Behind The Scene

Started by Kitaro Kurosaki, 17 October 2009, 05:47:01 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Kitaro Kurosaki

namo buddhaya, teman-teman sedharma...

teman-teman kali ini saya mau menceritakan sesuatu yang sedikit spesial nih.. sesuai dengan judul di atas..
Anda masih ingat gak tentang ulah adik saya yang selalu menyisipkan file-file penginjilan (Evangelist Junk Files)  :P dalam komputer saya..
saya sudah menceritakannya waktu itu..

pengalaman kali ini di mulai dari rencana kami sekeluarga untuk ikut Retreat yang diadakan gereja... Saya juga di ajak sih... saya pikir mungkin ini cuma refreshing semata, ok lah akhirnya aku juga ikut.. yah, ternyata acaranya bukan hanya refreshing tetapi juga memperdalam ajaran K... wah, ampun deh... di rumah saja sudah banyak mendengar khotbah ajaran K, sekarang di acara tersebut ada lagi... capek deh..  :-[

tapi saya bukan mau menceritakan tentang pengalaman pahit tentang retreat ini, tetapi saya ingin menceritakan sikap keluarga saya khususnya adik saya dalam bersikap terhadap retreat ini... Anda perlu tahu kalau ibu dan adik saya sama sekali tidak mengalami apa yang namanya "suka cita" selama retreat tersebut... saya lihat sendiri sikap mereka waktu itu..

ibu saya sempat mempermasalahkan masalah kamar yang tidak layak untuk ditempati.. ayah saya sih tenang-tenang aja, tetapi ibu dan adik saya seolah-olah tidak bisa menerima keadaan ini... padahal kondisi kamarnya gak terlalu buruk sih, mungkin agak berdebu saja karena sudah lama tidak ditempati... akhirnya kami menemui panitia dan akhirnya kami sekeluarga pindah ke kamar yang lebih bagus..

masalah tidak berhenti sampai di sini... adik saya menanggapi kejadian itu dengan kasar.. adik saya juga mengatakan bahwa kinerja panitia sangat buruk.. saya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat perilakunya.. sama sekali tidak terdapat "suka cita" yang mereka banggakan selama ini.. saya rasa kesalahan seperti ini adalah hal yang wajar karena retreat ini adalah pertama kalinya yang di adakan gereja. Tetapi adik saya seolah tidak bisa menerima segala bentuk kesalahan teknis sebagai kewajaran...

dari kejadian ini, dapat ditarik kesimpulan saya rasa adik saya perlu lebih banyak belajar... bathinnya masih belum seimbang dan terkadang bisa juga emosi untuk hal-hal yang sepele... Anda mau bukti lagi?? oke deh, nih silahkan baca terus...

di akhir acara retreat.. panitia meminta peserta untuk menuliskan kritik/saran... Adik saya langsung penuh nafsu untuk menuliskan kritik terhadap panitia... saya sih menulis juga tetapi hanya sekedar saran ringan gitu deh... ayah dan ibu saya tidak mau memberi komentar... lalu adik saya menyerahkan kertasnya kepada ayah saya...

setelah kami bersiap-siap pulang, ayah saya ternyata tidak mengumpulkan kertas adik saya... karena kertas adik saya berisi kritikan pedas yang tidak beralasan... kira-kira seperti ini "PANITIA HARUS MENJADI LEBIH BIJAKSANA UNTUK KEDEPANNYA...BLA...BLA..BLA" saya gak tahu lanjutannya... saya cuma lihat sekilas kertas adik saya... adik saya dan ortu saya sempat berdebat kenapa kertas  sarannya tidak dikumpul.
ayah saya berkata karena kritikannya terlalu pedas dan tidak pantas dan tidak juga mendasar...

akhirnya adik saya sangat tersinggung dan meninggalkan kami menuju kamarnya... saya terheran-heran kok dia bisa seperti ini sih.. jujur saja saya ragu apa yang dia pelajari selama ini.. kenapa masalah sepele kayak gini bisa menjadi sebuah perdebatan??

