MN 10: Satipa??h?na Sutta -> versi Burma -> Mahasatipa??h?na (sama dengan DN 22)

Started by Sumedho, 09 December 2009, 05:33:03 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Peacemind

Menurut beberapa  Buddhist scholars memang Mahāsatipaṭṭhānasutta dari Dighanikāya merupakan evolusi dari Satipaṭṭhanasutta dari Majjhimanikāya. Namun dua sutta ini tidak begitu bermasalah karena setidaknya pada bagian akhir, sutta ini memiliki perbedaan. Mungkin jga seperti kata temen3 di atas bahwa Sang Buddha membabarkan khotbah ini dua kali. Jadi ketika pikiran suku Kuru sudah lembut, selain membabarkan khotbah yang sama, Sang Buddha menambahkan Empat Kesunyataan Mulia di akhir penjelasan Dhammānupassana. Perlu diingat di sini bahwa Empat Kesunyataan Mulia juga sering dikatakn sebgai Ukkaṃsika dhammadesana (Exalted discourses) yang dikhotbahkan Sang Buddha sebgai final khotbah ketika mengetahui pikiran para pendengar sudah menjadi fleksible.

Terlepas dari sutta di atas, dalam Tipitaka ada juga beberapa sutta yang terkadang di ulang kata demi kata. Sebagai contoh, Vaseṭṭhasutta dari Majjhimanikāya juga ditemukan dalam Suttanipāta. Karaniyamettasutta, Ratanasutta dan Mangalasutta, selain ditemukan di Suttanipāta, juga ditemukan di Kuddhakapatha.

seniya

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa