Korupsi dan menyuap karma burukkah?

Started by yanfei, 14 December 2009, 01:07:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

yanfei

Para sesepuh DC,
gw mau nanya, korupsi dan menyuap itu karma buruk gak?

mohon pencerahannya  _/\_

Forte

pelanggaran sila ke 2 : mencuri
dari sana akan muncul pelanggaran sila yang lain seperti :
- pelanggaran sila 4 : berbohong
- pelanggaran sila 1 : (paling parah seh) membunuh untuk menutup mulut

Elin

Quote from: yanfei on 14 December 2009, 01:07:07 AM
gw mau nanya, korupsi dan menyuap itu karma buruk gak?

yaa iya laaah...
Korupsi = mencuri yg bukan hak kita & berbohong..
Pelanggaran sila ke 2 & 4..

:)

F.T



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

marcedes

begini......

kalau dagang ^^...misalkan kita sebuah perusahaan cattering....
terus ada hotel kelas 5 ingin memesan cattering...tentu dalam hotel itu ada seorang yg bertugas mengatur makanan para karyawannya...

saya pikir tidak salah apabila kita memberi TIPS[ nyogok secara halus ] agar usaha cattering kita di pilih sebagai penyedia makanan karyawan mereka...
ya..begitulah disebut "memberi sebelum menerima"   ^^
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

chingik

pantesan masih banyak orang yg korupsi dgn terang2an
karena ternyata masih ada yang blm mengerti itu karma buruk atau bukan

waliagung

baik dan buruk tidak beda di dalam kamma,,,,,,,,,,,,,,

semua tergantung akhir dari sebabnya,,,,,,dan untuk orang awam memenag sangat sulit untuk mengerti,,,tp bagi mereka yg sudah mengerti ilmu hidup akan mengerti,,,apapun yg mereka lakukan lihat hasil akhirnya karena masalah sebab itu relatif

Indra

Quote from: waliagung on 14 December 2009, 12:39:30 PM
baik dan buruk tidak beda di dalam kamma,,,,,,,,,,,,,,

semua tergantung akhir dari sebabnya,,,,,,dan untuk orang awam memenag sangat sulit untuk mengerti,,,tp bagi mereka yg sudah mengerti ilmu hidup akan mengerti,,,apapun yg mereka lakukan lihat hasil akhirnya karena masalah sebab itu relatif

apakah anda mengatakan bahwa kamma berdana tidak beda dengan kamma mencuri? bisa tolong lebih jelas pak?

The Ronald

Quote from: marcedes on 14 December 2009, 12:08:11 PM
begini......

kalau dagang ^^...misalkan kita sebuah perusahaan cattering....
terus ada hotel kelas 5 ingin memesan cattering...tentu dalam hotel itu ada seorang yg bertugas mengatur makanan para karyawannya...

saya pikir tidak salah apabila kita memberi TIPS[ nyogok secara halus ] agar usaha cattering kita di pilih sebagai penyedia makanan karyawan mereka...
ya..begitulah disebut "memberi sebelum menerima"   ^^

yah secara awam seh begitu... tp secara garis besar ber dana, itu tidak baik..

karena .. http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,651.0.html
Quote
d. Menurut motif tujuannya
   Menurut motif tujuannya, maka suatu dana dapat terbagi sebagai berikut :
1. Hina Dana
  Dana yang bersifat rendah, yaitu dengan mengharapkan kemasyuran,kekayaan dsb.
2. Majjhima Dana
  Dana yang bersifat menengah misalnya dengan keinginan untuk dapat terlahirkan di alam surga.
3.Panita Dana
  Dana yang bersifat luhur, dengan tujuan untuk meraih pembebasan sejati.
...

hatRed

#9
Quote from: Indra on 14 December 2009, 12:43:59 PM
Quote from: waliagung on 14 December 2009, 12:39:30 PM
baik dan buruk tidak beda di dalam kamma,,,,,,,,,,,,,,

semua tergantung akhir dari sebabnya,,,,,,dan untuk orang awam memenag sangat sulit untuk mengerti,,,tp bagi mereka yg sudah mengerti ilmu hidup akan mengerti,,,apapun yg mereka lakukan lihat hasil akhirnya karena masalah sebab itu relatif

apakah anda mengatakan bahwa kamma berdana tidak beda dengan kamma mencuri? bisa tolong lebih jelas pak?

yuppp aye setuju om wali, cuman keknya kurang tepat kalo hanya melihat hasilnya saja...

seharusnya baik buruknya itu tergantung dari persepsi yang bersangkutan terhadap yg dia dapat ;)

apakah karma itu memberikan kebahagiaan bagi yg bersangkutan atau memberikan penderitaan..

