Menjual Daging / Makhluk Hidup Tidak Bernyawa

Started by mins, 12 January 2008, 05:56:55 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

andry

Quote from: mins on 12 January 2008, 05:56:55 PM
saya ada rencana memasok daging ayam / ikan / kelinci ke suatu daerah
trus yang mau saya tanyakan apakah hal tsb berlawanan dengan agama Buddha.

soalnya secara tidak langsung saya ikut membunuh hewan2 tsb.
misal ada yg pesan 100 ekor ayam yg udah di potong2.
jadi kan saya pesan ke tukang ayam kalo harus di potong ayam 100 ekor.
dan saya yg menyebabkan ayam2 tsb mati dipotong.

bagaimana konsep buddhis dalam melihat hal ini.
krn pernah di sabdakan sang buddha. tidak boleh berdagang makhluk hidup..

tolong teman2 kasih pencerahan.


sudah jelaskan .. lebih baik dan sangat baik untuk dihindari...
maseh banyak kok jalan untuk cari uang...
"meski hidup sederhana yang penting batin bahagia" sekale
Samma Vayama

Suchamda

Harap diperhatikan, bahwa semua jawaban tersebut adalah interpretasi (penafsiran). Tiada persepsi tanpa penafsiran.
Kita semua baru bisa melihat dari satu sisi. Itulah keterkurungan seorang putthujana.

Tapi saat anda mencapai realisasi the Ultimate Truth, maka penafsiran-penafsiran itu berhenti dengan sendirinya. Maaf, saya tidak bisa menginterpretasikan kondisi seperti itu bagaimana karena memang tidak untuk diinterpretasikan, tetapi menurut beberapa referensi, apa yang dipersepsikan (dan selanjutnya diinterpretasikan) bukanlah seperti yang kita pahami saat ini.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

ryu

Intinya jalanilah apa yang menurutmu baik, anda yang menentukan sendiri jalan hidupmu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

F.T



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

Hikoza83

kalo ga isa menolong makhluk lain, minimal jangan merugikannya.

jual ayam mati, ya ga apa2. toh jualan mayat.
kalo pesan ayam untuk dibunuh... i think i don't agree.
_/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

mins

Terima kasih semua yang udah memberi saran yang sangat bagus2 :)
maka dari semua pengetahuan yg teman2 berikan saya putuskan saya tidak menjual daging.. krn hati dan batin tidaklah tenang..
saya sudah bergerak didalam mata pencaharian lain

Sadhu3x semoga semua makhluk hidup berbahagia..

F.T

Semoga bro mins berhasil dan sukses dalam mata pencaharian yang baru ini ...

_/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

Ginny

semoga niat baik ko mins bisa membuahkan rejeki lain yang berlimpah

sadhu..sadhu..sadhu

markosprawira

Quote from: andry on 13 January 2008, 12:28:07 PM
Quote from: karuna_murti on 13 January 2008, 12:19:58 AM
Kalau membeli ayam sudah mati kemudian menjual menurut saya tidak salah,

tapi bang kalo diliat dari mata rantai.. tetep salah donk
beli 100 ayam mati>> jual 100 ayam yg udah mati..

eh ternyata alhamdullilah banyak rejeki neh..
jadi beli 200 Ayam mati>> lalu jual 200 ayam mati..

sebelum pembelian naik ke 200, otomatis pasokan ayam berkurang..otomatis pembunuhan dilakukan lage..
ya gak??

dear andry,

apa anda yakin bahwa kalo kita ga pesen, maka ga akan ada pembunuhan???  ;D

sebenarnya yang dikatakan karuna udah sangat bagus :
QuotePerlu saya tambahkan, seseorang yang keadaan batinnya semakin maju maka akan lebih mengerti tentang cinta kasih, semakin baik tindak tanduk dan perilakunya, termasuk juga dalam mata pencaharian ini.

Bukan berarti saya menganjurkan menjual daging, yang akan berakibat hukum ekonomi permintaan dan penawaran, yang berarti akan ada pembunuhan. Tetapi otoritas dalam Theravada tidak menyalahkan yang berjual daging, asal bukan pembunuhan langsung. Daging ya daging, bukan makhluk hidup. Tanggung jawab bukan si penjual daging yang tidak dibunuh langsung, melainkan si pembunuh binatang.

Tentunya semakin besar rasa cinta kasih kita terhadap makhluk hidup apa saja, semakin mengerti mana yang sepatutnya dilakukan, mana yang tidak sepatutnya dilakukan

Karena ini diskusi umum yang tidak spesifik pada suatu tradisi, maafkan saya yang tidak tahu bagaimana menjawabnya.
Dari sudut pandang Theravada belum tentu sama dengan sudut pandang Mahayana

EVO

dulu waktu kecil saya ada seekor ayam
kemana saya pergi tuh ayam suka ngikutin ;D ;D
ayam nya bertelor dan mempunyai keturunan :D
kalau kalian jadi saya... mau tak tuh ayam di potong...lalu di masak kare...terus dimakan...yam...yam..
atau kalian jual kepasar....dapat duit

saya pernah juga piara kelinci
wehhh cepat banget berkembang biak nya :D :D :D
kalau di lembang pasti di buat sate neh ;)
kalau kalian jadi saya mau tak kalian potong dan makan tuh kelinci

waktu kecil saya suka banget hewan.... :)

Forte

Quote from: EVO on 17 January 2008, 03:14:03 PM
dulu waktu kecil saya ada seekor ayam
kemana saya pergi tuh ayam suka ngikutin ;D ;D
ayam nya bertelor dan mempunyai keturunan :D
kalau kalian jadi saya... mau tak tuh ayam di potong...lalu di masak kare...terus dimakan...yam...yam..
atau kalian jual kepasar....dapat duit

saya pernah juga piara kelinci
wehhh cepat banget berkembang biak nya :D :D :D
kalau di lembang pasti di buat sate neh ;)
kalau kalian jadi saya mau tak kalian potong dan makan tuh kelinci

waktu kecil saya suka banget hewan.... :)


Saya rasa semua pasti tahu jawabnya.. Yang saya bingungkan apa hubungan dengan post2 sebelumnya ?

Gwi Cool

jual daging mati = tidak bersalah.
Klo dibilang tidak boleh, ntar dibilang munafik karena banyak pemakan daging.

Hanya saja, misalkan Anda kekurangan daging dan ada pelanggan (atau mungkin langganan) menginginkan daging dan pada saat itu tidak ada stok hewan mati. Maka mungkin saja, seseorang akan dijerat nafsu untuk mendapatkan daging hewan dengan cara "perang", demi uang.

Oleh karena itu, hindari penjualan makhluk hidup, hindari pembunuhan makhluk hidup.
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.