News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Naga di kutai barat

Started by Sumedho, 15 February 2010, 03:36:14 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho


Quote from: Toni Imang: Naga Raksasa Itu Memang Ada
Laporan wartawan KOMPAS.com IGN sawabi
Jumat, 5 Februari 2010 | 10:56 WIB

Ttibun Kaltim
Sesosok makhluk berenang di hulu Sungai Mahakam yang diyakini sebagai Naga
TERKAIT:
Sepasang Naga Gemparkan Kutai Barat
JAKARTA, KOMPAS.com — Munculnya binatang raksasa yang diyakini warga hulu Sungai Mahakam Kalimantan Timur sebagai naga ini dibenarkan oleh drs Toni Imang, Kabag Sosial, Kabupaten Kutai Barat. "Kebetulan yang disebut dalam berita itu adalah kampung halaman saya," katanya saat dihubungi via ponselnya, Jumat (5/2/2010).

Masyarakat Kutai Barat (Kubar), khususnya warga Mahakam Ulu, digemparkan kemunculan sepasang ular raksasa sebesar drum atau berdiameter sekitar 60 sentimeter, dengan panjang sekitar 40 meter. Ular raksasa itu terlihat meliuk di permukaan air di Riam Haloq, Kampung Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai.

"Di masyarakat kami di pedalaman hulu Mahakam, binatang itu namanya lengian atau naga air. Sejak saya masih kecil, saya sudah mendengar cerita semacam itu. Secara fisik, saya belum pernah melihat binatang itu. Tetapi telapak naga yang ditinggalkan saat binatang seperti itu melintasi daratan, sawah, atau kolam saya pernah melihat," katanya.

Areal yang dilewati binatang itu biasanya rusak, pematang sawah hancur, tembok-tembok kolam juga terbelah. "Bebatuan saja bisa berantakan. Kami dulu berpikir, apakah terjadi gempa bumi? Mengapa hanya di daerah dekat-dekat sungai atau air, dan sangat lokal yang rusak," katanya.

Toni mendeskripsikan binatang seperti itu sungguh besar dan dianggap binatang ajaib oleh masyarakat setempat. Namun, kehadiran naga raksasa belum pernah terdokumentasi dalam rupa tulisan atau gambar, masih sebatas kabar dari mulut ke mulut. "Jangankan melihat, mendengar namanya saja kami sudah takut," katanya.

Saat ditanya, apakah kemunculan naga raksasa terkait dengan bakal terjadinya bencana atau banjir, Toni Imang mengatakan tidak tahu. "Wah, apa sejauh itu?" katanya seraya tertawa.

Ketika ditanya, apakah binatang itu muncul ke air karena mencari habitat baru atau karena terusik, dia mengatakan sangat mungkin karena di pegunungan mereka kekurangan air. "Biasanya mereka tinggal di gua-gua atau anak-anak sungai di hulu. Ketika menjadi besar, binatang itu kemudian mencari habitat baru yang lebih baik," katanya.

Quote from: Sepasang Naga Gemparkan Kutai Barat
Jumat, 5 Februari 2010 | 10:03 WIB

DOK/HO
Gambar naga ini diambil oleh motoris longboat yang hendak mudik ke Long Pahangai, Kutai Barat.
TERKAIT:
Toni Imang: Naga Raksasa Itu Memang Ada
KOMPAS.com — Masyarakat Kutai Barat (Kubar), khususnya warga Mahakam Ulu, digemparkan kemunculan sepasang ular raksasa sebesar drum atau berdiameter sekitar 60 sentimeter dengan panjang sekitar 40 meter. Ular raksasa itu terlihat meliuk di permukaan air di Riam Haloq, Kampung Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai.

Ular raksasa yang melintas di sungai itu diyakini masyarakat Suku Dayak sebagai naga. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, sebenarnya peristiwa kemunculan naga terjadi Jumat (29/1/2010).

Saat itu sebuah longboat berangkat dari Long Bagun menuju Long Pahangai. Longboat tiba siang hari di Kampung Long Tuyuq, hulunya Riam Haloq. Saat itulah motoris dan penumpang longboat melihat sepasang ular raksasa melintas di permukaan Sungai Mahakam dari arah berlawanan.

Begitu mengetahui sepasang naga lewat, motoris langsung menepikan longboat ke tepi sungai karena khawatir menjadi korban. "Ternyata kedua naga itu berjalan terus dan tidak merasa terganggu dengan kehadiran longboat," tutur Dodik, yang mendengar cerita dari keluarganya di Mahakam Ulu.

Setelah itu, motoris dan beberapa penumpang langsung mengambil gambar menggunakan ponsel berkamera karena menganggap itu sebuah momen langka. Di wilayah Kubar sendiri foto ular raksasa itu telah tersebar dan masyarakat menjadi heboh.

Menurut seorang warga Kampung Lutan, Kecamatan Long Hubung, sebenarnya ada dua naga yang terlihat. Satu naga diyakini berjenis jantan karena di kepalanya ada dua tanduk dan naga betina karena tidak ada tanduknya. Kedua binatang itu memiliki empat kaki, warna kulit hitam dengan panjang sekitar 40 meter dan diameter tubuh sekitar 60 sentimeter.

Ia menambahkan, sebelumnya di Long Tuyoq bahkan ada seorang warga dan anaknya yang sedang berburu babi melihat ular raksasa tersebut. Saking kagetnya, sang anak sampai tidak bisa berbicara hingga kini.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, kemunculan naga bagi Suku Dayak adalah sebuah pertanda, yakni pemberitahuan akan turun hujan lebat yang diiringi banjir yang terjadi tiga hari setelah kemunculan ular raksasa. Hal itu lebih meyakinkan karena sejak Senin (1/2/2010) hingga Rabu (3/2/2010), air Sungai Mahakam meluap dan mengakibatkan banjir yang melanda beberapa kecamatan di sepanjang Sungai Mahakam, di antaranya Long Bagun, Laham, Long Hubung, Long Iram, Tering, Melak, Muara Pahu, Penyinggahan, dan Mook Manaar Bulatn.

Sulit akses
Kampung Long Tuyoq terletak di Kecamatan Long Pahangai. Memiliki luas 126,95 kilometer persegi dan dihuni mayoritas Suku Dayak Bahau Busang. Mereka tinggal di sepanjang Sungai Mahakam dengan mata pencarian sebagai petani tadah hujan, karet, vanili, berburu, dan penambang emas tradisional.

Long Tuyoq merupakan daerah yang terpencil sehingga akses menuju ke sana cukup sulit. Dari Samarinda jika menggunakan pesawat kecil DAS, membutuhkan waktu 1 jam hingga di Datah Dawai. Setelah itu harus melanjutkan perjalanan dengan ketinting menuju hilir Sungai Mahakam, membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Jika menggunakan longboat butuh waktu 1 jam.

Sementara jika menggunakan kapal motor (taksi air) dari Samarinda menuju Long Bagun membutuhkan waktu dua hari. Dari Long Bagun dilanjutkan dengan menggunakan speedboat, tarifnya Rp 500.000 per orang, sedangkan longboat Rp 400.000 per orang.

Butuh waktu 12 jam dari Long Bagun sampai di Long Tuyoq. Jalur sungai yang dilewati penuh tantangan dan risiko karena harus menghadapi keganasan riam-riam yang ada di sepanjang Sungai Mahakam. Riam yang dikenal paling ganas adalah Riam Panjang dan Riam Udang, di sana terdapat batu-batu karang yang tajam serta pusaran air yang siap menelan perahu jika tak berhati-hati melintas. Di kanan-kiri Sungai Mahakam menuju Kampung Long Tuyoq ditumbuhi pohon-pohon besar seukuran tubuh kerbau.

Ular 33 meter
Sebelumnya, pada Februari 2009, Kalimantan juga bikin heboh dunia saat muncul sebuah foto udara yang memperlihatkan ular raksasa tengah melintas di sebuah sungai di Sarawak, Malaysia. Ular raksasa itu berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Kalimantan.

Sebuah foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009.

Foto itulah yang menjadi perdebatan. Kalimantan memang memiliki ular-ular raksasa.  Namun, selama ini ular yang besar yang baru ditemukan adalah sejenis sanca atau piton atau masyarakat Kalimantan menyebutnya ular sawah, yang panjangnya belasan meter.

