Ritual kematian utk hilangkan Stress

Started by Adhitthana, 25 March 2010, 11:52:12 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Adhitthana




Semakin ketatnya persaingan hidup membuat tingkat tekanan hidup saat ini semakin berat, semakin banyak masalah dan problem kehidupan dihadapi, bila tidak bijak dan pandai bersikap maka tidak mustahil bisa berakibat pada gangguan kejiwaan bahkan bisa bunuh diri menjadi pelarian.

Kenyataan itulah yang akhirnya menjadi sebuah inspirasi bagi Jung Loon ketika mendirikan Coffin Academy yang bertujuan membantu mereka yang memiliki masalah hidup berat agar bisa membantu mengurai masalah tadi dengan cara mengingat kematian. Sebuah pelatihan menjalanai prosesi kematian menjadi trend dan acara pokok di Akademi ini.

Manusia seringkali lupa bahwa suatu saat nanti pasti mati, cepat atau lambat. Dan bila ajal sudah menjemput apapun yang kita miliki di dunia akan kita tinggalkan, harta dan orang orang yang kita cintai semua kita tinggalkan. Dengan mengingat dan menjiwai kematian akhirnya diharapkan bisa mengimbangi ambisi seseorang yang berlebihan dan cenderung menimbulkan tekanan batin yang hebat bila tidak mencapainya.
[spoiler][/spoiler]


Peserta pelatiahan kematian dikondisikan benar benar seolah olah mati dan akan dimakamkan, mereka diberikan pakaian kematian dan dimasukan kedalam peti mati dan seolah dihantar menuju tempat peristirahatan terakhir. Semua ini dimaksudkan agar alam bawah sadar mereka menyadari hidup ini tidak langgeng.

Menurut LA Times yang dikutip ruanghati.com menyebutkan setiap orang dikenai biaya US$ 25 atau sekitar Rp 200 ribuan untuk bisa mengikuti prosesi ritual kematian ini. Ribuan orang sangat begitu antusias mendaftar dan antri untuk bisa mengikuti pelatihan prosesi kematian ini dari seluruh Korea Selatan maupun luar negeri.

Sebagai penggagas Jung ingin mereka yang sering depresi bisa lebih menjiwai kematian, dimana kematian merupakan sebuah akhir perjalanan hidup di dunia, hingga akhirnya mereka bisa mengurangi tekanan hidup yang semakin berat karena ambisi juga kenyataan hidup yang diraih masih belum sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Sebetulnya dalam konsep Buddhis kita ambil sebagai contoh, hal seperti ini juga ditemui, yaitu tentang pentingnya mengingat mati, oleh karenanya salah satu tujuan ziarah kubur adalah membantu kita mengingatkan bahwa suatu hari kelak kita akan bernasib seperti mereka yang lebih dahulu menemui ajal sebelum kita.


Tidak ada yang bisa mengetahui kapan kita bakal mati?  Oleh karena tidak seorangpun mengetahui kapan maut menjemput kita, mari kita sadari saat kita lupa bahwa semua yang hidup bakal mati hingga akhirnya juga menjadi buah pikir hidup dan segala kemewanan serta kekuasaan dan kebahagiaan dunia bukan segalanya.




  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

wiithink

gw ogah ikut2an begitu..
seolah olah, udah ndak sabar pengen masuk ke kotak itu aja..

rumah masa depan tuhhh...

Blacxheart

Sorry OT! Edannn gambarnya seremmmm >.< pas gw bukanya tengah malem gini dikasih liat gambar begituan.... brrrrrr jadi merinding om XD

Kadang gw jg mikir ntar proses pas kematian kita kek gimana, tp kl disuru ikutan yg ini nggak deh... peti mati buat main2 pamali ah hehehe


adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

kusalaputto

mungkin dengan begini seseorang bisa menanggapi lebih baik proses anicca.
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Sumedho

bentuk lain dari maranasati (perenungan akan kematian)
There is no place like 127.0.0.1

Indra

keknya cukup nyaman juga tidur dalam box, aman dan gak mungkin jatoh

chingik


Tekkss Katsuo

Quote from: Indra on 26 March 2010, 02:39:09 PM
keknya cukup nyaman juga tidur dalam box, aman dan gak mungkin jatoh

hati hati Om, ntar nga bisa bangun lagi. wkwkwk. jks
. ngeri jg, kenapa harus makai cara gt buat renungkan kematian.

dhammadinna

Bagus juga sih idenya, yang penting yang ikut itu gak fobia sama ruang sempit aja. Kalo perlu di sesi terakhir, tutup beneran dah petinya, merenung dulu. Jadi bisa lebih afdol.

hatRed

kalo yg "seolah-olah" mo dikremasi gak ada yah ;D

stress ilang, trauma datang :))
i'm just a mammal with troubled soul



Jayadharo Anton

"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

dewi_go

Kayakny dah ada filmy juga tentang terapi di peti mati ada yang pernah nonton?
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

Adhitthana

Quote from: Tekkss Katsuo on 26 March 2010, 03:00:10 PM
Quote from: Indra on 26 March 2010, 02:39:09 PM
keknya cukup nyaman juga tidur dalam box, aman dan gak mungkin jatoh

hati hati Om, ntar nga bisa bangun lagi. wkwkwk. jks
. ngeri jg, kenapa harus makai cara gt buat renungkan kematian.
Bukan gak bisa bangun lagi ... Teks
tapi kalo bangun ada waktunya ,........ Teng!! jam 12
bangun dengan gigi bercaling  :P :whistle:
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

wiithink

#14
huakakaka...
ntar, kalo tekss online dc, kita lemparin pake bawang putih aja huakakakaa