Karma Apa Yang Akan Ditanggung Pencetus Aliran Maitreya

Started by Dhammapada, 08 October 2010, 10:26:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Rico Tsiau

Quote from: revalina on 23 October 2012, 11:23:57 AM
Rico Tsiau, saya memang tdk sepintar anda dlm menghafal sutta dan paritta. Namun saya msih bisa membndingkan mana yg sesat dan mana yg tidak.. Kalau anda lbh bijak, anda hrus menilai dr sudut pandang yg objektif.

lhaaaa... jangan salah paham sis..

saya hanya prihatin, karena anda bilang 9 tahun sebagai Theravadin. tapi anda bilang bahwa dalam Theravada dan Maitreya sama2 mengajarkan tentang keTuhanan. jadi selama 9 tahun di buddhisme anda belajar apa saja?


anda memaknai kata sesat = jahat, tidak sesat = baik

sedangkan teman2 disini tidak melabeli sesat = jahat
yang dimaksud sesat oleh teman2 disini adalah bahwa Aliran Maitreya (MLDD/IKD) bukanlah Buddhisme dan menyesatkan (secara informatif, bukan karena mengajarkan keburukan) karena bisa dianggap buddhisme oleh orang yang sebelumnya tidak mengetahui hal tersebut. hal ini karena Aliran Maitreya bernaung dalam bendera Buddhisme.

jadi sebelum diskusi dilanjutkan sebaiknya anda mengerti dulu.

Rico Tsiau

Quote from: oeda on 23 October 2012, 11:12:26 AM
menghitung-hitung karma buruk orang lain, diri sendiri sedang membuat karma buruk dengan kualitas duniawi diri sendiri.

oh begitu, ya sudah.

terima kasih sudah mengingatkan

_/\_

M14ka

Buddhisme sepertinya emang ada banyak aliran ya... Tapi aliran mahayana  sepertinya punya dasar yang hampir sama (ada hukum kebenaran mulia), kalau aliran yang lain ada ga ya?

oeda

Quote from: revalina on 23 October 2012, 11:28:46 AM
ceda..  Brarti informasi yg sesat, bukan aliran ajaran nya yg sesat kn?

yang diluar buddhism semisal tao sesatkah? tidak juga. Confuciusm, sesatkah? tidak juga. jika mengandung nilai-nilai luhur sifat keTUHANAN. (dilandasi metta)
dalam buddhism ada tingkatan kebenaran. paramatha sacca, samutti sacca.
yang membedakan adalah keyakinan dan praktek kepada (yang) masih duniawi atau sudah terbebas dari duniawi.

(pengikut) Tao apakah masih melekat kepada yang duniawi? Confucism begitu juga.
panganut buddhism begitu juga, bagaimana masih kualitasnya?
(memunculkan-mengunggulkan) ego atau (menghidupi) nilai-nilai kebenarannya?, selama masih berjalan dalam kualitas tersebut (memunculkan-mengunggulkan) ego) dan membanggakannya (kebanggaannya). sehingga terlupakan nilai-nilai landasan dasar 4 sifat luhur keTUHANan. (metta, karuna, mudita, upekha)

semoga mendapat pengetahuan
_/\_

Rico Tsiau

Quote from: oeda on 23 October 2012, 11:42:51 AM
yang diluar buddhism semisal tao sesatkah? tidak juga. Confuciusm, sesatkah? tidak juga. jika mengandung nilai-nilai luhur sifat keTUHANAN. (dilandasi metta)
dalam buddhism ada tingkatan kebenaran. paramatha sacca, samutti sacca.
yang membedakan adalah keyakinan dan praktek kepada (yang) masih duniawi atau sudah terbebas dari duniawi.

(pengikut) Tao apakah masih melekat kepada yang duniawi? Confucism begitu juga.
panganut buddhism begitu juga, bagaimana masih kualitasnya?
ego atau nilai-nilai kebenarannya?, selama masih berjalan dalam kualitas tersebut dan membanggakannya(kebanggaannya). sehingga terlupakan nilai-nilai landasan dasar 4 sifat luhur keTUHANan. (metta, karuna, mudita, upekha)

semoga mendapat pengetahuan
_/\_

apa lagi nih?

oeda

Quote from: oeda on 23 October 2012, 11:42:51 AM
yang diluar buddhism semisal tao sesatkah? tidak juga. Confuciusm, sesatkah? tidak juga. jika mengandung nilai-nilai luhur sifat keTUHANAN. (dilandasi metta)
dalam buddhism ada tingkatan kebenaran. paramatha sacca, samutti sacca.
yang membedakan adalah keyakinan dan praktek kepada (yang) masih duniawi atau sudah terbebas dari duniawi.

(pengikut) Tao apakah masih melekat kepada yang duniawi? Confucism begitu juga.
panganut buddhism begitu juga, bagaimana masih kualitasnya?
(memunculkan-mengunggulkan) ego atau (menghidupi) nilai-nilai kebenarannya?, selama masih berjalan dalam kualitas tersebut (memunculkan-mengunggulkan) ego) dan membanggakannya (kebanggaannya). sehingga terlupakan nilai-nilai landasan dasar 4 sifat luhur keTUHANan. (metta, karuna, mudita, upekha)

semoga mendapat pengetahuan
_/\_

Quote from: Rico Tsiau on 23 October 2012, 11:44:45 AM
apa lagi nih?

aku lagi menjelaskan ke sis revalina biar tenang, tahu seperti apa adanya.

Mas Tidar

silakan dijelas-kan, kami akan ikut menyimak penjelasan Anda.   :)
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

oeda

Quote from: Mas Tidar on 23 October 2012, 11:50:14 AM
silakan dijelas-kan, kami akan ikut menyimak penjelasan Anda.   :)

sudah dijelakan toch diatas....

apakah mereka yang mengerjakan 4 sifat luhur keTUHANan, itu bertolak belakang dengan intisari ajaran guru Buddha?
klo begitu siapa yang membedakan......

kecuali jelas yang membedakan adalah dalam tingkatan kualitas tingkatan kebenaran. paramatha sacca, samutti sacca. yang membedakan adalah keyakinan dan praktek kepada (yang) masih duniawi atau sudah terbebas dari duniawi.

_/\_
semoga menjadi jelas.

oeda

Quote from: oeda on 23 October 2012, 12:04:05 PM
sudah dijelakan toch diatas....

apakah mereka yang mengerjakan 4 sifat luhur keTUHANan, itu bertolak belakang dengan intisari ajaran guru Buddha?
klo begitu siapa yang membedakan......

kecuali jelas yang membedakan adalah dalam tingkatan kualitas tingkatan kebenaran. paramatha sacca, samutti sacca. yang membedakan adalah keyakinan dan praktek kepada (yang) masih duniawi atau sudah terbebas dari duniawi.

bagaimana dengan kualitas kalian yang mempertanyakan/mempersoalkan karma orang lain?

_/\_
semoga menjadi jelas.

dharmapala

Quote from: oeda on 23 October 2012, 12:04:05 PM
sudah dijelakan toch diatas....

apakah mereka yang mengerjakan 4 sifat luhur keTUHANan, itu bertolak belakang dengan intisari ajaran guru Buddha?
klo begitu siapa yang membedakan......

kecuali jelas yang membedakan adalah dalam tingkatan kualitas tingkatan kebenaran. paramatha sacca, samutti sacca. yang membedakan adalah keyakinan dan praktek kepada (yang) masih duniawi atau sudah terbebas dari duniawi.

_/\_
semoga menjadi jelas.

jika memang sama, maka tidak perlu dibedakan, betul ? klo gtu, ya uda, ayo ikut buddhist, tinggalkan atau hilangkan ajaran tao/konficius/maitreya dan ajaran lain nya.

kenapa ?

toh esensi nya sama, ajaran nya sama seperti yg anda katakan, jadi walau ditinggalkan atau dihilangkan kan jg ga bakal rugi, karena kan tetap sama. jangan terbawa ego untuk mempertahankan, btul ?

mau kah anda ?
berani kah anda berteriak lantang seperti yg anda lakukan sekarang ?

