untuk mengontrol diri (penguasaan diri) / Self Control

Started by vendelta, 30 December 2010, 02:21:07 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Nevada

Quote from: pannadevi on 06 June 2011, 10:48:09 PM
thanks bro...memang sy kalo baru ada bad mood...susah banget utk konsen....tetap aja bad mood....pikiran sedih, hancur, sakit, dll...malah dlm meditasi ga bisa konsen, kalo udah baca cerita lucu2 lalu bisa sedikit plong....memang saran bro ini udah sering sy denger....bahkan dlm meditasi2 selalu dikatakan demikian....

Banyak orang yang bermasalah di SM. Relaksasi dan masuk ke sistem SM, kemudian obati memori yang terluka di sana; mungkin bisa menjadi salah satu cara yang paling efektif.

bawel

Quote from: upasaka on 06 June 2011, 10:54:02 PM
Oh, itu cuma di film-film saja. Jangan terlalu percaya dengan pertanda-pertanda. Khususnya untuk wanita, sebab bisanya mereka sangat suka "bermain" dengan arti dari pertanda, dan pertanda dari sebuah arti.

jangan terlalu percaya artinya ada juga pertanda-pertanda yang dapat dipercaya ;D.
benar begitu om upa? ;D
cara bedainnya gimana dengan pertanda yang abal-abal? ;D

tanya lagi yah, mumpung om upa lagi sering OL ;D.

dulu waktu masih kecil atau remaja, pernahkah om upa percaya sama pertanda-pertanda itu? ;D
pernahkah ada pertanda yang menjadi kenyataan? ;D
bagaimana caranya dulu om upa meninggalkan pertanda-pertanda itu? (umur berapa, dimana, oleh siapa, dll) ;D

Nevada

Quote from: bawel on 07 June 2011, 04:52:22 PM
jangan terlalu percaya artinya ada juga pertanda-pertanda yang dapat dipercaya ;D.
benar begitu om upa? ;D
cara bedainnya gimana dengan pertanda yang abal-abal? ;D

tanya lagi yah, mumpung om upa lagi sering OL ;D.

dulu waktu masih kecil atau remaja, pernahkah om upa percaya sama pertanda-pertanda itu? ;D
pernahkah ada pertanda yang menjadi kenyataan? ;D
bagaimana caranya dulu om upa meninggalkan pertanda-pertanda itu? (umur berapa, dimana, oleh siapa, dll) ;D

Yup, lampu kuning itu pertanda mau lampu merah. Jadi musti hati-hati. ;D
Pertanda abal-abal itu pada umumnya berkenaan dengan mitos dan takhayul (bukti ilmiah tidak mendasar, namun tetap dipercaya oleh sebagian orang).

Sejak kecil saya sudah diajarkan pada mitos dan takhayul setempat sesuai tradisi kok. Dan saya pernah percaya dengan hal-hal itu. Hmm... Sepertinya tidak ada yang menjadi kenyataan. Yang ada hanyalah kejadian yang ditafsir seolah-olah sesuai dengan pertanda. ;D

Pertama kali saya memelajari Buddhisme, banyak mitos masa kecil yang saya tanggalkan. Namun perlahan saya menyadari bahwa saya tidak sepenuhnya menanggalkan mitos. Saya hanya mengganti mitos tradisi setempat dengan mitos Buddhisme. Yup! Buddhisme dan lingkungannya pun menawarkan banyak mitos; dan saya pernah percaya dengan mitos-mitos Buddhisme. Saya mulai melepaskan semua mitos dan melihat ke pendekatan ilmiah. Hasilnya, saya makin melihat kalau mitos hanyalah mitos. Ia berada di "dimensi" lain, dan bukan tugas kita untuk membawanya seolah-olah nyata di "dimensi" kita.

Sekian. ;D


Sunyata

Quote from: upasaka on 07 June 2011, 05:29:41 PM
Yup, lampu kuning itu pertanda mau lampu merah. Jadi musti hati-hati. ;D
Pertanda abal-abal itu pada umumnya berkenaan dengan mitos dan takhayul (bukti ilmiah tidak mendasar, namun tetap dipercaya oleh sebagian orang).

