loh balik lagi kesalahan annanda jadi melebar yang sedang kita diskusikan kesalahan ananda yang tidak meminta buddha untuk hidup lebih lama demi kebaikan semua mahluk
4. ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavatā oḷārike nimitte kayiramāne, oḷārike obhāse kayiramāne, na bhagavantaṃ yāci – ‘tiṭṭhatu bhagavā kappaṃ, tiṭṭhatu sugato kappaṃ, bahujanahitāya bahujanasukhāya lokānukampāya atthāya hitāya sukhāya devamanussāna’nti. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you (although) a broad hint was being given, palpable sign was being made, did not ask the Lord, saying: ‘Let the Lord remain for a (full) lifespan,’ let the well-farer remain for a (full) lifespan for the welfare of the many-folk, for the happiness of the many-folk, out of compassion for the world, for the good, the welfare, the happiness of devas ‘and mankind Confess that offence of wrong-doing.”
Arti :
Ini juga kesalahan dukkata anda “Avuso Ananda”, dalam hal ini anda tidak meminta sang Bhagava walaupun beliau sudah memberikan isyarat, dengan mengatakan : “Mohon Bhagava untuk hidup lebih lama, demi kesejahteraan banyak manusia, memberi kasih sayang di dunia, untuk kebaikan, kesejahteraan, kebahagiaan para Deva dan manusia.” Sanksi dukkata untuk kesalahan ini.
jangan di perlebar kesana kemari. back to topic.
komentar:
waktu pertama kali belajar buddhisme memang hal ini ada di ajarkan bahwa annanda melakukan kesalahan ini tetapi mesti di ingat bahwa annanda lah yang membabarkan sutta pitaka lohhhh, karena itu pikirpunya pikir lah aku saja belajar nya saja dari sutta pitaka yang di babarkan YA Annanda, bagaimana bisa menyalahkan atau menimpakaan kesalahan ke annanda jadi kejadian ini sudah lewat dan sudah terjadi jadi lupakan saja deh.
setelah mengalami kejadian kebentur kepalanya, baju ngangkut, tapak kaki depan kelindas sepeda motor, mobil, dan juga ketabrak mobil( masih untung tuh biarpun namanya ketabrak mobil yang tiba tiba nyelonong tapi pas ngerem jadi cuma nyentuh saja untung gak sampai mental dan masuk rumah sakit).
jadi berpikir gimana buddha menghadapi hal seperti ini? apa jadi nya bila buddha mengatakan langsung ke annanda, oke Buddha mampu menghadapi Mara tapi bagaimana dengan YA Annanda ?
Buddha tentu mempunyai pertimbangan sendiri mengapa Annanda yang terpilih menjadi tempat bertanya?
apa sih kualitas seorang Annanda hingga terpilih diantara yang lain?
Annanda:
- Mempunyai ingatan yang kuat.
- Sebagai pelayan sang Buddha.
- Mempunyai kelenturan dan belas kasih yang besar sehingga persamuan Bhikkuni ada.
yang tidak di punyai annanda di banding Murid Buddha yang lain.
-tidak punya kesaktian atau abinya seperti YA Moggalana. (belum pernah mendengar annanda mempunyai abinya).
jadi pertanyan dengan pengetahuan dhamma yang luas yang di miliki Annanda merupakan pilihan yang terbaik yang di punyai sang Buddha. bila kita melihat seperti papan catur weiqi maka dengan pertimbangan tertentu Buddha telah meletakan biji catur nya dengan bijaksana di papan weiqi sehingga kesimbangan terjadi termasuk pada Annanda. Boleh di bilang ini adalah salah satu ke Maha Bijaksanan sang Buddha.
jadi yang perlu di ketahui bukan benar atau salah tetapi Ke Maha Bijaksanan Sang Buddha.
catatan: ini adalah kesimpulan yang didapat tentu nya tentu saja dan ada sebuah pertanyaan yang mengikuti apakah para Bhikuni juga ada menimpakan kesalahan pada Annanda? kalau menurut ku tidak karena buddha terang terang telah mengatur parajika ( Aturan berat sehingga para bhikuni tidak boleh sebenarnya turut menimpakan kesalahan pada Annanda)