Akhirnya kami pulang... eiit, tunggu dulu cerita belum selesai  :D ketika kami sekeluarga pulang ke rumah, ada suatu kejadian yang betul-betul tidak saya kira bisa terjadi... begini ceritanya...

seperti biasa adik dan ibu saya terlibat sebuah pembicaraan kira-kira seperti ini :
Adik   : mama, kenapa tadi kertas saran saya tidak dikumpulkan??
Mama : saya rasa itu gak perlu... kinerja panitia sudah bagus banget..
Adik   : bagus apanya?? udah di kasih kamar jelek pada awalnya... kegiatannya juga buruk?
Mama : oh soal kegiatan talent show tadi.. kenapa kamu hanya diam di kamar sementara anggota kelompokmu memanggilmu?
Adik   : saya malas mengikuti yang seperti itu... tidak bermanfaat...
Mama : Berarti kamu tidak menghargai teman-teman yang lain... perbaiki sifatmu kalau ingin jadi pendeta

saya pun sedikit tertawa melihat tingkah laku adik saya...

Mama : Lihat tuh kakakmu aja tertawa lihat kelakukanmu...
Adik   : Ya udah ketawa aja ! (dengan nada mengamuk)
Mama : ketawa lagi aja, Wendi... biar dia malu!!!
Adik   : Ahh... malas aku bicara sama kalian !!! (dengan nada sangat mengamuk)

saya hanya bisa terdiam... saya sama sekali tidak bermaksud untuk mengetawai adik saya.. itu hanya ekspresi heran melihat tingkah laku adik saya..

Mama : Jangan banyak tingkah kamu, ya... Kamu itu kecil bagi saya!!! (dengan nada mulai mengamuk)
Adik   : Ah, kamu juga lebih kecil kalau begitu !!! (dengan nada marah);
Mama : Apa kamu bilang... ayo coba bilang lagi!!! (dengan sikap ingin menghajar adik saya)
Adik   : Ampun ma... saya tidak bermaksud seperti itu...
Mama : Ingat ya.. kalau kamu tidak suka dengan keluarga ini.. mulai besok kamu bisa pergi mencari lingkunganmu sendiri!!

akhirnya adik saya pergi tidur.. saya hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala menyaksikan tingkah laku adik saya. Setelah saya konfirmasi kepada ortu saya, ternyata adik saya sering bertingkah laku seperti itu... karena saya tidak tinggal satu rumah sama ortu, saya tidak tahu soal ini...

mengetahui hal ini saya sangat kasihan terhadap adik saya.. apa sih yang dia pelajari selama ini?? kenapa dia bisa berkata seperti itu kepada ibunya sendiri?? saya rasa "orang-orang dunia" saja tidak akan berani berbuat seperti itu kepada ortu mereka bahkan terkadang lebih menghormati ortu... ini jelas lebih parah dari pada "orang-orang dunia"

NB : istilah "orang-orang dunia" adalah istilah yang mereka berikan untuk orang-orang yang belum percaya tuhan Yesus

saya kemudian jadi takut, apa jadinya kalau saya menuruti apa yang adik saya katakan... bisa-bisa saya malah jadi seperti dia... saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan adik saya, tetapi melihat perkembangan sikapnya yang seperti itu... saya jadi prihatin dan ingin mengsharingkan kepada teman-teman sekalian...

Dan satu hal, kejadian ini membuat saya semakin tidak yakin terhadap ajaran K yang mereka anut... Dan kejadian ini juga menjadi suatu pelajaran bagi kita agar kita bisa menghormati orang tua kita..

Demikianlah ceritanya... silahkan di tanggapi...

johan3000

spt murid maupun anak,

1. beritahukan apa yg dinginkan
2. apa yg bisa dicapai
3. caranya
4. tidak mengancam dan memperbesar masalah
5. tidak dgn nada/kata kasar yg memperburuk komunikasi

melihat anaknya asyik banget main game padahal minggu ujian....

bapak pemarah/penganjam :
wuuuden, gak tau diri, matikan game itu
atau gw hajar elu sampai mampus. apa elu gak tau minggu ujian..

bapak yg lebih baik :
nak main game memang wuenak, tapi bapak prihatin dgn aktivitas kamu.
bapak akan sangat sedih kalau kelak dewasa elu hidupnya gagal karna
waktu tidak digunakan utk hal2 yg baik. bapak percaya kamu bisa...
(sambil memeluknya) dan mencabut gamenya...(hahahhahah)....
Bapak ingin kamu berhasil kelak....
hayooo, mari kita mulai belajar.....................gw tunjukin cara menghafal
(magic memory...)...............dst, dst....

bapak super "nekat"
kalau elu main game lagi, besok gak usah tinggal disini.
 