Sejak kecil saya sudah diajarkan pada mitos dan takhayul setempat sesuai tradisi kok. Dan saya pernah percaya dengan hal-hal itu. Hmm... Sepertinya tidak ada yang menjadi kenyataan. Yang ada hanyalah kejadian yang ditafsir seolah-olah sesuai dengan pertanda. ;D

Pertama kali saya memelajari Buddhisme, banyak mitos masa kecil yang saya tanggalkan. Namun perlahan saya menyadari bahwa saya tidak sepenuhnya menanggalkan mitos. Saya hanya mengganti mitos tradisi setempat dengan mitos Buddhisme. Yup! Buddhisme dan lingkungannya pun menawarkan banyak mitos; dan saya pernah percaya dengan mitos-mitos Buddhisme. Saya mulai melepaskan semua mitos dan melihat ke pendekatan ilmiah. Hasilnya, saya makin melihat kalau mitos hanyalah mitos. Ia berada di "dimensi" lain, dan bukan tugas kita untuk membawanya seolah-olah nyata di "dimensi" kita.

Sekian. ;D


kata2mu sulit tuk kumengerti ;D (yg bagian bawah)

bawel

Quote from: upasaka on 07 June 2011, 05:29:41 PM
Yup, lampu kuning itu pertanda mau lampu merah. Jadi musti hati-hati. ;D
Pertanda abal-abal itu pada umumnya berkenaan dengan mitos dan takhayul (bukti ilmiah tidak mendasar, namun tetap dipercaya oleh sebagian orang).

kalo sekarang lampu kuning itu ada 2 kemungkinan, bisa berarti siap-siap jalan atau siap-siap berhenti ;D.

sekarang banyak artikel-artikel yang katanya berdasarkan penelitian, kebanyakan yang saya baca itu tentang kesehatan ;D, terkadang penelitian yang 1 dengan yang lain saling bertentangan, berarti bisa salah satu yang benar atau bahkan tidak ada yang benar ;D.

nb: artikelnya bukan hanya tentang kesehatan aja, tapi tentang agama juga ada ;D.

nah kalo untuk hal-hal yang berdasarkan penelitian, yang seperti apa yang bisa dipercaya? ;D sebagai rakyat biasa kan kita tidak punya akses untuk mengujinya, selain mengujinya dengan tubuh sendiri :P.

QuoteSejak kecil saya sudah diajarkan pada mitos dan takhayul setempat sesuai tradisi kok. Dan saya pernah percaya dengan hal-hal itu. Hmm... Sepertinya tidak ada yang menjadi kenyataan. Yang ada hanyalah kejadian yang ditafsir seolah-olah sesuai dengan pertanda. ;D

hehehe.. ;D, begitu juga dengan saya ;D.

tapi
QuoteYang ada hanyalah kejadian yang ditafsir seolah-olah sesuai dengan pertanda.
, hal ini juga yang dipakai dalam pendekatan ilmiah. bukankah begitu om upa? ;D


QuotePertama kali saya memelajari Buddhisme, banyak mitos masa kecil yang saya tanggalkan. Namun perlahan saya menyadari bahwa saya tidak sepenuhnya menanggalkan mitos. Saya hanya mengganti mitos tradisi setempat dengan mitos Buddhisme. Yup! Buddhisme dan lingkungannya pun menawarkan banyak mitos; dan saya pernah percaya dengan mitos-mitos Buddhisme. Saya mulai melepaskan semua mitos dan melihat ke pendekatan ilmiah. Hasilnya, saya makin melihat kalau mitos hanyalah mitos. Ia berada di "dimensi" lain, dan bukan tugas kita untuk membawanya seolah-olah nyata di "dimensi" kita.

