bolak balik tipitaka tetap kagak jumpa yang namanya sanghyang adi buddha

Started by tuwino gunawan, 30 April 2010, 03:11:41 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mr. pao

Quote from: tuwino gunawan on 06 May 2010, 10:48:07 AM
Mohon maaf.......topicnya soal sanghyang adi buddha...bukan soal YM. Bhante Ashin J.,
so buka topic baru aja.....Maaf yah... :-[

_/\_
Maaf ya tuwino, karena ada satu komentar sukuhong yang belum jelas di jabarkan, dan kebetulan ada di thread ini, dan juga udah banyak dibaca orang, maka ada baiknya saya meminta kejelasan dari sukuhong.

Mohon sukuhong menjawab pertanyaan gw. T.Q.
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

sukuhong

Quotesebenarnya yang kita bahas kebetulan naman Ashin J. yang berJenggot, jika memang ada 'Bhikkhu ABC' misalnya, kalau berJenggot juga akan dipertanyakan, Mengapa berJenggot, sedangkan jadi Bhikkhu tradisi Theravada tidak diperkenakan !

Menurut siapa? Menurut Vinaya bang Gurkha yang baik
Kalau begitu kalau bhikkhu di hutan kepalanya tumbuh rambut dan berjenggot karena tidak ada alat cukur selama itu salah? ha..ha, Bhikkhu wajib punya alat cukur bang Gurkha yang baik.

Cari tahu dulu kenapa si Sukhong bejenggot, bukan main tuduh melanggar vinaya bang! Justru tidak tahu bang Gurkha, kalau bang Gurkha tahu alasannya tolong jelasin kepada yang bertanya bukan marah bang Gurkha yang baik :))[/quote]

Yang tuduh siapa bang Gurkha !
saya pernah melihat gambar/foto Ashin berjenggot, terus bertanya ? emank salah !
emank Ashin J ada berjenggot atau tidak
?

Quote
Maksudnya apa ya komplotan siti nurbaya ?  :)) tidak ngerti bang Gurkha, tolong jelaskan donk
Pura-pura bego lu ya! Anda tidak jelas bagaimana dengan saya ha..ha
saya tidak pura2 bego, emank tidak tahu, ya jujur ngomong tidak mengerti
JUJUR itu perbuatan yang baik lho! bang Gurkha


Quote
itu kan pendapat bang Sol ! pendapat dia, ya kita hormati aja.
karena saya tidak pernah melakukan perbuatan itu yaitu mengatur Bhikkhu. :))
kalau ada orang lain suka mengatur Bhikkhu, itu juga silahkan saja ! yang penting kita tidak !

kita hanya sebagai umat awam yang berlindung dibawah Tiratana tidak salah donk ! kalau mengamati fenomena2 apa yang muncul dan lenyap.
jika ada fenomena yang tidak jelas, pasti boleh bertanya ! :-?
jika sudah terjawab ! ya udah selesai.
Saya juga masih proses belajar, bang Gurkha :))

kalau bang Gurkha sudah mengerti Dhamma ini dan bisa mengetahui fenomena2 yang ada ! Anumodana.

Oleh karena itu kalau tahu proses belajar bukan sembarang tuduh jika demikian prosesnya belajarnya salah. Saya belum mengerti Dhamma cuma cuap-cuap aja ha..ha harap maklum!
OK, ini terakhir saya merespon tulisan Bang Gurkha yang baik
Maaf ya !
kalau anda suka cuap-cuap, tidak cocok dengan tipe saya dalam diskusi Dhamma
silahkan cuap-cuap sendiri ^:)^

kam sia

maya devi

 :(

Sukuhong ga tau apa2 tentang Sukong ada baiknya tidak mengomentari.
Bahkan berinteraksipun blom pernah....  ???

ya udah d  :backtotopic:





sukuhong

Bu maya yang baik,
Kalau anda melihat seorang Bhikkhu berjenggot kemudian ngomong bahwa Bhikkhu itu tidak sesuai dengan Vinaya, apakah salah ?

namanya juga forum dan diskusi !
kalau ada yang tahu permasalahan.
langsung menjawab aja bahwa Bhikkhu ini ternyata sudah bla bla ......... .......... maka boleh berjenggot.
urusan selesai !, karena pertanyaan sudah terjawab, gitu lho.
Jadi masalahnya kita yang bertanya ! tapi dituduh dengan menuduh ngomong sembarangan dan bla bla ......... !
memang kenyataan ada Bhikkhu berJenggot toh ! saya tidak omong sembarangan ! bukti foto juga ada.
Nah bu Dewi ada sedikit penjelasan bahwa Ashin J sudah ganti jubah. ya udah selesai kasus. saya tidak permasalahkan lagi.
tapi saya dituduh ama Bang Gurkha yang baik itu bahwa sok pintar karena menuduh Bhikkhu langgar vinaya dan seterusnya dan bla bla bla ............................ baca aja sendiri dari awal.
GITU LHO BU MAYA ! :))
tapi ini terakhir kali saya menanggapi masalah Ashin J berJenggot.
karena sudah jelas dan puas. ^-^
kam sia bu Dewi

tesla

Quote from: maya deviSukuhong ga tau apa2 tentang Sukong ada baiknya tidak mengomentari.

