Kutukan .. patutkah dipercaya ?

Started by Brado, 03 May 2010, 12:00:52 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kamala

Quote from: Kainyn_Kutho on 20 May 2010, 01:46:55 PM
Quote from: tesla on 20 May 2010, 12:49:04 PM
gimana kisahnya nih?

Kisahnya seorang guru bersama murid-muridnya sedang menuju ke kota dan merasa lapar. Ia melihat sebatang pohon ara, mendekatinya, tetapi tidak menemukan buahnya, hanya ada daun-daunnya saja. Kemudian ia mengutuk, "Tidak akan ada lagi buah yang bertumbuh darimu!" Seketika pohon itu layu dan mengering. Murid-muridnya terheran-heran, lalu ia berkata bahwa kalau memang memiliki iman, bahkan bisa berkata pada gunung, "pindahlah, dan tercampaklah ke lautan!", maka hal tersebut akan terjadi.

kisah dari mana ya ko ??
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

The Ronald

Quote from: kamala on 20 May 2010, 02:08:54 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 20 May 2010, 01:46:55 PM
Quote from: tesla on 20 May 2010, 12:49:04 PM
gimana kisahnya nih?


Kisahnya seorang guru bersama murid-muridnya sedang menuju ke kota dan merasa lapar. Ia melihat sebatang pohon ara, mendekatinya, tetapi tidak menemukan buahnya, hanya ada daun-daunnya saja. Kemudian ia mengutuk, "Tidak akan ada lagi buah yang bertumbuh darimu!" Seketika pohon itu layu dan mengering. Murid-muridnya terheran-heran, lalu ia berkata bahwa kalau memang memiliki iman, bahkan bisa berkata pada gunung, "pindahlah, dan tercampaklah ke lautan!", maka hal tersebut akan terjadi.

kisah dari mana ya ko ??

Markus 11:12-22
...

K.K.

Quote from: The Ronald on 20 May 2010, 02:15:21 PM
Quote from: kamala on 20 May 2010, 02:08:54 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 20 May 2010, 01:46:55 PM
Quote from: tesla on 20 May 2010, 12:49:04 PM
gimana kisahnya nih?


Kisahnya seorang guru bersama murid-muridnya sedang menuju ke kota dan merasa lapar. Ia melihat sebatang pohon ara, mendekatinya, tetapi tidak menemukan buahnya, hanya ada daun-daunnya saja. Kemudian ia mengutuk, "Tidak akan ada lagi buah yang bertumbuh darimu!" Seketika pohon itu layu dan mengering. Murid-muridnya terheran-heran, lalu ia berkata bahwa kalau memang memiliki iman, bahkan bisa berkata pada gunung, "pindahlah, dan tercampaklah ke lautan!", maka hal tersebut akan terjadi.

kisah dari mana ya ko ??

Markus 11:12-22
Meleset sedikit. Itu kisah dari Matius 21:18-22 karena ketika dikutuk langsung mengering dan layu.  Dalam Markus 11:12-22, pohon dikutuk dan mengering keesokan harinya.

kamala

^
^
oalaaaa
wa pikir punya kita
sampe bingung
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

K.K.

Quote from: kamala on 20 May 2010, 03:06:58 PM
^
^
oalaaaa
wa pikir punya kita
sampe bingung
Kalo punya kita yah jelas2 Bro Joemarselo ga percaya, maka saya tanya punya "tetangga". :)

joemarselo

Kutukan ;      dimengerti sebagai doa buruk manusia untuk mencelakai manusia.
Dalam iman / keyakinan Kathol1k memang ada orang-orang yang melakukan demikian. Namun namanya doa, itu adalah permohonan kepada Tuhan. Dan permohonan buruk yang tidak menunjukkan kasih, tidak akan dikabulkan oleh Tuhan. Namun, jelas menimbulkan emosi negatif kepada manusia objeknya.

Contoh: A berkata: "Kalau kau tidak memberi ku uang, aku kutuk kamu hidup susah selama 3 tahun". This is simply nothing!

Surat selebarakan mengatakan: sebarkan ini kepada 10 orang lain, kamu akan beruntung, kalau dibuang kamu akan celaka. This is simply nothing!


Kutukan ; dimengerti sebagai pernyataan sikap dalam otoritasnya, kekuasaannya, dan atau kewenangannya.
Hal ini menunjukkan sikap pihak tertentu yang mengutuk perbuatan pihak lain. Akibatnya adalah konsekuensi formal yang bisa diberlakukan oleh pihak yang mengutuk, dalam otoritasnya, kekuasaannya dan/atau kewenangannya.

Statement:

Negara mengutuk pelaku pengeboman, dan meminta semua pihak menyelidiki dan mencekal pelakunya.
*** Negara disini berarti presiden, yang memiliki otoritas menugaskan 'semua pihak' untuk melakukan hal tertentu kepada obyek nya.

Warga RT 15 mengutuk anggota masyarakat yang terlibat narkoba, dan akan menindak pelaku.
*** Warga RT 15, dalam kesepakatannya bersama-sama, memiliki otoritas untuk melakukan sesuatu bagi warga yang terlibat narkoba.

Nabi X mengutuk orang yang anu-anu-anu sehingga orang itu begini-begini-begini.
*** Nabi X, ia memiliki otoritas (dalam bentuk something) sehingga orang yang anu-anu-anu itu menjadi begin-begini-begini
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
peace yo!
jm

ryu

Quote from: joemarselo on 22 May 2010, 10:28:23 AM
Kutukan ;      dimengerti sebagai doa buruk manusia untuk mencelakai manusia.
Dalam iman / keyakinan Kathol1k memang ada orang-orang yang melakukan demikian. Namun namanya doa, itu adalah permohonan kepada Tuhan. Dan permohonan buruk yang tidak menunjukkan kasih, tidak akan dikabulkan oleh Tuhan. Namun, jelas menimbulkan emosi negatif kepada manusia objeknya.

Contoh: A berkata: "Kalau kau tidak memberi ku uang, aku kutuk kamu hidup susah selama 3 tahun". This is simply nothing!

Surat selebarakan mengatakan: sebarkan ini kepada 10 orang lain, kamu akan beruntung, kalau dibuang kamu akan celaka. This is simply nothing!


Kutukan ; dimengerti sebagai pernyataan sikap dalam otoritasnya, kekuasaannya, dan atau kewenangannya.
Hal ini menunjukkan sikap pihak tertentu yang mengutuk perbuatan pihak lain. Akibatnya adalah konsekuensi formal yang bisa diberlakukan oleh pihak yang mengutuk, dalam otoritasnya, kekuasaannya dan/atau kewenangannya.

Statement:

Negara mengutuk pelaku pengeboman, dan meminta semua pihak menyelidiki dan mencekal pelakunya.
*** Negara disini berarti presiden, yang memiliki otoritas menugaskan 'semua pihak' untuk melakukan hal tertentu kepada obyek nya.

Warga RT 15 mengutuk anggota masyarakat yang terlibat narkoba, dan akan menindak pelaku.
*** Warga RT 15, dalam kesepakatannya bersama-sama, memiliki otoritas untuk melakukan sesuatu bagi warga yang terlibat narkoba.

Nabi X mengutuk orang yang anu-anu-anu sehingga orang itu begini-begini-begini.
*** Nabi X, ia memiliki otoritas (dalam bentuk something) sehingga orang yang anu-anu-anu itu menjadi begin-begini-begini
kalau seorang nabi mengutuk pohon, gara2 kelaparan bijimana?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: joemarselo on 22 May 2010, 10:28:23 AM
Kutukan ;      dimengerti sebagai doa buruk manusia untuk mencelakai manusia.
Dalam iman / keyakinan Kathol1k memang ada orang-orang yang melakukan demikian. Namun namanya doa, itu adalah permohonan kepada Tuhan. Dan permohonan buruk yang tidak menunjukkan kasih, tidak akan dikabulkan oleh Tuhan. Namun, jelas menimbulkan emosi negatif kepada manusia objeknya.
Kalau menurut perjanjian lama sih bukan permohonan buruk yang tidak dikabulkan, namun permohonan buruk yang tidak disetujui Tuhan. Intinya, kalau seseorang mengutuk yang memang dibenci Tuhan, manjur saja kok. Contohnya seorang Nabi yang tersinggung dibilang botak, mengutuk anak-anak kecil. Akibatnya anak-anak itu dicabik-cabik beruang. (II Kings 2: 23-25)



QuoteContoh: A berkata: "Kalau kau tidak memberi ku uang, aku kutuk kamu hidup susah selama 3 tahun". This is simply nothing!

Surat selebarakan mengatakan: sebarkan ini kepada 10 orang lain, kamu akan beruntung, kalau dibuang kamu akan celaka. This is simply nothing!


Kutukan ; dimengerti sebagai pernyataan sikap dalam otoritasnya, kekuasaannya, dan atau kewenangannya.
Hal ini menunjukkan sikap pihak tertentu yang mengutuk perbuatan pihak lain. Akibatnya adalah konsekuensi formal yang bisa diberlakukan oleh pihak yang mengutuk, dalam otoritasnya, kekuasaannya dan/atau kewenangannya.

Statement:

Negara mengutuk pelaku pengeboman, dan meminta semua pihak menyelidiki dan mencekal pelakunya.
*** Negara disini berarti presiden, yang memiliki otoritas menugaskan 'semua pihak' untuk melakukan hal tertentu kepada obyek nya.

Warga RT 15 mengutuk anggota masyarakat yang terlibat narkoba, dan akan menindak pelaku.
*** Warga RT 15, dalam kesepakatannya bersama-sama, memiliki otoritas untuk melakukan sesuatu bagi warga yang terlibat narkoba.

Nabi X mengutuk orang yang anu-anu-anu sehingga orang itu begini-begini-begini.
*** Nabi X, ia memiliki otoritas (dalam bentuk something) sehingga orang yang anu-anu-anu itu menjadi begin-begini-begini
Nabi atau bukan hanyalah opini dan kepercayaan. Tidak ada objektifitas dalam ke-nabi-an seseorang, namun kadang orang mengutuk bisa saja berhasil.


Indra

menurut saya, doa/kutukan tidak ada hubungan dengan tuhan atau apapun, misalnya ketika kita mengucapkan, "semoga anda selamat sampai tujuan" atau "semoga anda mengalami kecelakaan" dua2nya punya peluang untuk terjadi

ryu

dan coba baca matius 23:13 disana Yes us mengutuk supaya orang2 farisi dan ahli taurat celaka =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Edward

Apakah SB pernah "mengutuk"?
Rasanya "kutukan" itu lebih kayak luapan perasaan negatif deh...
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

K.K.

Quote from: Edward on 22 May 2010, 11:15:08 AM
Apakah SB pernah "mengutuk"?
Rasanya "kutukan" itu lebih kayak luapan perasaan negatif deh...
Ajaran Buddha: "Jangan karena benci, mengharapkan orang lain celaka!"
Kalau ada yang mengaku Buddha mengharapkan orang lain celaka, saya akan memberikan "pundak kiri" saya.