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

J.W

Quoteakhirnya adik saya pergi tidur.. saya hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala menyaksikan tingkah laku adik saya. Setelah saya konfirmasi kepada ortu saya, ternyata adik saya sering bertingkah laku seperti itu... karena saya tidak tinggal satu rumah sama ortu, saya tidak tahu soal ini...

mengetahui hal ini saya sangat kasihan terhadap adik saya.. apa sih yang dia pelajari selama ini?? kenapa dia bisa berkata seperti itu kepada ibunya sendiri?? saya rasa "orang-orang dunia" saja tidak akan berani berbuat seperti itu kepada ortu mereka bahkan terkadang lebih menghormati ortu... ini jelas lebih parah dari pada "orang-orang dunia"

NB : istilah "orang-orang dunia" adalah istilah yang mereka berikan untuk orang-orang yang belum percaya tuhan Yesus

saya kemudian jadi takut, apa jadinya kalau saya menuruti apa yang adik saya katakan... bisa-bisa saya malah jadi seperti dia... saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan adik saya, tetapi melihat perkembangan sikapnya yang seperti itu... saya jadi prihatin dan ingin mengsharingkan kepada teman-teman sekalian...

Dan satu hal, kejadian ini membuat saya semakin tidak yakin terhadap ajaran K yang mereka anut... Dan kejadian ini juga menjadi suatu pelajaran bagi kita agar kita bisa menghormati orang tua kita..

Maaf bro... benteng terkuat adalah didikan dari pihak keluarga...
Jangan salahkan ajaran K

_/\_

bond

Yesus dan ajarannya sih ngak salah. Tapi ortu, adik/pribadi dan lingkungan yg berperan.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Tekkss Katsuo

 _/\_

Tdk ada hubungannya dgn Agama menurut saya, ini hanya masalah personal dari umatnya saja.....

_/\_


gajeboh angek

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Tekkss Katsuo

 _/\_

wkwkwkw. maksud saya personal disini adalah kembali kepribadi masing masing umatnya. bukan ke personality (tp personality juga bisa mempengaruhi, sama halnya dgn lingkungan, ortu dll)  :))

ryu

Quote from: Kitaro Kurosaki on 17 October 2009, 05:47:01 PM
namo buddhaya, teman-teman sedharma...

teman-teman kali ini saya mau menceritakan sesuatu yang sedikit spesial nih.. sesuai dengan judul di atas..
Anda masih ingat gak tentang ulah adik saya yang selalu menyisipkan file-file penginjilan (Evangelist Junk Files)  :P dalam komputer saya..
saya sudah menceritakannya waktu itu..

pengalaman kali ini di mulai dari rencana kami sekeluarga untuk ikut Retreat yang diadakan gereja... Saya juga di ajak sih... saya pikir mungkin ini cuma refreshing semata, ok lah akhirnya aku juga ikut.. yah, ternyata acaranya bukan hanya refreshing tetapi juga memperdalam ajaran K... wah, ampun deh... di rumah saja sudah banyak mendengar khotbah ajaran K, sekarang di acara tersebut ada lagi... capek deh..  :-[

tapi saya bukan mau menceritakan tentang pengalaman pahit tentang retreat ini, tetapi saya ingin menceritakan sikap keluarga saya khususnya adik saya dalam bersikap terhadap retreat ini... Anda perlu tahu kalau ibu dan adik saya sama sekali tidak mengalami apa yang namanya "suka cita" selama retreat tersebut... saya lihat sendiri sikap mereka waktu itu..

ibu saya sempat mempermasalahkan masalah kamar yang tidak layak untuk ditempati.. ayah saya sih tenang-tenang aja, tetapi ibu dan adik saya seolah-olah tidak bisa menerima keadaan ini... padahal kondisi kamarnya gak terlalu buruk sih, mungkin agak berdebu saja karena sudah lama tidak ditempati... akhirnya kami menemui panitia dan akhirnya kami sekeluarga pindah ke kamar yang lebih bagus..