Quote from: Sukuhongsaya tidak pura2 bego, emank tidak tahu, ya jujur ngomong tidak mengerti
JUJUR itu perbuatan yang baik lho! bang Gurkha

akan lebih baik yg pernah interaksi dg Sukong kasih tau komentar2 Sukuhong yg salah.
blg org ga boleh komen rasanya gmn gitu yah...
tar org yg baru mo belajar dhamma jgn posting deh :(
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

fabian c

Quote from: sukuhong on 05 May 2010, 10:26:16 AM
Quote
Alasan Sukong berjenggot baca aja selengkapnya dalam buku itu.
Bu Maya yang baik.
Boleh tahu alasan Sukong berjenggot ! dan sudah berapa lama Ashin J berjenggot !
karena saya tidak pernah baca buku riwayat Ashin J.
mau cari dimana buku juga tidak tahu !
anumodana
_/\_

Bro Sukuhong yang baik, seingat saya bhikkhu Ashin Jinarakkhita mulai memelihara jenggot sejak tahun 1974.

Seingat saya, terakhir kali saya bertemu beliau sebelum memelihara jenggot pada tahun 1972.
Bila salah, teman-teman mohon dikoreksi, maklum sudah lama sekali.

  _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Mr. pao


Quote from: sukuhong on 03 May 2010, 05:46:08 AM
Quote from: Mr. pao on 02 May 2010, 09:29:37 PM
Quote from: sukuhong on 02 May 2010, 07:37:22 AM
Anda hanya mendengar jasa Ashin J. dari sepihak tapi anda tidak pernah melihat/mendengar prilaku Ashin J. dari pihak lain.

Mohon sukuhong menjelaskan maksud kalimat ini karena menyangkut kesalahpahaman dan nama baik Bhante Ashin !

Ashin J. sudah almarhum buat apa lagi diungkit2 masa yang sudah lalu !
kebaikan dan keburukan yang 'mengikuti' kehidupan berikutnya para Pembuat.
kam sia.

Mohon Sukuhong menjelaskan arti dari posting ini !

Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

kullatiro

sebenarnya pernah ada penjelasaan nya soalnya saya dulu pernah tanya soal ini kenapa bhante ashin ini berjenggot? sayang nya setelah di jelaskan karena dianggap tidak penting banget jadi di lupakan gitu (toh tidak berpengaruh pada usaha saya dalam pencapaian tujuan saya).

jadi back to topic, soal bhante ashin berjenggot tanya saja nanti bulan juni apa juli pada hari asadha di vihara Ashin jinarakhita yang di bangun khusus untuk penghormatan terhadap bhante ashin jinarakitha lebih jelas kesana saja.

Mr. pao

karena sukuhong tidak menanggapi pertanyaan gw yang terbuka maka dengan ini gw mereplay tulisan sukuhong prihal tanggapan sukuhong pada Bhante Asin Jinarakita yang dipm ke gw.

Quote from: sukuhong on 04 May 2010, 10:30:58 AM
mr. pao, maaf ya, ini agak kasar ya !
kembali lagi, emank selama Ashin J masih hidup anda mengikutinya terus sehingga Ashin J. pernah atau tidak melakukan perbuatan salah ! anda bisa mengetahui dengan pasti dan benar ? 
saya cuma bisa pesan sebagai teman2 di forum saling bagi pengetahuan, bahwa janganlah mengkultuskan seseorang, Bodhisatta saja masih melakukan Kesalahan dan melakukan pelanggaran Sila (baca Jataka).
kenapa saya ngomong demikian ! karena saya juga pernah alami !
jika orang yang kita kultuskan ada 'masalah' akhirnya kita kecewa ! dan kita sudah melakukan Akusala Kamma (perbuatan yang tidak bermamfaat bagi batin)
sebenarnya ini contoh kasus, kebetulan yang sedang dibicarakan adalah Ashin J.
Kecuali sammasambuddha yang sudah sempurna tindak tanduknya serta para Arahanta (berbuat sesuatu tanpa Kilesa) janganlah di cela.

kalau menurut anda bahwa penulisan saya mengenai Ashin J ada terkesan saya mengetahui ada melakukan kesalahan berat (saya juga tidak tahu ada atau tidak ! siapa pun tidak tahu kecuali Ashin J sendiri, serta perbuatan baik dan buruk yang akan menyertai di kelahiran berikutnya)

dan setiap pendapat/penulisan, semua di 'terjemahkan' pikiran masing2 pembaca.
karena mr. pao 'senang berat' dengan prilaku Ashin J harusnya sempurna sehingga ada yang menulis masalah prilaku Ashin J, anda langsung bereaksi. :))
sedangkan bagi pembaca lain belum tentu pikirannya seperti mr. pao. malah ada yang tidak kenal Ashin J dan cuek aja.
Dan saya menulis seperti itu bukan hanya untuk Ashin J, tetapi kebetulan lagi di bicarakan adalah Ashin J, jika yang lagi bicarakan adalah Mr. X dan sedang dibahas tentunya saya juga akan menulis pernyataan seperti itu juga kepada Mr. X.

Yang dibold hitam
Dimana saya bisa tahu prilaku Ashin J dengan benar, tepat dan pasti !
bicara saja tidak pernah.


mengenai pernyataan terhadap Ashin J ini ada kamma buruk !
setiap manusia melakukan perbuatan melalui pikiran, ucapan dan tindakan pastilah punya kamma (baik/buruk) jadi konsekuensi sudah pasti ada tinggal berbuah aja.

kam sia mr. pao yang baik.


apa yang post di bawah ini  hanya tanggapan pribadi sukuhong mengenai pengalaman hidup yang tidak percayakan diri pada guru manapun, dan dikaitkan dengan B. Asin, pribadinya juga sama sekali tidak pernah ketemu dengan Bhante Asin (yang dibold hijau), statmen sukuhong dibawah ini sama sekali tidak berdasar.

Quote from: sukuhong on 03 May 2010, 05:46:08 AM
Quote from: Mr. pao on 02 May 2010, 09:29:37 PM
Quote from: sukuhong on 02 May 2010, 07:37:22 AM
Anda hanya mendengar jasa Ashin J. dari sepihak tapi anda tidak pernah melihat/mendengar prilaku Ashin J. dari pihak lain.

Mohon sukuhong menjelaskan maksud kalimat ini karena menyangkut kesalahpahaman dan nama baik Bhante Ashin !

Ashin J. sudah almarhum buat apa lagi diungkit2 masa yang sudah lalu !
kebaikan dan keburukan yang 'mengikuti' kehidupan berikutnya para Pembuat.
kam sia.
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

kullatiro

Quote from: daimond on 08 May 2010, 09:55:51 PM
sebenarnya pernah ada penjelasaan nya soalnya saya dulu pernah tanya soal ini kenapa bhante ashin ini berjenggot? sayang nya setelah di jelaskan karena dianggap tidak penting banget jadi di lupakan gitu (toh tidak berpengaruh pada usaha saya dalam pencapaian tujuan saya).

jadi back to topic, soal bhante ashin berjenggot tanya saja nanti bulan juni apa juli pada hari asadha di vihara Ashin jinarakhita yang di bangun khusus untuk penghormatan terhadap bhante ashin jinarakitha lebih jelas kesana saja.


Prasadha Jinarakkhita
alamat nya
JL. Kembangan Raya Blok JJ Puri Indah Kembangan Selatan

http://ashinjinarakkhita.or.id/gui.news.php?mulai=10

mudita damayanti

maaf.
mungkin ini salah.sanghyang adibuddha;
memeng nda ada,tpi inilah jawaban.dari pertanyaan mentri agama"siapa tuhanmu?
tentu harus jawab soalna tanpa tuhan akan tidak di perbolehkan agama kita di indonesia.
apa agama kita ada tuhan ? soalnya agama harus harus memenuhi syarat untk tingl di negara ini,yaitu;
1 kitab kita punya
2 tempat ibadah punya
3 nabi/yg menerima wahyu kita ada
4 nah tuhan kita blum ada,
   untuk itulah jawaban yg paling tepat

