//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem  (Read 15695 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #15 on: 20 September 2010, 05:02:19 PM »
ketularan j3k google translate?

ketahuan belum sempat di poles2 ya bro.....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #16 on: 20 September 2010, 10:17:02 PM »
http://www.spuc.org.uk/ethics/abortion/human-development

eeg nongol sejak hari ke-40.
bayi prematur 22 minggu ada yg bisa hidup.


tapi secara pastinya muncul kesadaran kan gak ada yang tau?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #17 on: 20 September 2010, 11:07:09 PM »
Untuk memperumit spekulasi...

Dalam pandangan Abhidhamma, ada kemungkinan dimana makhluk bertumimbal-lahir ke tubuh makhluk lain. Maksudnya: Anggap saja seorang bayi sudah memiliki kesadaran (sudah bisa disebut manusia) pada usia beberapa bulan. Lalu karena kondisi yang tidak menunjang kehidupan, bayi itu meninggal dunia 10 hari sebelum kelahirannya. Di sisi lain, ada seorang wanita yang baru saja meninggal dunia dan langsung bertumimbal lahir di tubuh bayi dalam kandungan itu (sebab tubuh bayi itu masih kondusif). 10 hari kemudian, lahirlah bayi itu...

Ada komentar?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #18 on: 20 September 2010, 11:54:00 PM »
dari MN 38 Mahātaṇhāsankhaya Sutta:

26. “Para bhikkhu, kehamilan janin dalam rahim terjadi melalui perpaduan tiga hal.  Di sini, ada perpaduan ibu dan ayah, tetapi saat itu bukan musim kesuburan ibu, dan tidak ada gandhabba  - dalam kasus ini tidak ada [266] kehamilan janin dalam rahim. Di sini, ada perpaduan ibu dan ayah, dan saat itu adalah musim kesuburan ibu, dan tidak ada gandhabba untuk dilahirkan - dalam kasus ini juga tidak ada kehamilan janin dalam rahim. Tetapi jika ada perpaduan ibu dan ayah, dan saat itu adalah musim kesuburan ibu, dan ada gandhabba untuk dilahirkan, melalui perpaduan ketiga hal ini  maka kehamilan janin dalam rahim terjadi.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #19 on: 21 September 2010, 08:25:39 AM »
Untuk memperumit spekulasi...

Dalam pandangan Abhidhamma, ada kemungkinan dimana makhluk bertumimbal-lahir ke tubuh makhluk lain. Maksudnya: Anggap saja seorang bayi sudah memiliki kesadaran (sudah bisa disebut manusia) pada usia beberapa bulan. Lalu karena kondisi yang tidak menunjang kehidupan, bayi itu meninggal dunia 10 hari sebelum kelahirannya. Di sisi lain, ada seorang wanita yang baru saja meninggal dunia dan langsung bertumimbal lahir di tubuh bayi dalam kandungan itu (sebab tubuh bayi itu masih kondusif). 10 hari kemudian, lahirlah bayi itu...

Ada komentar?
jadi kesadaran bisa masuk ke tubuh bayi yang sudah meninggal ?
kalau begitu, apakah mungkin orang yang meninggal bisa dimasuki kesadaran lain ?
dan apakah "seonggok" tubuh bisa dimasuki 2 kesadaran ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #20 on: 21 September 2010, 08:44:19 AM »
http://www.spuc.org.uk/ethics/abortion/human-development

eeg nongol sejak hari ke-40.
bayi prematur 22 minggu ada yg bisa hidup.


tapi secara pastinya muncul kesadaran kan gak ada yang tau?
kalo bayi prematur 22 minggu bisa idup, berarti kesadaran nongol sebelom itu dong...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #21 on: 21 September 2010, 09:06:10 AM »
Untuk memperumit spekulasi...

Dalam pandangan Abhidhamma, ada kemungkinan dimana makhluk bertumimbal-lahir ke tubuh makhluk lain. Maksudnya: Anggap saja seorang bayi sudah memiliki kesadaran (sudah bisa disebut manusia) pada usia beberapa bulan. Lalu karena kondisi yang tidak menunjang kehidupan, bayi itu meninggal dunia 10 hari sebelum kelahirannya. Di sisi lain, ada seorang wanita yang baru saja meninggal dunia dan langsung bertumimbal lahir di tubuh bayi dalam kandungan itu (sebab tubuh bayi itu masih kondusif). 10 hari kemudian, lahirlah bayi itu...

Ada komentar?
jadi kesadaran bisa masuk ke tubuh bayi yang sudah meninggal ?
kalau begitu, apakah mungkin orang yang meninggal bisa dimasuki kesadaran lain ?
dan apakah "seonggok" tubuh bisa dimasuki 2 kesadaran ?

Pertanyaan yang bagus bro.

Apabila bayi dalam kandungan yang telah meninggal dapat menjadi individu baru yang lain, mestinya jasmani manusia yang telah terlahir yang sudah meninggal juga bisa tetap hidup karena telah berubah menjadi individu lain dengan penerusan jasmani yang baru meninggal.  :-?

Kesadaran sepemahaman saya tidak "masuk" ke dalam jasmani, kesadaran ada karena faktor penunjang kesadaran ada, yaitu jasmani manusia. tanpa jasmani tidak akan ada kesadaran, contoh praktisnya, tanpa mata (yang berfungsi baik) kesadaran melihat tidak ada. Jadi kesadaran bergantung pada jasmani (dalam kasus ini adalah manusia). Dengan adanya ini maka ada itu, tidak ada ini maka tidak ada itu.

Dalam satu jasmani tidak mungkin ada 2 kesadaran, sebagaimana manusia yang tidak mungkin membaca 2 buku sekaligus.
« Last Edit: 21 September 2010, 09:07:50 AM by hendrako »
yaa... gitu deh

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #22 on: 21 September 2010, 09:52:06 AM »
Untuk memperumit spekulasi...

Dalam pandangan Abhidhamma, ada kemungkinan dimana makhluk bertumimbal-lahir ke tubuh makhluk lain. Maksudnya: Anggap saja seorang bayi sudah memiliki kesadaran (sudah bisa disebut manusia) pada usia beberapa bulan. Lalu karena kondisi yang tidak menunjang kehidupan, bayi itu meninggal dunia 10 hari sebelum kelahirannya. Di sisi lain, ada seorang wanita yang baru saja meninggal dunia dan langsung bertumimbal lahir di tubuh bayi dalam kandungan itu (sebab tubuh bayi itu masih kondusif). 10 hari kemudian, lahirlah bayi itu...

Ada komentar?
mati suri?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #23 on: 21 September 2010, 10:30:52 AM »
jadi kesadaran bisa masuk ke tubuh bayi yang sudah meninggal ?
kalau begitu, apakah mungkin orang yang meninggal bisa dimasuki kesadaran lain ?
dan apakah "seonggok" tubuh bisa dimasuki 2 kesadaran ?

Mungkin lebih tepatnya bukan kesadaran yang masuk ke tubuh bayi yang sudah meninggal. Tetapi patisandhi vinnana (kesadaran terakhir) berpadu dengan rupa (fisik jasmani) yang baru; dimana rupa yang baru tersebut bisa saja merupakan fisik jasmani dari seseorang yang sudah meninggal. Namun dengan catatan, bahwa fisik jasmani itu masih bagus; misalnya karena organ tubuh masih bisa bekerja dan fisik masih sehat.

Seonggok tubuh bisa saja memiliki dua kesadaran. Asalkan seonggok tubuh itu memiliki "dua kepala", misalnya kembar siam.


Pertanyaan yang bagus bro.

Apabila bayi dalam kandungan yang telah meninggal dapat menjadi individu baru yang lain, mestinya jasmani manusia yang telah terlahir yang sudah meninggal juga bisa tetap hidup karena telah berubah menjadi individu lain dengan penerusan jasmani yang baru meninggal.  :-?

Kesadaran sepemahaman saya tidak "masuk" ke dalam jasmani, kesadaran ada karena faktor penunjang kesadaran ada, yaitu jasmani manusia. tanpa jasmani tidak akan ada kesadaran, contoh praktisnya, tanpa mata (yang berfungsi baik) kesadaran melihat tidak ada. Jadi kesadaran bergantung pada jasmani (dalam kasus ini adalah manusia). Dengan adanya ini maka ada itu, tidak ada ini maka tidak ada itu.

Dalam satu jasmani tidak mungkin ada 2 kesadaran, sebagaimana manusia yang tidak mungkin membaca 2 buku sekaligus.

Memang benar. Dalam pandangan Abhidhamma, memang ada kemungkinan dimana ada makhluk yang bertumimbal lahir ke tubuh seorang dewasa yang baru meninggal. Misalnya ada seseorang yang mati suri, koma, pingsan, dan lain sebagainya. Secara medis mungkin orang tersebut bisa dinyatakan meninggal ataupun masih hidup. Namun kita tidak tahu apakah nama dan rupa saat itu sudah terurai atau belum. Ada banyak kasus dimana seseorang yang koma akhirnya bisa hidup kembali. Setelah hidup kembali, orang tersebut menjadi amnesia. Dan ingatannya tidak bisa dipulihkan. Sepertinya kasus itu terjadi karena orang yang koma itu sudah meninggal, kemudian ada makhluk lain yang bertumimbal lahir di tubuh orang itu. Makanya orang yang bangun dari koma itu tidak bisa mengingat apapun.

Ini hanya spekulasi, namun bukan berarti tidak mungkin.


mati suri?

Mati suri salah satu kemungkinannya. Tapi biasanya orang yang mati suri, setelah bangun ia masih memiliki ingatan akan kehidupannya sebelum ia mati suri.

