tanpa duduk bersila

Started by Asiong, 12 November 2009, 01:41:42 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

trims atas infonya.

"tidak sopan thd dhamma"?
bagaimana tidak sopan thd dhamma=ajaran (atau kebenaran)? apakah dhamma bisa terhina?
yg saya tau, yg bisa dihina (di-tidak sopan-i :P ) hanyalah diri/aku/ego.

Quote from: char101 on 14 November 2009, 07:21:47 PM
- memegang pisau
- memegang senjata

setelah Anggulimala menyuruh Buddha berhenti, apakah yg dikatakan Buddha bukan dhamma?
dan apakah Anggulimala tidak memegang senjata?...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

The Ronald

Quote from: tesla on 14 November 2009, 09:11:02 PM
trims atas infonya.

"tidak sopan thd dhamma"?
bagaimana tidak sopan thd dhamma=ajaran (atau kebenaran)? apakah dhamma bisa terhina?
yg saya tau, yg bisa dihina (di-tidak sopan-i :P ) hanyalah diri/aku/ego.


Quote from: char101 on 14 November 2009, 07:21:47 PM
- memegang pisau
- memegang senjata

setelah Anggulimala menyuruh Buddha berhenti, apakah yg dikatakan Buddha bukan dhamma?
dan apakah Anggulimala tidak memegang senjata?...

yah Dhamma bisa terhina dimata org lain, klo kurang mengerti, aku mencoba contoh ekstrim
di saat org melakukan pembunuhan, mengataskan Dhamma, di situ lah Dhamma terhina /ternoda dimata org lain, walau Dhamma nya tetap pure.
dgn demikian Ajaran/Dhamma tidak akan bertahan lama

tolong bedakan Buddha dan Bhikkhu , ada banyak hal yg Buddha boleh dan Bikkhu tidak boleh
...

Jerry

Bro Tesla

Izinkan daku ikut menjawab heheeh.. Memang Dhamma tidak bisa terhina, tapi kurasa makna dibaliknya adalah utk menumbuhkan sikap rendah hati. dan ini penting agar mampu menerima Dhamma. :)

Peraturan vinaya soal memegang senjata dan pisau itu tentu dikeluarkan oleh Sang Buddha di kemudian hari berkaitan dengan kasus dan permasalahan yg menyangkut pembabaran dhamma dengan senjata/pisau yg dipegang oleh orang lain. Selain itu, jawaban lain yg bisa diberikan adl Sang Buddha sendiri memiliki hak prerogatif mengenai itu sama seperti kasus menunjukkan abhinna dilarang utk bhikkhu tetapi Sang Buddha sendiri boleh. ;)
appamadena sampadetha

tesla

Quote from: The Ronald on 14 November 2009, 09:28:50 PM
yah Dhamma bisa terhina dimata org lain, klo kurang mengerti, aku mencoba contoh ekstrim
di saat org melakukan pembunuhan, mengataskan Dhamma, di situ lah Dhamma terhina /ternoda dimata org lain, walau Dhamma nya tetap pure.
dgn demikian Ajaran/Dhamma tidak akan bertahan lama
jika alasannya demi dhamma ini bertahan lebih lama, yah mungkin saja... tapi itupun bukan satu kepastian :) dan ternyata bukan demi latihan.
dan mungkin dhamma sebagai suatu "agama" akan dapat bertahan lebih lama, namun kualitasnya akan semakin menurun.

di mata seseorang yg masih penuh perbandingan tinggi-rendah, hina-mulia, dst... dia akan memandang dhamma sbg sebagai sesuatu yg "tinggi" menurutnya, oleh krn itu pantas dimiliki/dianut, dan oleh karena itu ia semakin terjerumus dalam pemikirannya itu sendiri tanpa melihat dhamma sebagai suatu fakta/kebenaran yg sangat nyata. dhamma yg bertahan akhirnya hanya menjadi suatu ilmu/seni/tradisi yg tidak dapat membebaskan lagi.

Quote
tolong bedakan Buddha dan Bhikkhu , ada banyak hal yg Buddha boleh dan Bikkhu tidak boleh
pemikiran saya sederhana saja, dhamma lebih dibutuhkan bagi orang yg sedang penuh keserakahan, kebencian dan kebodohan. jika ada kesempatan utk memberi pencerahan bagi seorang penjahat, walaupun ia memegang senjata, maka akan lebih baik dilakukan drpd hanya membiarkannya begitu saja.
yg saya lihat tindakan Buddha pada Angulimala sangat bijaksana, sedangkan vinaya itu tidak bijaksana. :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

The Ronald

Quote from: tesla on 12 November 2009, 09:20:09 PM

contoh kuliah itu saya ilustrasikan justru utk menggambarkan bahwa seorang dosen tidak harus ditempatkan lebih tinggi dari siswa walaupun status secara sosial lebih tinggi.

utk bhikkhu, menurut saya mereka berlatih utk menghilangkan kesombongan, & penempatan demikian ("harus" di posisi lebih tinggi) hanya menghasilkan kesombongan. seharusnya mereka belajar dari dosen di luar negri, tidak memikirkan "lebih tinggi" atau "lebih rendah" :)
ini cuma pendapat saya agar kita semua lebih maju dalam dhamma, tidak ada maksud mencela.

menurut anda, apakah kita patut menghormati Bhikkhu?
menurut anda, apakah sesama Bhikkhu harus saling menghormati satu sama lainnya?
menurut anda, apakah Seniortas dalam Sangha, harus di hilangkan atau tidak?

satu lagi, Dhamma di babarkan oleh seorang Bhikkhu di tanggkap oleh telinga, bukan dalam bentuk Slide, jd tidak perlu model Arsitektur Stadium

...

The Ronald

Quote from: tesla on 14 November 2009, 09:59:16 PM
pemikiran saya sederhana saja, dhamma lebih dibutuhkan bagi orang yg sedang penuh keserakahan, kebencian dan kebodohan. jika ada kesempatan utk memberi pencerahan bagi seorang penjahat, walaupun ia memegang senjata, maka akan lebih baik dilakukan drpd hanya membiarkannya begitu saja.
hmm.. coba kmu babarkan Dhamma ke org fanatik beragama lain, ku tunggu hasilnya :)
sama halnya dgn org yg memengang senjata, dan memiliki pandangan salah, yah kecuali kmu bisa membaca bikirannya, bahwa dia sebenarnya bisa mengerti Dhamma yg akan kmu ajarakan.
...

tesla

Quote from: Jerry on 14 November 2009, 09:39:02 PM
Bro Tesla

Izinkan daku ikut menjawab heheeh..
seharusnya saya yg berterimakasih jika ada orang lain yg membantu mencerahkan keraguan hati ini tentang vinaya :)

QuoteMemang Dhamma tidak bisa terhina, tapi kurasa makna dibaliknya adalah utk menumbuhkan sikap rendah hati. dan ini penting agar mampu menerima Dhamma. :)
IMO, sikap "rendah hati" adalah suatu keserakahan & kesombongan, dan memegangnya sebagai suatu tujuan perilaku hanya akan menghasilkan penderitaan :)
Benar bahwa rendah hati adalah perilaku yg diinginkan dalam kehidupan bermasyarakat, namun dengan demikian rendah hati itu menjadi objek keserakahan (pada umumnya). sebaliknya tinggi hati menjadi objek kebencian (pada umumnya). Jadi pada umumnya, orang akan senang jika dijuluki "rendah hati" dan akan marah jika dijuluki "tinggi hati". marah dalam artian disini adalah penolakan dalam bathin atas apa yg terjadi, tidak selalu harus ditandai dg aksi merusak.
Jadi rendah/tinggi hati tidak ada hubungannya dg pembelajaran seseorang, melainkan berhubungan dg hasrat seseorang utk menjadi sosok yg dapat diterima masyarakat, yg tak lebih adalah keserakahan yg akan membawa pada penderitaan apabila tidak kesampaian.

Lebih lanjut lagi, rendah/tinggi hati hanyalah sebuah penilaian pikiran yg tidak jelas entah mana yg tinggi & mana yg rendah. Penilaian itu cuma didasari atas ego masing2 penilai. ketika saya suka A, walaupun A begini-begitu, saya katakan ia tidak sombong, tapi emg kenyataan. dan sebaliknya.

Quote
Peraturan vinaya soal memegang senjata dan pisau itu tentu dikeluarkan oleh Sang Buddha di kemudian hari berkaitan dengan kasus dan permasalahan yg menyangkut pembabaran dhamma dengan senjata/pisau yg dipegang oleh orang lain. Seorang lain itu, jawaban lain yg bisa diberikan adl Sang Buddha sendiri memiliki hak prerogatif mengenai itu sama seperti kasus menunjukkan abhinna dilarang utk bhikkhu tetapi Sang Buddha sendiri boleh. ;)
sanksi apa yg diberikan ketika bhikkhu melanggar vinaya ini (seperti membabarkan dhamma pada yg memegang senjata)? ringan, sedang, berat, dikeluarkan?

Thank you,

May you free from suffering
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: The Ronald on 14 November 2009, 10:07:24 PM
menurut anda, apakah kita patut menghormati Bhikkhu?
apa alasan menurut anda kita patut menghormati bhikkhu?

Quote
menurut anda, apakah sesama Bhikkhu harus saling menghormati satu sama lainnya?
apakah kamu patut utk menghormati kakimu, tanganmu, tubuhmu?
menurut saya seperti itulah seharusnya per"saudaraan" sesama bhikkhu, seolah berada dalam satu lingkaran yg tak terpisah, saling mendukung utk maju tanpa ada status penghormatan.

Quote
menurut anda, apakah Seniortas dalam Sangha, harus di hilangkan atau tidak?
maaf, saya tidak memandang Sangha sebagai suatu organisasi hirarkis.
namun saya memang melihat fakta bahwa sistem hirarkis otomatis terjadi, ada tinggi-rendah, senior-junior, dll.
apakah harus dihilangkan? tidak. tidak ada yg harus di dunia ini :)

Quote
satu lagi, Dhamma di babarkan oleh seorang Bhikkhu di tanggkap oleh telinga, bukan dalam bentuk Slide, jd tidak perlu model Arsitektur Stadium
kalau berbicara soal perlu atau tidak perlu, saya setuju dg anda, arsitektur stadium belum diperlukan utk dhamma desana.
namun yg kita bahas adalah "tidak boleh", bukan tidak perlu.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: The Ronald on 14 November 2009, 10:14:21 PM
Quote from: tesla on 14 November 2009, 09:59:16 PM
pemikiran saya sederhana saja, dhamma lebih dibutuhkan bagi orang yg sedang penuh keserakahan, kebencian dan kebodohan. jika ada kesempatan utk memberi pencerahan bagi seorang penjahat, walaupun ia memegang senjata, maka akan lebih baik dilakukan drpd hanya membiarkannya begitu saja.
hmm.. coba kmu babarkan Dhamma ke org fanatik beragama lain, ku tunggu hasilnya :)
sama halnya dgn org yg memengang senjata, dan memiliki pandangan salah, yah kecuali kmu bisa membaca bikirannya, bahwa dia sebenarnya bisa mengerti Dhamma yg akan kmu ajarakan.
tidak selalu orang yg pegang senjata berada dalam posisi membahayakanmu.
maka saya sebutkan, ketika ada kesempatan, apakah seorang bhikkhu akan tetap diam?

may all being free from suffering
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

pannadevi

#39
 
saya sebenarnya tadi siang sudah posting utk menjawab Bro Tesla, tetapi ada kesalahan entah dimana, postingan sy tidak bisa muncul malah jadi hilang. sekarang sy posting kembali. smg ga hilang.

Bro Tesla yg baik,
latar belakang Sang Buddha menurunkan vinaya itu dengan alasan kuat, bahkan baru 20 thn setelah membabarkan dhamma, itu saja kasus demi kasus, jadi vinayapun turun juga satu demi satu tidak sekaligus. padahal YA.Sariputta telah memohon kepada Sang Buddha namun dipandang oleh Sang Buddha belum waktunya.  sedangkan YA.Sariputta adalah murid utama yg dipuji Sang Buddha sbg "the most wisest monk" dari sini kita bisa melihat bahwa beliau dg "mata buddha" nya melihat lebih bijaksana dibanding kita2 yg masih "diliputi avijja".

disini sy lampirkan cuplikan vinaya (Suttavibhanga Vin.I.3, 2-4)
Quote
"But what, lord, is the cause, what the reason why when Kakusandha was lord, and when Konagamana was lord and when Kassapa was lord the Brahma-life lasted long ?" [8]
"Säriputta, the lord Kakusandha and the lord Konagamana and the lord Kassapa were diligent in giving dhamina in detail to the disciples, and these had much of the Suttas in prose or in prose and in verse, tile Expositions, the Songs, the Verses of Uplift, the Quotations, the Jãtakas, the Miracles, the Miscellanies. The course of training for disciples was made known, the Patimokkha was appointed. At the disappearance of these enlightened ones, these lords, at the disappearance of the disciples who were enlightened under these enlightened ones, those last disciples of various names, of various clans, of various social strata, who had gone forth from various families, established tile Brahma-life for a very long time. It is as if, Sariputta, various flowers, loose on a piece of wood, well tied together by a thread, are not scattered about or whirled about or destroyed by the wind. What is the reason for this? They are well tied together by the thread. Even so, Sariputta, at the disappearance of these enlightened ones, these lords, at the disappearance of the disciples who were enlightened under these enlightened ones, those last disciples of various names, of various clans, of various social strata, who had gone forth from various families, established the Brahma-life for a very long time. This, Sariputta, is the cause, this the reason why when Kakusandha. was the lord, and when Konagamana was the lord and when Kassapa was the lord, the Brahma-life lasted long." ff 3
Then the venerable Sariputta, having risen from his seat, having arranged his outer robe over one shoulder and held out his joined palms in salutation to the lord, said to the lord:
It is the right time, lord, it is the right time, well-farer,' at which the lord should make known the course of training for disciples and should appoint the Pãtimokkha, in order that this Brahma-life may persist and last long."
"Wait, Sariputta, wait, Sariputta. The tathagata will know the right time for that. The teacher does not make known, Sariputta, the course of training for disciples, or appoint the Patimokkha until some conditions causing the cankers appear here in the Order.2 And as soon, Sãriputta, as some conditions causing the cankers appear here in the Order, then the teacher makes known the course of training for disciples, he appoints the Pãtimokkha in order to ward off those conditions causing the cankers. Some conditions, Sariputta, causing the cankers do not so much as appear here in the Order until the Order has attained long standing. And as soon. Sariputta, as the Order has attained long standing, then some conditions causing the cankers appear here in the Order. Hence the teacher makes known the course of training for disciples [9], he appoints the Päimokkha in order to ward off those conditions causing the cankers.3 Some conditions, Sariputta, causing the cankers do not so much as appear here in the Order until the Order has attained full development. And as soon, Sariputta, as the Order has attained full development, then some conditions causing the cankers appear here in the Order. Hence the teacher makes known the course of training for disciples, he appoints the Pãtimokkha in order to ward off those conditions causing the cankers.4 Some conditions, Sariputta, causing the cankers do not so much

tambahan info pula ketika King Ajatasattu ingin mengalahkan kota Vesali menurut advis Sang Buddha tidak akan pernah berhasil sepanjang kota tsb masih diketemukan saling menghormati, orang tua masih dihormati, adanya pertemuan rutin antar kelompok, tidak adanya gadis yg dilarikan, dll.  dari sini jelas terlihat bahwa selama masih adanya rasa hormat kepada yg semestinya dihormati maka apapun itu akan bisa langgeng, begitu pula dhamma.

saya tidak bermaksud untuk debat dg anda Bro Tesla, maaf saya tidak suka debat kusir, membuat sy jadi puyeng, sy hanya menambahkan info ini di forum agar ada yg membaca smg membawa manfaat.

bukan kapasitas sy yg masih SD untuk menguji disertasi Profesor (Arahat = S1, Arahat memiliki Abhinna = S2, Paccekabuddha = S3, Sammasambuddha = Profesor). saya masih jauh dibawah, sy masih belajar, kami tunduk kepada peraturan ketat kami (vinaya) yang diturunkan oleh Guru Agung kami Sang Buddha.

may all beings be happy

mettacittena,

The Ronald

Quote from: tesla on 14 November 2009, 10:49:13 PM
Quote from: The Ronald on 14 November 2009, 10:14:21 PM
Quote from: tesla on 14 November 2009, 09:59:16 PM
pemikiran saya sederhana saja, dhamma lebih dibutuhkan bagi orang yg sedang penuh keserakahan, kebencian dan kebodohan. jika ada kesempatan utk memberi pencerahan bagi seorang penjahat, walaupun ia memegang senjata, maka akan lebih baik dilakukan drpd hanya membiarkannya begitu saja.
hmm.. coba kmu babarkan Dhamma ke org fanatik beragama lain, ku tunggu hasilnya :)
sama halnya dgn org yg memengang senjata, dan memiliki pandangan salah, yah kecuali kmu bisa membaca bikirannya, bahwa dia sebenarnya bisa mengerti Dhamma yg akan kmu ajarakan.
tidak selalu orang yg pegang senjata berada dalam posisi membahayakanmu.
maka saya sebutkan, ketika ada kesempatan, apakah seorang bhikkhu akan tetap diam?

may all being free from suffering
bagaimana dia "pasti" tau kesempatan itu dtg?

berarti menghormati seseorang salah? karena bisa menimbulkan ego dari org itu..
tau kah... karena ego sendiri dia tidak mengormati yg lain ?

menyedihkan....
...

tesla

Quote from: pannadevi on 14 November 2009, 10:50:12 PM

saya sebenarnya tadi siang sudah posting utk menjawab Bro Tesla, tetapi ada kesalahan entah dimana, postingan sy tidak bisa muncul malah jadi hilang. sekarang sy posting kembali. smg ga hilang.
terima kasih atas usaha yg double size :)

Quote
saya tidak bermaksud untuk debat dg anda Bro Tesla, maaf saya tidak suka debat kusir, membuat sy jadi puyeng, sy hanya menambahkan info ini di forum agar ada yg membaca smg membawa manfaat.
sejauh ini saya tidak merasakan samaneri berdebat kusir dg saya. dan saya pun hanya berniat utk diskusi, bukan debat kusir.
namun jika samaneri merasa saya berdebat kusir, atau diskusi disini sudah mengarah ke debat kusir, maka acuhkan saja saya dan sayapun seharusnya tidak melanjutkan posting lagi di sini. :)

mettacittena
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: The Ronald on 14 November 2009, 10:58:59 PM
menyedihkan....
siapa yg tidak menghormati?
siapa yg tidak dihormati?
siapa yg menyedihkan?
dan siapa yg bersedih? :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

The Ronald

Quote from: tesla on 14 November 2009, 11:41:27 PM
Quote from: The Ronald on 14 November 2009, 10:58:59 PM
menyedihkan....
siapa yg tidak menghormati?
siapa yg tidak dihormati?
siapa yg menyedihkan?
dan siapa yg bersedih? :)

tak ada karena semuanya tampa aku :P
...

tesla

Quote from: The Ronald on 14 November 2009, 11:52:15 PM
Quote from: tesla on 14 November 2009, 11:41:27 PM
Quote from: The Ronald on 14 November 2009, 10:58:59 PM
menyedihkan....
siapa yg tidak menghormati?
siapa yg tidak dihormati?
siapa yg menyedihkan?
dan siapa yg bersedih? :)

tak ada karena semuanya tampa aku :P
semua tampa aku? wow... malam ini aku berada di tengah para arahat. ^_^
btw aku (tesla) masih ada aku, belum tanpa aku. jadi pengecualian utk kata "semuanya" :P
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~