Namun, ular yang terlihat di foto dan beredar luas di internet, termasuk Youtube, itu jauh lebih panjang dan besar dibandingkan dengan temuan piton. Diperkirakan panjangnya 100 kaki atau sekitar 33 meter.

Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal. New Straits Times di Kuala Lumpur juga memuat foto tersebut, yang kemudian dirilis oleh The Telegraph, Inggris.

Ada juga yang tidak memercayai foto itu dan menganggapnya rekayasa semata. Hal itu karena terlalu jauhnya pengambilan gambar ular tersebut. Benar atau tidak, foto itu sudah membuat masyarakat di sekitar Serawak, khususnya Sibu, ketakutan sebab sungai itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat selama ini.
Berdasarkan legenda yang hidup di masyarakat setempat, memang dipercaya tentang adanya ular besar di kawasan tersebut yang bernama Nabau. Menurut kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di Sungai Baleh Borneo memercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.

Nah, bila kedua foto itu asli, apakah ular yang terlihat itu sejenis piton atau anaconda? Hingga kini memang belum ditemukan adanya anaconda di Kalimantan.

Rekor ular terpanjang saat ini memang anaconda (eunectes) dari Amazon. Anaconda merupakan keluarga boa. Panjang anaconda yang terbaru ditemukan adalah 50 kaki, tetapi para ilmuwan percaya ada anaconda yang panjangnya 80 kaki, bahkan 100 kaki dari temuan kulit ular tersebut oleh sebuah ekspedisi ilmuwan Inggris tahun 1992. Dalam keluarga anaconda, menurut situs lingkungan Mongabay, yang terbesar adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Panjangnya mencapai 43 meter.

Piton Asia adalah ular terpanjang kedua. Ilmuwan menyebutnya Asiatic reticulated python (Python reticulatus). Piton terpanjang yang ditemukan di kawasan Kalimantan panjangnya 33 kaki dan merupakan rekor dunia sanca terpanjang saat ini. Para ilmuwan percaya panjang piton bisa mencapai 50 kaki atau sekitar 15 meter.

Bedanya, anaconda lebih langsing dan ahli berenang. Sementara piton lebih gemuk dan hanya suka kelembaban, bukan di air. Anaconda menggigit mangsanya sampai mati sebelum menelan, sementara piton menggunakan kekuatannya dengan membalut mangsa sampai tulang-belulangnya hancur atau tak bergerak lagi, kemudian ditelan bulat-bulat.

Awal Februari tahun lalu, para ilmuwan juga menemukan fosil ular seberat sebuah mobil kecil. Ular itu diperkirakan bisa melumat binatang seukuran sapi. Monster sepanjang 45 kaki bernama Titanoboa ini sangat besar dan hidup dengan memakan buaya dan kura-kura raksasa. Beratnya mencapai 1,25 ton. Ia biasa merayap di sekitar hutan-hutan tropis Amerika Selatan 60 tahun silam. (alex pardede/tribunkaltim cetak)
There is no place like 127.0.0.1

naviscope

Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

kullatiro

loh bukan nya di malaysia (yang di kalimantan  juga) ada pernah terlihat seperti ini juga di sungai nya

Tekkss Katsuo

bs dipercaya ngaaa. gambarnya pake editan nga???

Nevada

Quote from: Tekkss Katsuo on 15 February 2010, 05:14:09 PM
bs dipercaya ngaaa. gambarnya pake editan nga???

Quote from: Sumedho...

Toni mendeskripsikan binatang seperti itu sungguh besar dan dianggap binatang ajaib oleh masyarakat setempat. Namun, kehadiran naga raksasa belum pernah terdokumentasi dalam rupa tulisan atau gambar, masih sebatas kabar dari mulut ke mulut. "Jangankan melihat, mendengar namanya saja kami sudah takut," katanya.

...