Sekian. ;D

contoh mitos buddhisme itu yang seperti apa om upa? ;D
"dimensi" itu apa? maksudnya hal-hal yang dilakukan mahkluk lain untuk menggoda mahkluk lainnya termasuk manusia? ;D

Nevada

Quote from: bawel
kalo sekarang lampu kuning itu ada 2 kemungkinan, bisa berarti siap-siap jalan atau siap-siap berhenti ;D.

sekarang banyak artikel-artikel yang katanya berdasarkan penelitian, kebanyakan yang saya baca itu tentang kesehatan ;D, terkadang penelitian yang 1 dengan yang lain saling bertentangan, berarti bisa salah satu yang benar atau bahkan tidak ada yang benar ;D.

nb: artikelnya bukan hanya tentang kesehatan aja, tapi tentang agama juga ada ;D.

nah kalo untuk hal-hal yang berdasarkan penelitian, yang seperti apa yang bisa dipercaya? ;D sebagai rakyat biasa kan kita tidak punya akses untuk mengujinya, selain mengujinya dengan tubuh sendiri :P.

Tidak perlu semuanya dipercayai. Cari informasi selengkapnya saja terlebih dahulu. :D


Quote from: baweltapi , hal ini juga yang dipakai dalam pendekatan ilmiah. bukankah begitu om upa? ;D

Tidak juga. Penafsiran itu bisa memakai metode apa saja. Metode yang paling parah adalah menghubung-hubungkan mitos dengan kajian iptek. Banyak orang yang bisa termakan metode tafsiran ini.


Quote from: bawelcontoh mitos buddhisme itu yang seperti apa om upa? ;D

Yang sederhana saja dulu: mengenai 31 alam kehidupan. Itu adalah mitos Buddhisme.


Quote from: bawel"dimensi" itu apa? maksudnya hal-hal yang dilakukan mahkluk lain untuk menggoda mahkluk lainnya termasuk manusia? ;D

Kata "dimensi" yang saya pakai menggunakan tanda kutip. Maksudnya bukan dimensi sebagai suatu ruang atau waktu yang terpisah. Saya sebut mitos berada di "dimensi" lain, sebab mitos merupakan satu hal yang tidak pernah berdiri di kehidupan nyata. Mitos lahir karena ketidak-tahuan manusia terhadap suatu misteri. Mitos adalah sesuatu yang menghubungkan ketidaktahuan manusia dengan kebutuhan pikiran manusia akan jawaban.

Sebuah buku berjudul Elemental Mind karya Nick Herbet, mengurai dengan jelas bagaimana otak manusia selalu bekerja merangkai informasi-informasi menjadi sebuah pandangan subjektif. Jika ada orang yang paling ahli menafsir, maka orang itu dipastikan paling "pintar" merangkai informasi-informasi kacau menjadi sebuah konsep. Alias paling jago cipua.

[spoiler=Kutipan penjelasan Nick Herbet]"In estimation, our brain approximately receives 100 million bits of information per second from each eye, 10 million bits of information per second from the skin, and 30,000 bits of information per second from the ears. When all this external information is combined with the billions of bits of internal information our mind is processing, our brain is dealing with an incredible 10 trillion bits of information each second. Our mind is like the editor of a book or a movie deciding which bits of information are relevant and should be retained for later use and which are irrelevant and should be discarded."[/spoiler]

Sostradanie

Quote from: bawel on 07 June 2011, 05:57:22 PM
kalo sekarang lampu kuning itu ada 2 kemungkinan, bisa berarti siap-siap jalan atau siap-siap berhenti ;D.

Mungkin lebih cocok jika lampu kuning artinya mengurangi kecepatan karena sudah mau lampu merah atau menambah kecepatan jadi jangan sampai kena lampu merah :)
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Nevada

Quote from: sriyeklina on 07 June 2011, 06:36:14 PM
Mungkin lebih cocok jika lampu kuning artinya mengurangi kecepatan karena sudah mau lampu merah atau menambah kecepatan jadi jangan sampai kena lampu merah :)

Itu cuma contoh asal, tidak perlu ditanggapi terlalu serius. :))

bawel

Quote from: sriyeklina on 07 June 2011, 06:36:14 PM
Mungkin lebih cocok jika lampu kuning artinya mengurangi kecepatan karena sudah mau lampu merah atau menambah kecepatan jadi jangan sampai kena lampu merah :)

maksud saya bukan begitu nona lima ;D, kalo nona lina sering perhatiin lampu merahkan, urutannya merah-kuning-hijau-kuning-merah lagi ;D, jadi lampu kuningnya bisa ada 2 arti bukan untuk ngebut gitu loh ;D.

Quote from: upasaka on 07 June 2011, 06:15:24 PM
Tidak perlu semuanya dipercayai. Cari informasi selengkapnya saja terlebih dahulu. :D

nah itu maksud saya, cara carinya gimana? ;D
semuanya pada bilang benar, para pendukungnya juga pada bilang benar, serta bukti-buktinya juga sama-sama benar ;D.
tapi nyatanya keduanya bertolak belakang ;D.
apakah mesti pakai sistem voting, yang banyak yang menang? ;D

QuoteTidak juga. Penafsiran itu bisa memakai metode apa saja. Metode yang paling parah adalah menghubung-hubungkan mitos dengan kajian iptek. Banyak orang yang bisa termakan metode tafsiran ini.

saya jadi teringat kata-kata ini ;D, "kalo bukan saya yang ke neraka lalu siapa yang akan menolong mereka?"
apakah itu cara yang efektif untuk membantu orang-orang yang sudah termakan penafsiran yang seperti itu? atau kah lebih baik kita mengurus diri kita sendiri aja? ;D

QuoteYang sederhana saja dulu: mengenai 31 alam kehidupan. Itu adalah mitos Buddhisme.

hm.. ini menarik ;D.
mengapa 31 alam kehidupan itu adalah mitos? ;D
jadi apa makna sebenarnya dari 31 alam kehidupan? ;D
apakah 31 alam kehidupan itu hanya terjadi di dalam pikiran kita saja? ;D
apakah ini yang dimaksud kalo kita semua itu sekarang sedang bermimpi, belom menjadi sadar seperti para arahat? ;D

QuoteKata "dimensi" yang saya pakai menggunakan tanda kutip. Maksudnya bukan dimensi sebagai suatu ruang atau waktu yang terpisah. Saya sebut mitos berada di "dimensi" lain, sebab mitos merupakan satu hal yang tidak pernah berdiri di kehidupan nyata. Mitos lahir karena ketidak-tahuan manusia terhadap suatu misteri. Mitos adalah sesuatu yang menghubungkan ketidaktahuan manusia dengan kebutuhan pikiran manusia akan jawaban.

Sebuah buku berjudul Elemental Mind karya Nick Herbet, mengurai dengan jelas bagaimana otak manusia selalu bekerja merangkai informasi-informasi menjadi sebuah pandangan subjektif. Jika ada orang yang paling ahli menafsir, maka orang itu dipastikan paling "pintar" merangkai informasi-informasi kacau menjadi sebuah konsep. Alias paling jago cipua.

[spoiler=Kutipan penjelasan Nick Herbet]"In estimation, our brain approximately receives 100 million bits of information per second from each eye, 10 million bits of information per second from the skin, and 30,000 bits of information per second from the ears. When all this external information is combined with the billions of bits of internal information our mind is processing, our brain is dealing with an incredible 10 trillion bits of information each second. Our mind is like the editor of a book or a movie deciding which bits of information are relevant and should be retained for later use and which are irrelevant and should be discarded."[/spoiler]

oh, ok deh ;D.

Nevada

Quote from: Sunyata on 07 June 2011, 05:55:50 PM
kata2mu sulit tuk kumengerti ;D (yg bagian bawah)

Tidak apa-apa. Itu artinya kamu baru saja memprogram pemahaman baru di hari ini. ;D

Nevada

Quote from: bawel
nah itu maksud saya, cara carinya gimana? ;D
semuanya pada bilang benar, para pendukungnya juga pada bilang benar, serta bukti-buktinya juga sama-sama benar ;D.
tapi nyatanya keduanya bertolak belakang ;D.
apakah mesti pakai sistem voting, yang banyak yang menang? ;D

Cari bukti-bukti yang memang sejalan dengan pemahaman kamu. Kalau keduanya sejalan, mari kita simpulkan bahwa keduanya benar sampai kamu akhirnya mendapatkan kesimpulan yang lebih tepat.


Quote from: bawelsaya jadi teringat kata-kata ini ;D, "kalo bukan saya yang ke neraka lalu siapa yang akan menolong mereka?"
apakah itu cara yang efektif untuk membantu orang-orang yang sudah termakan penafsiran yang seperti itu? atau kah lebih baik kita mengurus diri kita sendiri aja? ;D

Dunia psikologi mengenal beberapa teknik audio-visual untuk mendapatkan kepercayaan dan hati seseorang. Semua hipnotis dan pesulap yang profesional adalah salah dua profesi yang paling sering menggunakan teknik psikologis ini.

Kalimat cetak tebal di atas merupakan salah satu model teknik psikologis yang dimaksud. Tapi kalimat itu tidak cocok untuk diaplikasikan dalam semua situasi... Orang yang sudah termakan tafsiran-tafsiran sebenarnya tidak perlu ditolong. Menolong orang-orang seperti mereka hanya menunjukkan bahwa mereka sesat dan salah; dan mereka pasti akan menolak anggapan seperti itu.

Meninggalkan mereka bisa menjadi teknik yang paling efektif. Tentu tidak sekadar pergi meninggalkan mereka begitu saja. Ada elemen-elemen rahasia yang perlu dilakukan yang tentunya tidak akan saya jelaskan di forum terbuka seperti ini. ;D


Quote from: bawelhm.. ini menarik ;D.
mengapa 31 alam kehidupan itu adalah mitos? ;D
jadi apa makna sebenarnya dari 31 alam kehidupan? ;D
apakah 31 alam kehidupan itu hanya terjadi di dalam pikiran kita saja? ;D
apakah ini yang dimaksud kalo kita semua itu sekarang sedang bermimpi, belom menjadi sadar seperti para arahat? ;D

Hmmm... Ini yang menarik. Mengapa banyak umat Buddha percaya dengan 31 Alam Kehidupan meskipun belum melihatnya? Mengapa mitologi Buddhisme ini dipegang erat meskipun terlihat absurd jika dikaji secara sains? Mengapa kalian bisa mencela konsep konyol berupa surga bertingkat dan alam akhirat yang kekal, sedangkan konsep mengenai alam-alam yang aneh bisa kalian terima sebagai kebenaran yang belum dibuktikan? ;D

bawel

Quote from: upasaka on 08 June 2011, 12:33:34 AM
Cari bukti-bukti yang memang sejalan dengan pemahaman kamu. Kalau keduanya sejalan, mari kita simpulkan bahwa keduanya benar sampai kamu akhirnya mendapatkan kesimpulan yang lebih tepat.

hm.. berarti memang mesti diuji dengan tubuh dan batin kita sendiri dulu dong om upa? ;D
ini mungkin saja bisa mencelakakan diri sendiri sih ;D.
istilahnya untung-untungan ;D.
jadi untung aja sang buddha bisa mencapai penerangan sempurna yah? dan untungnya cuma 6 tahun saja ;D.
kalo enggak mungkin beliau cuma jadi seperti pertapa yang lainnya ;D.

QuoteDunia psikologi mengenal beberapa teknik audio-visual untuk mendapatkan kepercayaan dan hati seseorang. Semua hipnotis dan pesulap yang profesional adalah salah dua profesi yang paling sering menggunakan teknik psikologis ini.

Kalimat cetak tebal di atas merupakan salah satu model teknik psikologis yang dimaksud. Tapi kalimat itu tidak cocok untuk diaplikasikan dalam semua situasi... Orang yang sudah termakan tafsiran-tafsiran sebenarnya tidak perlu ditolong. Menolong orang-orang seperti mereka hanya menunjukkan bahwa mereka sesat dan salah; dan mereka pasti akan menolak anggapan seperti itu.

