BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?

Started by No Pain No Gain, 04 August 2009, 12:18:15 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

williamhalim

#60
Quote from: Johsun on 05 August 2009, 12:32:35 PM
inilah manfaat doa, ketika kita ingn mengambil arah, namun bingung kan? Nah mudahan dngan doa, Tuhan mengarahkan kita pada suatu kondisi xg tepat kemana arah yg benar atau yg kita tuju. Itu salah st manfaat doa.
Ketika seseorang hendak kuliah, tak tau harus kemana universitas yg tepat bginya, maka dngan doa maka mgkn mengantarkan kita kpada kndisi yg lebh tepat sesuai dngan jodoh kita yg lebih baik. Misal di universitas a, ada jodoh2 pershabtan yg baik,
sdang di universitas b, terdapat jodoh2 persahabtan yg sangat buruk, nah hal ini tidak tau. Maka dngan doa, mudahan mengantarkan kita kpada kondisi yg dimana kita mengambil universitas a.  


Pembicaraan saya soal doa dgn teman lain...

my friend said: Thanks GOD for Everything...
so I said: Thanks God for the Bomb....

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Nevada

Saya sama sekali tidak bermaksud menyerang pendapat Bro Johsun...
Cuma ikutan berpendapat saja. :)


indera_9

Quote from: Johsun on 05 August 2009, 01:23:17 PM
Kalau bgtu saya undur dulu, akhr kata maaf . . . . .

Iya, saya mewakili teman-teman Buddhist di forum ini juga meminta maaf kepada Bro Johsun apabila ada tulisan dari pihak kami yang menyinggung dan menyakiti perasaan Bro Johsun. Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga tali silahturahmi tetap terjaga di antara kita.

Salam  _/\_
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

johan3000

#63
Sebenarnya gw suka juga idenya berdoa!

contoh pagi baru bangun, lagi makan siang, malam dan sebelum tidur...

nah kalau kita berdoa 6 kali dlm sehari,
itu udah merupakan REPETISI dan MENGINGATKAN
tujuan GOAL kita itu apa. Dgn disiplin dan trus menerus
mengingatkan kita, saya yakin hal2 yg kita inginkan
akan lebih muda tercapai.

contoh, spt org Buddhist,
mungkin begitu bagun pagi
langsung "berdoa" : semoga semua mahluk berbahagia.
saya rasa itu SANGAT berguna!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

ryu

sekarang manusia dah lebih pintar dari Tuhan =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Johsun

Kalo doa makan, ya. . .Terimakasih Thikong Shangti atau Tuhan, sampai hari ini kami mash mendapat siraman rahmat -Mu, sehngga kami mash dapat memakan makanan yg enak ini, thank God for Your anugerah ;D. . .

Doa orang miskin,
terimakash ya Tuhan, hari ini kami mash mendapakan rahmatMU, kami mash diberi kehdupan.

Doa si kaya, doa si sakit, doa ketika sedang bekerja, doa pada setiap saat, doa adalah slh sarana mengingat Tuhan setiap dtik. . .
Bila berhasil, kita akan mencapai keheningan dan merasakan ketuhanan. . .Itu salah satu manfaat doa menurutku. Doa dan meditasi adalah saudara.
Skian cabut
;D
CMIIW.FMIIW.

CKRA

Quote from: Johsun on 05 August 2009, 01:51:59 PM
Doa dan meditasi adalah saudara.

Mantap.. cuma yang satu mencari keluar yang lain melihat ke dalam. Tapi, saya suka ide ini.

ryu

DOA BISA BERBAHAYA.

Inilah cerita yang sangat disukai oleh Guru Sufi Sa'di dari Shiraz:

Salah seorang sahabatku senang sekali karena isterinya mengandung. Ia ingin sekali mendapatkan anak laki-laki. Tak henti-hentinya ia berdoa kepada Tuhan dan menjanjikan berbagai kaul dengan ujud itu.

Maka terjadilah, bahwa isterinya melahirkan seorang anak laki-laki. Sahabatku bergembira sekali dan mengundang seluruh penduduk kampung untuk merayakan pesta syukur.

Bertahun-tahun kemudian, sekembaliku dari Mekah, aku melewati kampung sahabatku itu. Aku diberitahu bahwa ia dipenjara.

'Mengapa? Apa kesalahannya?' tanyaku.

Tetangganya berkata: 'Anaknya mabuk, membunuh orang, kemudian melarikan diri. Maka ayahnya lalu ditangkap dan dipenjarakan.'

Meminta kepada Tuhan dengan tekun apa yang kita inginkan merupakan perbuatan yang patut dipuji.

Tetapi doa seperti itu juga amat berbahaya.

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Johsun

Mungkin dia lupa kali, dia hanya berdoa minta anak. Tapi tidak berdoa meminta agar mendapat anak yg saleh dan taat baik dan berbudi. . .Kali . . .Lol
CMIIW.FMIIW.

johan3000

#69
Quote from: Johsun on 05 August 2009, 01:51:59 PM
Kalo doa makan, ya. . .Terimakasih Thikong Shangti atau Tuhan, sampai hari ini kami mash mendapat siraman rahmat -Mu, sehngga kami mash dapat memakan makanan yg enak ini, thank God for Your anugerah ;D. . .
......

;D

Kalau anak yg bijaksana, pertama-tama dia harus berterima kasih (berdoa)
kepada orang tua telah mencari uang, membeli dan memasakkan utk anak.

Kalau anak yg bijaksana, dia akan menghargain setiap butir nasi yg dgn susah
payah disiapkan diatas piring makan dan memakan habis semua dgn
penuh perhatian dan rasa berterima kasih (pada semua yg telah direpotkan)

Itu yg kelihatan, itu yg NYATA....

:'( :'( Bagaimana seorang anak yg bijaksana bisa melupakan jasa ortu ?  :'( :'( :'(

SUNGGUH SAYA HERAN+SEDIH+PRIHATIN deh!  (siapakah yg salah mengajar?)
_/\_

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

indera_9

Nah, jalan diskusi seperti ini lah yang baik (tidak saling memaksakan kehendak). Saya hargai jika diskusi berjalan demikian. Silahkan dilanjutkan ...  ;D
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Johsun

Pertama kali,  bersyukur kepada Tuhan.
Kalo doa mau diperpanjang juga boleh,
misalnya, kita makan bersama orang tua kita,
Oh Shangti(Adibuddha)/Tuhan, thanks
Oh sang Triratna, thanks . . .
Oh orang tua ku, kamsia xie xie atas kerja mu,
oh langit thanks, atas hujanmu, awanmu, sinar mataharimu, dst,
oh bumi, thanks darimu segala jenis tanaman tumbuh,
oh petani, thanks atas kerjamu smpai ada hasil bumi ini,
oh para pedagang thanks kalian telah brdagang ini,
oh para penjual piring, thanks . . . . .
Dst. . .
CMIIW.FMIIW.

johan3000

Quote from: Johsun on 05 August 2009, 02:28:23 PM
Pertama kali,  bersyukur kepada Tuhan.
Kalo doa mau diperpanjang juga boleh,
misalnya, kita makan bersama orang tua kita,
Oh Shangti(Adibuddha)/Tuhan, thanks
Oh sang Triratna, thanks . . .
Oh orang tua ku, kamsia xie xie atas kerja mu,
oh langit thanks, atas hujanmu, awanmu, sinar mataharimu, dst,
oh bumi, thanks darimu segala jenis tanaman tumbuh,
oh petani, thanks atas kerjamu smpai ada hasil bumi ini,
oh para pedagang thanks kalian telah brdagang ini,
oh para penjual piring, thanks . . . . .
Dst. . .

pertama adalah pada ORTU............

yg lain cuma bumbu2 aja deh...
kalau makan terlalu banyak bumbu2
malah sempoyongan....

kalau mau ingat jasa Thomas Alfa Edison boleh deh...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

#73
Adakah DOA yg lumayan ?

Quote


God grant me the serenity
To accept the things I cannot change;
Courage to change the things I can;
And wisdom to know the difference.
Reinhold Niebuhr
            serenity = ketenangan jiwa bebas dari kekhawatiran.


dan kalau anak tsb bijaksana, sudah tentu dia bertanya...
dari mana datangnya kebijaksanaan. Bagaimana mendapatkan bijaksana?
dan salah satu yg saya tau menurut Buddha adalah bergaulah dgn orang
yg bijaksana!

Quote
Reinhold Niebuhr


According to the most common attribution, Reinhold Niebuhr wrote the prayer for use in a sermon, perhaps as early as 1934. He is quoted in the January, 1950 Grapevine[3] as saying the prayer "may have been spooking around for years, even centuries, but I don't think so. I honestly do believe that I wrote it myself."[4]

The prayer is cited by Niebuhr in his book: The Essential Reinhold Niebuhr: Selected Essays and Addresses,[5] and by Niebuhr's daughter, Elisabeth Sifton, in her book The Serenity Prayer: Faith and Politics in Times of Peace and War:[6] Sifton thought that he had first written it in 1943; his wife wrote in an unpublished memorandum that it had been written in 1941 or 1942, adding that it may have been used in prayers as early as 1934, although it was not then in circulation.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Mr.Jhonz

Alam itu tidak memihak;alam tidak di sanjung oleh doa.alam tidak menghibahkan kemurahan khusus apa pun atas permintaan.manusia bukanlah makhluk yang jatuh,melainkan malaikat yang bangkit. Doa terjawab oleh kekuatan pikiran mereka sendiri

Doa yg patut umat buddha panjatkan..
semoga aku tak berdoa untuk dijauhkan dari marahabaya,
tapi berdoa agar tak takut menghadapinya
semoga aku tak berdoa untuk diredakan dari rasa sakit,
tapi demi hati yang menaklukkannya.
Semoga aku tak rindu di selamatkan dari rasa takut,
tapi bisa mengandalkan kesabaran
untuk memenangkan kebebasanku.

dalam buku 'what buddhists believe'
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"