masalah tidak berhenti sampai di sini... adik saya menanggapi kejadian itu dengan kasar.. adik saya juga mengatakan bahwa kinerja panitia sangat buruk.. saya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat perilakunya.. sama sekali tidak terdapat "suka cita" yang mereka banggakan selama ini.. saya rasa kesalahan seperti ini adalah hal yang wajar karena retreat ini adalah pertama kalinya yang di adakan gereja. Tetapi adik saya seolah tidak bisa menerima segala bentuk kesalahan teknis sebagai kewajaran...

dari kejadian ini, dapat ditarik kesimpulan saya rasa adik saya perlu lebih banyak belajar... bathinnya masih belum seimbang dan terkadang bisa juga emosi untuk hal-hal yang sepele... Anda mau bukti lagi?? oke deh, nih silahkan baca terus...

di akhir acara retreat.. panitia meminta peserta untuk menuliskan kritik/saran... Adik saya langsung penuh nafsu untuk menuliskan kritik terhadap panitia... saya sih menulis juga tetapi hanya sekedar saran ringan gitu deh... ayah dan ibu saya tidak mau memberi komentar... lalu adik saya menyerahkan kertasnya kepada ayah saya...

setelah kami bersiap-siap pulang, ayah saya ternyata tidak mengumpulkan kertas adik saya... karena kertas adik saya berisi kritikan pedas yang tidak beralasan... kira-kira seperti ini "PANITIA HARUS MENJADI LEBIH BIJAKSANA UNTUK KEDEPANNYA...BLA...BLA..BLA" saya gak tahu lanjutannya... saya cuma lihat sekilas kertas adik saya... adik saya dan ortu saya sempat berdebat kenapa kertas  sarannya tidak dikumpul.
ayah saya berkata karena kritikannya terlalu pedas dan tidak pantas dan tidak juga mendasar...

akhirnya adik saya sangat tersinggung dan meninggalkan kami menuju kamarnya... saya terheran-heran kok dia bisa seperti ini sih.. jujur saja saya ragu apa yang dia pelajari selama ini.. kenapa masalah sepele kayak gini bisa menjadi sebuah perdebatan??

Akhirnya kami pulang... eiit, tunggu dulu cerita belum selesai  :D ketika kami sekeluarga pulang ke rumah, ada suatu kejadian yang betul-betul tidak saya kira bisa terjadi... begini ceritanya...

seperti biasa adik dan ibu saya terlibat sebuah pembicaraan kira-kira seperti ini :
Adik   : mama, kenapa tadi kertas saran saya tidak dikumpulkan??
Mama : saya rasa itu gak perlu... kinerja panitia sudah bagus banget..
Adik   : bagus apanya?? udah di kasih kamar jelek pada awalnya... kegiatannya juga buruk?
Mama : oh soal kegiatan talent show tadi.. kenapa kamu hanya diam di kamar sementara anggota kelompokmu memanggilmu?
Adik   : saya malas mengikuti yang seperti itu... tidak bermanfaat...
Mama : Berarti kamu tidak menghargai teman-teman yang lain... perbaiki sifatmu kalau ingin jadi pendeta

saya pun sedikit tertawa melihat tingkah laku adik saya...

Mama : Lihat tuh kakakmu aja tertawa lihat kelakukanmu...
Adik   : Ya udah ketawa aja ! (dengan nada mengamuk)
Mama : ketawa lagi aja, Wendi... biar dia malu!!!
Adik   : Ahh... malas aku bicara sama kalian !!! (dengan nada sangat mengamuk)

saya hanya bisa terdiam... saya sama sekali tidak bermaksud untuk mengetawai adik saya.. itu hanya ekspresi heran melihat tingkah laku adik saya..

Mama : Jangan banyak tingkah kamu, ya... Kamu itu kecil bagi saya!!! (dengan nada mulai mengamuk)
Adik   : Ah, kamu juga lebih kecil kalau begitu !!! (dengan nada marah);
Mama : Apa kamu bilang... ayo coba bilang lagi!!! (dengan sikap ingin menghajar adik saya)
Adik   : Ampun ma... saya tidak bermaksud seperti itu...
Mama : Ingat ya.. kalau kamu tidak suka dengan keluarga ini.. mulai besok kamu bisa pergi mencari lingkunganmu sendiri!!

akhirnya adik saya pergi tidur.. saya hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala menyaksikan tingkah laku adik saya. Setelah saya konfirmasi kepada ortu saya, ternyata adik saya sering bertingkah laku seperti itu... karena saya tidak tinggal satu rumah sama ortu, saya tidak tahu soal ini...

mengetahui hal ini saya sangat kasihan terhadap adik saya.. apa sih yang dia pelajari selama ini?? kenapa dia bisa berkata seperti itu kepada ibunya sendiri?? saya rasa "orang-orang dunia" saja tidak akan berani berbuat seperti itu kepada ortu mereka bahkan terkadang lebih menghormati ortu... ini jelas lebih parah dari pada "orang-orang dunia"

NB : istilah "orang-orang dunia" adalah istilah yang mereka berikan untuk orang-orang yang belum percaya tuhan Yesus

saya kemudian jadi takut, apa jadinya kalau saya menuruti apa yang adik saya katakan... bisa-bisa saya malah jadi seperti dia... saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan adik saya, tetapi melihat perkembangan sikapnya yang seperti itu... saya jadi prihatin dan ingin mengsharingkan kepada teman-teman sekalian...

Dan satu hal, kejadian ini membuat saya semakin tidak yakin terhadap ajaran K yang mereka anut... Dan kejadian ini juga menjadi suatu pelajaran bagi kita agar kita bisa menghormati orang tua kita..

Demikianlah ceritanya... silahkan di tanggapi...
=)) coba kali2 adik kamu di tengking =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Tekkss Katsuo


marcedes

tapi ada teman saya dulu waktu sekolah, orang nya kocak habis, sudah itu gaya bicara ga sopan, tapi setelah dengar dari teman-teman dulu, sekarang sudah jadi pendeta..dan lebih dewasa...gitulo.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

coecoe

yah dihapus juga...., wong lagi ingatkan tentang lobha dosa dan kasih seseorang.
sapa yang hapus yah..?
apa maksudnya yah..?
bingung..., klo gak ngerti kenapa dihapus?
dan apa hubungannya terhadap diri yang menghapus, klo tulisan itu bukan untuk dirinya?
lobha.. lobha!?!!!!
Who am i?

ryu

nya enya loba nyarios euweuh tungtungna pasti aya nu miceun, dasar te ngarti wae
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

g.citra

#12
Quote
Didalam kekeristenan sih hukum karma adalah hukum tabur-tuai, sebatas ukuran duniawi, yang tidak memiliki nilai kekal.
Bisa saja orang tersebut tidak mengerti, bisa juga beda dengan anda yang maybe dengan membaca komentar-komentar anda, seolah-olah anda terlihat bijaksana, tetapi orang tersebut tidak meributkan/memperdulikan, karena, tetapi melihat nilai kekekalan.

[at]  coecoe
maksudnya gimana nih ? bisa lebih diperjelas ?

tambahan:
Maksud kutipan yang anda salin pakai huruf merah itu juga maksudnya apa ?
Tolong jelaskan

coecoe

#13
klo anda punya pandangan benar, pengharapan benar dan belas kasih, seharusnya anda menasehati bro kitaro alias wendy j. loh
saya bukan ajak ribut anda loh.
heran...!!!, ada apa yah?
lobha dosa?!!!

it is about him and his dearest family, not his enemies.
pada akhirnya air sungai bermuara ke laut juga.


tambahan :
[at] bro citra,
kan ditulisan merah ada pendapat dan pandangan teman-teman tentang karma dan Tuhan.
saya menjelaskannya versi kebenaran keyakinan saya, bukan menurut pengetahuan/ pandangan teman-teman pada tulisan merah. (anda bandingkan saja tulisan merah dengan pandangan saya.)
sorry yah bro, lain thread nanti malah saya diperingatkan loh.
Who am i?

g.citra

#14
Quote[at] bro citra,
kan ditulisan merah ada pendapat dan pandangan teman-teman tentang karma dan Tuhan.
saya menjelaskannya versi kebenaran keyakinan saya, bukan menurut pengetahuan/ pandangan teman-teman pada tulisan merah. (anda bandingkan saja tulisan merah dengan pandangan saya.)
sorry yah bro, lain thread nanti malah saya diperingatkan loh.

Oke... Nanti kalo threadnya pas atau thread lama dah dibuka, saya lanjut post disana!