Pembahasan Amitabha Pure Land

Started by nyanadhana, 18 March 2008, 09:27:35 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

nyanadhana

 _/\_ El Sol,
Sebenarnya konsep awal Amitabha Pure Land adalah mempermudah semua makhluk bisa mempelajari Buddhism,dikatakan sebagai bentuk Buddhism paling mudah dipraktekkan siapa saja. ini menunjuk pada pengembangan saddha(keyakinan) dan samadhi(meditasi).
Gini,buat umat awam yang tidak mengerti Buddhism apakah mereka akan disodorkan dengan Abhidhamma dan teori2 yang membuat mereka puyeng tujuh keliling sedangkan mereka sendiri belum pernah mengecap pendidikan apalagi Buddhism,so ini merupakan salahsatu bentuk simple Buddhism saja.
Amitabha ada atau tidak ada sebenarnya bukan masalah berarti. Ketika seseorang melafal Amitabha,ia akan memperkuat saddha dan samadhi apalagi dengan selalu melafal nama Buddha,dia akan meningkatkan aware nya dengan menjaga sila. Ini pengembangan lanjut daripada Amitabha Pure Land,yang mungkin bagi kita kok mirip konsep agama karesten tentang salvation yang sebenarnya dipahami dengan pikiran yang baik.
Buat saya,mau ada Sakyamuni kek,Amitabha kek,atau Buddha-Buddha lain.seperti kata Guru Buddha ,Ehipassiko.(datang dan buktikan)kalo sesuai ambil.kalo tidak sesuai tinggalkan saja.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

ryu

bukannya malah nantinya jadi pandangan salah, kalo tidak dijelaskan? Bukannya soal di permudah ato gimana buat umat awam cuma apa gak jadi pembodohan? Sama seperti agama lain yang pokoknya harus percaya tanpa membuktikannya? Sory kalo oot dikit nah "cung cung cep" apa juga untuk mempermudah dhamma sang Buddha?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hendra Susanto


nyanadhana

 _/\_ ryu,
Penjelasan yang anda maksud itu akan selalu ada dalam setiap ceramah yang dibawa oleh bhiksu aliran Amitabha Pure Land.dalam Taisho Tripitaka yang saya punya.Aliran Amitabha memiliki beberapa commentary yang menjelaskan apa itu Amitabha dan prakteknya. Aliran ini adalah aliran pertama Buddhist di Tiongkok.
Bukan membawa pandangan salah.praktek ini harus dipahami sebagai praktek meditasi bukan sebagai bentuk macem-macem seperti agama Karesten,karena Amitabha tidak menekankan salvation,ini hanya dipahami oleh umat awam yang mungkin jarang mengikuti ceramah2 oleh bhiksu sehingga baru sekali aja langsugn coar-coar Amitabha bisa bawa org masuk sorga.gitu...ya lihat dulu kondisi orgnya 'cung cung cep' atau dia mau mengerti filosofi dari Amitabha Pure Land ini.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanadhana

 _/\_ ya silahkan dipahami bahwa Buddhadhamma itu sangat mendalam tapi sebenarnya simple hanya terdiri dari Sila,Samadhi,Panna. Pelafalan Amitabha diletakkan pada Saddha dan Samadhi yang harusnya membawa orang yang belajar filosofinya untuk memperkuat Silanya. ini bentuk simple praktek Buddhist aja dan menurut saya tidak keluar jalur Buddhist seperti yang dipraktekkan oleh aliran sasata lain.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Stargirl

#20
Bro el sol g tanya lo tuh kata orang theravada tapi ditulis i love yesus knp ga pindah agama aje ?? klo gitu berarti boonk donk !

* stargirl, mungkin bisa di tanyakan via Private Message, atau masuk ke Thread Jurnal Pribadi "El Sol" _/\_

:backtotopic:

El Sol


Lily W

Quote from: El Sol on 20 March 2008, 11:48:20 PM
Quote from: chingik on 19 March 2008, 10:51:28 PM
Quote
maksud aye...

yg bilank kalo baca nama Buddha adalah semacam meditasi itu Mahayana ato Theravada?
Saya bantu jawab ya:
Melafal nama Buddha adalah konsep dalam Mahayana. Ada beberapa jenis praktik melafal nama Buddha. Salah satunya adalah perenungan pada sifat2 mulia seorang Buddha (Dalam mahayana tidak selalu harus tertuju pada Buddha Amitabha saja, boleh juga Buddha2 lain, yang penting adalah sifat mulia semua Buddha adalah setara).
Dalam perenungan sifat2 mulia Buddha ini, kita dapat menelurusurinya dalam tradisi Theravada juga, yaitu Buddhanussati. Bila kita mau menghilangkan skat2 dualisme, maka  praktik begini tidaklah saling bertentangan, dan sama-sama menuju pada pengembangan pikiran positif. Tidak dapat terlahir ke alam Buddha-pun, minimal juga akan terlahir di alam baik. Demikian sedikit masukan saya, semoga dapat saling bertukar pendapat.  _/\_   
trus baru keinget tade..

berarti boong donk teori dunia sukhavati itu..

gw mah lebih suka melihat kehancuran aliran lain..daripada maksa yg palsu supaya keliatan asli..

terkesan munafik.. ;D

Menurut Abhidhamma....
Alam Buddha (aliran mahayana menyebutnya sukhavati) adalah di alam suddhavasa 5.
Untuk bisa terlahir di alam suddhavasa 5 ini, setidaknya (minimal) harus anagami dulu dan di alam ini mereka bisa mencapai kebuddhaan. Jadi inilah yg di sebut Alam Buddha.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

nyanadhana

 _/\_ ada yang dipahami di awal tapi kalo diselami maka akan mendapatkan banyak pengetahuan. filosofi ini tertulis dalam tika dan kosa Sutra Amitabha. ada bab penjelasannya kok,tadi barusan baca dari library gw. :)
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

hengki

sekedar tambahan.
Untuk terlahir di Sukhavati juga gak mudah loh, bukannya cuma Percaya dan Nien Fo Omithofo itu udah pasti terlahir di Sukhavati. Gak semudah itu dalam kenyataannya.
Kita harus Menjaga Sila, melakukan banyak Perbuatan Baik, Menyesali kesalahan yg telah kita lakukan di masa lampau dan memperbaikinya. misalnya orang yg tadinya suka tembak burung terus gak lagi melakukannya dan melakukan Fang Shen dan Vegetarian. Itu hanya contoh aja.

Baru kemungkinan besar orang itu bisa Terlahir di Sukhavati.
Jadi bukan kaya kr****n yg cukup Percaya saja pasti masuk Surga.

Nyanadhana atau yang lain kalau mau menambahkan bila ada yang kurang silahkan.

SEmoga bermanfaat.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Hendra Susanto

QuoteJadi bukan kaya kr****n yg cukup Percaya saja pasti masuk Surga.
bukan cm percaya tp hrs dibarengi ama perbuatan K bilang gt
gw mantan K n skr juga msh K soalnya member card gereja belon abis ;D

hengki

hen,
loe udah nonton belum vcd Kisah Nyata Surga Sukhavati 1 & 2 dan Cahaya Nyata Omithofo? Kalau belum mendingan loe nonton dulu deh...baru loe tahu aliran Sukhavati lain dengan kr****n.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Hendra Susanto

no offence broo... cuma kasih tau aja K itu kyk gt..

nyanadhana

 :)) emang ada member cardnya,hehehhehe.
Kembali pada praktik Buddhism, Sukhavati merupakan aliran tertua yang tercatat dalam sejarah Tiongkok sebagai aliran awal Buddhism. betul kata bro hengki,terlepas dari ada tidaknya Sukhavati dan Amitabha. praktek ini sejalan dengan Buddhism untuk pemula. mudah-mudahan dipahami seperti ini tanpa dibawa perdebatan lagi.
Sukhavati berarti dunia yang penuh dengan kegembiraan.well logisnya kalo anda sering melaal Amitabha,hati ikut tenang,perasaan ingin berbuat baik selalu ada, praktek meditasi juga termasuk jadi Sebuah Sukhavati akan terwujud bagi anda.
Menurut Sang Buddha,surga dan neraka itu letaknya sangat dekat dengan kita kok,kalo kita marah ya neraka,kalo happy ya surga.(sori bahasanya lagi bingung cari kata yang tepat ^-^)
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Hikoza83

Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]