Buddha berkata membaca kitab suci

Started by Johsun, 09 July 2010, 11:42:24 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Johsun

Quote from: Indra on 09 July 2010, 01:58:37 PM
Quote from: Johsun on 09 July 2010, 01:15:36 PM
Quote from: Peacemind on 09 July 2010, 01:01:48 PM
Kata yang tertulis dalam Dhammapada adalah Bahumpi ce saṃhita bhāsamāno atau bahuṃ api ce saṃhita bhāsamāno. Bahuṃ adalah banyak; api ce = meskipun; saṃhita secara harfiah berarti 'tertata, terkumpul'; bhāsamāno = membicarakan. Sekarang yang menjadi problem adalah dua kata yakni saṃhita dan juga bhāsamāno. Memang dalam kitab komentar, Buddhaghosa menyebutkan bahwa kata saṃhita mengacu kepada kata2 Sang Buddha yang ada dalam Tipitaka. Namun karena saat itu belum ada Tipitaka maka tidak bisa dikatakan sebagai 'membaca Tipitaka'. Sementara itu, bhāsamāno jelas2 berarti 'membicarakan'. Karena pada jaman Sang Buddha belum ada Tipitaka tertulis, maka kata bhāsamāno tidak bisa diterjemahkan sebagai 'membaca', dan saṃhita sendiri bisa cukup dimengerti sebagai 'kata2 sang Buddha'. Daripada diterjemahkan sebagai 'membaca', kata bhāsamāno, selain bisa diterjemahkan sebagai 'membicarakan' juga lebih baik diterjemahkan ke 'melafalkan'.

Mungkin kita harus mengambil salah satu cerita yang ada dalam Soṇasutta dalam Udana. Suatu saat Bhikkhu Soṇa tidur satu kuti dengan Sang BUddha. Sang Buddha meminta bhikkhu ini untuk melafalkan (bhāsituṃ) Dhamma. Kemudian bhikkhu ini melafalkan (abhāni) aṭṭhakavagga. Ketika Sang BUddha meminta bhikkhu ini untuk melafalkan Dhamma, tidak mungkin bhikkhu ini harus membuka Tipitaka dan membacanya. Namun ia hanya melafalkan Dhamma yang ia dapat dari mulut ke mulut. Demikian pula, syair Dhammapada di atas lebih menekankan pada 'pelafalan' ajaran Buddha, karena saat itu Dhamma belum tertulis. Tentu dalam konteks zaman sekarang, membaca terlalu banyak kitab bisa dikategorikan di dalamnya.
thx u peacemind, mengapa tidak diterjemahkan kata yg sebenarnya sj, nanti umat agama lain bilang kalian suka edit2 kitab suci...

mungkin anda seharusnya mengajukan pertanyaan ini kepada si penerjemah Dhammapada.
tidak tahu ntah siapa, hehehe... Biar saja dah, penerjemah mgkn udah susah payah...
CMIIW.FMIIW.

tuwino gunawan

Quote from: Johsun on 09 July 2010, 12:58:16 PM
Quote from: tuwino gunawan on 09 July 2010, 12:50:18 PM
Quote from: Indra on 09 July 2010, 12:30:46 PM
mungkin harus melihat ke original Pali source juga, saya menduga kata "Kitab suci" adalah interpretasi penerjemah saja

:jempol:

"kitab suci" belon tentu tipitaka, harus dilihat konteks pada saat itu.
mungkin yang di maksud adalah ajaran di luar dhamma.

_/\_
ajaran di luar dhamma ?? Jd kitab suci apa yg dimaksd sang Buddha?

pada jaman sang buddha, bukan hanya ada dhamma ajaran sang buddha  saja, banyak ajaran lainnya.

anyway pendapat dari bro peacemind sangat cocok----> menurut gua pribadi.

_/\_