Di dalam banyak cerita ZEN tentang pencerahan para MASTER ZEN... dikenal dengan adanya pencerahan kecil dan pencerahan besar.
Contoh : Cerita pencerahan Master Hui Neng...
- Master Hui Neng di-katakan memiliki kebijaksanaan yang tinggi setelah membalas Gatha yang di-tulis-kan oleh Murid Utama Master Zen Hong Ren
Di sebuah tembok Shen Xiu menulis,
"Tubuh adalah pohon Bodhi
Pikiran adalah tempat cermin bersih berkilau.
Usaplah setiap hari dengan penuh perhatian, tanpa henti,
agar tetap bersih dari debu duniawi"
Huineng adalah seorang murid yang berasal dari keluarga miskin dan buta huruf. Ia tinggal di vihara dengan tugas sebagai tukang giling gandum di dapur, karena ia yang buta huruf dianggap bodoh. Huineng meminta seorang temannya untuk membantunya menulis sementara ia mendiktekan:
"Pada hakikatnya tidak ada pohon pencerahan.
Tidak juga ada cermin bersih kemilau dan tempat berdirinya.
Karena sejak semula semuanya kosong,
di mana pula debu bisa melekat?"
Gatha Hui Neng menimbulkan kehebohan di kalangan vihara karena menjadi semacam tandingan dari Gatha Shen Xiu. Akhirnya Hong Ren mengetahui tentang hal ini dan melihat sendiri Gatha Hui NEng.
Hong Ren : Gatha itu tidak mencerminkan pencerahan. Hapuskan !!
Hari-hari berikutnya, Hong Ren diam diam memperhatikan Hui Neng. dan pada suatu saat Hong Ren meminta Hui Neng datang ke kamar pribadinya pada tengah malam.
Malam itu, Hong Ren menjelaskan Sutra Intan (Vajracheddika Paramita Sutra / Sutra Kebajikan Pemotong Intan) kepada Hui Neng, yang tercerahkan sepenuhnya ketika mendengar kata-kata ini : "JAGALAH PIKIRANMU TETAP WASPADA TANPA MELEKAT PADA APAPUN DIMANAPUN."
Hong Ren memberikan jubah pewaris kepada Hui Neng.
Hong Ren : Di masa lalu, ketika bodhidharma datang ke Cina, orang tidak percaya pada kebenaran yang dikatakannya. Maka dalam Chan ada tradisi menurunkan jubah dan meneruskan pencerahan. Mulai sekarang kamu adalah pemimpin Chan ke-6. Jaga dirimu dan pergilah bertapa sebelum memberikan ajaran. Penyerahan jubah ini mungkin menimbulkan iri hati. Jadi kamu harus pergi dari tempat ini segera.
Sesampainya di tepi sungai.
Hong Ren : Mari kuseberangkan.
Setelah sampai di tengah sungai.
Hong Ren : Ketika murid masih kebingungan, guru harus menyeberangkannya. Bila ia sudah tercerahkan, ia harus menyeberang sendiri.
Hui Neng kemudian mengambil alih dayung.
Hong Reng: Di masa depan, dharma akan berkembang pesat melaluimu. Pergilah ke selatan. Dharma tidak mudah disebarkan. Tunggulah sampai waktunya tiba sebelum menjelaskannya.
Hui Neng : Terima kasih atas nasihat guru.
Hong Ren : Sebarkan benih di antara makhluk yang sadar, dan ia akan berbuah di tanah yang subur. Tanpa kesadaran takkan ada benih yang tumbuh; demikian pula tak ada hidup tanpa alam.