oeda

Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 12:10:25 PM
jika memang sama, maka tidak perlu dibedakan, betul ? klo gtu, ya uda, ayo ikut buddhist, tinggalkan atau hilangkan ajaran tao/konficius/maitreya dan ajaran lain nya.

kenapa ?

toh esensi nya sama, ajaran nya sama seperti yg anda katakan, jadi walau ditinggalkan atau dihilangkan kan jg ga bakal rugi, karena kan tetap sama. jangan terbawa ego untuk mempertahankan, btul ?

mau kah anda ?
berani kah anda berteriak lantang seperti yg anda lakukan sekarang ?

loh jadi yang bersuara lantang saya buddhist, aku ikut buddhist itu lah pelaku yang benar?!!!!
atau yang melakukan praktek 4 sifat luhur keTUHANan, yang melakukan ujaran guru Buddha tentang intisari ajarannya?

memang esensi kualitas praktek yang berkesesuaian dengan nilai kebenaran semacam begitu? (ada kelobhaan.)

Kelana

Quote from: revalina on 23 October 2012, 11:28:46 AM
ceda..  Brarti informasi yg sesat, bukan aliran ajaran nya yg sesat kn?

Bila di awalnya saja memberikan informasi yang sesat, maka tidak menutup kemungkinan ajarannya juga.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

dharmapala

Quote from: oeda on 23 October 2012, 12:19:36 PM
loh jadi yang bersuara lantang saya buddhist, aku ikut buddhist itu lah pelaku yang benar?!!!!
atau yang melakukan praktek 4 sifat luhur keTUHANan, yang melakukan ujaran guru Buddha tentang intisari ajarannya?

memang esensi kualitas praktek yang berkesesuaian dengan nilai kebenaran semacam begitu? (ada kelobhaan.)

bro oeda yang baik.

1. anda sadari atau tidak, tetap terlihat, begitu lantang nya anda berteriak seakan menantang orang2 yg di depan anda, karena perasaan tidak senang sehingga membuat emosi anda bergejolak begitu kuat. tidak perlu di bantah, kan saya katakan, baik anda sadari atau tidak, itu lah yang nampak :)

2. terus terang, saya agak kesulitan untuk memahami gaya bahasa anda, agak kurang baku dan pola kalimat nya agak kacau. maaf klo ada salah, mungkin ada baik nya anda perbaiki gaya bahasa anda, entah itu disengaja atau tidak, entah itu karena pengaruh emosi atau tidak, tapi itu lah yang nampak, singkat nya itu kenyataan nya.

anda tidak perlu menjadi seorang buddhist itu mungkin lebih baik, dari pada merusak nya anda merusaknya dari dalam. karena memang rasa benci/ketidaksukaan anda. jika ada prilaku umat buddhist yang salah, mohon di utarakan, kita bahas, nti nya akan terlihat dengan sendiri nya.

mohon 1 hal lagi, mau kah anda share, anda beragama apa ? dan siapa nama anda ? jangan takut klo tidak salah, seperti saya, di thread perkenalan, saya sampaikan bahwa nama saya adalah Anthony, saya seorang buddhist.

revalina

"Bila di awalnya saja memberikan informasi
yang sesat, maka tidak menutup
kemungkinan ajarannya juga"

kelana, bukankah statement anda trdengar seperti menuduh.. Tidak lah bijak jika anda berpikir demikian.. Stdak2 nya anda hrs melihat sedikit kedalam, baru bisa anda brkata dmikian. Bukan hnya dr sekedar apa yg anda baca.

revalina

Rico Tsiau, ilmu saya memang dangkal, perlu bljr byk dr saudara.. Kalau memang theravada tdk mengajarkan jalan ketuhanan, jalan kebenaran, jalan menuju nirvana, jalan manusia ke arah kebaikan, lantas apa yg diajarkan oleh ajrn theravada..
Kalau memang sesat yg anda mksud memang bgtu, alangkah bijaknya jika anda mengganti kta "aliran sesat" disini, krna akn menimbulkan kesalah pahaman dikemudian hari.. Karena bgaimanapun, yang namanya suatu aliran sesat,hanya ada 1makna.