News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Gay&Lesbi Buddhisme(Aturan Moral)

Started by Lily W, 02 April 2010, 10:19:07 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:05:44 PM
Quotememang tidak salah bila kita memancarkan kasih kepada mereka, yang patut diperhatikan adalah prilaku seks yang menyimpang itulah yang patut dicela.

prilaku seks menyimpang?maksud anda?
apakah kaum Gay dan Lasbi melakukan hubungan menyimpang atau tidak?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

"Sewaktu anda membacakan Karaniya Metta Sutta(dalam tradisi Theravada) anda mengatakan,"Semoga semua makhluk berbahagia,semua makhluk bebas dari penderitaan".Bukankah GL merupakan salah satu dari makhluk itu?Mengapa anda jijik dengan mereka yang GL,dan begitu membenci GL,tetapi dapat mencintai binatang&sapi serta anda bervegetarian[untuk Mahayana,dan rekan2 sedharmanya]?Tentunya anda dapat mengembangkan cinta kasih anda kepada semua makhluk,termasuk GL bukan?"
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:08:18 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:05:44 PM
Quotememang tidak salah bila kita memancarkan kasih kepada mereka, yang patut diperhatikan adalah prilaku seks yang menyimpang itulah yang patut dicela.

prilaku seks menyimpang?maksud anda?
apakah kaum Gay dan Lasbi melakukan hubungan menyimpang atau tidak?

bagi saya tidak...apa yang menyimpang?dan kenapa dikatakan menyimpang?atas dasar apa? :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:09:31 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:08:18 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:05:44 PM
Quotememang tidak salah bila kita memancarkan kasih kepada mereka, yang patut diperhatikan adalah prilaku seks yang menyimpang itulah yang patut dicela.

prilaku seks menyimpang?maksud anda?
apakah kaum Gay dan Lasbi melakukan hubungan menyimpang atau tidak?

bagi saya tidak...apa yang menyimpang?dan kenapa dikatakan menyimpang?atas dasar apa? :)
kalau Gay melakukan hubungan dengan istrinya atau dengan siapa? ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:07:24 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 08:56:08 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 08:53:25 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 08:44:34 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 08:42:15 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 08:38:44 PM
silakan di baca :

Penyebab Homoseksual juga tidak hanya satu,melainkan multifaktor;mulai dari bawaan lahir hingga pengaruh lingkungan.Bagi kebanyakan orang,orientasi seksual muncul pada masa remaja tanpa ada pengalaman seksual sebelumnya.Bahkan ada sebagian orang yang gagal dalam mengubah orientasi seksual mereka dari Homoseksual ke heteroseksual setelah berusaha keras selama bertahun tahun.Atas kenyataan tersebut para psikolog tidak menganggap orientasi seksual sebagai pilihan yang diambil secara sara dan dapat diubah bila mau.

Para psikolog,psikiater,dan pakar kesehatan jiwa setelah melalui serangkain riset ilmiah selama 35tahun terakhir berpendapat bahwa Homoseksual bukanlah suatu penyakit,gangguan jiwa atau masalah emosional.Tahun 1973,APA(American Psikiater Association) menghilangkan istilah "homoseksual" dari daftar penyakit gangguan jiwa dan emosional.

Tahun 1990,APA menyatakan bukti fisik tidak menunjukan bahwa terapi2 yang telah dilakukan untuk mengubah seorang Homoseksual(yang dikarenakan bawaan lahir,red) menjadi Heteroseksual semacam itu berhasil,malahan lebih banyak merugikan.Mengubah orientasi seksual bukan semata2 mengubah perilaku seksual seseorang saja.Melainkan perubahan ini harus mengubah emosi,perasaan seksual,perasaan romantis seseorang,serta menyusun kembali konsep diri,dan identitas sosial seseorang.

Kesimpulannya apa?

bahwa mereka harus menerima diri mereka apa adanya..seperti seorang yang terlahir kidal,maka dia adalah manusia kidal..walau dia dipaksa oleh orang yang tidak kidal,untuk mengikuti tata cara/aturan orang tidak kidal,itu hanya akan menyiksa dirinya..kenapa kita tidak menerima dia sebagai manusia kidal?kenapa kita membedakan2 hanya atas dasar "minoritas" atau "mayoritas"?apakah kebenaran ditentukan oleh seberapa banyak orang "menyetujuinya"?atau apakah normal atau tidak normal,dilihat dari jumlahnya?
kalau hanya alasan untuk menerima mereka apa adanya saya rasa salah, itu hanya untuk pembenaran pada kondisi orang itu, nanti malah ada seorang pembunuh bisa bilang menerima apa adanya sebagai pembunuh lho, semua itu ada sisi positif dan negatifnya. Setiap orang punya kehendak bebas, apabila seorang memutuskan menjadi Gay atau lesbi harus siap menerima konsekwensinya karena dianggap "tidak normal" bisa diasingkan bisa dihina terus dll.

Bro Ryu,saya tidak pernah mendengar bahwa "pembunuh" menerima diri apa adanya sebagai "pembunuh"..menurut saya itu analogi yang kurang tepat...Ditilik dari penjelasan APA maka bisa diketahui bahwa GAY adalah faktor turunan / bawaan...sedangkan apakah pembunuh adalah faktor turunan?atau karena dorongan kehendak untuk membunuh?

saya tidak sedang melakukan dalih pembenaran kaum homoseksual menggunakan Ajaran Buddha,tetapi selama saya menyelami Ajaran Buddha,saya tahu bahwa kaum homoseksual tidak bertentangan dengan Ajaran Buddha..Semua orang berhak dan bisa menjalani Ajaran Buddha..tanpa kecuali.. :)

Anumodana _/\_
ya itu betul, ajaran Buddha itu untuk semua orang, hanya apakah orang itu siap atau tidak untuk menerima ajaran Buddha, sila ketiga dalam buddhist menghindari berbuat asusila.

Ketika kalian melihat masalah homoseksual,kalian tidak dapat menggunakan Pancasila Buddhis sebagai pedoman karena tidak sesuai.Kenyataannya bahwa Sang Buddha tidak membahas masalah tersebut dalam Pancasila Buddhis dikarenakan Beliau menyadari hal tersebut tidak lah begitu buruk hingga perlu untuk dimasukkan kedalam Pancasila Buddhis.Oleh karena itu kalian[sebagai Buddhisme] seharusnya memperlakukan hubungan homoseksual(sesama sejnis,atau pria dan pria,wanita dan wanita) setara dengan hubungan heteroseksual(antara pria dan wanita).Dengan kata lain,hukum kamma/karma dan pengetahuan tentang kebaikan lah yang menghasilkan kebahagiaan dikehidupan sekarang...yang artinya kita harus menilai Homoseksual setara dengan hubungan heteroseksual.

Dalam kehidupan umat awam antara pria dan wanita,dimana ada kesepakatan bersama,dimana tidak ada perbuataan penyelewengan,dimana hubungan seksual adalah ungkapan rasa cinta,hormat,kesetiaan dan kehangatan,ini semua tidaklah melanggar sila ketiga pancasila Buddhis.Dan sama pula halnya apabila kedua orang tersebut berjenis kelamin sama(homoseksual).Tindakan seperti penyelewengan dan pengabaian perasaan pasangan kita akan menjadikan suatu perbuataan seksual tidak tepat,baik itu homoseksual,biseksual ataupun heteroseksual.Semua prinsip yang kita gunakan untuk mengevaluasi hubungan heteroseksual akan kita gunakan pula untuk mengevaluasi hubungan homoseksual.

Didalam agama Buddha, bukankah bahwa bukanlah objek dari nafsu seksual seseorang yang menentukan apakah suatu hubungan seksual seseorang baik atau tidak,melainkan sifat dari emosi dan maksud yang melandasinya.

May All Being Happiness :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Indra

Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:08:18 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:05:44 PM
Quotememang tidak salah bila kita memancarkan kasih kepada mereka, yang patut diperhatikan adalah prilaku seks yang menyimpang itulah yang patut dicela.

prilaku seks menyimpang?maksud anda?
apakah kaum Gay dan Lasbi melakukan hubungan menyimpang atau tidak?

menyimpang atau tidak hanyaah dari sudut pandang mayoritas vs minoritas, dan apakah mayoritas selalu mewakili kebenaran?

Riky_dave

Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:11:25 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:09:31 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:08:18 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:05:44 PM
Quotememang tidak salah bila kita memancarkan kasih kepada mereka, yang patut diperhatikan adalah prilaku seks yang menyimpang itulah yang patut dicela.

prilaku seks menyimpang?maksud anda?
apakah kaum Gay dan Lasbi melakukan hubungan menyimpang atau tidak?

bagi saya tidak...apa yang menyimpang?dan kenapa dikatakan menyimpang?atas dasar apa? :)
kalau Gay melakukan hubungan dengan istrinya atau dengan siapa? ;D

apakah seorang Arahatta atau penembus Dhamma masih melihat gumpalan yang tersusun dalam Nama dan Rupa sebagai "perempuan" dan "laki-laki"? :D
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Quote from: Indra on 04 April 2010, 09:13:02 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:08:18 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:05:44 PM
Quotememang tidak salah bila kita memancarkan kasih kepada mereka, yang patut diperhatikan adalah prilaku seks yang menyimpang itulah yang patut dicela.

