kenapa harus melakukan pelepasan mahluk hidup.

Started by toluena1984, 21 April 2010, 12:26:45 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hengki

Kalau misalnya kira2 misal ikan itu tidak bisa bertahan hidup bila dilepas di alam bebas atau seperti di jakarta kan sulit mencari sungai atau danau yg airnya bersih. sekalinya danau airnya bersih, banyak banget yg mancing. Jadi menurut saya kalau kita di rumah punya kolam yg cukup besar lebih baik misal ikan mas yang kita beli di pasar kita pelihara saja. itu kan fang shen juga karena menyelamatkan nyawa ikan mas yg kalau kita tidak beli pasti akan dipotong utk konsumsi.
just info. Di Vihara Suhu Dutavira di Mangga Besar ada kolam ikan yg cukup besar. bisa lepas ikan mas di sana kayanya cuma musti minta ijin dulu.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

tesla

kenapa harus melakukan pelepasan mahluk hidup.

IMO, ga harus kok... :|
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Asia

#64
QuoteAaaaaaarrrrrrrrrgh .....
gara-gara ikut fangshen baru2 ini
dalam upacara ada roti tawar .... gw langsung makan
lalu diketawain orang   .... dianggap gw makhluk luar angkasa yg baru datang ke dunia
apa yg aneh makan roti? .... wong roti memang fungsinya utk makan?

dikatakan roti tawar itu dibuatkan mirip "manusia" ..... Sambil baca mantra (Biksu)
kemudian arahkan dan ditepuk2 roti itu di tubuh kita yg sering sakit ... konon katanya bisa sembuh

Yg di Fangshen ikan laut ....
dengan orang yg ikut upacara itu .... kira2 500 orang lebih
Ikan yg di fangshen 2 truk 

entah upacaranya kelamaan ato ikan dalm plastik itu kepanasan
rata2 gw liat ikan yg di Fangshen .... banyak yg mati
termasuk plastik ikan gw yg di fangshen .... gw liat ada 1 -2 ekor ikan sudah mati

Gimana gak mati .... laaah mao ngambil dlm plastik aja rebutan
Ikan dlm plastik tentu mengalami "gempa" 9.8 sk


(gw sepakat kata2 Bro kumis .... makanya gw Quate, upacara kyknya lebih menonjol drpd Esensi Fangshen)

Quote di atas, saya ambil dari postingan Adhittana, di sini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18656.0;message=309588

Saya reply di sini saja:
Tentang rotinya ditepuk-tepuk di bagian tubuh yang sakit, tidak akan saya komentari karena menurut saya sedikit aneh. Saya mau komentar yang dibold saja.

Saya pernah baca, ada 2 tujuan menjalani moralitas/perbuatan baik yaitu "to be good" dan "to do good".

Seringkali orang berpikir bahwa dengan melakukan kebaikan (do good) maka otomatis dia menjadi baik (be good). Padahal belum tentu. Orang-orang yang berebutan ingin melepaskan ikan (seperti cerita Adhit), menurut saya, mereka adalah orang yang ingin do good saja. Mereka ingin berbuat baik tapi mereka tidak sadar bahwa sesungguhnya, apa yang mereka lakukan tidak membuat diri mereka menjadi lebih baik.

Lalu saya melihat bahwa orang masih terikat pada formalitas/upacara atau apalah namanya. Dari cerita Adhit, mengapa orang berebutan ingin melepas ikan? Seolah-olah, tangan siapa  yang melepas, si pemilik tangan itu lah yang dapat pahala. Jika memang tujuan kita adalah ingin ikan itu bebas, maka tangan siapapun yang melepaskannya, tidak masalah bukan? Yang penting ikannya lepas.

Bila diperhatikan lebih dalam, perilaku kita mencerminkan betapa hausnya kita akan kebahagiaan. Coba kita renungkan, betulkah hewan itu lebih menderita dari kita? Di satu sisi mereka ingin bebas dari penderitaan fisik. Kita pun do good agar bebas dari penderitaan fisik. Bukankah kita sama dengan hewan-hewan itu?? Hanya satu yang bisa membedakan kita dari hewan-hewan itu, yaitu bila kita memilih be good.

