TIROKUDDA SUTTA

Started by markosprawira, 16 July 2007, 01:01:33 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

andry

btw ini tan yg mana yah??
Samma Vayama

williamhalim

Dari kitab Petavatthu-Atthakata,
terdapat kelompok2 makhluk Peta (total 37 pengelompokan peta, CMIIW) salah satunya:
Paradattupajivika-Peta, yaitu:
~ setan yg memelihara hidupnya dengan memakan makanan yg disuguhkan orang dalam upacara sembahyang / kiriman jasa dari keluarga.

Para Boddhisatva, jika terlahir menjadi setan, akan menjadi Peta yg ini dan tidak akan menjadi peta yg lain.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

andry

jika memang makanan atau minuman itu bisa dinikmati oleh mahluk2 tsb, so perasaan di bagian bawahnya.. ada tertulis
"alangkah baiknya jika di danakan ke sangha"
pertanyaan saya:jika kita danakan ke sangha maka mahluk siapa saja yg berbahgaia?? sedangkan peta tsb baru bahagia jika ada persembahan makanan..
jika dana ke mahluk peta yg makan dr pesembahan kan otomatis dia bahagia.
Samma Vayama

asbak

gw kok jd sangsi yah...
kok sesama agama buddha saling menghina
jd aneh gw....apa gw salah belajar ..???
Ashtray & Cigarrete differ Gun & Roses

williamhalim

Quote from: asbak on 15 February 2008, 11:05:55 AM
gw kok jd sangsi yah...
kok sesama agama buddha saling menghina
jd aneh gw....apa gw salah belajar ..???

Nggak ada hal yg nggak diributin didunia ini...
Begitu pula ajaran dari Gotama...

Jadi yah, santai ajaaaa

"Jangan percaya suatu ajaran karna semata-mata dikatakan alim ulama, atau kitab sucimu, atau turun temurun, atau bla.. bla... bla..., namun buktikanlah pada dirimu sendiri. Jika terbukti benar, maka jadikanlah kebenaran bagimu dan jadikanlah pegangan hidupmu..."

Buddhism is de best!  ;D

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

tesla

Quote from: asbak on 15 February 2008, 11:05:55 AM
gw kok jd sangsi yah...
kok sesama agama buddha saling menghina
jd aneh gw....apa gw salah belajar ..???

tiap individu ada egonya hehehe...
tentu saja dalam mempertahankan ego saling caci maki dapat terjadi :)

ini adalah salah satu yg membuat kita berputar2 dalam samsara

walau disini sama2 belajar ajaran Buddha, dalam prakteknya tiap individu berbeda-beda juga :)

apa sdr. asbak, setelah mempelajari Buddhism dapat langsung mengendalikan ego? tentu tidak yah... semua ada prosesnya dan tahapannya.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

F.T

Quote from: willibordus on 15 February 2008, 11:28:26 AM
Quote from: asbak on 15 February 2008, 11:05:55 AM
gw kok jd sangsi yah...
kok sesama agama buddha saling menghina
jd aneh gw....apa gw salah belajar ..???

Nggak ada hal yg nggak diributin didunia ini...
Begitu pula ajaran dari Gotama...

Jadi yah, santai ajaaaa

"Jangan percaya suatu ajaran karna semata-mata dikatakan alim ulama, atau kitab sucimu, atau turun temurun, atau bla.. bla... bla..., namun buktikanlah pada dirimu sendiri. Jika terbukti benar, maka jadikanlah kebenaran bagimu dan jadikanlah pegangan hidupmu..."

Buddhism is de best!  ;D

::

Setujuuuuuu ... :))

Dengarkan kata hatimu, bro asbak. _/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

K.K.

Jangan salah mengerti bahwa patidana seolah-olah mengirim sesuatu ke alam lain. Dalam Dhamma bukan seperti itu. Namun ketika kita berbuat kebajikan atas nama orang yang telah meninggal, maka orang itu ikut melakukan kebaikan dengan mudita (sympathetic joy). Dan tidak semua mahluk dapat 'menerima' pelimpahan jasa itu, namun hanya peta jenis paradattu pajivika (yang masih punya kemampuan ber-muditacitta).

Juga perlu diingat bahwa Mahayana BUKANLAH aliran Tahayul ato omong kosong. Mahayana hanya menggunakan pendekatan yang berbeda aja karena pengaruh tradisi tempat aliran itu berkembang. Tentu saja perbedaan ini tidak perlu dibesar-besarkan. Jika tidak mengerti kepercayaan orang lain, ada baiknya belajar dulu, jangan saling menjelekkan.