namun bagi seseorang yg terbebas dari belenggu kamma, tidak lagi ada dualitas semacam itu ;D
i'm just a mammal with troubled soul



johan3000

Quote from: waliagung on 14 December 2009, 12:39:30 PM
baik dan buruk tidak beda di dalam kamma,,,,,,,,,,,,,,

semua tergantung akhir dari sebabnya,,,,,,dan untuk orang awam memenag sangat sulit untuk mengerti,,,tp bagi mereka yg sudah mengerti ilmu hidup akan mengerti,,,apapun yg mereka lakukan lihat hasil akhirnya karena masalah sebab itu relatif

Quotebaik dan buruk tidak beda di dalam kamma,,,,,,,,,,,,,,

maksudnya ini baju baik, tulisannya baik, wajah baik, mobilnya baik... atau gimana ?
koq kalimatnya gak lengkap dan gak jelas ?  :'( :'(
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

waliagung

bila sy mengatakan secara gamblang saya kuatir akan banyak pandangan berbeda dan akan menjadi perdebatan kosong belakang,"bila manusia sudah mencapai tingkat kesucian yg tinggi contoh buddha sendiri tak berbuat baik maupun jahat sebab semua baik dan jahat, bagus dan jelek, suci atau hina, benar atau salah semua untuk manusia awam, karena manusia awam masih AVIJA"
gitu aja repot,,,,,,,,,,,,,,,wkwkkwkwkwkwkw

The Ronald

#12
Quote from: waliagung on 14 December 2009, 01:02:43 PM
bila sy mengatakan secara gamblang saya kuatir akan banyak pandangan berbeda dan akan menjadi perdebatan kosong belakang,"bila manusia sudah mencapai tingkat kesucian yg tinggi contoh buddha sendiri tak berbuat baik maupun jahat sebab semua baik dan jahat, bagus dan jelek, suci atau hina, benar atau salah semua untuk manusia awam, karena manusia awam masih AVIJA"
gitu aja repot,,,,,,,,,,,,,,,wkwkkwkwkwkwkw
bukannya pernyataan sebelumnya gamblang? ada baiknya.. di perjelas gitu loh, atau lebih detail

tambahan: justru karena sebelumnya gamblang, maka dlm pribadi.. masing2 org yg masih binggung, akan mencoba mencari-cari pembenaran, atas kesalahan (sifat alami manusia jaman skrg), jd sebaiknya di perjelas, agar tidak membuat org yg demikian tersesat.. atau malah semakin jauh dari dhamma, makanya pak bos indra menanyakan hal tersebut
...

Nevada

Quote from: hatRed on 14 December 2009, 12:53:56 PM
Quote from: Indra on 14 December 2009, 12:43:59 PM
Quote from: waliagung on 14 December 2009, 12:39:30 PM
baik dan buruk tidak beda di dalam kamma,,,,,,,,,,,,,,

semua tergantung akhir dari sebabnya,,,,,,dan untuk orang awam memenag sangat sulit untuk mengerti,,,tp bagi mereka yg sudah mengerti ilmu hidup akan mengerti,,,apapun yg mereka lakukan lihat hasil akhirnya karena masalah sebab itu relatif

apakah anda mengatakan bahwa kamma berdana tidak beda dengan kamma mencuri? bisa tolong lebih jelas pak?

yuppp aye setuju om wali, cuman keknya kurang tepat kalo hanya melihat hasilnya saja...

seharusnya baik buruknya itu tergantung dari persepsi yang bersangkutan terhadap yg dia dapat ;)

apakah karma itu memberikan kebahagiaan bagi yg bersangkutan atau memberikan penderitaan..

namun bagi seseorang yg terbebas dari belenggu kamma, tidak lagi ada dualitas semacam itu ;D

Kamma baik akan mengakibatkan vipaka baik.
Kamma buruk akan mengakibatkan vipaka buruk.

Vipaka baik akan mengakibatkan sukha di fisik jasmani; tapi belum tentu memunculkan sukha di batin. Vipaka buruk akan mengakibatkan dukkha di fisik jasmani; tapi belum tentu memunculkan dukkha di batin.

Jadi kamma baik, kamma buruk, vipaka baik dan vipaka buruk itu memang nyata. Tetapi bila batin kita tidak melekat, maka perasaan suka maupun duka tidak akan ada lagi. Namun penderitaan dan kebahagiaan di fisik jasmani masih akan ada, sesuai dengan kamma yang sudah ditabur.

