[ASK] Gmana carane untuk menjadi melupakan Anicca,Anatta dan Dukkha?

Started by El Sol, 15 March 2008, 03:36:42 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

EVO

btw....akhirnya el sol dah capek juga yah.....membuat murid-murid mahayana mencapai bodhisatva..... :P
jk sollll :D

El Sol

Quote from: Sumedho on 16 March 2008, 06:17:08 AM
Quote from: El Sol on 16 March 2008, 01:07:56 AM
cape jadi Buddhist... :|

haha....

dalam Buddhism aku tidak melihat kepastian..

bahkan Nibbana sendiri tidak ada yg pasti..

makin lama...makin luntur faith gw.. ^-^
Itulah Dhamma yang sesungguhnya. Tidak ada yang pasti yang bisa dijadikan pegangan.

Aye juga dulu begitu. Kehilangan faith.
Jadikanlah dirimu sebagai pulau dan lakukanlah seperti kalama sutta  ^-^

Welcome to the club.
jadi pulau maksudne?

ko Ben pernah lose faith juga? wah..~~

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Gw gak salah nangkep, gw udah baca pertanyaan di SB.
Gw cuma ngeledek elu aja.

Memang begitu adanya, gw smp punya faith yang lumayan seperti sekarang, tapi masih bisa pindah ke agama lain, sampai dibaptis segala. Faith (gw gak seneng pakai istilah ini untuk terjemahin saddha, gw senengnya pakai conviction) orang biasa pun berubah2. Ntar juga kebosanan itu hilang... atau tambah parah...

Gw gak tahu apakah gw bisa mencapai tingkat kesucian pada kehidupan ini atau nggak, gw gak tahu nanti setelah mati lahir lagi jadi apa, apakah conviction ini masih terbawa pada kelahiran berikutnya, atau kelahiran berikutnya lagi.., lagi...

Memang begitu kalau belum mencapai tingkat kesucian. Amati saja, jangan dilekati. Gak usah pusing2 mikirin yang gak elu pahami. Walaupun misalnya Dhamma yang diajarkan Sang Buddha gak benar sekalipun, gak ada ruginya menjalani jalan mulia beruas delapan? Kalo salah paling masuk neraka selama2nya.   ^-^ ^-^ ^-^
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

bond

Quote from: FoxRockman on 15 March 2008, 08:12:56 PM
Quote from: bond on 15 March 2008, 05:32:00 PM
Ada 2 jalan sol ;D

Satu pake jalan tengah alias pake jubah(jadi bhikkhu) berlatih dihutan belantara(dhutangga) pasti bisa lupaiin Buddha Dhamma dan 4 kesunyataan mulia hasil akhirnya.

Yang kedua sangat ekstrem, kalo ente di Malaysia, pergi aja ke Ginting Island main judi, balik Jakarta cari ayam di Mabes, etc,etc :))

nah tinggal pilih sol mau yg mana ;D _/\_
Oo.. Kamu ketahuan sering jalan di Mabes. Mabes Polri kali :))


:)) :)) :)) Kalo aye mabes polri, kalo preman mabes si hengki tuh :P ;D ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

bond

Quote from: El Sol on 16 March 2008, 01:07:56 AM
cape jadi Buddhist... :|

haha....

dalam Buddhism aku tidak melihat kepastian..

bahkan Nibbana sendiri tidak ada yg pasti..

makin lama...makin luntur faith gw.. ^-^

Nibbana memang tidak pasti dalam definisi ataupun hal lainnya bila kita belum berada pada SANG JALAN. Tetapi menjadi pasti bagi yg sudah berada pada SANG JALAN dan yg telah mencapainya.

Kebenaran harus dialami baru kita mengetahui segala hal2 yg merupakan teori belaka. Saya pribadi telah mempelajari 4 agama besar dan pernah beragama K, yoga, dan dalam proses pencarian, saya menemukan bahwa ajaran Buddha saja yg bisa menjawab tuntas semua keraguan tentang kebenaran. Dan hanya Sang Thatagata yg bisa menjelaskan secara sistematis, sangat jelas dan terarah.

Saya dulu juga sering mengkritik ajaran Buddha, bahkan beranjali didepan  Buddha rupang saja tidak mau. Tetapi saya penasaran sembari menyelidiki dan akhirnya  semua hal yg diragukan  terjawab dengan jelas. Kejelasan dan pemahaman Dhamma ternyata tidak hanya melalui sutta2 atau kitab2 belaka tetapi juga harus melalui  pengalaman batin.

