apa tujuan hidup kamu?

Started by lia, 01 February 2010, 10:27:53 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dhammadinna

#45
Quote from: lia on 02 February 2010, 09:13:36 AM
aku serasanya ingin mengulang dari awal..memperbaiki semuanya..memulai kertas putih..tapi gak bisa..
membuat aku bingung sebanyak ini yang harus aku rubah..
1 aja susah apa lagi sebanyak ini dan waktu bersamaan..apa aku bisa?

Lia, kamu kan mau berubah, itu sudah bagus.  Saya juga sama dengan kamu. Kadang saya dewasa, kadang kekanak-kanakan. Kadang saya bijaksana, kadang bodoh. Kadang, saya bisa menulis kata-kata yang bijak, tapi kadang di saat gagal atau melakukan kesalahan, saya merasa apa yang saya tulis itu "Just Such a Crap" karena ternyata saya belum berubah.

Saya setuju dengan pernyataan bahwa: "Kita semua – secara intrinsik – adalah setumpuk kecenderungan". Kenapa kamu susah untuk berubah? Karena kamu punya "kecenderungan" itu yang entah kamu bawa sejak kapan. Bukan kamu saja, saya dan semua orang juga sama seperti itu. Kecenderungan ini bisa membuat kita seperti robot. Seolah-olah menjadi otomatis. Contoh sederhana: orang yang punya kecenderungan untuk selalu marah, maka otomatis dia akan marah ketika ada yang menghinanya. Bahkan tersenggol sedikit aja langsung marah.

Nah kita semua, punya kecenderungan negatif yang ingin kita rubah. Tapi memang tidak mudah karena kita melawan "sifat otomatis" itu. Mungkin di sinilah manfaat meditasi, kita seolah punya rem untuk tidak melaju.

Tapi tentu saja perubahan itu tidak bisa berlangsung cepat dan sekaligus semua dalam waktu bersamaan, tapi perlahan-lahan. Karena kecenderungan itu sudah kita bawa entah sejak kapan, maka tidak mudah mengubahnya. Kadang jatuh, tapi bangkit lagi. Kadang lalai, tapi waspada lagi. Kadang gagal, tapi berusaha lagi. Begitu terus,  berjuang saja terus sampai berhasil. Dan tidak ada yang sempurna, jadi tidak perlu butuh awal yang sempurna, jalani saja terus.

Ada kata-kata bagus nih, lupa kutip darimana: "Kebiasaan buruk tidak bisa dibuang langsung ke luar jendela. Anda harus mengajaknya menuruni tangga satu per satu".

lia

Quote from: Mayvise on 02 February 2010, 10:49:17 AM
Quote from: lia on 02 February 2010, 09:13:36 AM
aku serasanya ingin mengulang dari awal..memperbaiki semuanya..memulai kertas putih..tapi gak bisa..
membuat aku bingung sebanyak ini yang harus aku rubah..
1 aja susah apa lagi sebanyak ini dan waktu bersamaan..apa aku bisa?

Lia, kamu kan mau berubah, itu sudah bagus.  Saya juga sama dengan kamu. Kadang saya dewasa, kadang kekanak-kanakan. Kadang saya bijaksana, kadang bodoh. Kadang, saya bisa menulis kata-kata yang bijak, tapi kadang di saat gagal atau melakukan kesalahan, saya merasa apa yang saya tulis itu "Just Such a Crap" karena ternyata saya belum berubah.

Saya setuju dengan pernyataan bahwa: "Kita semua – secara intrinsik – adalah setumpuk kecenderungan". Kenapa kamu susah untuk berubah? Karena kamu punya "kecenderungan" itu yang entah kamu bawa sejak kapan. Bukan kamu saja, saya dan semua orang juga sama seperti itu. Kecenderungan ini bisa membuat kita seperti robot. Seolah-olah menjadi otomatis. Contoh sederhana: orang yang punya kecenderungan untuk selalu marah, maka otomatis dia akan marah ketika ada yang menghinanya. Bahkan tersenggol sedikit aja langsung marah.

Nah kita semua, punya kecenderungan negatif yang ingin kita rubah. Tapi memang tidak mudah karena kita melawan "sifat otomatis" itu. Mungkin di sinilah manfaat meditasi, kita seolah punya rem untuk tidak melaju.

Tapi tentu saja perubahan itu tidak bisa berlangsung cepat dan sekaligus semua dalam waktu bersamaan, tapi perlahan-lahan. Karena kecenderungan itu sudah kita bawa entah sejak kapan, maka tidak mudah mengubahnya. Kadang jatuh, tapi bangkit lagi. Kadang lalai, tapi waspada lagi. Kadang gagal, tapi berusaha lagi. Begitu terus,  berjuang saja terus sampai berhasil. Dan tidak ada yang sempurna, jadi tidak perlu butuh awal yang sempurna, jalani saja terus.

Ada kata-kata bagus nih, lupa kutip darimana: "Kebiasaan buruk tidak bisa dibuang langsung ke luar jendela. Anda harus mengajaknya menuruni tangga satu per satu".

yup "kecenderungan" itu ada pada diri aku sekarang..membuat aku melekat pada "kecenderungan" itu..
ayoooo semangat..cuma bisa berubah dan berubah..sabar dan sabar..tegar dan tegar..
_/\_ thx  [at] Mayvise
.
.
saBaR iTu paHiT, tapi BuaH nya Mani5