prilaku seks menyimpang?maksud anda?
apakah kaum Gay dan Lasbi melakukan hubungan menyimpang atau tidak?

menyimpang atau tidak hanyaah dari sudut pandang mayoritas vs minoritas, dan apakah mayoritas selalu mewakili kebenaran?
Setidaknya norma2 yang ada sih seperti ini, dan apakah prilaku seks yang menyimpang? setidaknya ada batasan2 yang perlu diketahui ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

The Ronald

apakah kaum gay arahat??
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:13:37 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:11:25 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:09:31 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:08:18 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:05:44 PM
Quotememang tidak salah bila kita memancarkan kasih kepada mereka, yang patut diperhatikan adalah prilaku seks yang menyimpang itulah yang patut dicela.

prilaku seks menyimpang?maksud anda?
apakah kaum Gay dan Lasbi melakukan hubungan menyimpang atau tidak?

bagi saya tidak...apa yang menyimpang?dan kenapa dikatakan menyimpang?atas dasar apa? :)
kalau Gay melakukan hubungan dengan istrinya atau dengan siapa? ;D

apakah seorang Arahatta atau penembus Dhamma masih melihat gumpalan yang tersusun dalam Nama dan Rupa sebagai "perempuan" dan "laki-laki"? :D
apakah kaum gay arahat?

di tanya menyimpang karena ?? (di indonesia)
1. apakah mereka dalam behubungan sex... dalam pernikahan atau tidak?
2. apakah mereka di rustui oleh org tua atau tidak , dalam berhubungan sex
...

Riky_dave

Kita seharusnya mengikuti langkah Sang Buddha dengan mencoba mengerti mereka dengan landasan kasih sayang dan pengeritan yang selalu diajarkan dalam agama Buddha,dan cobalah untuk mengerti bahwa kehidupan homoseksual saat ini sangatlah keras,terutama ditempat2 tertentu dimana mereka tidak dimengerti,dimana mereka dilihat dengan mata yang penuh ketakutan dan jijik.Kasih sayang Buddhis seharusnya dapat menerima mereka sebagaimana adanya(sesuai ajaran Buddha) dan mencoba untuk menasehati mereka,apabila meerka menjadi homoseksual,jadilah homoseksual yang penuh kasih sayang,yang baik dan bermoral.
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quote from: The Ronald on 04 April 2010, 09:17:56 PM
apakah kaum gay arahat??
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:13:37 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:11:25 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:09:31 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:08:18 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:05:44 PM
Quotememang tidak salah bila kita memancarkan kasih kepada mereka, yang patut diperhatikan adalah prilaku seks yang menyimpang itulah yang patut dicela.

prilaku seks menyimpang?maksud anda?
apakah kaum Gay dan Lasbi melakukan hubungan menyimpang atau tidak?

bagi saya tidak...apa yang menyimpang?dan kenapa dikatakan menyimpang?atas dasar apa? :)
kalau Gay melakukan hubungan dengan istrinya atau dengan siapa? ;D

apakah seorang Arahatta atau penembus Dhamma masih melihat gumpalan yang tersusun dalam Nama dan Rupa sebagai "perempuan" dan "laki-laki"? :D
apakah kaum gay arahat?



Saya tidak bilang kaum GL adalah arahatta,itu kan ada yang bilang,yang saya bilang Nama dan Rupa itu hanya gabungan dari unsur2 saja,tiada AKU disana,tiada LABEL disana..Semoga bisa dipahami.. :D

Quote
di tanya menyimpang karena ?? (di indonesia)
1. apakah mereka dalam behubungan sex... dalam pernikahan atau tidak?
2. apakah mereka di rustui oleh org tua atau tidak , dalam berhubungan sex

apakah tulisan di secarik kertas dan restu ortu[entah hubungan apa sama restu ortu] itu melegalkan sila ke 3 dalam pancasila Buddhis? :D
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:12:41 PM
Ketika kalian melihat masalah homoseksual,kalian tidak dapat menggunakan Pancasila Buddhis sebagai pedoman karena tidak sesuai.Kenyataannya bahwa Sang Buddha tidak membahas masalah tersebut dalam Pancasila Buddhis dikarenakan Beliau menyadari hal tersebut tidak lah begitu buruk hingga perlu untuk dimasukkan kedalam Pancasila Buddhis.Oleh karena itu kalian[sebagai Buddhisme] seharusnya memperlakukan hubungan homoseksual(sesama sejnis,atau pria dan pria,wanita dan wanita) setara dengan hubungan heteroseksual(antara pria dan wanita).Dengan kata lain,hukum kamma/karma dan pengetahuan tentang kebaikan lah yang menghasilkan kebahagiaan dikehidupan sekarang...yang artinya kita harus menilai Homoseksual setara dengan hubungan heteroseksual.

Dalam kehidupan umat awam antara pria dan wanita,dimana ada kesepakatan bersama,dimana tidak ada perbuataan penyelewengan,dimana hubungan seksual adalah ungkapan rasa cinta,hormat,kesetiaan dan kehangatan,ini semua tidaklah melanggar sila ketiga pancasila Buddhis.Dan sama pula halnya apabila kedua orang tersebut berjenis kelamin sama(homoseksual).Tindakan seperti penyelewengan dan pengabaian perasaan pasangan kita akan menjadikan suatu perbuataan seksual tidak tepat,baik itu homoseksual,biseksual ataupun heteroseksual.Semua prinsip yang kita gunakan untuk mengevaluasi hubungan heteroseksual akan kita gunakan pula untuk mengevaluasi hubungan homoseksual.

Didalam agama Buddha, bukankah bahwa bukanlah objek dari nafsu seksual seseorang yang menentukan apakah suatu hubungan seksual seseorang baik atau tidak,melainkan sifat dari emosi dan maksud yang melandasinya.

May All Being Happiness :)
seorang heteroseksual pun belum tentu lebih benar dari homoseksual itu tidak bisa kita abaikan juga, cuma yang perlu diingat kecenderungan kalu Gay dan Lesbi yang sedikit ini yang bisa mengakibatkan tingkat kecemburuan, tingkat kejahatan menjadi tinggi karena rasa memiliki mereka terhadap pasangannya bisa memicu hal2 tersebut.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:13:37 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:11:25 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:09:31 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:08:18 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:05:44 PM
Quotememang tidak salah bila kita memancarkan kasih kepada mereka, yang patut diperhatikan adalah prilaku seks yang menyimpang itulah yang patut dicela.

prilaku seks menyimpang?maksud anda?
apakah kaum Gay dan Lasbi melakukan hubungan menyimpang atau tidak?

bagi saya tidak...apa yang menyimpang?dan kenapa dikatakan menyimpang?atas dasar apa? :)
kalau Gay melakukan hubungan dengan istrinya atau dengan siapa? ;D

apakah seorang Arahatta atau penembus Dhamma masih melihat gumpalan yang tersusun dalam Nama dan Rupa sebagai "perempuan" dan "laki-laki"? :D
ini sedang membicarakan manusia yang masih di penuhi LDM, bukan arahat.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:17:14 PM
Quote from: Indra on 04 April 2010, 09:13:02 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:08:18 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:05:44 PM
Quotememang tidak salah bila kita memancarkan kasih kepada mereka, yang patut diperhatikan adalah prilaku seks yang menyimpang itulah yang patut dicela.

prilaku seks menyimpang?maksud anda?
apakah kaum Gay dan Lasbi melakukan hubungan menyimpang atau tidak?

menyimpang atau tidak hanyaah dari sudut pandang mayoritas vs minoritas, dan apakah mayoritas selalu mewakili kebenaran?
Setidaknya norma2 yang ada sih seperti ini, dan apakah prilaku seks yang menyimpang? setidaknya ada batasan2 yang perlu diketahui ;D

manusia pada umumnya makan 3 kali sehari tetapi bhikkhu makan 2 kali sehari atau bahkan 1 kali sehari, menurut anda apakah ini perilaku menyimpang dalam hal makan?

The Ronald

Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 08:47:56 PM
Seperti SammaSambuddha mengajarkan Dhamma,apakah seseorang bertindak selurus dengan Dhamma atau tidak,itu tergantung kepada kegelapan batinnya,,,....Itu adalah pilihan mereka sendiri,kenapa kita tidak membuka pintu hati kita,untuk membiarkan mereka memilih?

apakah umat Buddhisme disini sudah "dibutakan" oleh kegelapan batin mereka?bahwa GL itu menjijikan,dstnya?apakah mereka tidak lagi mengerti teori tentang Metta?Karuna?Mudita?Upekkha?

apakah mereka sekarang sudah tidak paham ,apa yang sering mereka lontarkan tentang Dhamma?Apakah ini contoh umat Buddhisme yang menaung di DC?


oh teman, sebenarnya bukan cuma Gay dan lesbi saja yg menjijikan, bagi Buddha wanita pun menjijikan, bahkan dalam satu cerita, buddha pernah mengatakan , wanita bagaikan air seni, bahkan dia tidak ingin menjentuhnya walaupun dgn jempol kakinya, apa lagi prilaku gay dan lesbi

dgn mengetahui bahwa prilaku tsb menjijikan kita tidak ingin berbuat seperti itu...
ingat bukan berarti menjijikan lantas membenci..
walau tubuh ini jijik, tp kita tetap merawatnya
...