Jadi jawabannya adalah kita harus masuk ke dalam praktek Dhamma itu sendiri dengan tekad yg kokoh. Sehingga semua jenis pendapat dan teori tidak lagi diperdebatkan secara sia2 dan bingung sendiri. Kalau saja orang berbicara Dhamma berdasarkan teori dan acuan2 kitab saja dan dia tidak pernah mempraktekannya , sama saja orang itu hanya menggunakan ilmu tafsir atau ilmu "katanya". Tapi kalau sudah mengalami maka dia telah menggunakan ilmu pasti. Kebenaran adalah hal yg  pasti dan kompleks.

Dan satu hal lagi Buddhism memang banyak ketidak pastian tetapi AJARAN SANG BUDDHA adalah hal yg pasti, mengundang untuk dibuktikan dan direnungkan serta dialami.

Semoga bermanfaat



_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

El Sol

 [at] karuna
aku kira cuma gw seorang yg kayak gitu...ternyata..~~ haha.. :))

[at] Bond
praktek Dhamma itu membosankan dan membuat gw jadi..tidak bernafsu ama dunia..makane aye sempat stop praktek..takutne miskin seumur idup...dan malah jadi petapa pulak..-_-"

gw gk mao jadi Petapa ato Bhikkhu..aye masih cinta Samsara..so, gw gk brani praktek Dhamma...secara full..T_T

jd gmana yak?

andry

Gmn mau di lupakan, memang kita terkondisikan untuk itu semua, kecuali anda telah bebas maka anda tak akan mencicipinya lagi....

melupakaan disini apakah = pelarian, karena kejenuhan semata?? atau karena ketakutan seperti yang anda bilang takut jadi miskin dan jadi pertapa??

Kenapa mesti takut jika suatu saat anda miskin? keadaan ini pun tak pasti terjadi

_/\_
Samma Vayama

bond

Quote from: El Sol on 16 March 2008, 08:00:11 PM
[at] karuna
aku kira cuma gw seorang yg kayak gitu...ternyata..~~ haha.. :))

[at] Bond
praktek Dhamma itu membosankan dan membuat gw jadi..tidak bernafsu ama dunia..makane aye sempat stop praktek..takutne miskin seumur idup...dan malah jadi petapa pulak..-_-"

gw gk mao jadi Petapa ato Bhikkhu..aye masih cinta Samsara..so, gw gk brani praktek Dhamma...secara full..T_T

jd gmana yak?


Sol, ente tetep bisa jadi kaya bahkan Miliader or triliunder  :)), walaupun jadi umat awam tetap bisa jadi arahat.
Kalau masih suka samsara, minimal jadi umat awam yg baik, jalanin 5 sila, itu juga sudah melakukan praktek Dhamma yg minimal.

Jadi praktek Dhamma ngak harus jadi bhikkhu. Seperti Elsol belajar untuk mencapai sesuatu, pasti ada tantangan. Sama halnya praktek Dhamma.

Praktek Dhamma juga harus disesuaikan dengan kemampuan masing2, tidak bisa dipaksakan. Semua harus berjalan secara alamiah dan penuh kesadaran.

Kebosanan merupakan salah satu nivarana dalam praktek Dhamma. Coba amati kebosanan2 yg lainnya dengan Sati. Nanti ketemu jawabannya deh.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Sumedho

Quote from: elsoljadi pulau maksudne?

ko Ben pernah lose faith juga? wah..~~
Jadikanlah pulau bagi dirimu sendiri untuk berlindung. *dari mahaparinibbanasutta*

yah pernah lose faith lah, ternyata yg selama ini dipercaya dan diyakini tidak seperti yang dikira. dalam kondisi seperti ini, lepaskan semua. informasi yg masuk adalah sekadar informasi yang belum tentu benar (termasuk kitab suci), lalu analisa dan praktekkan informasi itu untuk dibuktikan... dari sana, you'll get the real thing
There is no place like 127.0.0.1

swy13

Quote from: El Sol on 16 March 2008, 01:07:56 AM
cape jadi Buddhist... :|

haha....

dalam Buddhism aku tidak melihat kepastian..

bahkan Nibbana sendiri tidak ada yg pasti..

makin lama...makin luntur faith gw.. ^-^

Sudah kehilangan keyakinan neh....

Saya bingung, emang sapa suruh kamu "bawa" anicca, dukkha, anatta?

buanglah semua teori... lihatlah keadaan disekitar anda. Lihatlah anda sendiri. Tidak usah berpikir dan tidak usah menanggapi juga. lihat saja. rasakan saja.

"melihat hanya melihat,
Mendengar hanya mendengar,
Merasakan hanya merasakan"

Thanks,

ryu

Keknya gara gara di kas*** ditentang terus tuh :)) ama yang theravada juga hehehehe
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

El Sol

 [at] ryu..
bukan gara2 itu lar..^^

karena gw bahas tentang Mahayana..gw jadi bingung sendiri kadang2..haha..

eniwei..close case..

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

El Sol


Sumedho

There is no place like 127.0.0.1