Benarkah Rp 1.000 Jadi Rp 1?

Started by F.T, 03 August 2010, 09:37:27 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

pannadevi

Quote from: Sunyata on 05 June 2011, 10:58:00 AM
Saya juga kurang tau samaneri ;D
saya lihat sekilas judul berita di tv katanya bpk presiden di fitnah atau apa saya juga gak tau ;D

yahh....kalo ttg hal itu khan ga mungkinlah penyebab proyek "redenominasi" batal, pasti ada yg lainnya yg lebih gaswatttt.....sayang sekali rencana bagus batal....seseungguhnya uang kita bener2  PERLU di redenominasi. sudah kebanyakan nol. bandingkan dg mata uang negara lain yg kekayaannya dibawah indonesia yg masih sama2 asia....mereka TIDAK memiliki mata uang sebesar indonesia.

Indra

Quote from: pannadevi on 05 June 2011, 11:01:57 AM
yahh....kalo ttg hal itu khan ga mungkinlah penyebab proyek "redenominasi" batal, pasti ada yg lainnya yg lebih gaswatttt.....sayang sekali rencana bagus batal....seseungguhnya uang kita bener2  PERLU di redenominasi. sudah kebanyakan nol. bandingkan dg mata uang negara lain yg kekayaannya dibawah indonesia yg masih sama2 asia....mereka TIDAK memiliki mata uang sebesar indonesia.

emangnya udah jadi proyek? kalau menurut berita TS, sepertinya baru sekedar wacana

Sunyata

Ya, akhir2 ini banyak kasus korupsi samaneri ;D
apalagi anggota DPR minta gedung khusus +kolam renang +billyard +uang pulsa dst... Semuanya triliyunan lho samaneri ;D

Sostradanie

Quote from: pannadevi on 05 June 2011, 09:48:34 AM
duuhhh...ga jadi ya?

padahal itu perlu sekali dilakukan oleh pemerintah kita, karena denominasi mata uang kita memang ga praktis (kebanyakan NOL nya). daripada kekayaan negara hanya dihamburkan untuk proyek2 "lahan korupsi" mending untuk membenahi ekonomi kita. yahh....sayang sekali kalo proyek "redenominasi" dibatalkan.
Apakah dengan dirubah nol-nya bisa menjadi lebih baik menurut samaneri?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

pannadevi

Quote from: Indra on 05 June 2011, 11:12:39 AM
emangnya udah jadi proyek? kalau menurut berita TS, sepertinya baru sekedar wacana

sory tadi ada tugas yg harus sy kerjakan, jadi sy tinggal dulu.
BI adalah suatu lembaga yg harus menjaga kehati-hatian dg tingkat secermat mungkin. adalah suatu kecerobohan besar jika sudah sampai tahap press-release lalu kemudian batal. mereka tidak akan segegabah itu hanya "cling" semenit Gubernur BI tiba2 inget mo redenominasi kemudian segera press release dan selanjutnya menguap tanpa ada kelanjutannya tidak mungkinlah hal demikian dilakukan oleh lembaga BI.

ini ada press release yg sy ambil dari page1.

Quote from: Koes on 03 August 2010, 10:19:42 PM
Hi teman teman..

Sedikit meluruskan supaya tidak menimbulkan mispresepsi & kesalahpahaman.., untuk redominasi  bukanlah sanering..

Sanering / pemotongan NILAI uang itu dilakukan untuk mengontrol inflasi berlebihan (harga menjadi tinggi krn banyaknya uang beredar), saat ini kita tidak dalam kondisi spt itu.
Sementara
Redenominasi berarti penyederhanaan penyebutan satuan harga maupun nilai mata uang tanpa mengurangi NILAI mata uang. tujuannya salah satunya mempermudah transaksi tunai dan secara tidak langsung bisa juga membuat nilai mata uang kita di luar lebih berharga

mungkin info dibawah bisa dibaca2 juga utk lebih jelasnya...  :)

Inilah Tahapan Penyederhanaan Nilai Rupiah
Proses penyederhanaan nilai mata uang rupiah itu akan dilakukan mulai 2011-2020.
Selasa, 3 Agustus 2010, 14:33 WIB
Arinto Tri Wibowo, Nur Farida Ahniar

VIVAnews - Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan tahapan-tahapan penyederhanaan nilai mata uang rupiah atau redenominasi, namun bukan sanering. Proses penyederhanaan nilai mata uang rupiah itu akan dilakukan mulai 2011-2020.
Jika diartikan secara sederhana, menurut Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, di Jakarta, Selasa 3 Agustus 2010, redenominasi berarti penyederhanaan penyebutan satuan harga maupun nilai mata uang.
Maksudnya, pecahan mata uang disederhanakan tanpa mengurangi nilai dari uang. Nilai mata uang tetap sama meski angka nolnya berkurang. Misalnya, Rp1.000 menjadi Rp1, sedangkan Rp1 juta menjadi Rp1.000.


Berikut ini tahapan pemberlakuan penyederhanaan nilai mata uang rupiah itu:

2011-2012 Masa Sosialisasi
Masa menyiapkan berbagai macam hal seperti menyangkut akuntansi, pencatatan, sistem informasi. Bank Indonesia meyakini waktu dua tahun cukup untuk masa sosialisasi.

2013-2015 Masa Transisi
Dalam masa ini, nantinya harga barang akan ditulis dalam dua harga yaitu terdiri atas rupiah lama dan rupiah baru. Misalnya, barang seharga Rp10.000 akan ditulis dalam dua harga yaitu Rp10.000 dan Rp10 (baru). Uang saat ini akan disebut rupiah lama, yang baru akan disebut rupiah baru.

Selama masa ini, masyarakat akan menggunakan dua mata uang yaitu rupiah lama dan rupiah baru. Begitu juga untuk pengembalian uang, boleh menggunakan keduanya. BI juga akan perlahan-lahan mengganti uang rusak rupiah lama dengan uang rupiah baru.

2016-2018
Uang kertas sekarang (rupiah lama) akan benar-benar habis. BI akan melakukan penarikan uang lama.

2019-2020
Kata-kata uang baru yang menandakan pengganti uang lama akan dihilangkan. Indonesia kembali pada rupiah seperti saat ini, namun nilai uangnya lebih kecil. Untuk mata uang kecil berlaku uang koin dan nilai pecahan sen akan berlaku lagi.
Sebelumnya, BI menganggap uang pecahan yang cukup besar memang kurang efisien. Masalahnya, uang besar justru membuat proses pembayaran dan transaksi tunai menjadi lebih susah.
Jadi, BI menekankan redenominasi berbeda dengan sanering atau pemotongan uang. BI menekankan sanering selalu dilakukan oleh suatu negara dalam kondisi ekonomi tidak stabil.
Itu bisa dalam situasi inflasi tinggi, sehingga nilai mata uangnya dan daya beli merosot dengan cepat. Karenanya, perlu dilakukan pemotongan nilai uang atau senering.

"Nah, ini sama sekali bertolak belakang, redenominasi dilakukan dalam kondisi perekonomian sedang stabil, artinya perekonomian tumbuh dan inflasi terkendali," kata Darmin.
• VIVAnews

http://bisnis.vivanews.com/news/read/168688-makna-redenominasi-versi-bank-indonesia


Semoga berguna.. :)  _/\_

pannadevi

Quote from: Sunyata on 05 June 2011, 11:14:16 AM
Ya, akhir2 ini banyak kasus korupsi samaneri ;D
apalagi anggota DPR minta gedung khusus +kolam renang +billyard +uang pulsa dst... Semuanya triliyunan lho samaneri ;D

itulah INDONESIA ku tercinta, para anggota DPR hanya berebut "banyak2an" korupsi, semakin banyak semakin bagus. ^-^

Quote from: sriyeklina on 05 June 2011, 11:41:40 AM
Apakah dengan dirubah nol-nya bisa menjadi lebih baik menurut samaneri?

secara barometer negara tsb terpuruk ekonominya dapat dilihat dari mata uangnya, jika memiliki mata uang semakin besar semakin terpuruk, maka saya setuju "Ya". tapi saya bukan seorang pengamat ekonomi....jadi sory ya sis ini hanya pandangan pribadi aja ^-^