Meninggalkan mereka bisa menjadi teknik yang paling efektif. Tentu tidak sekadar pergi meninggalkan mereka begitu saja. Ada elemen-elemen rahasia yang perlu dilakukan yang tentunya tidak akan saya jelaskan di forum terbuka seperti ini. ;D

yang di bold, tapi bisa juga membuat mereka sadar kan om upa? ;D
buktinya om upa bisa terlepas dari kepercayaan pertanda-pertanda itu ;D.

bagai mana cara meninggalkan mereka dengan bijak? ;D
mengapa perlu dirahasiakan? ;D
buddha ngak pake rahasia-rahasiaan kan katanya? ;D


QuoteHmmm... Ini yang menarik. Mengapa banyak umat Buddha percaya dengan 31 Alam Kehidupan meskipun belum melihatnya? Mengapa mitologi Buddhisme ini dipegang erat meskipun terlihat absurd jika dikaji secara sains? Mengapa kalian bisa mencela konsep konyol berupa surga bertingkat dan alam akhirat yang kekal, sedangkan konsep mengenai alam-alam yang aneh bisa kalian terima sebagai kebenaran yang belum dibuktikan? ;D

paling tidak alam hewan bisa dilihat om ;D.
sedangkan alam lainnya bisa dihubungkan dengan kelahiran kembali ;D.
caranya dengan memperhatikan sifat manusia, ada yang berbahagia karena melihat yang indah-indah, ada yang berbahagia karena mendengar yang indah-indah dan lainnya, seperti 26 alam bahagia, ada yang menderita juga seperti 4 alam penderitaan ;D.

kalo tentang anak-anak yang bisa mengingat kehidupan lampaunya gimana om upa? ;D

saya tidak mencela konsep neraka dan surga sih om upa ;D, karena itu sama aja dengan 31 alam kehidupan ;D. yang saya cela ada orang-orang yang berharap untuk bisa masuk surga atau neraka dan menganggap kehidupan di sana itu kekal ;D. padahal yang namanya hidup itu tidak kekal :P.

Nevada

Quote from: bawel
hm.. berarti memang mesti diuji dengan tubuh dan batin kita sendiri dulu dong om upa? ;D
ini mungkin saja bisa mencelakakan diri sendiri sih ;D.
istilahnya untung-untungan ;D.
jadi untung aja sang buddha bisa mencapai penerangan sempurna yah? dan untungnya cuma 6 tahun saja ;D.
kalo enggak mungkin beliau cuma jadi seperti pertapa yang lainnya ;D.

Mencoba untuk membuktikan suatu hal adalah sikap cerdas. Namun mencoba membuktikan dengan mencelakan diri sendiri adalah tindakan bodoh. Lakukan hal cerdas dengan cara yang cerdas.


Quote from: bawelyang di bold, tapi bisa juga membuat mereka sadar kan om upa? ;D
buktinya om upa bisa terlepas dari kepercayaan pertanda-pertanda itu ;D.

Hanya orang terampil yang bisa memakai cara itu. Kebanyakan orang tidak menyadari kualitas pribadinya, dan berusaha meniru cara-cara orang hebat untuk menjelaskan suatu hal. Saya hidup dengan otodidak. Hampir semua keterampilan dan pengetahuan yang saya miliki adalah hasil pembelajaran sendiri, bukan diajari orang lain. Begitu juga ketika saya lepas dari bayang-bayang mitos itu sendiri. Saya lepas dari hal itu karena kesadaran saya akan kesadaran telah meningkat. ;D


Quote from: bawelbagai mana cara meninggalkan mereka dengan bijak? ;D
mengapa perlu dirahasiakan? ;D
buddha ngak pake rahasia-rahasiaan kan katanya? ;D

Maaf membuat Anda menyesal, saya bukan Buddha. ;D Cara meninggalkan mereka yah cuekin aja mereka. Tapi ada trik khusus sebelum cuekin mereka. ;D


Quote from: bawelpaling tidak alam hewan bisa dilihat om ;D.
sedangkan alam lainnya bisa dihubungkan dengan kelahiran kembali ;D.
caranya dengan memperhatikan sifat manusia, ada yang berbahagia karena melihat yang indah-indah, ada yang berbahagia karena mendengar yang indah-indah dan lainnya, seperti 26 alam bahagia, ada yang menderita juga seperti 4 alam penderitaan ;D.

