Empat Kebenaran Mulia versi Buddha Gotama (benar2 membahagiakan)

Started by Mahadeva, 16 July 2010, 04:13:05 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Kelana

Quote from: Tekkss Katsuo on 16 July 2010, 04:33:50 PM
apaan sich om indraaaa, topicnya bukan rambut bla bla blaaa. :hammer:

gt toh, tp mungkin hampir sama dgn yg diajarkan Buddha cuma dibalik, namun maknanya tetap sama kali. bs jg terkandung makna didalammnya, kebagiaan = dukkha, karena kebahagiaan duniawi akan berakhir dgn dukkha,
may be gt ya

Saya rasa Sdr. Tekkss Katsuo mungkin benar jika TS memahami kebahagiaan sebagai dukkha (karena TS memberikan "thanks"nya), saya sependapat mengenai hal ini. Namun, sayangnya Sang Buddha tidak pernah mengatakan seperti yang TS sampaikan, ini berarti TS mengatakan yang tidak pernah dikatakan oleh Sang Buddha. Padahal Sang Buddha tidak pernah mengajarkan kita untuk mengatakan yang tidak pernah Sang Buddha katakan sebagai perkataan Sang Buddha.

Demikian
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Mahadeva

Quote from: Hendra Susanto on 16 July 2010, 04:39:55 PM
Wadduhhh... Sesat nichhh.. Mau jd sammasambuddha baru ya??

yoi saya mau jadi sammasambuddha ntar, jauh setelah Buddha Maitreya.

banyak orang setelah membaca 4 KM standard, bilang iya2 hidup ini penderitaan tapi kok kadang saya masih merasa senang?
kesenangan dan kebahagiaan yang berkondisi ini, pasti anicca
jadi yang mengharap hidupnya bahagia terus jelas salah
yang mengharap hidupnya susah terus juga salah, (bisa aja setelah mati ntar hidupnya jadi tambah susah)

tidak takut menderita dan bahagia bahkan tidak takut untuk takut, itu baru keren. (tidak takut keren juga)

iya secara esensi sama dengan buddha gotama bilang, tapi kata2nya jelas lain, (kalau sama, ngapain repost saya)

jelas, kebahagiaan nibbana beda dengan sukha yang saya maksud, sukha yang saya maksud adalah sukha yang masih diliputi avijja. (sukha nirodha)

di nibbana, itu tak berkondisi, kalau kita masih bisa cerita rasa bahagianya seperti apa jelas mustahil, cuma diri sendiri yang tau.

karena anatta sesungguhnya siapa yang merasakan nibbana? siapa yang tercerahkan? siapa yang mencerahkan coba?ha3



Nevada

Quote from: raynoism on 16 July 2010, 04:52:52 PM
Quote from: Hendra Susanto on 16 July 2010, 04:39:55 PM
Wadduhhh... Sesat nichhh.. Mau jd sammasambuddha baru ya??

yoi saya mau jadi sammasambuddha ntar, jauh setelah Buddha Maitreya.

banyak orang setelah membaca 4 KM standard, bilang iya2 hidup ini penderitaan tapi kok kadang saya masih merasa senang?
kesenangan dan kebahagiaan yang berkondisi ini, pasti anicca
jadi yang mengharap hidupnya bahagia terus jelas salah
yang mengharap hidupnya susah terus juga salah, (bisa aja setelah mati ntar hidupnya jadi tambah susah)

tidak takut menderita dan bahagia bahkan tidak takut untuk takut, itu baru keren. (tidak takut keren juga)

iya secara esensi sama dengan buddha gotama bilang, tapi kata2nya jelas lain, (kalau sama, ngapain repost saya)

jelas, kebahagiaan nibbana beda dengan sukha yang saya maksud, sukha yang saya maksud adalah sukha yang masih diliputi avijja. (sukha nirodha)

di nibbana, itu tak berkondisi, kalau kita masih bisa cerita rasa bahagianya seperti apa jelas mustahil, cuma diri sendiri yang tau.

karena anatta sesungguhnya siapa yang merasakan nibbana? siapa yang tercerahkan? siapa yang mencerahkan coba?ha3
Bro sudah memahami arti "dukkha", belum?

Mahadeva

Quote from: upasaka on 16 July 2010, 04:56:35 PM
Quote from: raynoism on 16 July 2010, 04:52:52 PM
Quote from: Hendra Susanto on 16 July 2010, 04:39:55 PM
Wadduhhh... Sesat nichhh.. Mau jd sammasambuddha baru ya??

yoi saya mau jadi sammasambuddha ntar, jauh setelah Buddha Maitreya.

banyak orang setelah membaca 4 KM standard, bilang iya2 hidup ini penderitaan tapi kok kadang saya masih merasa senang?
kesenangan dan kebahagiaan yang berkondisi ini, pasti anicca
jadi yang mengharap hidupnya bahagia terus jelas salah
yang mengharap hidupnya susah terus juga salah, (bisa aja setelah mati ntar hidupnya jadi tambah susah)

tidak takut menderita dan bahagia bahkan tidak takut untuk takut, itu baru keren. (tidak takut keren juga)

iya secara esensi sama dengan buddha gotama bilang, tapi kata2nya jelas lain, (kalau sama, ngapain repost saya)

jelas, kebahagiaan nibbana beda dengan sukha yang saya maksud, sukha yang saya maksud adalah sukha yang masih diliputi avijja. (sukha nirodha)

di nibbana, itu tak berkondisi, kalau kita masih bisa cerita rasa bahagianya seperti apa jelas mustahil, cuma diri sendiri yang tau.

karena anatta sesungguhnya siapa yang merasakan nibbana? siapa yang tercerahkan? siapa yang mencerahkan coba?ha3
Bro sudah memahami arti "dukkha", belum?

http://en.wikipedia.org/wiki/Dukkha#Meaning

ada bagian roda yang tidak pas

ketidakpuasan dan penderitaan. lawannya sukha ada di wikipedia

Indra

kemudian sehubungan dengan #2,

Sang Buddha mengajarkan Dukkha Samudaya, adalah lahir, tua, sakit, mati, tidak mendapat apa yang diinginkan, bertemu dengan yg tidak disukai, berpisah dengan yg disukai. singkatnya, lima kelompok unsur kehidupan yang tunduk pada kemelekatan, inilah Dukkha,

[at]  TS, mohon dijelaskan versi Sukha Samudaya

Nevada

Quote from: raynoism on 16 July 2010, 04:59:29 PM
http://en.wikipedia.org/wiki/Dukkha#Meaning

ada bagian roda yang tidak pas

ketidakpuasan dan penderitaan. lawannya sukha ada di wikipedia
Menurut Anda, tiga karekteristik kehidupan adalah: anicca, dukkha, anatta   --- atau ---   anicca, sukha, anatta?

ryu

ceritanya ts mau ngikutin ajahn brahm yang mutar2 4km.
padahal itu sudah di protes oleh MMD.

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

Quote from: ryu on 16 July 2010, 05:06:05 PM
ceritanya ts mau ngikutin ajahn brahm yang mutar2 4km.
padahal itu sudah di protes oleh MMD.



lah apa hubungannya? wong MMD aja gak mengakui 4KM

ryu

Quote from: Indra on 16 July 2010, 05:08:32 PM
Quote from: ryu on 16 July 2010, 05:06:05 PM
ceritanya ts mau ngikutin ajahn brahm yang mutar2 4km.
padahal itu sudah di protes oleh MMD.



lah apa hubungannya? wong MMD aja gak mengakui 4KM
itu waktu MMD masih mengakui 4KM ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

coba search dgn keyword ajahn brahm dengan user hudoyo
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

fabian c

Quote from: Indra on 16 July 2010, 04:42:15 PM
pertama: judul thread adalah Empat Kebenaran Mulia versi Buddha Gotama. setau saya versi Buddha Gotama adalah sesuai dengan yg ada dalam Dhammacakkappavatana Sutta, dan jelas tidak seperti postingan TS.

ke dua: Dalam berbagai sutta yg kutipannya juga tersedia di forum ini, banyak terdapat kutipan kata2 Sang Buddha "Dari dulu sampai sekarang, Aku hanya mengajarkan Dukkha dan lenyapnya Dukkha" tidak pernah tercantum bahwa Sang Buddha mengajarkan sebaliknya apalagi mengajarkan Sukha.

