[Ask] Pendapat Kalian ya... + aku tanya2 ya... Termika kasih...

Started by Crescent, 08 May 2010, 02:45:42 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Adhitthana

Quote from: Crescent on 08 May 2010, 02:45:42 PM
Saya mendapatkan kata2 ini dari FB... dan agak menggangu pikiran saya seh....


Kata2nya :

Bila hatimu gelap apa gunanya memasang lampu? Bila hatimu tidak adil apa gunanya "Liam Keng" (berdoa dengan membaca kitab suci).

Maksudnya apa ya... ?

salam  _/\_
Bila pikiranmu (hati) penuh dengan dendam,kebencian (gelap) segala upaya utk menuju kebajikan akan sia-sia (tak ada gunanya) ...... baca sutra (liam keng) tak akan banyak membantu
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

johan3000

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

wen78

^
saya perjelas maksud saya.

sewaktu berkumpul dengan sahabat2, ada seorang sahabat yg meminta bantuan dana untuk seorang sahabat yg sedang bermasalah. semua orang pada saat itu mengeluarkan dompetnya untuk memberikan sumbangan untuk membantunya. akhirnya diri sendiri juga ikut mengeluarkan dompet.

berbagai alasan dibelakangnya timbul mulai dari sebuah penilaian org tsb tidak perlu dibantu, tidak enak jika tidak mengeluarkan dompet dihadapan sahabat2, sebuah ajaran yg mengajarkan bahwa menolong orang akan mendapatkan karma baik dimasa depan,... dll.

saya perjelas mengenai sebuah ajaran yg mengajarkan bahwa menolong orang akan mendapatkan karma baik.
sebuah opini/gambaran terbentuk bahwa menolong orang akan mendapatkan karma baik, tetapi melupakan seharusnya dilandasi dengan sebuah ketulusan.
pada akhirnya sebuah tindakan membantu orang tsb, dilandasi dengan ingin mendapatkan karma baik yg bisa dikatakan sebuah keterpaksaan agar mendapatkan karma baik.

IMO, kalimat "Bila hatimu gelap apa gunanya memasang lampu? Bila hatimu tidak adil apa gunanya Liam Keng" lebih ditujukan untuk mengkritisi.
contohnya bagi orang2 yg sering mengatakan seperti: "kita membantu org akan mendapatkan karma baik".
sebuah kritikan agar tidak melupakan bahwa menolong orang sesungguhnya tidak dilandasi agar mendapatkan karma baik, tetapi dilandasi agar orang lain bisa bahagia/keluar dari masalahnya.

sebuah tindakan yg dilakukan secara terus menerus-pun, suatu saat orang tsb mungkin bisa menyadari sehingga yg tadinya dilandasi dengan harapan mendapatkan karma baik, berubah menjadi agar orang lain bisa bahagia. tetapi mungkin juga tidak, "kritikan" ini yg mungkin bisa menyadarkan.

kalimat ini juga bisa untuk mengkritisi hal lainnya, salah satu contohnya meditasi.
serupa tapi sedikit berbeda dengan kisah Bodhidharma yg menggosok2 batu/kayu.


kira2 begitu..  _/\_
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Kelana

Quote from: Crescent on 08 May 2010, 02:45:42 PM
Saya mendapatkan kata2 ini dari FB... dan agak menggangu pikiran saya seh....


Kata2nya :

Bila hatimu gelap apa gunanya memasang lampu? Bila hatimu tidak adil apa gunanya "Liam Keng" (berdoa dengan membaca kitab suci).

Maksudnya apa ya... ?

salam  _/\_

Menurut saya, ini merupakan peribahasa berkaitan dengan tradisi mengenai harapan dan tindakan (sikap) yang tidak sesuai.

Dalam tradisi keagamaan orang sering menyalakan pelita atau lilin atau lampu dengan harapan mendapatkan terang dalam kehidupannya (usaha lancar, dapat jodoh, tidak sakit-sakitan , dll). peribahasa tersebut mengkritisi bahwa tradisi pasang lampu ini tidaklah berguna jika batin kita gelap (kotor, jahat, dst), harapan-harapan tersebut tidak akan terwujud ketika batin kita gelap, ketika kita masih berbuat kejahatan.

Dalam kalangan awam, karena kurangnya pemahaman, liamkeng secara tradisi sering digunakan untuk mewujudkan harapan, konon membaca 1008 kali akan terkabul harapannya. Peribahasa ini mengkritisi bahwa perilaku ini adalah sia-sia jika batin si pembaca tidak memiliki nilai-nilai kebaikan, salah satunya adalah keadilan.

Demikian.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

ryu

gw balik : Bila hatimu gelap Terang apa gunanya memasang lampu? Bila hatimu tidak adil adil apa gunanya "Liam Keng" (berdoa dengan membaca kitab suci).

;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))