buddhist bajakan

Started by asbak, 13 February 2008, 04:59:45 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Hendra Susanto

Quotegw pernah lihat dan sering lihat divihara ada yg jual cd lagu atau paritta budhist bajakan
hasil penjualan utk kepentingan dhamma
cd yg diterbitkan adalah free distribution
Quotetoko buddhist dimana ada yg buka tidak diperjualkan alias gratis tapi diperjual belikan
ongkos produksi

Sumedho

sama kek robin hood, mencuri untuk didanakan tuh.  ^-^
There is no place like 127.0.0.1

Hikoza83

setahu ane...
mencuri = perbuatan buruk
berdana = perbuatan baik.

berdana hasil mencuri = hasilnya kurang baik.
alasannya : pelajari lagi hukum karma.
intinya belajar Dharma, jadi orang baik.
hati2 kalo bertindak di 'daerah abu2' ya  ;D
cmiiw
_/\_

By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

gajeboh angek

#18
Saya lupa referensinya, tapi Sang Buddha sendiri mengatakan salah satu pencuri terbesar adalah mereka yang mengaku-aku Dhamma yang diajarkan Sang Buddha sebagai milik mereka.

Saya kurang senang melihat buku-buku Dhamma dikomersilkan.
Kalau ada yang menjual buku Dhamma untuk kelangsungan Dhamma itu sendiri, silahkan.
Kalau ada yang menjual buku Dhamma untuk kelangsungan hidup sendiri, atau untuk keuntungan sendiri, silahkan, tapi tanggung sendiri akibatnya. Apalagi pakai embel-embel hak cipta, seakan-akan mereka bisa membuat sendiri tanpa terinspirasi Dhamma yang diajarkan Sang Buddha.

Tetapi sekarang kan jaman modern, pdf/ebook/cd kan bisa disediakan untuk didownload. Kalau memang harus ada hak cipta karena tuntutan hukum, bukankah buku-buku, tulisan-tulisan, artikel-artikel bisa menggunakan lisensi yang bebas untuk disebarluaskan? Creative Common, GPL, atau public domain sekalian. Kalau memang ada kekhawatiran buku-buku, tulisan-tulisan, artikel-artikel Dhamma disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawabkan, tambahkan saja klausul "Dilarang menggunakan artikel ini untuk menjelek-jelekkan Buddha Dhamma." Beres kan? 

Gak usah lah terinspirasi sistem kapitalis, di mana konsep/ide/kebenaran itu bisa dimiliki, bisa dijual, bisa diperdagangkan. Kita sebagai umat Buddha dari dulu sudah mengetahui Dhamma dhana is the best.

Contohlah Candani, untuk menerbitkan kaset Buddhist memang perlu biaya-biaya misalnya studio rekaman, distribusi, cover, tukang-tukang, dll. Tetapi ada juga lagunya yang digratiskan. Lebih bagus lagi kalau sudah balik modal (misalnya  2 tahun) semuanya disediakan gratis  ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days