Selain itu, tidak perlu terlalu formal misalnya membaca paritta dulu (apalagi paritta panjang), nanti ikannya keburu tepar.

Jadi, silakan lakukan perbuatan baik tapi jangan hanya do good saja, tapi harus be good juga :)


adi lim

Quote from: hengki on 23 April 2010, 03:47:33 PM
Kalau misalnya kira2 misal ikan itu tidak bisa bertahan hidup bila dilepas di alam bebas atau seperti di jakarta kan sulit mencari sungai atau danau yg airnya bersih. sekalinya danau airnya bersih, banyak banget yg mancing. Jadi menurut saya kalau kita di rumah punya kolam yg cukup besar lebih baik misal ikan mas yang kita beli di pasar kita pelihara saja. itu kan fang shen juga karena menyelamatkan nyawa ikan mas yg kalau kita tidak beli pasti akan dipotong utk konsumsi.
just info. Di Vihara Suhu Dutavira di Mangga Besar ada kolam ikan yg cukup besar. bisa lepas ikan mas di sana kayanya cuma musti minta ijin dulu.

tidak usah minta izin kalau mau fangshen rolex, emas, pasti diterima =))

_/\_

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Adhitthana

Info saja  ;D

Mao fangshen ikan mas ....
tempat yg ideal dan tepat (menurutku)

di Pantai Indah Kapuk (PIK) .... perumahan Lotus
kolam air berada di perumahan dan gw yakin bebas dari orang yg mancing
karna ... tiap orang masuk kesana .... ditanya oleh satpam
bila per/orangan datang ..... utk fangshen di Lotus ... belum tau diizinin apa tidak

Vihara dharmasukhha .... sering mengadakan Fangshen di PIK ... Lotus
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

hengki

Aditthana : emangnya kolam di pik lotus itu besar banget?
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Adhitthana

Quote from: hengki on 12 November 2010, 05:34:16 PM
Aditthana : emangnya kolam di pik lotus itu besar banget?

Baru pertama kali Fangshen di PIK lotus .....
kebetulan Kolam yg gw fangshen ..... tidak begitu besar kira2 seukuran 1 1/2 rumah mewah yg ada disana
kata teman ..... disana ada 3 kolam utk di Fangshen
2 kolam itu belum gw liat .... hanya begitu masuk gerbang ada disisi kiri terdapat kolam yg panjang dan luas
tapi gw gak tau itu bisa gak buat fangshen ..... (menrut gw sick bisa, cuma lupa tanya  :hammer: )
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

ryu

Quote from: Adhitthana on 12 November 2010, 10:56:22 PM
Baru pertama kali Fangshen di PIK lotus .....
kebetulan Kolam yg gw fangshen ..... tidak begitu besar kira2 seukuran 1 1/2 rumah mewah yg ada disana
kata teman ..... disana ada 3 kolam utk di Fangshen
2 kolam itu belum gw liat .... hanya begitu masuk gerbang ada disisi kiri terdapat kolam yg panjang dan luas
tapi gw gak tau itu bisa gak buat fangshen ..... (menrut gw sick bisa, cuma lupa tanya  :hammer: )
fangshen ikan piranha ke sana biar di makan semua ikan di sana =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

kullatiro

hush sebenarnya bintang yang biasa di pakai buat fangshen ini apa saja sihh

yang wa tahu
-ikan
-belut
-beberapa jenis burung.

besok kan idul adha tuh pada korban kambing dan sapi. jadi bisa gak sih kambing dan sapi di fangsen kan nanti malah di makan oknum tertentu lagi kalau di fangsen kan juga dimana tah baiknya bila misalnya kita memiliki niaat melakukan fangshen kambing dan sapi ini ( misal nya yahh)  ^-^

Raya Ditthi

Quotebesok kan idul adha tuh pada korban kambing dan sapi. jadi bisa gak sih kambing dan sapi di fangsen kan nanti malah di makan oknum tertentu lagi kalau di fangsen kan juga dimana tah baiknya bila misalnya kita memiliki niaat melakukan fangshen kambing dan sapi ini ( misal nya yahh)  ^-^


Good Idea....berani  coba.....dijamin banyak yg nguber :)) :))

Oh..yach mo tanya arti fangseng burung,belut,ikan,kura-kura untuk apa yach....!!

Kenapa kalau mo beli burung misalnya nga boleh ditawar, logikanya kalau ditawar kan berarti kita dpt melepas lebih banyak :-?
** semoga semua mahluk hidup berbahagia**

Mr.Jhonz

#72
thread ini rekomendasi sis mayvise..
anumodana sis..

Tanya;fangshen ikan,daerah mana yg paling ideal ya?*tangerang-jakarta

Thank
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

kakao

Quote from: Mr.Jhonz on 13 July 2011, 01:00:10 PM
thread ini rekomendasi sis mayvise..
anumodana sis..

Tanya;fangshen ikan,daerah mana yg paling ideal ya?*tangerang-jakarta

Thank
Tangerang sih boleh juga, karena akan mengalir ke laut tanjung pasir,  ;D cuma bro sedikit info kakao kan orang tangerang, rata2 setelah dilepas akan dipancingin oleh orang2 lain, juga setau kakao setiap tanggal 1 dan 15 kalinya dikuras alias dikasih obat mabok biar pada celeng dah tuh ikan2,.kasihan sih,..saran kakao lepas ikan ditangerang jangan lepas ikan anakan, karena ikan anakan tdk tahan dengan obat mabok itu,..kl ikan dewasa sanggup bertahan ;D
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

Rico Tsiau

newbie punya sedikit pertanyaan.

bisa dibilang semua hewan yang kita fangsen adalah hasil beli di pasar, toko, dll ada juga sih pemberian, dll

nah ada cerita, seorang penangkap burung liar secara terus-menerus menangkap burung untuk dijual dipasar, karena tentu saja selalu ada yang beli, jika tidak laku tentu tidak akan dia menangkap burung liar lagi.
nah yang beli bertujuan :
1. untuk hewan peliharaan
2. untuk konsumsi
3. yaitu dia, untuk fangsen
nah apakah dengan kita yang terus menerus membeli burung untuk fangsen menjadikan si penangkap burung semakin rajin menangkap burung liar.
fangsen atas dasar mengasihi makhluk yang kita beli ke alam liar atau habitatnya, tapi bukankah dengan kita tidak praktik fangsen burung tersebut asal mulanya juga sudah dialam liar? justru burung tersebut ditangkap karena kita mau fangsen? benar tidak?

selanjutnya, seorang penjual burung tentu menjual sebegitu banyaknya burung. tapi kita cuman atau hanya sanggup beli 1 atau 2 ekor, nah burung lainnya nasibnya gimana? kita pilih kasih kah?

ini real : saya ada pelihara 2 ekor ikan hias (ikan oscar) tiap hari saya kasih makan, jika airnya kotor saya gantikan segera, saya berusaha semaksimal mungkin supaya ikan yang saya pelihara merasa nyaman dan aman dalam aquarium. apa saya melanggar sila jika saya lebih memilih tetap memelihara ikan tersebut? atau lebih bijaksanakah kalau saya melepaskan ke dua ekor ikan tersebut kealam liar?
masalahnya, ini ikan sudah saya pelihara dari kecil. hidup berkecukupan, selalu diperhatikan, tanpa berburu (oscar adalah ikan predator) sudah jaminan tetap dapat makanan tiap hari. nah apakah saya punya alasan berpikir bahwa ikan tersebut akan hidup dengan lebih baik dialam liar?

mohon pencerahannya
^:)^