News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Game Persepsi & Buddhism

Started by Suchamda, 27 December 2007, 05:35:22 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Gun@saro

Bisa cepat... Secepat kemampuan merubah persepsi akan kiri & kanan... Kiri & kanan merupakan konsep... Jika seseorang memiliki karakter yg tidak gampang terperangkap dalam konsep (contohnya kiri & kanan); maka akan sangat tangkas merubah arah putaran yg dikehendaki...
Sama halnya dengan "keterampilan" menghadapi hidup & kehidupan... Persepsilah yg sangat menentukan... Semakin mampun melihat realitas apa-adanya; tanpa terbelunggu persepsi & konsepsi; maka akan lebih happy...

Cobalah "main" pada perubahan konsep kanan-kiri seperti yg disinggung Tesla; bisa cepat & sekejap saja... Tapi ini akan sangat tergantung karakter masing2...
Sukhi Hotu...

Gunasaro

Suchamda

Quotebuka... pertama kita udah menanamkan bagian kiri dan kanan... so pertama dilihat sebagai object 2D, yg mana bukan ada kiri dan kanan, tp hanya menebal & menipis. kecilin yg dipandang hanya poros kakinya yg berputar aja...
coba bayangkan pas telapak kaki hadap ke depan sebenarnya ke belakang...
sorry ga pandai menjelaskan...

Ya, saya tahu maksud anda. Memang cara itu sudah saya coba juga. Sebut saja cara pertama.
Disamping itu saya temukan cara kedua, yaitu dengan pejam mata sejenak dan dengan cara memvisualisasikan sebaliknya. Kalau citra visual yang muncul kuat, maka saat buka mata, gambar itu selalu berputar seperti yang kita bayangkan.

Saya berpikir, barangkali inilah sedikit menggambarkan perbedaan metode Theravada dan metode Tantrayana. Theravada lebih menggunakan cara pertama, sedangkan Buddhism Tantrayana menggunakan teknik kedua dalam memanagemeni persepsi.

Selanjutnya, saya rasa sudah dibahas oleh sdr.Gunasaro spt di atas.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

tesla

Quote from: Gun [at] saro on 27 December 2007, 06:21:57 PM
Bisa cepat... Secepat kemampuan merubah persepsi akan kiri & kanan... Kiri & kanan merupakan konsep... Jika seseorang memiliki karakter yg tidak gampang terperangkap dalam konsep (contohnya kiri & kanan); maka akan sangat tangkas merubah arah putaran yg dikehendaki...
Sama halnya dengan "keterampilan" menghadapi hidup & kehidupan... Persepsilah yg sangat menentukan... Semakin mampun melihat realitas apa-adanya; tanpa terbelunggu persepsi & konsepsi; maka akan lebih happy...

Cobalah "main" pada perubahan konsep kanan-kiri seperti yg disinggung Tesla; bisa cepat & sekejap saja... Tapi ini akan sangat tergantung karakter masing2...

wah... saya masih ga bisa cepat :'(
perlu berlatih lagi...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

mei_lee

kalo di perhatikan lagi, arah putaran na cm 1 x.... hanya saja gerakan na menipu mata jd sepintas terlihat 2x. sama seperti jari yang kita putar terus menerus lm2 akan terlihat putaran na 2x... pdhl kita hanya 1x putar... untuk arah na aku masi lum isa liat dgn jelas, lama2 liat makin pusing orak pun ikut muter2

Suchamda

#19
Ini adalah transkrip dialog saya dengan salah satu pembaca DC ini yang menghubungi saya via japri. Mudah2an dari pembicaraan ini bisa diambil suatu pelajaran tentang dhamma juga.

.....
lisa : skrg mau tanya, tadi cewek muter2
borokokok: itu sebetulnya bisa dilihat muter ke kanan atau pun muter ke kiri
borokokok: percaya ngga?
lisa : ga
borokokok: bagus
borokokok: nah inilah contoh kamu terjebak pada konsep --> kamu bersikeras putar pada satu arah tertentu
borokokok: konsep itu munculnya dari indera 6 indera
lisa : iya ya
borokokok: pancaindera + indera pikiran
borokokok: setelah masuk gerbang indera, sinyal2 elektrokimiawi itu diproses oleh otak
borokokok: menjadi persepsi
borokokok: jadi yg sebenarnya melihat itu adalah otak, bukan mata
borokokok: sampai disini mudeng?

<--diam beberapa saat (dia sedang berusaha lagi)-->

Lisa : pas awal tadi liat sih , memang ce blum tentu arah nya muter, kdg kanan kdang kiri
borokokok: nah sekarang bisa lihat kan?
Lisa : tapi stlh muter, kok ke kanan terus ya, ndak mau balik lagi tuh
borokokok: setelah melihat sendiri, 'kekeraskepalaan"mu mencair bukan
borokokok: itulah makanya saya katakan manusia selalu terjebak konsep dan utk kemudian jadi 'keras kepala'
lisa : hehehe keras kepala ya
lisa : nti lisa bisa mencak2 marah :))
borokokok: persepsi yg disusun dalam otak itu menjadikan kamu "keraskepala" melihat muter kanan terus dan ngga mau balik2 arah
borokokok: dan "aku" anda ga kuasa untuk meminta gadis itu berputar ke kiri bukan?
lisa : kl aku mikir ce tu muter ke kiri, bisa berubah ga ya? ::)
borokokok: coba aja
borokokok: try it!
borokokok: saya tunggu

<--diam agak lama-->

borokokok: bisa ngga? jujur loh.. ^-^
Lisa : bentar
Lisa : ga bisa
;D
borokokok: kamu sudah berusaha dengan kemauan sadarmu untuk melihat gadis itu berputar ke kiri, tapi ngga bisa  ^-^
borokokok: yup
borokokok: ini pelajaran dharma apa?
Lisa : itu artinya aku keras kepala banget ya? :-[
borokokok: wait........
lisa : terlalu dipengaruhi konsep
borokokok: sebetulnya : "aku" itu tiada
lisa : hore
borokokok: itu menandakan ngga ada satu entitas yang disebut "aku" yg bisa sekehendak hati menguasai persepsi
borokokok: perseptual proses itu jalan sendiri menurut kealamiahannya sendiri. Dan hanya bisa berubah melalui sinergi dengan proses komponen batin yang lain.
lisa : aku barusan liat lagi, ce dah muter ke kiri
borokokok: nah, alamiah bukan? ^-^
borokokok: bukan atas kemauan si "aku" bukan?
Lisa : lha skrg kok ke kiri trus?
borokokok :  :))
Lisa : lho ke kanan lagi
borokokok: nah, persepsi (muncul dari proses organ2 tubuh yg terdiri dari materi2 organik / otak fisik) itu punya naturenya sendiri
borokokok: ke kiri atau pun ke kanan itu cuman ILUSI. Hasil proses alamiah dari persepsi itu yang tentu bukan karena si "aku".
borokokok: ILUSI yang diciptakan oleh pikiranmu
borokokok: oleh otak
lisa : iya ya :o
borokokok: bukan oleh lisa. Tiada lisa
lisa : mudeng2
borokokok: Kamu melihat cewe itu berputar2, ke kiri kadang ke kanan.
borokokok: pada HAKIKATNYA : ngga ada kok yang muter2. Sadarkah?
borokokok: itu cuman gerak2 pixel2 di monitor display
lisa : ha???
borokokok: kelap kelip pixel2 monitor aja
borokokok: nyadar ngga?
Lisa : sinyal digital?
borokokok: bukan
borokokok: monitor itu kan terdiri dari LED (Light Emiting Diode) yang berukuran kecil2 tersusun seperti titik2 memenuhi bidang ruang monitor
borokokok: LED kecil2 itu cuman berkelap-kelip terang gelap
lisa : kadang2 kok ceweknya berhenti muter ya
borokokok: tapi kamu melihatnya sebagai ILUSI gerakan seorang gadis
borokokok: mudeng?
borokokok: dan.......
borokokok: kala sekali kamu melihat gerakan itu. Kamu terpatri pada persepsi itu, sehingga susah untuk merubah 'kenyataan' lain
borokokok: coba bayangkan apabila kamu ngga bisa melihat cewe itu berputar ke kiri. Apakah kamu percaya? Apakah kamu ngga ngotot bahwa cewe itu 100% cuman berputar ke kanan?
borokokok: malah pikiran kamu bisa saja berproliferasi mengatakan bahwa aku sedang ngerjain kamu
lisa : ya mungkin masih bilang kl muter ke kanan
borokokok: selanjutnya proliferasi itu menyebabkan kamu jengkel dan marah kepadaku, dst dst
borokokok: nah, itulah kebebalan (moha) manusia
lisa : proliferasi=?
borokokok: 'berkembang biak'
borokokok: spt proses reaksi kimia dalam atom2 menimbulkan reaksi berantai
borokokok: dari ILUSI itu, akhirnya kamu pikir adanya sesuatu yang truly exist berputar ke kanan. ya ngga?
borokokok: pada hakikatnya bukan demikian bukan? = Not truly exist
borokokok: hehehehe
borokokok: nah tipuan2 gabungan antara fisik, persepsi, perasaan, pikiran dan kesadaran itu secara FATAL menghasilkan ilusi tentang adanya "AKU" yg inherently exist
borokokok: akibatnya manusia selalu dalam Dukkha
borokokok: mudeng?
Lisa : ya mudeng dikit
borokokok: nah kira2 gitu
borokokok: dapet dharmanya ya?
lisa: ya
borokokok: walau baru secara intelektual
borokokok: nanti mudah2an bisa direalisasikan dalam meditasi yg sebenarnya. Tentu akan berbeda.
lisa : iya, kapan ya bisa nyoba vipassana

<truncated>
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Suchamda

Chat sebelumnya ini barangkali berguna juga untuk melihat betapa persepsi itu menjadi konsep. Ini sebetulnya adalah pembicaraan tentang Madhyamaka  tapi saya cut bagian2 yang tak relevan.

....
borokokok: seringkali kita dalam kehidupan sehari2 terjebak pada konsep yang kaku
borokokok: sehingga keras kepala, ngga fleksibel, dsb
borokokok: misal bilang "duren itu enak"
borokokok: pake acara ngotot lagi
borokokok: coba bilang sama orang perancis
borokokok: bisa muntah2 dia
lisa : apa ada hubungannya ya antara sifat manusia dan madhyamaka?
borokokok: lo ngotot bilang "enak"
borokokok: nah sekarang coba di dekonstruksi dulu apa itu "enak"
borokokok: bisakah diurai dan divalidasi?
Lisa : ya enaknya kan relatif, subyektif
borokokok: nah betul
borokokok: ini saya sengaja kasih contoh yg gampang spy kamu cepat nangkap
borokokok: tapi masalahnya, banyak kasus2 lain dalam kehidupan kita sehari2 kita masih terjebak pada konsep itu.
lisa: maksudnya?
borokokok: misal : "gue kan cewe jadi harusnya kan begini begitu"
borokokok: secara absolut, ngga ada itu "cewek" truly exist
borokokok: itu cuman sekedar bentukan konsep kita
lisa : kebenaran relatif?
borokokok: dan kita disetir oleh konsep itu selama hidup jadi cewek
borokokok: secara relatif, benar kamu cewek
borokokok: tapi kalo kemudian ada law yang bilang "cewek ngga boleh jadi presiden"........---> nah ini kan berarti terjebak konsep / pandangan ttt
borokokok: karena pandangannya mensolid seakan2 cewek itu adalah sesuatu yang inherently exist.
borokokok: "kecewekan" itu yg menghalangi cita-cita / karir kamu utk menjadi presiden
borokokok: ini sudah menjadi Invalid Relatif Truth
borokokok: bukankah jadi presiden itu yg penting dilihat adalah kemampuan nyata kita?
borokokok: gitu loh contohnya
borokokok: kita banyak terjebak pada konsep
borokokok: "oh, kamu islam, maka......."
borokokok: "oh , kamu kr****n, maka......"
borokokok: "oh, kamu berkulit hitam, maka....."
borokokok: "Karena aku chinese maka ngga boleh kawin ma non chinese"
lisa : ok lanjutin
borokokok: nah, jadi sebetulnya, manusia itu banyak membuat kesusahan  untuk dirinya sendiri, dan segala macam problema di dunia ini muncul karena manusia kesrimpet ama konsep2nya sendiri.
Lisa : ya
borokokok: itulah sumber dukkha
lisa : o gitu
borokokok: nah, dalam meditasi vipassana nanti, kamu coba mengalami secara langsung apa yang aku ceritakan ini
borokokok: kalo sekarang, pemahaman kita baru secara intelektual, tapi belum realisasi
lisa : aku kira sumber duka yg utama adalah keinginan mns
borokokok: ya ngga salah
borokokok: itu keinginan juga bukankah konsep?
borokokok: kamu lapar, dikasih nasi tempe, protes ngga enak
lisa : hehehe, yah semuanya konsep  ya
borokokok: karena sudah punya konsep nasi tempe itu ngga enak
borokokok: nasi tempe itu murahan
borokokok: "Gue" itu kan orang elit, masak makan nasi tempe
borokokok: dsb dsb
borokokok: akhirnya kamu jadi susah, sedih, marah, kecewa, DUKKHA! karena nasi tempe :))
Lisa : lha sekarang aku dah isa meng-eliminir duka kok
borokokok: good lah
borokokok: congrat
lisa :  ;D
borokokok: nah, nanti dalam meditasi vipassana , dalam pengamatan konsentrasi yg mendalam, kamu akan lihat konsep2 itu muncul-lenyap
borokokok: bagaimana konsep2 itu berkaitan spt reaksi kimia, memancing emosi2, ingatan2, dsb
borokokok: kalau kamu bisa lepas dari tarikan / hanyut dalam pikiran yg muncul lenyap itu
borokokok: maka kamu bisa berdiam pada kesadaran murni
borokokok: pure consciousness
borokokok: digambarkan sebagai langit tanpa awan2
borokokok: awan2 itu pikiran kita yg konsep tadi

borokokok: langit tanpa awan adalah pure conscousness
borokokok: disitu ada kesadaran penuh, tapi berbeda dengan kesadaran yg kita kenal sehari-hari ini
borokokok: dan disitu , tanpa pikiran
borokokok: tanpa dualisme
borokokok: that's why mengapa saya insist menjelaskan kpd kamu mengapa Madhyamaka ini penting
lisa : kesadaran penuh=  tanpa pikiran?
borokokok: ya, inilah yg pasti belum bisa kamu bayangkan
borokokok: dan tentu tak mungkin bisa dipahami secara intelek
borokokok: karena itu sudah diluar batasan intelek
borokokok: itulah yang dimaksud Tengah oleh Madhyamaka
lisa : lho jawab dulu:
lisa : kesadaran penuh=  tanpa pikiran?

Lisa : bener ngga pernyataan itu
borokokok: hehehe
borokokok: bener
borokokok: tapi memang kamu ngga akan paham
borokokok: sudah aku katakan dari awal tadi : bukan utk dipahami dengan pikiran
lisa : ok, skrg aku jadi tambah bingung
borokokok: Yg Absolut itu berada diluar pikiran
borokokok: diluar kesadaran biasa spt yg kita alami sehari2 ini
borokokok: dan disitu, tiada "Aku"
borokokok: ngga ada rasa "aku" seperti yg kita alami pada saat ini
borokokok: tapi tetap SADAR
borokokok: kalo di teori abhidhamma itu maybe disebut lokuttaracitta
lisa : krn yg aku pernah baca bahwa: vipassana itu seharusnya setiap saat
borokokok: ya benar, kalau bisa demikian setiap saat bagus sekali
borokokok: stop sampai disini aja dulu
borokokok: silakan direnungkan dan dipikir2
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Sumedho

Quote from: Suchamda on 27 December 2007, 05:28:04 PM
Quotei do *angkat tangan*

Gimana tekniknya?
yah tinggal dirubah saja dipikiran bagaimana ekspektasi pikiran terhadap putaran itu....
There is no place like 127.0.0.1

Sumedho

abis baca2x diskusi lisa vs borokokok,

keknya terjadi gap. mungkin perlu disesuaikan 'frekwensi'nya dahulu biar kena. :)

utk menyamakin frekwensi, mesti disamakan dahulu pengalaman jam terbangnya. kalo nga nanti kek orang ceritain manis madu sama orang yg nga pernah makan madu deh  ^-^
There is no place like 127.0.0.1

Gun@saro

BTW... bisa lihat hingga putarannya menjadi sangat lambat gak?
Sukhi Hotu...

Gunasaro

Sumedho

jadi lambat ??? lah wong at constant speed....
There is no place like 127.0.0.1

EMAK

 :-? wah diskusi disini berat, emak ngak kuat, ngacir ah...   #:-S
Memiliki pengetahuan dan keterampilan,
Terlatih baik dalam tata susila,
Ramah tamah dalam ucapan,
Itulah Berkah Utama.
(Mangala Sutta)

GiNong

para suhu kalo udah ketemu tinggi bahasa nya
^:)^ ^:)^ ^:)^
ginong




kwkwkwkwkkwkwk

mei_lee

hahaha makin di baca makin gak ngerti... pa agi tntg barokokok vs lisa itu =)) cm bisa nangkep tentang putaran itu merupakan ilusi dr pikiran ajah =)) selebihna gak nangkep...

davit_c

masi nggak mudeng nih...  :'(
apa ada hubungannya sm arah depan atau belakang?

bond

#29
cukup dilihat apa adanya, no comment mau ke kiri atau ke kanan, amati saja. akhirnya gambar itu hanyalah seperti tubuh terdiri dari berbagai paduan unsur demikian gambar, gerakan yg disimulasikan hanya titik kecil....dll.Dari simulasi ini kita bisa memahami arti anicca, dan annata.Maka akan sadar tak ada yg harus dilekati lagi.

_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada