Pernah berpikir utk jadi bhikku?

Started by Mr.Jhonz, 23 October 2009, 07:38:05 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Tekkss Katsuo

 ^
^
terima lah hormat ku  _/\_  sebelum anda jadi Bhkkku  ^:)^

_/\_

hatRed

Quote from: upasaka on 24 October 2009, 10:38:16 AM
Dulu sempat berpikir lebih baik jadi bhikkhu di kota. Tapi lama-lama dipikir lebih baik menjadi bhikkhu dhutanga (hutan)...

Iyah, makanya gak respect ajah sama bhikkhu yg suka ceramah sono sini, apalagi punya hape segala, terus pake jemputan sana sini juga.
i'm just a mammal with troubled soul



Mr.Jhonz

Quote from: upasaka on 24 October 2009, 10:38:16 AM
Dulu sempat berpikir lebih baik jadi bhikkhu di kota. Tapi lama-lama dipikir lebih baik menjadi bhikkhu dhutanga (hutan)...
kalo bhikkhu kota lebih banyak tugasnya ya om?,mesti blesing sana-sini,mesti memberikan dhammadesana,dll..
Kalo bhikkhu hutan,tugasnya cuma meditasi dan pindapata ya om?cmiiw
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Bei_Guo_Jin

Aye belum pernah... ;D

Kalau Tmn2 yang lain??

Tekkss Katsuo

yang terbaik adalah JD Bhikkhu Hutan dulu, jika telah mampu merealisasikan 4 kesunyataan mulia, sang jalan, maka ajarkan lah Dhamma kepada umat yg ada.. ini yg terbaik.

_/\_

Ario_botax

Pernah!



tapi realisasinya belum kelihatan. huff..
pengen saat nanti dah punya anak dan mereka mandiri baru pengen menjalankan niat jadi bhikku..
huff.. tapi saat ini juga menyadari kadang "keinginan tidak sesuai dengan kenyataan"
saat g dah punya anak nanti, bukan artinya masalah akan selesai sampai di situ.. tapi hidup akan diisi oleh masalah2 yang baru.
sehingga niat menjadi bhikku nanti akan menjadi pupus.. sehingga kemudian berpikir.."Ah di kehidupan mendatang aja dech jadi bhikku"

T_____T kalo ditanya maw jadi bhikku, bhikku kota atau hutan?
g akan jawab bhikku hutan w/ dhutangga.. ketimbang bhikku kota.. ^^

Bei_Guo_Jin

Btw, mau tanya ni. Apa untuk mencapai pencerahan hanya bisa dengan jalan menjadi Bhikkhu?

Tekkss Katsuo

 _/\_

Kagak sich, cuma menjadi seorg Bhikkhu merupakan dukungan terbesar dalam mencapai pencerahan.... karena kita telah melepaskan kehidupan duniawi... tp jd umat biasa jg bisa..

Nevada

Quote from: hatRed on 24 October 2009, 10:47:54 AM
Quote from: upasaka on 24 October 2009, 10:38:16 AM
Dulu sempat berpikir lebih baik jadi bhikkhu di kota. Tapi lama-lama dipikir lebih baik menjadi bhikkhu dhutanga (hutan)...

Iyah, makanya gak respect ajah sama bhikkhu yg suka ceramah sono sini, apalagi punya hape segala, terus pake jemputan sana sini juga.

Tidak ada masalah, asalkan bhikkhu itu bisa menata batinnya. :)

Menurut saya, menjadi bhikkhu di hutan lebih kondusif untuk melatih diri. Bhikkhu di kota juga sebenarnya baik, karena bisa meneladankan moralitas dan kebijaksanaan di hadapan masyarakat.

Bei_Guo_Jin

Quote from: wangsapala on 24 October 2009, 11:04:30 AM
_/\_

Kagak sich, cuma menjadi seorg Bhikkhu merupakan dukungan terbesar dalam mencapai pencerahan.... karena kita telah melepaskan kehidupan duniawi... tp jd umat biasa jg bisa..

Umat biasa bukannya masih ada kemelekatan? karena kita masih ada kemelekatan sama keluarga...

Bisa beri gambaran atau jika ada contoh umat biasa yang sudah mencapai pencerahan?