Dukkha Nirodha (Lenyapnya Dukkha) adalah Nibbana, apakah Sukha Nirodha adalah juga Nibbana?

Bro Indra yang baik,
Hanya meditator yang sangat tajam Sati dan Samadhinya yang mampu melihat bahwa yang kita sebut kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari misalnya makan enak, dapat lotere dll, sebenarnya timbul tenggelam berkali-kali setiap detiknya.
Oleh karena timbul tenggelam maka tidak memuaskan, dan karena tidak memuaskan maka kebahagiaan seperti itu juga dukkha.

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Mahadeva

Quote from: Indra on 16 July 2010, 05:00:09 PM
kemudian sehubungan dengan #2,

Sang Buddha mengajarkan Dukkha Samudaya, adalah lahir, tua, sakit, mati, tidak mendapat apa yang diinginkan, bertemu dengan yg tidak disukai, berpisah dengan yg disukai. singkatnya, lima kelompok unsur kehidupan yang tunduk pada kemelekatan, inilah Dukkha,

[at]  TS, mohon dijelaskan versi Sukha Samudaya

sehat, muda, hidup. bertemu dengan yang dicinta, berpisah dengan yang dibenci

apakah semua hal di atas kekal?  apakah penyebab kebahagiaan di atas kekal?
apakah nibanna yang dikatakan buddha mengandung sehat, muda, hidup, bertemu yang dicinta, berpisah dgn yang dibenci?




Indra

Quote from: fabian c on 16 July 2010, 05:25:54 PM
Quote from: Indra on 16 July 2010, 04:42:15 PM
pertama: judul thread adalah Empat Kebenaran Mulia versi Buddha Gotama. setau saya versi Buddha Gotama adalah sesuai dengan yg ada dalam Dhammacakkappavatana Sutta, dan jelas tidak seperti postingan TS.

ke dua: Dalam berbagai sutta yg kutipannya juga tersedia di forum ini, banyak terdapat kutipan kata2 Sang Buddha "Dari dulu sampai sekarang, Aku hanya mengajarkan Dukkha dan lenyapnya Dukkha" tidak pernah tercantum bahwa Sang Buddha mengajarkan sebaliknya apalagi mengajarkan Sukha.

Dukkha Nirodha (Lenyapnya Dukkha) adalah Nibbana, apakah Sukha Nirodha adalah juga Nibbana?

Bro Indra yang baik,
Hanya meditator yang sangat tajam Sati dan Samadhinya yang mampu melihat bahwa yang kita sebut kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari misalnya makan enak, dapat lotere dll, sebenarnya timbul tenggelam berkali-kali setiap detiknya.
Oleh karena timbul tenggelam maka tidak memuaskan, dan karena tidak memuaskan maka kebahagiaan seperti itu juga dukkha.

_/\_

mbah fabian yg saya muliakan,
menurut saya itu bukan Sukha, melainkan Dukkha, (dengan mengadopsi makna Dukkha=tidak memuaskan) jadi formula 4 KM itu tetap valid tanpa harus dimodifikasi.

Indra

Quote from: raynoism on 16 July 2010, 05:30:48 PM
Quote from: Indra on 16 July 2010, 05:00:09 PM
kemudian sehubungan dengan #2,

Sang Buddha mengajarkan Dukkha Samudaya, adalah lahir, tua, sakit, mati, tidak mendapat apa yang diinginkan, bertemu dengan yg tidak disukai, berpisah dengan yg disukai. singkatnya, lima kelompok unsur kehidupan yang tunduk pada kemelekatan, inilah Dukkha,

[at]  TS, mohon dijelaskan versi Sukha Samudaya

sehat, muda, hidup. bertemu dengan yang dicinta, berpisah dengan yang dibenci

apakah semua hal di atas kekal?  apakah penyebab kebahagiaan di atas kekal?
apakah nibanna yang dikatakan buddha mengandung sehat, muda, hidup, bertemu yang dicinta, berpisah dgn yang dibenci?





sehat, muda, dll, yg anda sebutkan itu termasuk dalam scope Dukkha, bukan sukha

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1