Offline gunadharo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 180
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #24 on: 21 September 2010, 11:15:19 AM »

manusia kan tdk termasuk makhluk yg terlahir spontan (seperti dewa)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #25 on: 21 September 2010, 11:54:33 AM »

manusia kan tdk termasuk makhluk yg terlahir spontan (seperti dewa)

Justru manusia dapat terlahir dengan 4 cara:
  • Jajabuja-Yoni (terlahir melalui kandungan)
  • Andaja-Yoni (terlahir melalui telur)
  • Sansedaja-Yoni (terlahir melalui kelembaban)
  • Opapatika-Yoni (terlahir secara spontan)

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #26 on: 21 September 2010, 12:14:25 PM »
menurut yg dulu di pelajari di sekolah itu :


manusia kan tdk termasuk makhluk yg terlahir spontan (seperti dewa)

Justru manusia dapat terlahir dengan 4 cara:
  • Jajabuja-Yoni (terlahir melalui kandungan)
>> manusia , mamalia
  • Andaja-Yoni (terlahir melalui telur)
>> unggas dll
  • Sansedaja-Yoni (terlahir melalui kelembaban)
>> lupa  :-?
  • Opapatika-Yoni (terlahir secara spontan)
>> deva, peta dll
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #27 on: 21 September 2010, 12:19:53 PM »


mati suri?

Mati suri salah satu kemungkinannya. Tapi biasanya orang yang mati suri, setelah bangun ia masih memiliki ingatan akan kehidupannya sebelum ia mati suri.

apa ada kemungkinan makhluk tersebut mati, tapi lahir kembali ke dalam tubuh yg sama. jadi ingatannya tetap sama...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #28 on: 21 September 2010, 12:33:43 PM »
menurut yg dulu di pelajari di sekolah itu :


manusia kan tdk termasuk makhluk yg terlahir spontan (seperti dewa)

Justru manusia dapat terlahir dengan 4 cara:
  • Jajabuja-Yoni (terlahir melalui kandungan)
>> manusia , mamalia
  • Andaja-Yoni (terlahir melalui telur)
>> unggas dll
  • Sansedaja-Yoni (terlahir melalui kelembaban)
>> lupa  :-?
  • Opapatika-Yoni (terlahir secara spontan)
>> deva, peta dll

  • Contoh manusia yang terlahir melalui kandungan adalah manusia pada umumnya
  • Contoh manusia yang terlahir melalui telur sepertinya belum ditemukan, namun tidak menutup kemungkinan bisa ada
  • Contoh manusia yang terlahir melalui kelembaban, misalnya adalah manusia yang dihasilkan dari teknologi kloning
  • Contoh manusia yang terlahir secara spontan adalah Ambapali (pelacur high class di zaman Sang Buddha), serta para manusia pertama yang dikisahkan dalam Agganna Sutta

-------------------------------

AFAIK, objek dari "4 cara kelahiran" ini adalah manusia. Namun karena penerjemahan dari satu sumber ke sumber berikutnya sampai ke Bahasa Indonesia, akhirnya terjadi pergeseran makna; sehingga yang lebih sering terdengar di telinga umat Buddha saat ini adalah "4 cara kelahiran makhluk-makhluk".


apa ada kemungkinan makhluk tersebut mati, tapi lahir kembali ke dalam tubuh yg sama. jadi ingatannya tetap sama...

Mungkin bisa terjadi. Tapi jika memang benar demikian, tentu tidak ada bedanya dengan kita yang masih hidup saat ini. Sebab kita yang terlihat hidup saat ini sebenarnya mengalami mati-hidup berulang kali yang sangat cepat.
« Last Edit: 21 September 2010, 12:43:34 PM by upasaka »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: The Case of Hanan Monsour | Suzanne Ghanem
« Reply #29 on: 21 September 2010, 12:41:25 PM »
menurut yg dulu di pelajari di sekolah itu :


manusia kan tdk termasuk makhluk yg terlahir spontan (seperti dewa)

Justru manusia dapat terlahir dengan 4 cara:
  • Jajabuja-Yoni (terlahir melalui kandungan)
>> manusia , mamalia
  • Andaja-Yoni (terlahir melalui telur)
>> unggas dll
  • Sansedaja-Yoni (terlahir melalui kelembaban)
>> lupa  :-?
  • Opapatika-Yoni (terlahir secara spontan)
>> deva, peta dll

  • Contoh manusia yang terlahir melalui kandungan adalah manusia pada umumnya
  • Contoh manusia yang terlahir melalui telur sepertinya belum ditemukan, namun tidak menutup kemungkinan bisa ada
  • Contoh manusia yang terlahir melalui kelembaban, misalnya adalah manusia yang dihasilkan dari teknologi kloning
  • Contoh manusia yang terlahir secara spontan adalah Ambapali (pelacur high class di zaman Sang Buddha), serta para manusia pertama yang dikisahkan dalam Aganna Sutta

-------------------------------

jangan lupakan juga Padmasambhava

Quote
apa ada kemungkinan makhluk tersebut mati, tapi lahir kembali ke dalam tubuh yg sama. jadi ingatannya tetap sama...

Mungkin bisa terjadi. Tapi jika memang benar demikian, tentu tidak ada bedanya dengan kita yang masih hidup saat ini. Sebab kita yang terlihat hidup saat ini sebenarnya mengalami mati-hidup berulang kali yang sangat cepat.

yg disebut mati, pasti diikutii dengan proses kehancuran jasmani, dan jika jasmani hancur maka tidak mungkin bisa dipakai lagi.
« Last Edit: 21 September 2010, 12:42:56 PM by Indra »