Nevada

#25
Quote from: Mr.Jhonz on 24 October 2009, 10:48:47 AM
Quote from: upasaka on 24 October 2009, 10:38:16 AM
Dulu sempat berpikir lebih baik jadi bhikkhu di kota. Tapi lama-lama dipikir lebih baik menjadi bhikkhu dhutanga (hutan)...
kalo bhikkhu kota lebih banyak tugasnya ya om?,mesti blesing sana-sini,mesti memberikan dhammadesana,dll..
Kalo bhikkhu hutan,tugasnya cuma meditasi dan pindapata ya om?cmiiw


Bhikkhu di kota sering mendapat tekanan berupa ekspetasi masyarakat. Banyak umat awam (mungkin di Indonesia) yang memperlakukan bhikkhu seperti makhluk super suci. Hal ini membuat banyak bhikkhu yang masih berlatih menjadi tertekan. Banyak bhikkhu yang baik masuk dalam suatu organisasi dan turut aktif. Mungkin hal ini bisa membuyarkan latihan mereka, sehingga fokus bukan lagi pada pelatihan batin; namun hanya menjadi seorang cendekiawan agama saja. Bhikkhu di kota suka mendapat 'gangguan' dari umat awam. Sehingga beberapa orang yang paham, memilih untuk lepas jubah dan menjadi seorang Dhammaduta (penceramah Buddhis) saja.

Bhikkhu di hutan hidup dalam kesederhanaan. Benar-benar hidup sebagai seorang petapa, menjalani kehidupan seperti apa yang dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan rumah untuk mencari kedamaian sejati. Fokus hidup mereka bisa tertata lebih konstan. Kerasnya hidup di hutan bisa membuatnya sadar akan realitas kehidupan. Bhikkhu di hutan tinggal di lingkungan yang lebih kondusif untuk melatih diri.

Tentu bhikkhu yang hidup di kota juga banyak memberikan kebaikan. Sumbangsih bhikkhu di kota pada masyarakat, seperti ceramah, membantu memberi saran, memberi kesempatan untuk berbuat baik, menulis buku, dsb. merupakan hal positif.

Ingin menjadi bhikkhu di hutan atau bhikkhu di kota sebenarnya pilihan saja. Jika ingin lebih fokus pada pelatihan, mungkin di hutan adalah tempat yang lebih kondusif. Jika ingin melatih diri sembari memberikan sumbangsih pada banyak orang, mungkin di kota lebih cocok; tapi ada konsekuensi tentunya.


johan3000

#26
Quote from: Mr.Jhonz on 23 October 2009, 07:38:05 PM
Mau tanya,

pernahkah teman2 berpikir/terpikir untuk menjalani hidup selibat(jadi bhikku,samana,petapa) atau sejenisnya

share dunk ;D

_/\_

kalau bagi yg udah pernah mengikutin program pabaja.... termasuk yd dimana ya ?

Quote

bro Upasaka:
memperlakukan bhikkhu seperti makhluk super suci
Kalau yg ini kurang jelas!.... apakah ganguannya kalau kita memperlakukan bhikku super suci?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: upasaka on 24 October 2009, 11:10:25 AM
Quote from: hatRed on 24 October 2009, 10:47:54 AM
Quote from: upasaka on 24 October 2009, 10:38:16 AM
Dulu sempat berpikir lebih baik jadi bhikkhu di kota. Tapi lama-lama dipikir lebih baik menjadi bhikkhu dhutanga (hutan)...

Iyah, makanya gak respect ajah sama bhikkhu yg suka ceramah sono sini, apalagi punya hape segala, terus pake jemputan sana sini juga.

Tidak ada masalah, asalkan bhikkhu itu bisa menata batinnya. :)

Menurut saya, menjadi bhikkhu di hutan lebih kondusif untuk melatih diri. Bhikkhu di kota juga sebenarnya baik, karena bisa meneladankan moralitas dan kebijaksanaan di hadapan masyarakat.


makanya gak respect ajah sama bhikkhu yg suka ceramah sono sini, apalagi punya hape segala, terus pake jemputan sana sini juga.


bukankah barang2/hal2 tsb netral............. jemputan cuma mempermudah....

nah kalau bhiku dari sby mau ceramah di jakarta apakah disuruh jalan kaki, kan tidak
begitu juga HP hanya digunakan untuk kepentingan saja (bukan di obral pada umat2)....

nantikan bhikunya jadi tergangu gitu.....

bro hatRed, gimana kalau bhiku yg hobyy web design ? apakahh respek?.... _/\_

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

hatRed

^
  B. Gotama ajah jalan kaki. emang dulu gak ada kereta :-?

  hobby, ituh bisa mempunyai posibilitas membuat melekat gak?
i'm just a mammal with troubled soul



hatRed

Apakah mobil termasuk dalam tempat duduk yang tinggi dan mewah ^-^
i'm just a mammal with troubled soul