wong cilik

Hmmmmmm ini diskusi yang panjang. Pertanyaannya tentang tidak adanya Sanghyang Adi Buddha didalam Tipiṭaka dan telah berkembang menjadi panjang dan lebar dan akhirnya mengerucut lagi ke alasan lahirnya Sang Hyang Adi Buddha. 
Mumpung topic sudah mengerucut kembali ke Sang Hyang Adi Buddha yang tentunya tidak terlepas dari konsep ketuhanan dalam agama Buddha saya mau berbicara juga.
Sejarah Sang Hyang Adi Buddha sudah dibahas di link ini http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2331.0/all.html dimana diskusi pertama dimulai tanggal 16 April 2008 dan masih dikomentari juga bulan lalu, yaitu pada tanggal 5 Mei  2010. Sungguh topic yang menarik tentunya. Di dalam link ini sebenarnya masih topic yang belum selesai disana yaitu tentang adanya penghapusan  komunisme tahun 1965 dan konsep Tuhan dalam agama Buddha. Ini menurut tangkapan pemahaman saya.
Adakah suatu keterkaitan antara kebencian terhadap komunisme, yang diidentikkan dengan Atheisme, yang sengaja diciptakan sebagai maneuver politik saat itu terhadap lahirnya konsep Tuhan dalam agama Buddha? Pada sekitar tahun 1965-nan terjadi sebuah maneuver politik di Indonesia. Dua pihak berkepentingan akhirnya memusnahkan komunisme di Indonesia yaitu Amerika yang bertujuaan melemehkan penyebaran ide komunisme dan Soeharto yang mengincar kursi pemerintahan. Dua kekuatan ini bersatu dan hancurlah Sukarno yang pada saat itu menggunakan ide NASAKOM, Nasionalisme, Agama dan Komunisme sebagai pilar ideology pemerintahannya. Sejak saat itu komunisme dilarang di Indonesia dan lahir pula konsep bahwa Atheis adalah juga tidak boleh di Indonesia. Sedikit banyak konsep ini semakin menguatkan ide bahwa semua agama di Indonesia harus bertuhan, kalau tidak, agama-agama ini akan menjadi komunis.
Situasi ini tentu menyulitkan pemimpin agama Buddha pada saat itu. Dan seperti diceritakan teman-teman di atas, lahirlah konsep Sang Hyang Adi Buddha. Dasar dari konsep ini adalah berdasarkan sūtra-sūtra Mahayana dan juga beberapa literature Jawa kuno seperti Sang Hyang Kamahayanikan. Dengan adanya konsep Sang Hyang Adi Buddha, agama Buddha diakui oleh pemerintah Indonesia dan diikutkan sebagai agama berdasarkan Kepres R.I No. 30 Tahun 1978, serta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.477/74054/1978 (18 November 1978).
Baru pada masa kemudian, setelah munculnya Sangha Theravāda Indonesia, muncullah konsep Ketuhanan yang lain dalam agama Buddha Indonesia yaitu Nibbāna sebagaimana dijelaskan di dalam Udana VIII.3. Pandangan ini dapat diunduh dari link ini  Sumber: Website Buddhis Samaggi Phala, http://www.samaggi-phala.or.id. Dengan demikian, muncullah dua konsep Ketuhanan yang sering disebut-sebut banyak orang dalam agama Buddha Indonesia saat ini yaitu Sang Hyang Adi Buddha dan Nibbāna. Untuk menanggulangi kebingungan dari pemerintah tentang hal ini, pada masa selanjutnya ada istilah bahwa semua agama Buddha di Indonesia adalah bertuhan dengan sebutannya yang berbeda-beda.

DILEMA
Demi alasan eksistensi di bumi Indonesia-lah, konsep Tuhan dalam agama Buddha Indonesia lahir. Dengan interpretasi dasi masing-masing sekte, lalu muncullah sebutan yang berbeda-beda antara lain Sang Hyang Adi Buddha dan Nibbāna sebagai Tuhan.
Walaupun dari sisi doctrinal agama Buddha, kita tidak seharusnya percaya akan adanya Tuhan pencipta sebagaimana disebutkan di dalam Majjhima Nikāya II. 101 dan juga di dalam Jātaka VI. 208, tidak mudah untuk mengatakan bahwa agama Buddha tidak bertuhan. Di dalam Majjhima Nikaya disebutkan bahwa "Jadi, karena diciptakan oleh seorang Tuhan yang maha tinggi, maka manusia akan menjadi pelaku kejahatan dan tidak merasa bertanggung jawab atas kejahatannya karena mereka ciptaan Tuhan dan kejahatan di dalam diri mereka juga ciptaan Tuhan. Jātaka mengkritik ide Tuhan pencipta dengan berargumen bahwa "Jika ada suatu makhluk yang merancang kehidupan dunia, kemuliaan dan kesengsaraan, tindakan baik dan tindakan jahat – maka manusia tidak lain adalah alat dari kehendaknya dan tentu makhluk itu yang bertanggung jawab".
Kalau tidak mengakui Tuhan, agama Buddha akan dikatakan sebagai agama yang tidak sesuai dengan UUD 1945 dan juga Pancasila. Dan tentunya ada kemungkinan tidak bisa hidup di Indonesia.
Inilah dilemma yang dihadapi generasi muda Buddhis saat ini dan juga selanjutnya. Dilema untuk mengakui Tuhan dalam agama Buddha sebagaimana konsep yang diwariskan oleh pendahulu kita ataukah kita menolak konsep ini. Keduanya pasti menuai resiko. Saya mengumpamakan bahwa konsep ketuhanan dalam agama Buddha ibarat kerikil kecil dalam saku kita. Kecil memang, tetapi kadang-kadang mengganggu pada saat duduk atau berjalan.


tania

maaf kalau sudah ada post serupa sebelumnya, karena saya belum membaca keseluruhan thread .. tapi dikutip dari [spoiler]http://mitta.tripod.com/hakekat.htm[/spoiler] :

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha kita dapatkan dari sabda-sabda Sang Buddha, seperti yang dituliskan dalam Kitab Udana :

"Atthi bhikkhave ajâtam abhûtam akatam asankhatam,no ce tam bhikkhave abhavisam ajâtam abhûtam akatam asankhatam, nayidha jâtassa bhûtassa katassa sankhatassa nissaranam paññâyatha. Yasmâ ca kho bhikkhave atthi ajâtam abhûtam akatam asankhatam, tasmâ jâtassa bhûtassa katassa sankhatassa nissaranam paññâyâ'ti:.

                  artinya :

"Para bhikkhu, ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Para bhikkhu, bila tak ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka tak ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu". (Udâna, VIII : 3)

jadi dalam agama Buddha, "Tuhan" memang ada hanya tidak secara gamblang disebutkan nama "Sang Hyang Adi Buddha" ataupun "Tuhan" .. :)
_/\_
do the best is not for make people amazed with us, but do the best because it's the only way to enjoy the process .. - Ajahn Brahmvamso

wong cilik

Dear Tania....

Saya juga gak tahu dengan pasti sih...tapi menurut saya yang Tania sebutkan itulah yang saya maksudkan di atas dengan adanya konsep bahwa Tuhan dalam agama Buddha adalah Nibbāna. Konsep inilah yang dipercaya oleh sekte Theravāda inilah penjelasan yang saya maksud di websitenya Samaggiphala yang saya sebutkan di atas tadi. Disana ada penjelasan detailnya. KOnsep ini muncul setelah Sang Hyang Adi Buddha yang kini menjadi sebutan Tuhan dalam sekte Buddhayana.


Kalau Tania mengakui bahwa ada Tuhan dalam agama Buddha ya boleh saja. Ini kan hak pribadi. Saya gak bisa omong apa2 dong.


Tetapi kalau dibuat kesimpulan secara umum seperti yang Tania sebutkan bahwa "DALAM AGAMA BUDDHA TUHAN MEMANG ADA".....Hmmm harus dilihat dulu apa Tuhan yang Tania maksudkan di atas. Tuhan dalam pengertian seperti apa? Apa konsep Tuhan yang didefinisikan dalam KBBI atau agama lain bahwa Tuhan sebagai pencipta???? Kita check dulu dech pengertian Tuhan dalam KBBI seperti apa? Di dalam KBBI Tuhan didefinisikan sebagai " sesuatu yg diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sbg yg Maha-kuasa, Mahaperkasa, dsb:  TuhanYang MahaEsa;  2. sesuatu yg dianggap sbg Tuhan: pd orang-orang tertentu uanglah sbg Tuhannya". (KBBI. Jakarta: Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008.  Hal. 1553.)


Pada saat kita membuka Udāna, penjelasan tentang Nibbāna di dalam Udana VIII.3 di atas kan bukan penjelasan tentang Tuhan. Buddha tidak menyebutkan bahwa itu adalah Tuhan. Itu adalah Nibbāna. Nibbāna bukan Tuhan.




Begitupula Sang Hyang Adi Buddha, Sang Hyang Adi Buddha juga bukan Tuhan seperti pengertian Tuhan dalam agama lain ataupun dalam KBBI.


Selama pengertian Tuhan yang kita gunakan adalah pengertian Tuhan seperti yang diyakini agama lain dan seperti yang didefinisikan oleh KBBI, Nibbāna dan Sang Hyang Adi Buddha bukan Tuhan, apalagi Tuhan pencipta, sangat bukan.


hehe,,,saya kok jadi galak ya kesane..... :o