Di atas sudah dijelaskan bahwa naga itu belum pernah terdokumentasi. Jadi gambar di atas memang hanya rekayasa / ilustrasi, supaya pembaca bisa mengerti seperti apa naga dan hulu Sungai Mahakam itu.

maya devi

 :)

pernah baca buku legenda spiritual ajahn mun?
di sana juga dijelaskan bagaimana naga itu.
naga juga berpengaruh ngatur hujan lho.

silahkan baca buku legenda spiritual ajahn mun, tapi maaf bukunya ga dicetak lagi.

johan3000

Quote from: maya devi on 15 February 2010, 06:09:46 PM
:)

pernah baca buku legenda spiritual ajahn mun?
di sana juga dijelaskan bagaimana naga itu.
naga juga berpengaruh ngatur hujan lho.

silahkan baca buku legenda spiritual ajahn mun, tapi maaf bukunya ga dicetak lagi.

matahari memanasin permukaan bumi dan semua bentuk cairan akan menguap naik keatas. Bila uap/embun/awan udah terlalu pekat/banyak mataharipun tertutup sinarnya dan cuaca menjadi lebih dingin. uap2 tsbpun terbentuklah butiran air yg disebut HUJAN. keadaan ini juga tergantung perbedaan tekanan dan tiupan angin.

kalau naganya cuma memantau aja koq.  :)) :))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

bond

Quote from: johan3000 on 15 February 2010, 06:35:08 PM
Quote from: maya devi on 15 February 2010, 06:09:46 PM
:)

pernah baca buku legenda spiritual ajahn mun?
di sana juga dijelaskan bagaimana naga itu.
naga juga berpengaruh ngatur hujan lho.

silahkan baca buku legenda spiritual ajahn mun, tapi maaf bukunya ga dicetak lagi.

matahari memanasin permukaan bumi dan semua bentuk cairan akan menguap naik keatas. Bila uap/embun/awan udah terlalu pekat/banyak mataharipun tertutup sinarnya dan cuaca menjadi lebih dingin. uap2 tsbpun terbentuklah butiran air yg disebut HUJAN. keadaan ini juga tergantung perbedaan tekanan dan tiupan angin.

kalau naganya cuma memantau aja koq.  :)) :))

Selain proses alam terjadinya hujan. Naga memiliki kesaktian dan kalau ia mau dia dapat mendatangkan hujan dan juga tidak mendatangkan hujan. Jadi tidak selalu naga2 itu melakukannya. Hanya melakukan pada kondisi tertentu. Dialam naga sana mereka ada aturannya sendiri sesuai hukum alam yg bekerja. Ngak percaya, coba ke alam sana  ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Mr. Wei

Kabar dan foto ini kalau gak salah uda dinyatakan hoax kan?

Tekkss Katsuo

Quote from: maya devi on 15 February 2010, 06:09:46 PM
:)

pernah baca buku legenda spiritual ajahn mun?
di sana juga dijelaskan bagaimana naga itu.
naga juga berpengaruh ngatur hujan lho.

silahkan baca buku legenda spiritual ajahn mun, tapi maaf bukunya ga dicetak lagi.

wkt itu saya cr udh nga ada lagii. T_T

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

Tekkss Katsuo

Medho thanksss yaaa. Thanks send and GRP

Adhitthana

Gambar ini sebenarnya sudah lama beredar .....
malah katanya ular ini berada di sungai Brazil

kenapa sekarang pindah ke kalimatan?  ^-^
katanya kabar dan gambar ini HOAX
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

wiithink

mungkin berenang kali hehehehe...

williamhalim

Quote from: upasaka on 15 February 2010, 05:22:44 PM

Di atas sudah dijelaskan bahwa naga itu belum pernah terdokumentasi. Jadi gambar di atas memang hanya rekayasa / ilustrasi, supaya pembaca bisa mengerti seperti apa naga dan hulu Sungai Mahakam itu.

tapi kalau baca berita tsb, ngakunya gambar itu asli:


DOK/HO
>>.....Gambar naga ini diambil oleh motoris longboat yang hendak mudik ke Long Pahangai, Kutai Barat.....<<

>>.....Setelah itu, motoris dan beberapa penumpang langsung mengambil gambar menggunakan ponsel berkamera karena menganggap itu sebuah momen langka. Di wilayah Kubar sendiri foto ular raksasa itu telah tersebar dan masyarakat menjadi heboh.....<<
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)