The Ronald

Quote from: waliagung on 14 December 2009, 01:02:43 PM
bila sy mengatakan secara gamblang saya kuatir akan banyak pandangan berbeda dan akan menjadi perdebatan kosong belakang,"bila manusia sudah mencapai tingkat kesucian yg tinggi contoh buddha sendiri tak berbuat baik maupun jahat sebab semua baik dan jahat, bagus dan jelek, suci atau hina, benar atau salah semua untuk manusia awam, karena manusia awam masih AVIJA"
gitu aja repot,,,,,,,,,,,,,,,wkwkkwkwkwkwkw
kurasa anda membuat kesalahan bahwa buddha tak berbuat baik/jahat..dst
dalam hal ini, akan muncul pandangan.. semua perbuatan Buddha.. tidak dinilai ini baik/ ini jahat/  ini tercela , semua perbuatan buddha bebas dari kondisi tersebut.. yah pandangan ini tidaklah benar...
pandagan ini mirip, dgn pandagan, perbuatan tuhan..tidak dinilai baik atau jahat... atau ini atau itu
tolong jgn disamakan, ada hal yg tidak akan di lakukan Buddha, seperti menerima pemberian makanan berupa hewan yg khusus di bunuh untuknya.. itu cuma salah satu dari sekian banyak hal
Buddha sendiri menjahui beberapa perbuatan yg salah, bahkan hanya sedikit

http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=167&hal=2&path=tipitaka/sutta/digha&hmid=

BRAHMAJALA SUTTA

cuma sedikit cuplikan

Quote#  Atau ia berkata: "Sementara beberapa pertapa dan brahmana hidup dari makanan yang disediakan oleh umat yang berbakti, namun mereka masih tetap malakukan permainan-permainan atau rekreasi sebagai berikut: permainan dengan papan yang berpetak-petak delapan atau sepuluh baris, permainan dengan melangkah pada diagram yang digariskan di tanah dengan cara hanya melangkah sekali; permainan dengan cara memindahkan benda atau orang dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tanpa melepaskan benda atau orang tersebut; main dadu, kayu pendek dipukul dengan kayu panjang, mencelupkan tangan ke dalam air berwarna dan menempelkan telapak tangan ke dinding, main bola, meniup pipa yang dibuat dari daun, menggali dengan alat mainan, bersalto, main kincir angin yang dibuat dari daun palem, main kereta-keretaan atau panah-panahan, menebak tulisan di udara atau di punggung seseorang, menebak pikiran orang lain, atau bertingkah laku seperti orang cacad. Tetapi Samana Gotama tidak pernah melakukan permainan-permainan tersebut".

# Atau ia berkata: "Sementara beberapa pertapa dan brahmana hidup dari makanan yang disediakan oleh umat yang berbakti, namun mereka masih tetap menggunakan tempat tidur yang besar dan mewah sebagai berikut: dipan yang tinggi, panjang enam kaki dan dapat dipindah-pindahkan; dipan dengan tiang-tiangnya diukir bergambar binatang; menggunakan selimut yang berwarna-warni; menggunakan selimut putih; menggunakan seprei disulam dengan motif bunga-bungaan; menggunakan selimut dari wol dan kapas; menggunakan seprei yang disulam dengan gambar singa atau harimau; menggunakan seprei dengan bulu binatang di kedua tepinya; menggunakan seprei dengan bulu binatang di salah satu tepinya; menggunakan seprei dari sutra; menggunakan selimut yang dapat digunakan oleh enam belas orang; menggunakan selimut gajah, kuda atau kereta; menggunakan selimut antelope yang dijahit; menggunakan selimut dari kulit sebangsa kijang; menggunakan permadani yang berpenutup di atasnya; menggunakan tempat duduk dengan bantal merah untuk kepala dan kaki. Tetapi Samana Gotama tidak menggunakan barang-barang tersebut".

# Atau ia berkata: "Sementara beberapa pertapa dan brahmana hidup dari makanan yang disediakan oleh umat yang berbakti, namun mereka masih tetap menggunakan perhiasan dan mempercantik diri dengan cara: menggunakan bedak harum, shampoo, mandi dengan bunga-bungaan; tubuh dipukul-pukul secara perlahan dengan tongkat seperti tukang gulat; menggunakan cermin meminyak diri (bukan untuk obat); menggunakan bunga-bungaan, pemerah pipi, kosmetik, gelang, kalung, tongkat jalan (untuk bergaya saja), kotak bulu untuk obat, pedang, penahan sinar matahari, sandal bersulam, turban, perhiasan di dahi, alat mengkebut dibuat dari ekor yak, jubah putih berumbai. Tetapi Samana Gotama tidak menggunakan benda-benda tersebut".

jd bukan berarti bahwa apa yg Buddha perbuat bebas dari baik dan jahat, tp dgn pengetahuannya, dia tau mana yg baik, dan mana yg tidak baik, dan menjauhkan diri dari yg tidak baik
...