Semua agama juga mengakui adanya hewan. :)) Apa istimewanya?!
Jawab saja dengan jujur: "Percaya dengan 31 Alam Kehidupan versi Buddhisme? Kalau percaya, apakah kamu sudah pernah lihat semuanya?".


Quote from: bawelkalo tentang anak-anak yang bisa mengingat kehidupan lampaunya gimana om upa? ;D

Anak indigo memang ada. Saya tidak menyangkal ada fenomena seperti itu.


Quote from: bawelsaya tidak mencela konsep neraka dan surga sih om upa ;D, karena itu sama aja dengan 31 alam kehidupan ;D. yang saya cela ada orang-orang yang berharap untuk bisa masuk surga atau neraka dan menganggap kehidupan di sana itu kekal ;D. padahal yang namanya hidup itu tidak kekal :P.

Kalau mereka balik mencela: "Saya tidak mencela konsep adanya alam kehidupan lain sih. Tapi yang saya cela adalah orang-orang yang percaya dengan keberadaan 31 Alam Kehidupan dengan detil-detilnya seperti itu meskipun mereka belum melihat sendiri dan juga belum ada bukti ilmiahnya."

Bagaimana reaksi kamu?

bawel

Quote from: upasaka on 08 June 2011, 10:55:10 AM
Mencoba untuk membuktikan suatu hal adalah sikap cerdas. Namun mencoba membuktikan dengan mencelakan diri sendiri adalah tindakan bodoh. Lakukan hal cerdas dengan cara yang cerdas.

lah tadi katanya
QuoteCari bukti-bukti yang memang sejalan dengan pemahaman kamu. Kalau keduanya sejalan, mari kita simpulkan bahwa keduanya benar sampai kamu akhirnya mendapatkan kesimpulan yang lebih tepat.

sampai mendapat kesimpulan, gimana caranya kalo bukan dicoba? ;D
apalagi kalo lagi sakit dan butuh dokter atau obat yang benar ;D.

QuoteHanya orang terampil yang bisa memakai cara itu. Kebanyakan orang tidak menyadari kualitas pribadinya, dan berusaha meniru cara-cara orang hebat untuk menjelaskan suatu hal. Saya hidup dengan otodidak. Hampir semua keterampilan dan pengetahuan yang saya miliki adalah hasil pembelajaran sendiri, bukan diajari orang lain. Begitu juga ketika saya lepas dari bayang-bayang mitos itu sendiri. Saya lepas dari hal itu karena kesadaran saya akan kesadaran telah meningkat. ;D

otodidak itu kan juga belajar dari lingkungan dan orang lain om ;D.
misalnya dengan mengamati sesuatu atau dari membaca tulisan orang gitu? ;D
apakah pernah om upa terisolasi dari lingkungan sekitar? ;D

QuoteMaaf membuat Anda menyesal, saya bukan Buddha. ;D Cara meninggalkan mereka yah cuekin aja mereka. Tapi ada trik khusus sebelum cuekin mereka. ;D

mudah-mudahan saya ngak dicuekin sama om upa yah :)).
bisikin dong triknya, saya mau coba juga :P.

QuoteSemua agama juga mengakui adanya hewan. :)) Apa istimewanya?!
Jawab saja dengan jujur: "Percaya dengan 31 Alam Kehidupan versi Buddhisme? Kalau percaya, apakah kamu sudah pernah lihat semuanya?".

jelas istimewa dong ;D, karena mereka tidak benar-benar memperhatikan hewan, seperti salah satu member di sini yang sangat perhatian sekali sama lalat =)).

saya melihatnya dikehidupan saya sekarang, bagaimana manusia terkotak-kotak persis sama dengan 31 alam kehidupan itu ;D. apakah boleh pengelihatan saya itu disebut sebagai pengelihatan yang dimaksud om upa? ;D

QuoteAnak indigo memang ada. Saya tidak menyangkal ada fenomena seperti itu.

apakah anak yang bisa mengingat kehidupan masa lalunya itu sama dengan anak indigo? ;D
kalo gitu kelahiran kembali itu mitos atau benar adanya? ;D

QuoteKalau mereka balik mencela: "Saya tidak mencela konsep adanya alam kehidupan lain sih. Tapi yang saya cela adalah orang-orang yang percaya dengan keberadaan 31 Alam Kehidupan dengan detil-detilnya seperti itu meskipun mereka belum melihat sendiri dan juga belum ada bukti ilmiahnya."

Bagaimana reaksi kamu?

yah terserah aja deh ;D.
karena saya ngak mau menggenggam lagi dalam konsep surga neraka ataupun 31 alam kehidupan apalagi hidup di dalamnya :P.

Nevada

Quote from: bawel
lah tadi katanya
QuoteCari bukti-bukti yang memang sejalan dengan pemahaman kamu. Kalau keduanya sejalan, mari kita simpulkan bahwa keduanya benar sampai kamu akhirnya mendapatkan kesimpulan yang lebih tepat.
sampai mendapat kesimpulan, gimana caranya kalo bukan dicoba? ;D
apalagi kalo lagi sakit dan butuh dokter atau obat yang benar ;D.

Cobalah membuktikan sesuatu hal dengan cara yang cerdas. Itu kata kuncinya.


Quote from: bawelotodidak itu kan juga belajar dari lingkungan dan orang lain om ;D.
misalnya dengan mengamati sesuatu atau dari membaca tulisan orang gitu? ;D
apakah pernah om upa terisolasi dari lingkungan sekitar? ;D

Memang begitu. Otodidak adalah orang yang memelajari suatu hal tanpa diajari orang lain. Sedangkan ada banyak metode otodidak yang bisa dipakai.
Terisolasi sih belum pernah. ;D


Quote from: bawelmudah-mudahan saya ngak dicuekin sama om upa yah :)).
bisikin dong triknya, saya mau coba juga :P.

Yah, tergantung deh. :)) Kalau mau tahu trik-triknya, musti ikut seminar saya. =))


Quote from: baweljelas istimewa dong ;D, karena mereka tidak benar-benar memperhatikan hewan, seperti salah satu member di sini yang sangat perhatian sekali sama lalat =)).

LOL.


Quote from: bawelsaya melihatnya dikehidupan saya sekarang, bagaimana manusia terkotak-kotak persis sama dengan 31 alam kehidupan itu ;D. apakah boleh pengelihatan saya itu disebut sebagai pengelihatan yang dimaksud om upa? ;D

Maksudnya terkotak-kotak itu bagaimana?


Quote from: bawelapakah anak yang bisa mengingat kehidupan masa lalunya itu sama dengan anak indigo? ;D
kalo gitu kelahiran kembali itu mitos atau benar adanya? ;D

Istilah untuk anak yang bisa mengingat kehidupan lampaunya kan memang "indigo". Kelahiran kembali, reinkarnasi atau tumimbal lahir itu adalah sebuah konsep tentang pengalaman subjektif. Dalam hipnoterapi dan regresi, seseorang bisa melihat kehidupan lampaunya seperti apa. Dunia hipnosis dan sains tidak memaksa orang yang punya pengalaman itu untuk mengakui bahwa kehidupan lampau itu ada. Jika kamu atau teman-teman pernah mengalaminya, kalian punya hak asasi untuk mengakui bahwa itulah ingatan kehidupan lampau kalian, atau itu hanya sebatas pengalaman subjektif yang bias oleh persepsi.

;D


Quote from: bawelyah terserah aja deh ;D.
karena saya ngak mau menggenggam lagi dalam konsep surga neraka ataupun 31 alam kehidupan apalagi hidup di dalamnya :P.

Nah, loh. Kamu umat Buddha atau bukan nih? :))