Mara koq dialam dewa?

Started by bond, 24 January 2008, 04:38:24 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

FZ

In traditional Buddhism four senses of the word "mara" are given.

    * Klesa-mara, or Mara as the embodiment of all unskilful emotions.
    * Mrtyu-mara, or Mara as death, in the sense of the ceaseless round of birth and death.
    * Skandha-mara, or Mara as metaphor for the entirety of conditioned existence.
    * Devaputra-mara, or Mara the son of a deva (god), that is, Mara as an objectively existent being rather than as a metaphor.

Source : Mara as Demon in Buddhism

markosprawira

di alam kehidupan, juga ada istilahnya "derajat", sebagai contoh di cerita anattapindhika, dimana ada mahluk peta yang tinggal di menara di bagian depan rumahnya.

karena anattapindhika sering mengundang Sangha untuk bersantap di rumahnya, mahluk ini selalu harus "turun" dari menara tersebut

karena merasa repot, mahluk tersebut lalu membuat suara-suara ribut yang mengganggu penghuni rumah

disini kita bisa melihat bahwa ada semacam peraturan tak tertulis di dunia lain, bahwa yang mahluk dengan derajat lebih rendah, tidak bisa "menyentuh" mahluk dengan derajat lebih tinggi

Demikian juga, jika memang mara yang dimaksud ada di alam dewa, seharusnya tidak bisa mengganggu "Bodhisatta"

ini pemikiran logis saya aja yah...........

Sukma Kemenyan

^markos: agree...

akan tetapi...
Apakah benar fenomena "penampakan/gangguan" dilakukan oleh mahluk lebih rendah ?  :whistle:

Kalau menurut saya pribadi...
Mereka terlahir ke-alam yang lebih tinggi dari alam manussa,
akan tetapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya masih berputar disamsara.

kekecewaan dari seorang deva(?) (rendah?) akan kenyataan yang berbeda dengan pemahaman yang ia dapat semasa manusia (jiwa ke-surga/neraka).
mengakibatkan timbul penasaran, kebingungan dan mungkin kemarahan/dendam...


FZ

Quote from: Kemenyan on 30 January 2008, 04:49:21 AM
^markos: agree...

akan tetapi...
Apakah benar fenomena "penampakan/gangguan" dilakukan oleh mahluk lebih rendah ?  :whistle:

Kalau menurut saya pribadi...
Mereka terlahir ke-alam yang lebih tinggi dari alam manussa,
akan tetapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya masih berputar disamsara.

kekecewaan dari seorang deva(?) (rendah?) akan kenyataan yang berbeda dengan pemahaman yang ia dapat semasa manusia (jiwa ke-surga/neraka).
mengakibatkan timbul penasaran, kebingungan dan mungkin kemarahan/dendam...

Menurut saya femonena gangguan oleh mahkluk tingkat rendah itu benar.
Ada 2 jenis makluk : Peta (Hantu), Asura

Kalau makhluk peta IMO ya hanya menyebabkan ketakutan.. dan kematian seseorang terjadi akibat ketakutannya.
Sedangkan makhluk asura bisa menyebabkan kematian pada seseorang dengan menggunakan ilmu/magis yang dimilikinya. CMIIW

gajeboh angek

kalo gak salah Mara itu dewa yang menguasai hawa nafsu, jadi dia beranggapan bahwa semua makhluk itu berada dalam genggamannya

jadi begitu ada orang yang mau terlepas dari hawa nafsu, dia tidak terima
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

El Sol

Mrtyu?
Klesa?

use a proper pali please.. ^-^

Sumedho

klesa =kilesa = kekotoran batin
mrtyu = maccu = death
There is no place like 127.0.0.1

tesla

Quote from: markosprawiraDemikian juga, jika memang mara yang dimaksud ada di alam dewa, seharusnya tidak bisa mengganggu "Bodhisatta"

lho?? bukannya dalam cerita tsb, mara itu bodhisatta, sedangkan yg diganggu itu arahat? atau saya yg salah?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Ginny_weasley

 
Quote from: tesla on 30 January 2008, 05:14:12 PM
Quote from: markosprawiraDemikian juga, jika memang mara yang dimaksud ada di alam dewa, seharusnya tidak bisa mengganggu "Bodhisatta"

lho?? bukannya dalam cerita tsb, mara itu bodhisatta, sedangkan yg diganggu itu arahat? atau saya yg salah?

emang mara bisa jadi bodhisatta ?  ??? ??? ???

tesla

Quote from: karuna_murti on 24 January 2008, 09:38:02 PM
Ada yang bilang Mara memang seorang dewa.
Ada juga cerita ada seorang Arahat yang menundukkan Mara.
Mara dibuat beradithana menjadi seorang Sammasambuddha.
Ceritanya dengan kekuatan batin sang Arahat mengalungkan bangkai ke leher Mara. Mara meminta ke dewa-dewa lain untuk melepaskan bangkai, tetapi tidak ada yang bisa. Bahkan Sakka, raja para dewa menjawab yang bisa melepaskan bangkai dari leher Mara hanya Sang Arahat tersebut. Sang Arahat bersedia melepaskan bangkai dari leher Mara, asalkan Mara beradhitana menjadi Sammasambuddha. Singkat cerita Mara akhirnya beradithana menjadi Sammasambuddha, dan bangkai tersebut terlepas dari leher Mara.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Lex Chan

#25
Quote from: tesla on 30 January 2008, 05:14:12 PM
Quote from: markosprawiraDemikian juga, jika memang mara yang dimaksud ada di alam dewa, seharusnya tidak bisa mengganggu "Bodhisatta"

lho?? bukannya dalam cerita tsb, mara itu bodhisatta, sedangkan yg diganggu itu arahat? atau saya yg salah?

[at]  tesla:
Benar, Mara yang di kisah itu adalah Bodhisatta..
Mara itu ingin mengganggu pertemuan Sangha.
Kemudian Upagupta Thera (seorang Arahat) menggagalkan gangguan Mara.
Pada akhirnya Mara mengingat kembali bahwa dirinya pernah berikrar untuk menjadi Sammasambuddha.
Jadi, Bodhisatta itu belum suci dan masih bisa usil.. :)

[at]  Ginny_weasley:
Sabbe sankhara anicca..
Semua makhluk bisa menjadi Bodhisatta (kalau mau), termasuk Mara.
Tentunya perlu niat dan usaha..
Lagipula Mara itu cuma usil kok.. ;D
Devadatta juga kelak akan menjadi Pacekka Buddha.

[at]  karuna_murti:
Saya kurang setuju dengan istilah "Mara dibuat beradithana menjadi seorang Sammasambuddha."
Karena tidak ada makhluk yang bisa "membuat (memaksa)" makhluk lain jadi baik kan?
Buddha Gotama saja tidak bisa "membuat" Devadatta jadi baik..
Sebelum pindah ke alam Neraka Avici, Devadatta sendiri yang mengucapkan Tisarana (tanpa paksaan siapapun).
Begitu pula dengan Mara, ia cuma mengingat ikrar yang pernah diucapkannya di masa lalu, lalu mengulang ikrar itu kembali (tanpa disuruh) di hadapan Upagupta Thera..
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Ginny_weasley

 ^:)^ ^:)^ ^:)^

thx ilmunya ko tesla dan ko alex...

mei_lee

Quote from: bond on 24 January 2008, 04:38:24 PM
Saya baca kronologis hidup Sang Buddha, yg jadi pertanyaan Mara si jahat koq tinggalnya di paranimittavasavati-deva? kenapa ngak di neraka, karena suka gangguin org. Ada yg bisa memberi penjelasan? _/\_

menurut ku... sama aja kaya manusia yg iseng suka ganggu hewan. knp kgk di masukin ke alam peta aja sekalian?? :P uda terlanjur lahir mau gmn dunk ko? hehe

tesla

Quote from: markosprawira on 28 January 2008, 02:33:35 PM
di alam kehidupan, juga ada istilahnya "derajat", sebagai contoh di cerita anattapindhika, dimana ada mahluk peta yang tinggal di menara di bagian depan rumahnya.

karena anattapindhika sering mengundang Sangha untuk bersantap di rumahnya, mahluk ini selalu harus "turun" dari menara tersebut

karena merasa repot, mahluk tersebut lalu membuat suara-suara ribut yang mengganggu penghuni rumah

disini kita bisa melihat bahwa ada semacam peraturan tak tertulis di dunia lain, bahwa yang mahluk dengan derajat lebih rendah, tidak bisa "menyentuh" mahluk dengan derajat lebih tinggi


nampaknya kesimpulan mei lee benar jg...
manusia yg derajatnya lebih tinggi tetap dapat diterkam harimau yg di alam binatang...
atau jgn2 harimau itu sebenarnya bukan binatang tapi dewa ya? :hammer:

tapi yg dikatakan bro markos membuat saya terus berpikir nih...
tiap malam saya sering dengar bunyi perabot2 bergeser2... (seperti ada bunyi meja atau benda2 berat sedang digeser)
apa tetangga saya atau ...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

bond

Hayo lho bro tesla....... gejala UKA-UKA :P
Mendingan konfirmasikan dulu ke tetangga atau hal lainnya yg logis, nah kalo ternyata bukan, berarti makhluk halus yg cari perhatian
Pagi dan sore bacakan saja Tisarana,karaniya metta sutta dan Ettavata, kalau parah Ratana sutta.
Usahakan 15 menit pertama saat meditasi gunakan objek metta. _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada